11/18/2017

Witch's Court Episode 12 PART 1

SINOPSIS Witch's Court Episode 12 PART 1


Sekitar tengah malam telah terjadi penikaman di sebuah Bar di Yeongpa. Polisi meyakini seorang tamu pria membunuh Geum, si pemilik bar dan lari dari tempat kejadian. 


Penulis Sinopsis: Ufi
All images credit and content copyright: KBS2

EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Witch's Court Episode 11 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Witch's Court Episode 12 Part 2

Mereka menyatakan akan memusatkan investigasi tersebut kepada para tamu yang terekam pada kamera CCTV di bar.  


Seorang laki-laki di interogasi polisi. Dia dinyatakan aman setelah polisi meyakini alibinya tidak terlibat. 
Balai Kota Yeongpa


Kim Hyung Soo itulah nama laki-laki yang tadi di interogasi polisi. Tn Kim bertemu Cho Gap Soo. 
Kata dokter istri Tn Gap Soo sok ringan, dia memastikan supaya dia tidak bangun. 
Tn Gap Soo mengatakan pada Tn Kim untuk tidak terus membuat istrinya tertidur dengan uang yang diberikannya. 


Tiba-tiba Tn Kim mendapat telepon dati kepolisian Gang Nam. Yang menyatakan kalau DNA nya cocok dengan pemerkosa di kasus kekerasan seksual Yiwang di tahun 1997. Dia pun terkejut....


Hong Sun Hwa pernah melaporkan kepada kepolisian Gangnam, bahwa ia pernah mengalami kekerasan seksual di Yiwng 20 tahun lalu, polisi mengatakan sudah menemukan pelakunya.
Apa dia mau menuntut? Ya , dia mengatakan mau menuntut. 


Witch’s Court episode 12


November 1997 
Suasana malam hari dengan api unggun di depannya. Ada seorang pemuda dan pasangannya yang duduk canggung hanya diam. Sesekali saling menatap dan tersenyumkemudian si pemuda berkata : “ mari ku antar kau pulang”. Sambil mengulurkan tangnnya. 
Si wanitapun tersenyum dan menerima uluran tangannya. 
Layar berubah, kini menampilkan UGD dan tubuh seorang wanita dikeluarkan dari ambulans. 
Kurang dari satu bulan dari tenggat penuntutan kasus pelaku kekerasan seksual telah berhasil di identifikasi pelaku adalah Kim Hyung Soo. Dia adalah juru bicara walikota Yeongpa.

Berita ini di dengar oleh Jin Wook dan teman-temannya yang sedang rapat. Termasuk nona Son dan jaksa Jang ada disana. 


“pada tahun 1997 dia adalah siswa SMA tingkat akhir. Korban adalah Hong Sun Hwa, dia adalah petugas kebersihan di universitas Hanguk” nona Son meanggapi berita itu. 
“mereka langsung meminta keterangan korban dan DNA nya” jaksa Jang menambahi. 
“syukurlah kita bisa menangkapnya sekarng, setelah 20 tahun itu lama sekali, memori orang berbeda-beda, jika mereka menolak bukti keterangan bagaimana?” jaksa park ikut bicara
“korban akan mengajukan tuntutan, jadi kita harus berusaha”. Ujar Jin Wook yang disetujui oleh jaksa Jang. 


