11/28/2017

SINOPSIS Oppa is Missing Episode 1

SINOPSIS Oppa is Missing Episode 1


10 Januari 2017
Rumah Orang Hilang


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: Naver TV Cast

EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Oppa is Missing Episode 2

Dua orang melangkah di sebuah rumah yang berantakan kayak kapal pecah. Makanan, tanaman, telur, pada berceceran di lantai. Mereka adalah detektif. Pria yang pakai topi mengatakan kalo ini udah sekitar 7 minggu sejak dia menghilang. Dia menghilang tanpa jejak setiap beberapa tahun dan kemudian muncul kembali. Ini udah yang kelima kalinya. Pria yang nggak pakai topi Cuma mengangguk aja. Pria yang pakai topi berjalan sambil melihat-lihat. 


Mata tajam pria yang nggak pakai topi melihat beberapa topi yang tersusun rapi di sebuah tiang. Ia mendekati topi-topi itu. Ia lalu berpikir, ada topi yang tampaknya udah dipakai. Tapi ukuran dan bentuk kepala bebeda, dan bahkan ada inisial yang tertulis pada semua topi berbeda-beda. Topi-topi itu nggak kelihatan baru dipakai. Mereka cuma dipajang kayak pameran. Ia langsung menyimpulkan kalo dia mengoleksi topi. (Sharapova) Tenis, (Choo Shin Soo) Baseball, (Park Ji Sung) Sepak bola, (Kim Yeon koung) Voli.


Ia mencoba mencari kesamaan dari Sharapova, Choo Shin Soo, Park Ji Sung, Kim Yeon Kyung. Satu kesamaan dari mereka semua adalah semuanya permainan bola. Tanggal dia menghilang dan jumlah topinya adalah pas dengan tanggal atlet datang ke Korea. Ia langsung menyimpulkan kalo dia pergi mengumpulkan... Nggak, dia pergi buat berburu topi yang dikenakan oleh atlet favoritnya.


Pria bertopi meraih keranjang sampah. Menurutnya petunjuk penting selalu datang dari tempat sampah. Ia mengacak-acak isinya dengan semangat menggebu-gebu. Pria yang nggak pakai topi bertanya pada pria bertopi, permainan apa yang biasanya pria bertopi mainkan di musim dingin. Pria bertopi menjawab basket. Ia lalu bertanya lagi, orang yang hilang, fans dari tim basket mana?


Pria bertopi menemukan sebuah kartu nama. ETLAND! Pria yang nggak pakai topi menyimpulkan kalo mereka harus pergi ke lapangan basket. Pria bertopi terkejut. Bakalan ada banyak orang di sana.pria yang nggak pakai topi bilang nggak usah khawatir. Mereka hanya perlu ke satu tempat. Pria yang pakai topi mengeluh, ia hancur.


Di ruang ganti para atlet lagi bersiap-siap, habis itu mereka semua pergi. Seseorang yang mengintip atlet-atlet itu langsung masuk begitu para atlet itu udah nggak ada. Laki-laki itu mengambil topi yang tertinggal. Tak jauh dari sana dua detektif kita, sedang memperhatikannya. Kim Jam Soo. Panggil detektif yang nggak pakai topi, yang membuat Kim Jam Soo jadi takut.
***Tolong Support kami dengan cara Share Sinopsis ini ke Media Sosial kalian yaahh,, Supaya kami tetap semangat menulis sinopsisnya dan beri komentar juga di episode ini apa yg menarik dan bikin penasaran... gomawo.. 😁

Mereka menemukannya. Dua detektif itu berjalan mendekat. Pria bertopi memberitahu kalo istri Kim Jam Soo udah mencarinya kemana-mana karena dia menghilang. Pria bertopi menyuruhnya buat meletakkan topi itu. Ia mengajaknya pergi. Kim Jam Soo bertanya siapa mereka? 


Pria yang nggak pakai topi mengeluarkan brosur dari pakaiannya. Ia adalah detektif swasta Gong Jong Ki

Menemukan Kakak Yang Hilang


Jung Hoon Nam ngeluh kalo kulitnya terasa kering. Ia lalu menyemprotkan pelembab pada wajahnya. Ah, lembabnya. Hoon Nam lalu memanggil rekan detektifnya. Kantor mereka begitu kering. Jong Ki cuman menjawab, benarkah? Ia nggak tahu. 


