12/03/2017

SINOPSIS Wednesday 3:30 PM Episode 5


- Rabu 3.30 – Melegakan bahwa Kita Bersama –


Penulis Sinopsis: Cristal
All images credit and content copyright: SBS Plus

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Wednesday 3:30 PM Episode 4
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Wednesday 3:30 PM Episode 6

Jae Won bercerita pada Huchul, bahwa sepertinya proyek Rabu 3.30 telah berjalan sesuai rencana dan akan segera selesai. Ia tampak sedih ketika mengatakan itu.


Seung Kyu dan Eun Woo mengobrol di cafe. Seung Kyu bertanya siapa priayang tadi keluar dari rumah Eun Woo. “Seseorang yeng mmbuatku nyaman hanya dengan saling menggaruk punggung, Wakutu kecil, kami tinggal di lingkungan yang sama. Karena beberapa masalah pribadi, sementara ini dia tinggal di tempatkum” jawab Eun Woo.


Seung Kyu berkata bahwa ia merasa lega, karena akhir-akhir ini Eun Woo terlihat bahagia. “Kau juga terlihat bahagia. Jadi aku juga merasa lega,” kata Eun Woo.


Jae Won pergi ke mini market dan membeli dua kaleng bir. Ia akan meminum salah satunya, tapi tiba-tiba Eun Woo datang dan merebut minumannya.


Jae Won: “Bagaimana perasaamu setelah bertemu dengannya?”
Eun Woo: “Entahlah. Aku merindukannya. Aku mau mengatakan banyak hal, tapi aku tidak bisa mengatakan apa-apa.”
Jae Won: “Kau ingin minum lagi?”
Eun Woo: “Tidak, besok aku bekerja. Lagipula, besok adalah hari pembukaan cafe-mu.”


Cafe Jae Won terlihat sibuk karena ini hari pertama mereka buka setelah kejadian kebakatan.


Seon Ah sedang membuat tulisan pembukaan di depan cafe, saat dua orang pria datang menanyakan tentang kafe itu.


Kedua pria itu terpesona oleh kecantikan Seon Ah. (Haha.. ) Seon Ah lalu mengajak mereka masuk.


Pelayan tidak suka melihat mereka. Jae Wo =n bicara dalam hati, “Jika dia terus melotot pada pelanggan seperti itu, sebagai bos aku harus mencegahnya. Tapi sebagai manusia, aku mengerti egonya. Seperti yang kuduga, menjalankan cafe itu tidak mudah.”


Eun Woo mengajak teman-teman kantornya untuk mampir ke kafe Jae Won. Selain memuji kopinya, mereka juga mengatakan bahwa Jae Won itu tampan. Jae Won bahkan mengantarkan cake gratis untuk mereka. 


“Daebak, apa kalian berdua saling mengenal?” Eun Woo mengiyakan, lalu dia mengalihkan pembicaraan dengan mengajak mereka mencicipi cake-nya.


Pelayan mengenali Eun Woo sebagai wanita yang diputuskan oleh pacarnya.


Jae Won menemani Eun Wo berbelanja keperluan untuk Huchu. Eun Woo memilih makanan anjing organik agar Huchul selalu sehat. Mereka lalu bertengar tentang bantal mana yang akan dibeli untuk Huchu. “Anjing itu punyaku,” kata Eun Woo. Jae Won membalas, “Apa kau lupa siapa mengadopsinya?”


Akhirnya mereka membeli jedua bantalnya. Eun Woo bilang bagus jika Jae Won merasa lelah, itu berarti banyak pengunjung yang datang.


Jae Won mengajak ke tempat kursi pijat. Jae Won bilang jika kafenya sukses, ia akan membeli kursi itu dan tidak akan meminjamkannya pada Eun Woo.


Pelayan datang dan merekomendasikan bahwa kursi itu cocok untuk pasangan. Jae Won berusaha menjelaskan jika mereka bukan pasangan, tapi Eun Woo malah bertingkah seolah-olah mereka adalah pasangan.


Keesokan harinya, Seung Kyu datang bersama kekasihnya ke kafe Jae Won. Mereka saling menatap. Lalu pacarnya bilang bahwa pria yang bersama Seon Ah tempo hari di kantor adalah pemilik kafe tersebut. “Dia seorang kurator kopi. Jadi dia pandai membuat kopi yang enak,” lanjutnya.


Seung Kyu yang tidak mau kalah. Ia menjelaskan tentang kopi pada kekasihnya. Kekasihnya memujinya, tapi Seon Ah dan Jae Won tidak mempedulikannya. Seung Kyu lalu memesan Panama Geisha, kopi yang ia jelaskan tadi pada kekasihnya.