Yi Deum menemui jasa Min, dia mengatakan tentang apa yang menimpa Tn Kim. Dia berpendapat jika mendesak Tn Kim maka dia kan mengatakan kelemahan Tn Gap Soo. 
Dia meminta Jaksa Mim mengijinkannya membantu dalam menangkap Tn Gap Soo. Intinya Yi Deum ingin bekerja di kantor Jaksa Min. 
Tapi.....jaksa Min MENOLAKNYA. 
Jaksa Min masih ingat dengan apa yang diperbuat Yi Deum pada kasus Kang Soo Ah yang menjadi kacau. 
“aku sudah bertaubat” jawab Yi Duem singkat.
“apa yang akan kau lakukan pada kasud Kim Hyung Soo?” 
Yi Deum hanya diam saja tidak bisa menjawab pertanyaan jaksa Min. 
“kamu kalah dalam satu kasus karena kepentingan pribadimu. Cukup satu kali...”. kata jaksa Min memperingatkan. 
Karena Yi Deum hanya diam saja, Jaksa Min kembali  menegaskan,
“ini kantor pengacara, jika ingin mendakwa jadilah jaksa, jika kamu tidak merelakan cobalah mendaftar ke kejaksaan pasti ada lowongan.”
“aku akan membela korban”. Jawab Yi Deum membuat jaksa Min tidak percaya. 
“aku sudah mengerti dan aku sudah berubah. Ku bukan Ma Yi Deum yang dulu, manabisa ku seperti dulu setelah anda ikut dipecat. Aku tidak akan melakukan tindakan tidak etis lagi.
Aku akan menjadi pengacara yang baik hati, yang menghapus air mata korban. 
Berjuang melawan penjahat. 
Pengacara yang jujur dan adil”.
Jaksa Min mendengarkan perkataan Yi Deum dengan tersenyum 
Akhirnya.....


“kalau begitu, cobalah....”
Jaksa Min memberikan berkas kasus. Dengan tersenyum Yi Deum menerima berkas tersebut dan membukanya. 
Disana tertulis Jaksa Penuntut umumnya adalah Yeo Jin Wook. 


Jin Wook keluar dari ruang sidang dan membuka sms, 
“Ma akan kembali, menjadi pengacara Tim gabungan di kasus Kim Hyung Soo. 
Awasi dan pastikan dia menjaga sikapnya”.
Jin Wook masuk ke ruang kerjanya, disana dia melihat Yi Deum dan Jaksa Park sedang ngobrol. 
Jin Wook :”apa yang kamu lakukan disini?”
Jaksa Park yang menjawab :”dia membawa strategi untuk kasus Kim Hyung Soo. Luar biasa, dia memang andalan kita”. 
Yi Deum hanya tersenyum mendengar pujian itu. 
Jin Wook :”jadi sejauh mana kamu berencana untuk membawanya?’
Yi Deum :”pertama, kita butuh seorang jaksa, maksudku Park memang jagoan. Kau akan terkejut”. Sambil menunjuk jaksa Park yang disambut dengan senyum garingnya. 


Tak lama kemudian Jin Wook mengusir Yi Deum dari kantornya. 


Di luar kantor (tepatnya di depan jendela) Yi Deum memberi kode Park kalau dia kan menelponnya. 


Di Rung Interogasi 
Jin Wook ditemani nona Son menginterogasi Kim Hyung Soo. 
Tn Kim menolak tuduhan terhadapnya di kantor polisi dengann lasan dia tidak punya ingatan telah memperkosanya. 
Kemudian dia mulai menceritakan kronologisnya. 
keterangan yang diberikan Tn Kim berbeda dengan keterangan korban. 
Tn Kim melanjutkan ceritanya , 
Dia jatuh cinta pada Hong Sun Hwa pada pandangan pertama. Dia mengingatnya karena menurutnya itu kenangan indah. 
“luka dan pendarahan di tempat tertentu, panik karena trauma psikologis, DNA ditemukan di sperma”. Jin Wook membacakan dan memberikan berkas berdasarkan keterangan medis korban. 


Jin Wook menyarankan kepada Tn Kim untuk mengingat memori itu. 

Jin Wook dan nona Son keluar ruang interogasi. Mereka berpapasan dengan jaksa Jang. 
Karena mendengar suara gaduh di ruangan, jaksa Jang membuka pintu ruangan dan mendapati Yi deum dibawah meja.


“aku menemukan sesuatu di bawah meja” ucap Yi deum membela diri. 