Hoon Nam membenarkan. Ia bangkit lalu menghampiri Jong Ki. Ia menyemprotkan pelembab itu ke muka Jong Ki. Ia nyuruh Jong Ki buat melihat kulitnya yang kering. Setelah memberikan pelembab itu Hoon Nam merasa kulit Jong Ki jadi lebih baik. 


Hoon Nam mengatakan bukankah Jong Ki merasa kulitnya jadi lebih lembab? Apa Jong Ki merasa puas?. Hoon Nam mendekat dan duduk di dekat Jong Ki. Ia rasa pria harus merawat diri mereka sendiri sampai mereka mati. Coba dia lihat, Hoon Nam mengamati wajah Jong Ki.


Di balik pintu ada seorang perempuan yang mau masuk tapi ragu-ragu. Ia membuka pintu dan menanyakan apakah benar ini adalah tempat buat nemuin orang yang hilang? Jong Ki dan Hoon Nam langsung merubah pisisi mereka. Hoon Nam bergegas ngambil topinya dan pasang pose kerennya. Gadis itu udah datang ketempat yang tepat. 


Gadis itu udah duduk dihadapan Jong Ki. Jong Ki mengamatinya. Pakaian rumah sakit, selebaran, awal 20-an. Apa dia sakit? Gadis itu menjawab enggak. Dia baik-bak aja sekarang. Oke! Jong Ki lalu tanya siapa yang gadis itu mau cari. Gadis itu menjawab oppa-nya. Jong Ki mau memperjelas oppa seperti apa yang ia maksud. Gadis itu malah balik nanya, apa maksudnya oppa seperti apa? 


Jong Ki mencoba menjelaskan. Kakakmu, pria yang dekat denganmu, pria dari gereja, pria yang tinggal di sebelah, pria yang kau kenal... Gadis itu menjawab kakaknya. Jong Ki tanya lagi apa kakaknya lari dari rumah? Gadis itu menjawab enggak, kakaknya nggak meninggalkan rumah mereka. Mereka nggak punya rumah. Jong Ki mengulangi, dia nggak punya rumah?


Gadis itu menjelaskan kalo kakaknya nggak lari dari rumah. Dia hanya menghilang. Hanya menghilang.... Jong Ki meminta gadis itu buat nunjukin foto kakaknya yang terbaru. Gadis itu mengaku nggak punya fotonya. Kalo gitu Jong Ki minta gadis itu buat menjelaskan tentang kakaknya pada Jong Ki. 


Gadis itu minta Jong Ki buat tunggu sebentar, ia kemudian meletakkan tangannya di kepala. Jong Ki khawatir. Dikiranya gadis itu sakit. Gadis itu menjawab enggak. Ia hanya mencoba mengingat. Ia merasa lebih baik kalo melakukan itu. Ia nyuruh Jong Ki buat sedikit tenang. Gadis itu bertanya-tanya sendiri kakaknya terlihat seperti apa lagi? Bisakah ia mengingat sesuatu? Tanya Jong ki. Gadis itu menjawab enggak. Ia nggak bisa ingat apa-apa. 


Jong Ki membatin kalo gadis ini agak aneh. Gadis itu bilang kalo dia merasa seperti udah lihat kakaknya waktu dia masih kecil. Jong Ki menanyakan apa gadis itu mencari kakaknya yang udah lama sekali hilang? Gadis itu menggeleng, kelihatannya kakaknya disisinya baru-baru ini. 


Jong KI menggaris bawahi, kelihatannya... Kedengarannya seperti seseorang yang memberitahunya. Jong Ki menayakan pada gadis itu siapa yang ngasih tahu dia. Gadis itu mengaku kalo ia diberitahu perawat. Perawat? Jong Ki melihat penampilan gadis itu sekali lagi. Pakaian rumah sakit yang gadis itu pakai, ia tahu ada sesuatu yang salah.


