11/18/2017

Witch's Court Episode 12 PART 2

SINOPSIS Witch's Court Episode 12 PART 2


Jin Wook selesai mandi, alarmnya berbunyi...Hari Ulang tahun Ny Ko (ibunya Jin Wook).
Ny Ko menerima paket bunga yang indah. Seorang perawat membawakan ke ruang Ny Ko. 


Penulis Sinopsis: Ufi
All images credit and content copyright: KBS2

EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Witch's Court Episode 12 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Witch's Court Episode 13 Part 1

“Pasti putra anda yang mengiriminya. Anda pasti senang”. Goda si perawat
Ny Ko hanya tersenyum dan bilang terimaksih. Kemudian membuka kartu ucapan yang tertempel disana. 
Selamat Ulang Tahun dr. Ko dari para penulis KBS. Ny Ko hanya menghela nafas kecewa.
Sementara itu di runag kerja Jin Wook. Dia menerima sms yang menanyakan kabarnya. 
Belum sempat dia membalas, datanglah investigator Koo yang memberi tahu kalau dia menemukan info Choi Gyung Ja. Dia perawat di fasilitas perawatan jangka panjang Naeil yang terletak di pulau Bujin. 
Jin Wook melihat jam tangannya dan mengatakan, kita akan pergi satu jam dari sekarang . 



Ketika Jin Wook membuka mobilnya, secara bersamaan Yi Deum masuk ke mobil juga. Jin Wook memintanya keluar karena dia mengajak pak Koo. 
Tapi Yi Deum menolak nya dengan alasan pak Koo tahu kalau dia yang akan pergi menemui saksi. Dia perlu mendengar dan melihat secara langsung.  

“bangunkan aku ketika sampai di lokasi” Yi Deum mulai bersiap memejamkan matanya tidur. 
Jin Wook mendesah tak percaya, tapi apa boleh buat, Akhirnya dia masuk dan mengemudikan mobilnya. 



Sesampainya lokasi yang dituju, Yi Deum pergi ke toilet sementara Jin Wook menanyakan perawat Choi pada resepsionis. 
perawat Choi sedang berjalan dan di panggil oleh resepsionis bahwa ada tamu yang mencarinya. 
Ketika melihat Jin Wook ternyata perawat Choi sudah mengenal dan mengingatnya. 


“lihat siapa yang datang...Yeo Jin Wook. Terakhir kali aku melihatmu saat masih SMA”. 
“kenapa waktu itu kau pergi? aku sangat sedih”.
“benarkah...? waktu itu adikku sakit parah dan hanya aku yang bisa merawatnya, karena itulah aku harus pergi. Ada perlu apa kau kesini?”


Belum sempat Jin Wook menjawab, Yi Deum datang. Kemudian Jin Wook memperkenalkannya sebagai pengacara Ma, begitu juga sebaliknya Jin Wook memperkenalkan Choi sebagai perawat yang sudah lama dia kenal. 
Ketiganya duduk, dan Jin Wook memberikan sebuah foto, menanyakan apakah perawat Choi mengenalnya? 
Perawat Choi memandang foto itu beberapa saat, kemudian Dia mengingatnya. 
Waktu itu dia bekerja disebuah rumah sakit umum  kemudian dia mulai bercerita. 
Di layar kita melihat flashback ke 20 tahun lalu saat perawat Choi sedang berjalan dan tiba-tiba dari padang rumput muncul seorang gadis yang beberapa bagian tuuhnya berdarah. 

Kita melihat gadis itu adalah bu Hong muda. Dia membawa bu Hong Muda ke Unit Gawat darurat dan mengatakan pada dokter, dia curiga kalau gadis tadi telah diperkosa. 

Jin Wook meminta perawat Choi untuk mengulangi perkataannya di pengadilan? Dan perawat Choi menyetujuinya. 
Karena menganggapnya sudah cukup Yi Deum mengajak Jin Wook untuk pulang, tapi perawat choi meminta mereka (Jin Wook dan Yi Deum) untuk makan dulu karena sudah datang jauh-jauh kemari. Yi Deum menolaknya. 
Jin Wook mengatakan walaupun mereka pergi sekarang tapi harus menunggu kapalnya datang beberapa jam lagi. 
Perawat Choi membenarkannya dan mengajak mereka untuk makan siang.

Ketika mereka makan, Jin Wook melihat perawat Choi akan menjemur pakaian, dan Jin Wook bersikeras untuk membantu walaupun perawat choi tidak mau. 
“kau masih seperti dulu. Selalu baik. Dahulupun kau selalu membantu pekerjaan rumah sakit”.
“saat itu aku ingin mendapat nilai dari kerja sukarela”. Jawab Jin Wook
Perawat Choi hanya tersenyum. Kemudian mengatakan pada Jin Wook kalau Yi Deum familiar baginya. Karena dia seperti sering melihatnya. 
Jin Wook hanya melihat Yi Deum yang sedang makan. 
“apakah anda mengingat wanita itu, ketika kebakaran di rumah sakit?”.
Perawat Choi memberi isyarat kalau dai juga mengingatnya. 
“dia putrinya... aku juga mengetahuinya baru-baru ini saja”. Ungkap Jin Wook. 