Layar berganti menunjukkan di luar ruangan, disana da Jin WOOK dan Yi Deum. 
“kamu pembohong, aku mengenalmu. Aku tahu kamu terlibat kasus ini untuk menjerat Cho Gap Soo”. Ujar Jin Wook 
“baguslah kalau kau mengetahuinya. Mari bekerja sama dengan baik”. 
Yi Deum mengulurkan tangnnya untuk menjabat tangan tapi di tolak oleh Jin Wook. 
Dengan sebal Yi Deum berkata “aku masih ingat kasus Kang Soo Ah. Aku berjanji tidak akan mengacaukan kasus ini karena lasan pribadi. Puas!”.
“aku akan mempercayaimu, tapi kita huarus membagi pekerjaannya. 
Aku seorang jaksa, dan kamu pengacara. Mulai sekarang kamu harus mengikuti aturanku, permintaanku dan peritahku”.
“tapi aku bukan asisten jaksa?”. 
“silahkan berhenti kalau tidak mau..waktumu lima detik”. Jin Wook memperhatikan jam tangnnya.
“baiklah”. Yi Deum nyerah
Jin Wook meminT Yi Deum menunggu di kantor, tapi dia menolak dengan alasan akan melakukan pemeriksaan silang, korban dan terdakwa. Jin Wook berlasan mereka (korban dan terdakwa) tidak mau diadakan pemeriksaan silang, Yi Deum belum menyerah, kalau tidak ada pemeriksaan silang ketika kasusnya dibawa ke pengadilan tidak ada kredibilitas karena itu sudah lama. 
“korban harus memintanya supaya itu bisa terjadi” ucap Jin Wook
“jadi aku harus membuatnya meminta dulu”. Yi Deum mengerti dan meminta kunci mobil untuk menemui korban. 


Yi Deum menemui Hong Sun Hwa. Dia tidak mau, dengan alsan 20 tahun lalu dia sudah lapor polisi dan sekarang tidak ada yang ingin dikataknnya meskipun Yi Deum memohon, tetapi bu Hong tetap tidak mau melaporkannya. 
Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memanggil bu Hong dan menyuruhnya membersihkan toilet pria dan kelas. Bu Hong segera bergegas tapi...dia menghentikan langkahnya. 
Melihat itu Yi Deum berinisiatif menggantikan posisi bu Hong untuk membersihkan toilet. 


Yi Deum sudah selesai membersihkan toilet. Dia mencari bu Hong keman-mana sambil mendorong alat kebersihannya. 
Yi Deum melihat bu Hong sedang membersihkan kaca dan sedang di ganggu (di goda) oleh laki-laki tadi yang menyuruh membersihkan toilet. 
Bu Hong berteriak, “tolong...jangan begini”. 
Yi Deum melihat kejadian itu, dan mencoba untuk mengusir laki-laki tadi dengan mengepel lantai yang ada di sekitar Sun Hwa. 
Begitu laki-laki pergi, Yi Deum sudah tidak menemukan Sun Hwa di tempatnya. 


“Penandatanganan MOU untuk pengembangan bersama”.
Penandatanganan ini dilakukan Tn Gap Soo (Yeongpa) dan Universitas Hankuk.
Tn Gap Soo mengajar bicara rektor di ruang lain. 
“anda tidak lupa dengan pertemuan perdana mentri?”
“tentu tidak”.
“kurasa dia sedang mencari sekolah untuk cucunya. Dia tertarik dengan sekolah hukum anda”.
Si rektor hanya tersenyum. 
Tn Gap Soo beserta rombongan meninggalkan lokasi. tepat saat itu mereka berpapasan dengan Yi Deum yang sedang mencari Hong Sun Hwa. 



Ketika Yi Deum melihat Tn Gap Soo, dia mengambil alat pelnya dan mengarahkannya pada Tn Gap Soo. Tentu saja rombongan terkejut dan menghindar termasuk Tn Gap Soo. 
“kamu takut? kamu terlalu cepat menghindar, itu baru awalnya”. Kata Yi Deum kepada Tn Gap Soo. 
Kemudian Yi Deum pergi meninggalkan rombongan dan kembali mencari Hong Sun Hwa. 