Jong Ki minta gadis itu buat nunggu sebentar, ia lupa buat ngasih teh. Jong Ki pun bangkit dan menghampiri Hoon Nam. Ia berbisik pada Hoon Nam kalo ia berpikir gadis itu melarikan diri dari rumah sakit jiwa. Jong Ki menyuruhnya buat menghubungi rumah sakit dan mencaritahu kalo ada pasien yang melarikan diri. Gadis itu mungkin membuat keributan jadi Jong Ki nyuruh Hoon Nam buat cepetan. Hoon Nam mengerti. Habis itu Jong Ki kembali lagi pada gadis itu. Hoon Nam mendesah. Ia merasa itu terlalu buruk. Gadis itu terlihat normal. 


Jong Ki hendak menyajikan tehnya. Ia menyodorkan sekotak teh celup berbagai varian dan menyuruh gadis itu memilih teh yang ia inginkan. Gadis itu memilih satu dan Jong Ki menyeduh teh itu untuknya.


Jong Ki juga menyajikan makanan ringan organik yang semuanya sehat. Gadis itu mengambil satu wafer. Jong Ki ngasih tahu kalo itu renyah dan lezat. Gadis itu makan segigit dan memuji rasanya yang lezat, sangat lezat. Jong Ki mempersilakan buat makan sebanyak yang gadis itu inginkan. 


Jong Ki melihat Hoon Nam. Ia mencoba berkomunukasi dengannya dengan bahasa isyarat. Jong Ki menanyakan apa Hoon Nam udah mencarinya? Hoon Nam menjawab kalo pihak rumah sakit nggak punya pasien yang hilang. Jong Ki menyuruhnya buat menghubungi rumah sakit terdekat lainnya. Ok! Jawab Hoon Nam. 


Jong Ki kembali fokus sama gadis itu. Ia tanya kenapa dia mencari kakaknya. Gadis itu bilang karena kakaknya menghilang. Jong Ki harus mencari kalo kakaknya menghilang. Jong Ki membenarkannya. Sejak kapan kakaknya menghilang? Gadis itu mengaku kalo saat ia terbangun, kakaknya udah nggak ada. Jadi maksudnya ia terbangun dan menemukan kakaknya udah nggak ada? Gadis itu membenarkan. Ia terbangun dan tiba- tiba kakaknya menghilang. 


Gitu ya? Jong Ki mengira kalo gadis itu pasti terkejut. Gadis itu malah menjawab kalo dia sama sekali nggak terkejut. Dia nggak terkejut, ya? Jong Ki ngerti. Gadis itu sangat berani. Gadis itu mengaku merasa sedikit takut. Ia juga nggak yakin apa yang harus ia lakukan. 


Jong Ki merasa tentu saja gadis itu merasa takut. Kakaknya menghilang. Jadi dimana rumahnya? Anehnya gadis itu bilang kalo dia nggak punya rumah. Kalo dia nggak punya rumah terus dimana ia tidur? Gadis itu menjawab di rumah sakit, sama dengan dugaan Jong Ki. Dia mengambil umpan batinnya. 


Jong Ki menjelaskan kalo untuk menemukan orang hilang, Jong Ki membutuhkan foto dan survei rumahnya. Dan gadis itu nggak punya dua-duanya. Jadi Jong Ki juga nggak bisa nemuinnya. Gadis itu jadi sedih. Ia mulai menangis. Ia minta tolong agar Jong Ki menemukan kakaknya untuknya. Ia sangat takut tanpa kakaknya.


Jong Ki merasa ia harus menghiburnya dan mengirimnya pergi. Jong Ki mengatakan kalo dia bakalan nemuin kakaknya, jadi ia minta gadis itu buat berhenti nangis. Gadis itu berhenti menangis dan mengucapkan terima kasih. 


Pertama-tama, Jong Ki mengajak kerumah sakit dan mencari beberapa petunjuk. Ia menanyakan rumah sakit klien. Gadis itu malah nanya siapa klien. Jong Ki menjelaskan bahwa dia adalah klien. Gadis itu menyatakan kalo dia bukanlah klien. Namanya Yoo Ri Ae. Jong Ki ngerti, Yoo Ri Ae. Ia lalu mengajak ke rumah sakit Ri Ae. 


Mereka berdua bangkit. Jong Ki mengatakan pada Hoon Nam kalo klien mereka ini... Ri Ae membetulkan kalo dia bukanlah klien, ia Yoo Ri ae. Jong Ki meralat, ia akan membawa Yoo Ri ae ke rumah sakit buat survey tempat kejadian. 


