Secret Seven Episode 2 PART 4

SINOPSIS Secret Seven Episode 2 PART 4

Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: GMM One

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 2 PART 3

EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 3 PART 1

Pok menghapus lagi SMSnya, dan tidak jadi mengirimkannya. Sebelumnya, Pok juga tidak mengangkat telepon dari mantan pacarnya.

Ia memilih untuk mendengarkan musik.

Di tempat lain, Padlom mulai mendengarkan lagi lagu tahun 90-an yang diawali dengan rekaman suara cinta sang ayah untuk ibunya.

Ibu lalu datang, dan bercerita bahwa dulu ia menerima kaset-kaset itu di kotak suratnya. “Awalny aku takut. Itu bisa dari siapa saja, bisa saja dari psikopat. Tapi ketika aku terus mendengarkannya satu per satu, aku tidak tahu kenapa, tapi aku jatuh pada suaranya.”

“Awalnya aneh, tapi aku merasa bahwa setiap kalimatnya datang dari hati. Semua terjadi begitu saja, sampai akhirnya kau dilahirkan,” lanjut ibu. Padlom tertawa.

Lifloit membantu Padlom merapikan selotip pembatas ruangan.

Pok lalu datang memberikan sebuah pistol air untuk Padlom, agar Padlom bisa melindungi dirinya dari anjing saat Pok tidak ada di sampingnya.

Alan langsung merespon, “Itu bukan ide bagus, Pok, Padlom. Anjing yang marah akan semakin terprovokasi jika kau menyemprotnya dengan air.”

“Jika kau melihat anjing menggonggong, jangan takut. Ada pepatah yang berbunyi, ‘Anjing menggonggong tidak menggigit’. Dan itu 99% benar,” lanjut Alan lagi.

Spoil berkata, “Pok sudah putus, jadi bisa jadi dia orangnya.” Tapi Padlom belum yakin. Spoil lalu menyuruhnya untuk melemparkan anak panah lagi.

Kali ini Neo.

Besoknya di ruang klub, Spoil dan Padlom melihat-lihat video Neo yang diposting di instagram.

Neo masuk klub, dan memanggil Padlom, “Aku menemukan kaset. Kau mau mendengarnya?”

Neo lalu menyalakan kasetnya di tape, dan mulai menyanyi sambil menari. “Aku rasa itu Neo,” kata Spoil.

Lifloit dan anggota bayaran juga melihat ke arah Neo yang sedang menari.

Dan tampaknya semua orang menikmati irama musik itu, kecuali....

Id! Id datang dan mematikan musiknya.

Padlom marah karena Id kembali melewati pembatas dan juga mematikan musiknya. Id bilang dia sedang bekerja dan merasa terganggu dengan musik itu. Padlom lalu mendorong Id agar kembali ke sisi klubnya.