Dan akhirnya, Yi Deum melihat Hong Sun Hwa yang sedang berbicara dengan anak laki-laki yang masih kecil ( ternyata ini anaknya). Anak tersebut meminta gendong pada Hong Sun Hwa dan berlalu dari hadapan Yi Deum. 


Melihat hal itu, mengingatkan Yi Deum pada kenangan dulu ketika dirinya di gendong ibunya. 
Hong Sun Hwa berjalan pelan dengan menggendong anaknya yang sudah tertidur. Yi Deum yang membawa mobil menawarkan tumpangan tapi di tolaknya. 


Dengan pelan-pelan Yi Deum meminta bu Hong untuk masuk ke mobil hingga menyebabkan kemacetan pada mobil dibelakangnya yang terus membunyikan klakson memintanya untuk jalan. Bunyi Klakson yang berisik membangunkan anaknya. 
Bu Hong akhirnya masuk dan diantar sampai bertemu dengan suaminya. 


Anaknya memperkenalkan Yi Deum sebagai pengacara yang telah membantunya. 
Bu Hong akan pergi tetapi di minta masuk dulu sama anaknya untuk melihat gambar. 
Ayahnya berterimakasih dan meminta bantuan Yi Deum untuk bisa menghukum penjahat yang melakukan kekerasan terhadap istrinya.

“walau waktu berlalu, tapi dia masih mimpi buruk. Dia (bu Hong) masih takut kepada pria. Chan (nama anaknya) dan aku hanya ingin membantunya melupakan itu. Tolong jaga dia...”


Yi Deum dan Bu Hong bertemu di sebuah taman. 
“pengacara Ma, kamu tidak pernah berada di posisiku. Itu tidak hanya menyakitkan tapi sulit. Kamu memintaku untuk menghidupkan mimpi buruk itu. Bersama pria yang membawaku kesana.”
Yi Deum menjawab pertanyaan bu Hong dengan menceritakan kisah hidup ibunya. 
“kamu tahu, penjahat itu baik-baik saja karena tidak ada bukti dan saksi. Tapi kamu, bisa berbicara untuk dirimu sendiri. Kamu bisa memberitahu orang tentang perbuatan pelaku. Dan bahwa kini dia masih menyiksamu”.
“kamu bilang mimpi buruk, ini kesempatanmu untuk keluar dari mimpi buruk itu”.


Sekretaris Cho Gap Soo melaporkan, kalau Yi Deum adalah pengacara di tim gabungan. 
CAGU adalah departemen yang menanganinya. 
Tn Gap Soo mengatakan jangan sampai Tn Kim terkena masalah. Dia meminta sekretarisnya untuk menangani kasus itu. 


Yi Deum membawa bu Hong ke kejaksaan, di jalan menuju ruang interogasi mereka bertemu Jin Wook. 


Di ruang interogasi sudah menunggu Tn Kim. 
Tn Kim dan Bu Hong saling memperhatikan satu sama lain. 
“aku ingat...kamu banyak berubah”. Kata Tn Kim 
Bu Hong hanya menoleh pada Yi Deum.
Jin Wook memulai pemeriksaan silang. 
Yiwang mengadakan festifal kembang api, aku pergi dengan teman-temanku setelah ujian. 


“kami bertemu hari kedua perjalanan kami”. Tn Kim menyela
“kamu mengingat sesuatu tentang Sun Hwa mulai saat itu?” tanya Jin Wook
“tentu saja, dia memakai sweter putih dengan mutiara di lehernya. Dia berjalan di kejauhan. Tapi sangat cantik dan terlihat menonjol. Karena itulah aku memutuskan untuk memulai percakapan”.
“itu sudah lama, tapi memorimu sangat detail”. Jin Wook berkomentar. 
“sudah ku bilang, itu memori indah bagiku”. 
Tn Kim melanjutkan ceritanya, kami membuat api unggun di tepi sungai. Dia lelah jadi aku mengantarnya pulang. Aku yakin tempat iru bernama penginapan sungai. 
Di layar kaca kita melihat gambar flasback masa lalu yang menceritakan kejadian yang diceritakan Tn Kim. 
Setelah mengantarnya aku berniat pergi, dialah yang menghentikanku. 
“benarkah begitu Hong Sun Hwa?” tanya Jin Wook.
“tidak...tidak pernah, dia tiba-tiba menyerangku dengan paksa. Ada banyak rumput tinggi”.
 Di layar muncul apa yang diceritakan Bu Hong. Tn Kim mendorong bu Hong diantara rumput tinggi. 
“aku mendengar suara jangkrik dan angin yang dingin. Untuk sesaat mataku gelap dan aku mendengar sesuatu, aku melihat rumput api pink”.


