12/16/2017

SINOPSIS Bong Soon Episode 10

SINOPSIS Bong Soon - a Cyborg in Love Episode 10


Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: NAVER tvcast

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Bong Soon Episode 9
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Bong Soon Episode 11

Bong Soon mencium Joo Sung di tengah keramaian dan membiarkan orang-orang melihatnya. Ia ingin orang-orang itu mengingat mereka sebagai pasangan yang romantis.


Bong Soon berkata bahwa ia ingin mati dalam keadaan mencintai Joo Sung. Tapi Joo Sung memeluknya dan mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan Boong Soon kesakitam gara-gara dirinya.


Bong Soon melepaskan pelukan Joo Sung dan bertanya, “Apa hidupku akan lebih baik jika tidak mencintaimu? Tentu saja. Aku akan diperlakukan seperti superstar sebagai ciptaan terbaik BS Electronics. Dan ketika versi baru keluar, itu semua akan berakhir. Seperti itu kan takdirku?” Joo Sung tidak bisa menjawabnya.


Tiba-tiba Bong Soon merasa kepalanya sakit. Lampu-lampu yang berwarna-warni dan suara lalu lintas membuatnya pusing. Joo Sung lalu membawanya pulang.

Saat sedang berusaha menenangkan Bong Soon di kamarnya, terdengar seseorang menekan password rumah Joo Sung. “Kurasa itu Jae Bum,” kata Joo Sung.


Bong Soon: “Haruskah aku bersembunyi?”
Joo Sung: “Tidak, jatuh cinta adalah hal yang tidak harus kita sembunyikan.”


Jae Bum mendorong Joo Sung dan melihat Bong Soon. “Dia ada disini? Aku tidak bisa tidur karena mencarinya,” kata Jae Bum.


Joo Sung: “Boong Soon sudah mengetahui semuanya.”
Jae Bum: “Bagus kalau begitu.”
Joo Sung: “Ia masih memikirkannya, jadi beri dia waktu.”


Jae Bum bertanya mengapa Bong Soon harus memikirkannya. Harusnya ia yang khawatir karena telah menghabiskan banyak uang untuk proyek Bong Soon yang kini sedang rusak, dan kini ia akan memperbaikinya.


Jae Bum meminta Joo Sung menjauh dari Bong Soon dan menghilang dari pandangannya. “Kau pasien alzheimer yang menyedihkan!” kata Jae Bum. Joo Sung lalu berteriak agar Jae Bum memperhatikan bicaranya kemudian menghajarnya.


Bong Soon terkejut dan bertanya apakah yang didengarnya itu benar. Joo Sung diam saja. “Ya! Dia akan segera melupakanmu. Jadi hentikan omong kosong ini dan pergilah denganku,” kata Jae Bum.
Flashback..


“Bahkan jika aku tiba-tiba berubah menjadi psikopat, mengertilah jika aku tiba-tiba tidak mengenalimu atau sesuatu.”


“Kepalaku terasa kosong. Aku ingin memelukmu, tapi... aku tidak ingat apa-apa.”


Mengingat itu semua membuat Bong Soon semakin sedih dan menangis. Pandangannya menjadi kabur.


Dan dia terjatuh! 


Joo Sung berusaha membangunkannya. Sinyal di leher Bong Soon pun tiba-tiba menghilang.


Bong Soon dibawa ke lab untuk diperiksa. Pemeriksaannya melibatkan banyak ilmuwan dan mereka terlihat sangat sibuk.


Sementara itu di depan lab, Jae Bum merasa sangat khawatir.


Seo Hee: “Apa kau pikir dia sudah mati?”
Joo Sung: “Tidak. Server daruratnya masih berjalan. Aku yakin sistem dasarnya masih berjalan. Kita akan memulai debug semua sistem sekarang? Seo Hee, singkirkan sampah yang ada disana. Dia mengganggu proses.”


Para ilmuwan sudah mulai lelah, termasuk Joo Sung. Joo Sung merasa pandangan matanya terganggu.


Tiba-tiba, ia merasa keyboard dihadapannya kosong. Ia merasa frustasi.


Dokter: “Apa kau belum berhenti bekerja?”
Joo Sung: “Apa itu sangat serius?”
Dokter: “Tidak hanya serius! Aku sudah bilang, pasien alzheimer tidak boleh stres. Jika terus merangsang neuron otakmu, itu bisa merugikan.”


Joo Sung berkata ada hal penting yang harus ia lakukan. Ia bertanya apakah dapat menunda perkembangan alzheimernya selama seminggu kedepan. Tapi dokter bilang bahwa semakin Joo Sung mencoba mempertahankan kenangannya, maka akan semakin buruk hasilnya.


Jae Bum berencana tetap mengumumkan pada publik tentang Bong Soon dalam keadaannya sekarang. Seo Hee memperingatkannya bahwa Bong Soon bisa mati kapan saja.


Jae Bum berkata, “Sangat romantis. Cyborg yang sekarat, semua rusak karena cinta. Tidakkah mengeksposnya sekarang jauh lebih berdampak pada emosi orang-orang.”


Manajer Yoon dan yang lainnya memperhatikan Jae Bum yang sedang berbicara dengan Seo Hee. Il Choon merasa suasana perusahaan sedang suram dan merasa seperti akan ada ada sesuatu yang terjadi.


Asmen Song merasa ia jatuh cinta pada Seo Hee. “Dewi itu terus datang ke radarku hari ini. Setiap kali aku melihatnya jantungku berdetak kencang, pupilku juga melebar. Aku merasa bukan seperti diriku.”


Manajer Yoon: “Asmen Song, apa kau juga cy..cy..cy..”
Il Choon: “Psiko?”
Asmen Song: “Bagaimana kau bisa memanggil orang istimewa sepertiku psikopat?”


Asmen Song merasa Il Choon berani bicara seperti itu karena ia sekarang sudah berpacaran dengan seorang manajer.


Joo Sung kembali ke lab dan menyuruh ilmuwan lain beristirahat sedangan dia sendiri akan berjaga disana.


Joo Sung memegang tangan Bong Soon dan berkata, “Bong Soon, ada sesuatu yang sudah lama ingin kuberitahukan. Mekanis bilang kau tidak bisa mendengar apa-apa sekarang. Tapi kau selalu tahu apa yang ada di pikiranku. Jadi aku yakin kau bisa mendengarku.”


Joo Sung membawa Bong Soon melihat matahari terbenam dan menceritakan bahwa pada saat itulah sebuah gedung tampak paling bersinar.


Joo Sung berkata, “Bong Soon, aku juga akan seperti itu. Jika kau dihidupkan kembali dan melupakan semua hal tentangku, aku akan berada disana untuk menunggumu.”


“Jadi kau harus tetap hidup Bong Soon,” lanjut Joo Sung.


Sinyal di leher Bong Soon mulai terlihat lagi.


Joo Sung lalu menelepon Seo Hee dan mengajaknya bertemu.


Joo Sung bertemu Seo Hee di taman. Joo Sung meminta bantuannya karena merasa ia punya cara untuk membuat Bong Soon tetap hidup.


Seo Hee: “Bagaimana caranya?”
Joo Sung: “Hapus aku dari pikiran Bong Soon. Hapus  semua ingatannya tentang Kim Joo Sung. Dan sisanya tergantung Bong Soon. Jadi dia bisa berhenti mencintaiku dengan sendirinya.”

1 komentar


EmoticonEmoticon