12/08/2017

SINOPSIS Oppa is Missing Episode 4

SINOPSIS Oppa is Missing Episode 4


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: Naver TV Cast

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Oppa is Missing Episode 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Oppa is Missing Episode 5

Ri Ae memimpikan kejadian kebakaran itu. Ibunya mencari-carinya sambil memanggil namanya. Ri Ae kecil menutup mulut dan hidungnya karena ia dikelilingi asap. Ri Ae terbangun dari mimpi buruknya. Hong Ki langsung menghampirinya. Ia menanyakan apa Ri Ae baik-baik aja. Ri Ae mengatakan telah terjadi kebakaran di rumah mereka. Lalu Ri Ae jatuh tertidur. Itu kebakaran, tapi seingat Ri Ae, ia nggak melihat kakaknya. Jong ki mengira kakaknya ada di tempat lain. Ri Ae bilang enggak. Rasanya seperti kakaknya nggak ada. 


Jong Ki dan Ri Ae duduk bersama. Jong Ki merasa semua kenangan Ri Ae tentang kakaknya nggak kembali. Ri Ae khawatir kalo ia nggak bisa ngenalin kakaknya. Jong Ki nyuruh Ri Ae membayangkan kakaknya tumbuh dan dewasa. Bisa jadi itu bagaimana dia terlihat sekarang. Ri Ae mengiyakan dan berterima kasih. Jong Ki meletakkan album foto itu di atas meja. 


Ri Ae mengatakan kalo dia lapar. Ia ingin makan Bulgogi. Jong Ki membayangkan Ri Ae memakan Bulgogi dan berubah jadi gendut. Jong Ki mengajaknya makan yang lain aja karena Ri Ae udah makan Bulgogi tadi. Ri Ae memikirkan makanan yang lain. Ramen? Jong Ki membayangkan Ri Ae makan ramen sambil nangis. Jong Ki menjelaskan rasa yang terbaik dari ramen adalah ketika Ri Ae memasaknya di rumah. Tapi Ri Ae nggak tahu gimana memasaknya. Nggak papa, biar Jong Ki yang melakukannya. 


Jong ki dan Ri Ae mencuci tangan dahulu sebelum mulai memasak. Ri Ae meletakkan panci di atas Kompor. Jong Ki merasa airnya terlalu banyak dan menuang separuhnya di bak cuci piring. Jong Ki ngajarin Ri Ae gimana caranya menyalakan kompor. Jong Ki memotong daun bawang sambil nunggu airnya mendidih. Setelah airnya mendidih, Jong Ki memasukkan mie, telur dan juga daun bawang kedalam air. Ri Ae tersenyum menyaksikan Jong Ki memasak. 


Dan nggak butuh waktu yang lama akhirnya ramen ala detektif Gong Jong Ki siap disajikan. Ri Ae berterima kasih atas makanannya dan ia pun mulai memakannya. Jong Ki tersenyum melihat Ri Ae menikmati masakannya sementara dia sendiri cuman ngaduk - aduk aja. Jong Ki membatin, Ri Ae nggak tahu gimana melakukan tugas-tugas rumah. Bisa nggak dia hidup sendiri. Ri Ae mengomentari makanannya yang lezat banget. Ia memuji Jong Ki yang jenius. Jong Ki terkejut mendengarnya sehingga makanan di sendoknya tumpah. Ri Ae memintanya berhati-hati. Bahkan orang jenius pun menjatuhkan makanannya. Ri Ae mengambil alat pel lalu mengepelnya. Mudah dibersihkan dengan alat itu. 


Jong Ki membersihkan mulutnya dengan tissue. Ia menanyakan maksud Ri Ae yang menyebutnya orang jenius. Ri Ae membenarkan karena Jong Ki tahu segalanya berarti ia adalah orang yang jenius, kan? Jong Ki mengatakan kalo dia bukanlah orang jenius. Dulu dia adalah power blogger khusus review produk. 


Ri Ae menggaris bawahi kata power blogger. Power ia gambarkan sebagai seorang super hero. Ia menebak Jong Ki adalah seorang pahlawan seperti Power Ranger. Itu lebih baik daripada menjadi jenius. Maksud Jong Ki nggak kayak gitu. Ri Ae nanyain apa kekuatan Jong Ki buat nyelametin dunia. 


Jong Ki mencoba ngasih pengertian ke Ri Ae kalo seorang power blogger nggak seperti power ranger. Daripada nyelametin dunia, Jong Ki berbagi dan berkomunikasi dengan orang-orang. Ri Ae menanyakan gimana Jong Ki mendapatkan kekuatannya. Apa disambar petir? Jong Ki bilang enggak. 


Dalam kasusnya, ketika produk baru keluar, ia menganalisis pro dan kontra. Lalu orang dapat merujuk ulasannya dan melihat apakah itu bekerja atau enggak. Jong Ki menjadi seorang power blogger ketika orang percaya pada ulasannya. Oh...gitu? Ri Ae lalu nanya bisa nggak dia jadi seorang power blogger juga? Jong Ki menjawab tentu aja, kalo Ri Ae bekerja keras, Ri Ae pasti bisa. Ri Ae tersenyum dan berpikir kalo itu sangat keren. 


Ri Ae dan Jong Ki berdiri di depan pintu. Jong Ki mengubah kode pintu Ri Ae. Ia yakin itu aman. Ri Ae menanyakan gimana kalo kakaknya nggak bisa masuk setelah Jong ki mengubah kode pintunya. Ri Ae bisa membukakan pintu kalo itu benar-benar kakaknya. Nggak! Jong Ki melarang Ri Ae membukakan pintu meskipun orang itu mengklaim sebagai kakaknya. Jangan pernah! Jangan pernah membukakan pintu untuk siapapun. Ri Ae mengembalikannya pada Jong Ki. Gimana dengan Jong Ki sendiri yang juga tahu kode pintunya. 