“pink?” Jin Wook menyadari ada perbedaan dan meminta bu Soon untuk mengkonfirmasi data itu. Ternyata itu ada lima tahun yang lalu. 
“aku yakin kalau warnanya pink”. Jawab bu Hong. 
“lihat, omongannya tidak masuk akal”. Tn Kim 
“bu hong, kamu tidak ingat hal yang lebih spesifik?” tanya Jin Wook 
“Cuma angin yang dingin dan banyak rumput...”
“sudah kuduga, dia gila. apa aku harus terus menerus mendengar omong kosongnya?. Kamu hanya ingin menghancurkan hidupku.”


Tiba-tiba bu Hong menampar Tn Kim.
“bagaimana dengan hidupku yang kau hancurkan, selama 20 tahun...selama itu kamu bahagia tanpa rasa bersalah. Aku tidak pernah tidur tenang sekalipun...kamu bilang aku mengarang cerita untuk menghancurkan hidupmu?”.


Bu Hong berbicara dengan nada tinggi dengan berdiri dan menghadap Tn Kim menjadikan suasana menjadi tegang. Yi deum menenangkan bu Hong yang mulai menangis. 
“aku tidak ingin bertindak sejauh itu, tapi kesabaranku sudah habis”. Tn Kim memberikan berkas kepada Jin Wook yang isinya


Riwayat medis bu Hong, 
Kegelisahan dan Paranoia, Kesulitan Bernafas. 
Jin Wook memberikan riwayat medis tersebut kepada Yi Deum.
“wanita ini sudah memiliki kelainan mental dari dulu sehingga dia mengatakan hal-hal yang mengerikan itu. Aku sudah menjelaskan itu. 
Hubungan itu terjadi suka sama suka”. Tn Kim menjelaskan tapi bu Hong tetap menyangkalnya dan terus menangis. 
“tidak....aku...tidak....aku....” bu Hong ingin menjelaskan sesuatu tapi tidak bisa. Suaranya terbata-bata diantara tangisnya. 


Jin Wook dan Yi Deum menyudahi interogasinya. Mereka keluar ruangan.
“Walau berbohong, pembelaan Hong Sung Hwa menjadi lemah. Bagaimana mungkin rekam medis Hong masih ada setelah 20 tahun?” Jin Wook mulai tak bersemangat
“rekam medis biasanya disimpan selama 10 tahun”. Yi Deum berkomentar. 
“itu tergantung rumah sakitnya. Berdasarkan rekam medis yang dia serahkan, jika Kim bilang dia membayangkannya karena depresi, kita tidak bisa membantahnya”.
“lantas, kita hanya mencari bukti lain, bukankah masih ada saksi lain?”


“ya...Cukup untuk hari ini”
Jin Wook masuk ruang kerjanya dan menutup pintunya, sementara Yi Deum tak bisa masuk.  
Yi Deum di jendela berteriak memanggil bu Son, ketika Bu Son merespon tirai jendelanya pun di tutup oleh Jin Wook. 


Jin Wook bertanya tentang saksi kepada bu Son, saksi tidak punya telp maupun kartu kredit. Dia akan melacaknya tapi itu tidak mudah. Jin Wook meminta bu Son untuk mengecek di bagian Imigrasi. 
Yi Deum masih memberi isyarat pada bu Son tapi tak berhasil untuk bisa masuk ruangan...(kasian ya Yi Deum). Akhirnya Yi Deum pergi.
Comments


EmoticonEmoticon