11/28/2017

Secret Seven Episode 4 PART 1

SINOPSIS Secret Seven Episode 4 PART 1


Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: GMM One

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 3 PART 4
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 4 PART 2

Padlom sudah selesai beristirahat, ia lalu keluar, dan bertemu dengan Neo yang duduk sendirian. Neo berkata, “Aku ingin ke ruang klub, tapi entah kenapa Alan melarangku masuk.”


Neo meminta bantuan Padlom agar mau menjadi partnernya untuk mereview produk kaos pasangan, dan berjanji akan masuk ke dalam klub Padlom selama setahun penuh.


Tapi padlom mengingatkan bahwa Neo sudah menjanjinkan hal yang sama jika ia mengizinkan Neo berbaring di pangkuannya saat itu. “Itu tidak dihitung, saat itu aku menyilangkan jariku. Sekarang sungguhan ya please please..”


Padlom: “Kita bicarakan ini nanti, aku tidak janji. Jadi kenapa Alan tidak memperbolehkanmu masuk?”
Neo: “Aku tidak tahu. Dia berjaga seperti menyembunyikan sesuatu di dalam. Apakah itu istrinya?”
Padlom lalu pergi.


Saat berjalan, Padlom melihat Gent sedang memotret seekor kucing.


Padlom terkejut saat mengetahui Gent mengambil fotonya. “Jangan ambil fotoku. Itu melanggar aturan klubmu,” kata Padlom.


Padlom kembali berjalan, dan ia melihat Alan yang sedang berlatih mayoret.


Setelah selesai berlatih, Alan bertemu dengan Padlom yang memberinya sekantong permen sebagai ucapan terima kasih karena sudah menjaga klub saat dia tidur.


Padlom: “Kau melakukan segalanya. Kau siswa teladan, mayoret, ketua klub, dan lainnya. Apa karena kau ingin terkenal?”
Alan:  “Tidak. Aku mendirikan Klub Foto No-Human, karena aku sudah bosan mengambil foto manusia. Teman-temanku selalu menghapus foto mereka yang aku ambil.”


Padlom meminta Alan memakan permennya, tapi Alan bilang akan memakannya di rumah. Ternyata Alan tidak tahu cara membuka karet penutupnya. “Tidakkah aku merasa aklau karet di Thailand adalah yang paling susah dilepaskan? Aku tidak tahu metode sistematik apa yang mereka gunakan.”


Padlom lalu mengajarkan cara membukanya.


Malamnya, Padlom kembali merekam diarinya. “Sangatlah lucu ketika orang terpintar di kampus tidak bisa melakukan hal yang paling sederhana. Benar, bahwa kau tidak bisa menilai buku hanya dari sampulnya saja.”


Keesokan harinya, Neo datang ke rumah Padlom.


Neo: “Sekarang aku tahu kenapa Padlom begitu manis. Ia punya seorang ibu yang cantik.”
Ibu: “Wah, manis sekali.”


Neo lalu masuk menemui Padlom dan menunjukkan bajunya. “Itu terlalu besar. Aku tidak bisa memakainya,” kata Padlom


Neo memulai live instgramnya, banyak yang melihatnya dan ada juga beberapa yang memberi komentar. ‘Neo, wajahmu sangat bersinar.’ ‘Neo, apakah dia pacarmu?’


“Ini bukan kaos couple biasa,” review Neo. (Hahahaha...)


Setelahnya, Neo membantu menyiapkan catering makanan sehat, usaha milik ibu. Neo bahkan bersedia untuk mereview produk ibu secara gratis.


Ibu: “Aku akan memberimu 1 kotak gratis, jika menurutmu lezat, kau bisa mereviewnya.”
Neo: “Aku akan melakukan apapun untuk ibu cantik.”
Ibu: “Aku rasanya ingin terbang. Kapan-kapan mampirlah lagi.”


Narasi Padlom: “Sekarang aku tahu bahwa Neo selalu bersikap manis kepada siapapun, termasuk ibuku.”


Neo berjanji akan mentraktir makan siang sebagai ucapan terima kasih kepada Padlom. Neo juga memberi tahu bahwa ia mendapat banyak like atas review-nya tadi.


Malam harinya, Padlom dan Spoil bertemu. Spoil berkata bahwa dengan semua yang terjadi hari ini, membuat Alan dan Neo berada di posisi teratas. “Neo berbuat manis pada ibumu, untuk mendapatkanmu.”


Esoknya saat Padlom menuju kelas, liftnya tiba-tiba berhenti.
Comments


EmoticonEmoticon