Kalo gitu Jong Ki nyuruh Ri Ae mengubahnya setelah ia pergi dan jangan memberitahukannya. Tapi Ri Ae berpikir nggak papa, Jong Ki juga bukan orang lain. Dia power blogger yang melindunginya. Jong Ki jadi malu. Pipinya berubah jadi merah. Sebelum pergi Jong Ki berpesan agar Ri Ae menelponnya kalo kakaknya menghubunginya atau kalo ada siapapun yang bilang begitu. Jong Ki perlu memeriksanya apa itu benar kakaknya Ri Ae atau enggak. Jong Ki pergi sekarang. Jong Ki nanya Ri Ae bisa melakukannya sendiri, kan? Ri Ae mengiyakan. Kunci pintunya, pesan Jong Ki


Ri Ae membuka pintu dan masuk. Jong Ki berjalan  dua langkah dan kembali melihat pintu. Itu sungguh mengganggunya. Jong Ki lanjut jalan lagi. Hoon Nam tiba-tiba menelponnya dan mengabarkan menemukan petunjuk untuk menemukan Yoo Eui Soo. Jong Ki pun bergegas menuju kantor. 


Di kantor Hoon Nam mengaku bangga pada dirinya sendiri. Sepertinya ia berpikir terlalu keras sampai rambutnya pada berjatuhan. Kalo gitu...Hoon Nam mengambil suplemen di atas mejanya dan meminum satu. Ia nggak akan membiarkan rambutnya jatuh. Bahkan sehelaipun. 


Jong Ki sampai di kantor. Hoon Nam menyebut detektif Gong yang layak di beri pujian, nggak, nggak, bonus. Biar Jong Ki denger dulu. Hoon Nam menemukan nama yang menarik dari daftar pembeli hadiah untuk Ri Ae. Seseorang membeli produk itu. Dia adalah Kang Dong Hyeon. Kang Dong Hyeon? Tanya Jong Ki memastikan. Hoon Nam membenarkan. 


Hoon Nam menelpon nomor itu tapi itu di luar jangkauan. Tapi Hoon Nam mempunyai alamatnya. Hoon Nam menduga kalo Eui Soo mengubah namanya. Jong Ki menambahkan opininya, bisa jadi ia memerintahkan Kang untuk membeli hadiah itu. Hoon Nam mengatakan kalo yang didapatkannya itu adalah petunjuk penting. Jong Ki membenarkan. Ia berterima kasih. 


Hoon Nam juga mempunyai firasat yang dimiliki oleh detektif terkenal. Ia memeriksa daftar dan namanya keluar. Jong Ki berjalan keluar. Hoon Nam memanggilnya padahal ia sedang bicara. Jong Ki mengatakan akan menemukan Kang Dong Hyeon. Hoon Nam menggerutu. Itu menyakiti perasaannya. Kesepian.


Jong Ki sampai di alamat yang dituliskan oleh Hoon Nam. Jong Ki masuk dan bertanya pada seorang pegawai, apakah benar alamat itu berada di tempat ini? Orang itu membenarkan. Jong Ki lalu menanyakan apa ada orang yang bernama Kang Dong Hyeon disitu? Orang itu bilang nggak ada. Jong Ki ganti nanyain Yoo Eui Soo. Orang itu malah nggak pernah denger. Orang itu menanyakan untuk apa Jong Ki menanyakannya. 


Jong Ki menjelaskan memiliki catatan bahwa Kang Dong Hyeon membeli produk dan menerima dari sini. Pegawai itu menanyakan apa dia yang bekerja disini? Jong Ki minta tolong agar orang itu memeriksanya. Keluarganya sedang mencoba menemukannya. Orang itu mengangguk dan akan menanyakannya pada pemilik. Ia pun menelponnya. Ia menanyakan tentang Kang Dong Hyeon dan Yoo Eui Soo. 


Pegawai itu memberitahu Jong Ki kalo menurut pemilik, Kang Dong Hyeon bekerja disana. Sang pegawai memberikan info kontaknya pada Jong Ki. Jong Ki mengingat perkataan Hoon Nam yang udah menelpon nomor itu tapi itu di luar jangkauan. Jong Ki lalu nanya tentang Yoo Eui Soo. Orang itu mengatakan kalo pemilik toko bilang nggak tahu nama Yoo Eui Soo. 


Jong Ki bergumam kalo nomor itu nggak berguna. Jong Ki menanyakan alamatnya aja. Tapi sayangnya orang itu mengaku nggak tahu. Jong Ki mengambil kartu namanya dan memberikannya pada orang itu. Jong Ki berpesan kalo Kang Dong Hyeon mampir, atau jika ia mendengar tentangnya, ia bisa menghubungi Jong Ki. Orang itu mengerti. Jong Ki pamit kemudian pergi.


Nggak lama setelah Jong Ki pergi, ada orang yang datang. Orang itu mengambil kartu nama Jong Ki. Habis itu orang misterius itupun pergi

Bersambung...

Komentar:
Entah rasa kasihan apa suka, Jong Ki khawatir banget sama Ri Ae. Dari bikinin ramen, mengubah kode pintu, bahkan Jong Ki langsung datang pas Hoon Nam bilang punya petunjuk penting. 

Mungkinkah orang yang mengambil kartu nama Jong Ki adalah kakaknya Ri Ae? Kenapa juga mukanya nggak di tunjukkin? Biar pada penasaran? 
Comments


EmoticonEmoticon