Hoon Nam menanyakan dengan bahasa isyarat, apa gadis itu setuju pergi dengan Jong Ki kerumah sakit? Jong Ki menjawab iya, juga dengan bahasa isyarat. Ri ae yang melihatnya merasa aneh. Hoon Nam mengucapkan selamat tinggal.


Jong Ki dan Ri ae kerumah sakit dengan jalan kaki. Sepanjang perjalanan Ri ae terus melihat sekitar. Jong Ki berpikir seenggaknya dia tampak nggak benar-benar gila. Ri ae tampak mengerti dirinya dengan baik dan bahkan setuju buat kembali ke rumah sakit.


Tiba-tiba Ri ae berhenti berjalan dan mengambil sampah. Jong Ki tanya apa yang dia lakukan. Ri ae menjawab kalo ibunya mengatakan jangan membuang sampah di tanah. Jong Ki merasa ibunya benar. Ri ae mencari dimana tempat sampahnya. Ia udah melihat-lihat tapi nggak ada. Ri ae melihat ada kantong plastik dan mengambilnya. Ia memasukkan sampah itu kedalamnya. Jong Ki nanya apa yang akan Ri ae lakukan dengan sampah itu? Ri ae bilang dia akan membuangnya. Ada tempat sampah di rumah sakit. Ia bertanya-tanya kenapa orang membuang sampah di tanah. Mereka bisa menyimpannya di saku dan membuangnya nanti.


Jong Ki pikir itu benar. Ri ae mengangguk. Dalam hati Jong Ki bertanya-tanya apa ini? Ri ae terdengar seperti ketua kelas kelas tiga. Mungkin itu adalah gangguan obsesif kompulsif.


Mereka sampai di rumah sakit. Jong Ki rasa itu seperti yang ia pikirkan. Semua yang ia harus lakukan sekarang adalah menyerahkan Ri ae ke walinya. Ia pria yang baik ketika ia bisa mengirimnya pergi dengan sendirinya.


Dua orang perwat sedang memakai lensa kontak. Lensa kontak itu membuat matanya jadi besar. Terlihat bedanya dengan yang belum memakai. Temannya tertarik mau mencoba juga.


Ri ae mendatangi mereka. Perawat menanyakan Ri ae dari mana. Ri ae mengatakan kalo mungkin dia bisa nemuin kakaknya. Ri ae mengatakan kalo Jong Ki bilang padanya akan menemukan kakaknya untuknya. Jong Ki memberi salam. 


Perawat agak ragu. Dia siapa? Ri ae sedikit mendekat saat memberitahu, detektif swasta. Perawat mengulangi, detektif swasta? Ia memberitahu Ri ae, itu adalah dunia yang berbahaya di luar sana. Ri ae nggak bisa mempercayai siapapun.


Jong ki menyela. Dia bukan siapapun. Ia memberikan kartu namanya. Ia adalah seorang detektif. Perawat membaca kartu nama Jong Ki. Ia menanyakan apa benar Jong Ki adalah seorang detektif? 


Ri ae memperlihatkan sebuah selebaran pada perawat. Selamanya nggak pernah salah. Detektif Gong. Jong Ki membenarkan. Gimana perawat mengelola pasien disini. Ia menunjuk Ri ae yang bahkan nggak... Perawat menanyakan gimana Jong Ki menemukan kakaknya. Dapatkah Jong Ki benar-benar menemukan kakaknya Ri ae, Yoo Eui Soo? 

Jong Ki terdiam ditantang kayak gitu oleh perawat yang meragukannya. Dia mengatakan yang sebenarnya.

Bersambung....

Komentar:

Ini masih awal jadi banyak yang masih misterius. Ri ae yang nyari kakaknya tapi nggak tahu mukanya kayak apa. Ri ae yang nggak punya rumah dan tinggal di rumah sakit. Sebenarnya penyakit apa yang dia derita, kayaknya sehat-sehat aja. Dan kenapa juga perawat nggak yakin kalo Jong Ki bisa nemuin kakaknya Ri ae. Apa jangan-jangan kakaknya Ri ae emang nggak ada jadi nggak bisa di cari, atau udah meninggal. Tapi menurut pengakuan Ri ae kakaknya ada disisinya baru-baru ini..
Comments


EmoticonEmoticon