Pelayan membuka pintu, dan menerbangkan dua catatan pemesanan.


Seon Ah menangantarkan kopi ke meja Seung Kyu. Kekasihnya bilang aropi bunga di kopinya benar-benr terasa. “Ini benar-benar biji kopi yang bagus. Aroma cokelatnya juga..” kata Seung Kyu.


Seon Ah lalu menyadari bahwa ia mengirimkan kopi yang salah. Ia ketakutan. “Jangan khawatir. Oppa akan melindungimu,” kata Pelayan. Tapi Jae Won bilang ia yang akan mengurusnya. 


Kekasihnya sangat kagum dengan pengetahuan Seung Kyu tentang kopi.


Jae Won dan Seon Ah lalu menghampiri meja mereka sambil membawa kopi Panama Geisha dan juga memohon maaf karena mengirimkan kopi yang salah.


Kekasih Seung Kyu: “Lalu bagaimana dengan ini?”
Jae Won mencicipi kopinya: “Kopi ini dibuat dari biji kopi Sumatera. Ini snagat berbeda dengan Geisha. Minumlah dan kau akan merasakan bedanya. Karena ini adalah  kesalahan kami, kalian tidak perlu membayarnya.”


Kekasih Seung Kyu lalu meminum lagi kopinya sambil menahan senyum dan menyindir Seung Kyu, “Hmm.. ini terasa enak. Kupikir aku mencium aroma bunga dan cokelat.”


“Kita seharusnya tidak ke sini. Ayo pergi,” ajak Seung Kyu.


Malam harinya setelah cafe tutup, Pelayan mengingatkan Jae Won tentang cincin yang pernah ditinggalkan oleh pelanggan.


Flashback..
Pemikik cafe sebelumnya menitipkan cincin milik pelanggan di cafenya. Ia menitipkannya pada Jae Won dan meminta Jae Won mengembalikannya jika pemiliknya datang lagi.


Pelayan: “Pemilik cincin tadi adalah pria yang tadi. Aku melihat gadisnya kemarin tapi tidak begitu yakin. Tapi saat melihat pria itu hari ini, aku jadi yakin akan hal itu.”
Jae Won: “Gadis itu?”
Pelayan: “Gadis kau kau kenal. Gadis berambut pendek dan cantik itu. Gadis dan pria itu dulu datang bersama, lalu si pria melepas cincin itu, setelah itu si gadis juga melepaskan cincinnya dan pergi. Ah.. apa cincin ini sudah dibuang?  ”


“Seon Eun Woo, itu pasti sangat menyakitkan,” gumam Jae Won.


Saat perjalanan pulang, ia menyapa seorang wanita . Wanitu itu mengira Jae Won akan meminta nomornya, ternyata yang Jae Won butuhkan adalah nomor telepon Warung Pangsit Gangwon yang ada di tas belanja si wanita.


Esok harinya, Jae Won mengajaknya Eun Woo melewati beberapa gang kecil.  Perjalanannya cukup jauh, sehingga Eun Woo merasa kesal.


Tapi senyuman langsung mengembang di wajahnya saat ia sampai di tempat tujuan. “Obat penyembuh Seon Eun Woo, kau senang?”


Flashback..
Eun Woo kecil sedang menangis karena terjatuh dan kakinya terlalu. Lalu Jae Won datang dan memberikannya pangsit. Eun Woo berhenti menangis dan memakannya.


Saat Eun Woo SMA patah hati, Jae Won juga  memberikannya pangsit.


Pangsit yang mereka datangi sekarang adalah pangsit yang dulu Jae Won sering beli. “Lokasi aslinya dijadikan tempat wisata,s ehingga biaya sewanya tinggi. Jadi dia pindah ke sini,” jelas Jae Won.


Mereka lalu melihat cucu kakek datang dan ikut merasa senang.


Tidak lupa, Jae Won pun mengambil foto Jae Won yang sedang bahagia memakan pangsit favoritnya lagi setelah 10 tahun.


Malamnya hujan turun deras dan diiringi suara petir. Karena ketakutan, berebut ingin membawa Huchu ke kamarnya.


Hasilnya adalah, Jae Won dan Eun Woo tidur dengan Huchu ada di tengah-tengah dan menjaga mereka. “Karena bersama, ini melegakan,” gumam mereka dalam tidurnya.


Esok harinya, terlihat mereka masih tidur dan dalam keadaan berpelukan! [crstl]

1 komentar


EmoticonEmoticon