Jin Wook dan Yi Deum bergegas ke mobil, perawat Choi memanggil Yi Deum dan memberikan oleh-oleh teh Burdock karena dia mengira Yi Deum menyukainya dan menganggapnya sebagai keponakannya. 


Ketika menuju kapal, Jin Wook dan Yi Deum berpapasan dengan seorang wanita yang sedang berjalan kaki dengan sebagian wajahnya ada bekas luka bakar. Tapi mereka tidak menyadari hal itu. 


Di kapal, Jin Wook dan Yi Deum menikmati udara sore hari. 
Yi Deum : “perawat tadi, apakah dia selalu baik sama orang yang baru dia kenal?”
Jin Wook :”kenapa?”.
Yi Deum menunnjukkan teh pemberian perawat Choi, “aku menghargainya, tapi aku tidak enak”.
“mungkin dia merasa berterimakasih dan bersalah. 
14 tahun yang lalu ada kebakaran di rumah sakit Jiwa Sena. Saat itu aku dan dia terjebak di ruang Cuci. Semua orang menyelamatkan diri dengan panik, tapi ada satu pasien yang membukakan pintu dan menyelamatkan kami...ibumu, dialah yang menyelamatkan kami”.
“ibuku memang suka ikut campur. Memangnya dia siapa mau menyelamatkan orang. Ya memang begitulah sifat ibuku...”. Yi Deum berkata sambil menatap ke laut dengan mata berkaca-kaca.

“akupun merasa demikian saat itu. Aku sangat berterimaksih dan bersalah. Hingga ingin melakukan apapun. Karena itulah aku ke Janghyeon-Dong. 

Aku masih merasa begitu hingga sekarang. Aku akan melakukan apapun unuk menangkap orang yang melakukan itu terhadap ibumu. Dan membuatnya membayar perbuatannya, siapapun dia”.
“siapapun dia?”
“ya”
“baiklah, aku bisa menerima permohonan maaf, tapi aku tidak berniat memaafkan”. 


Jin Wook hanya bisa memandangi Yi Deum dan menarik nafas melihat pemandangan laut di sore hari. 


Perawat Choi menemui seorang wanita di balkon (wanita yang tadi berpapasan dengan Jin Wook dan Yi Deum) mereka berbicara dan tersenyum. 


Kantor Kejaksaan Wilayah Seoul Pusat 
Di ruang Interogasi, Jin Wook meminta keterangan kepada Tn Kimdengan menunjukkan berkas keterangan dari saksi yang menemukan Hong Sun Hwa dalam keadaan tidak sadar. 
“Itu sudah sangat lama, tetapi karena kondisi Sun Hwa sangat buruk saksi ini mengingatnya dengan jelas”.
“bagaimana kau bisa bilang begitu setelah mendengar omongannya? Dia bilang dia melihat rumput api pink, aahhh kamu mempercainya dan menemui saksi?”. 
“awalnya aku juga berpikir ucapannya tidak masuk akal tapi...(Jin Wook menunjukkan sebuah foto pesta kembang api Yiwang yang berwarna pink”.
Tn Kim melihat foto itu dan ada perubahan raut wajahnya yang menunnjukkan dia terkejut. 
“Berdasarkan keterangan saksi ini dibuat untuk festival kembang api. Ini konsisten dengan keterangan Hong Sun Hwa”.
Tn Kim masih menyangkal, pasti ada kesalahan. Aku tidak akan memaksa seseorang yang tidak menginginkannya. Aku hanya ingat kami berdua menikmatinya. 
“kamu melihat wajahnya tempo hari bukan? Jika dia menikmatinya akankah dia bereaksi begitu?”
“kamu terlalu bias dalam investigasimu? Kalau sudah selesai boleh aku pergi. Aku orang sibuk”.


Tn Kim melihat jam tangannya dan seketika itu ingatannya tertuju pada kejadian lalu, dimana Hong Sun Hwa muda menggigit tangannya sehingga meninggalkan bekas. 
Jin Wook rupanya jeli melihat ekspresi wajah Tn Kim. 
“Tn Kim aku memberimu kesempatan untuk mengaku dan menggurangi vonismu”.
“tidak, aku sudah selesai...”. Tn Kim meninggalkan Jin Wook .


Di luar Tn Kim ditelp Heo Yoon Kyung. Tn Kim menjelaskan kalau masalahnya menjadi rumit. Dari seberang telp terdengar, “Aku yakin kami sudah banyak membantumu. Aku menyampaikan pesan walikota”. 
Kemudian telp mati. 
Tn Kim bergegas menuju kantor Wali Kota. Tapi seorang pegawi mengatakan kalau pak walikota sedang pergi. 
Tn Kim menerobos masuk ke ruang wali kota (Tn Cho Gap Soo) dan disana ada Tn Gap Soo. 


“pak walikota, apakah anda akan membuangku?” tanya Tn Kim
“siapa dia? Ini juru bicaraku yang baru”. Tn Gap Soo menunjuk orang disebelahnya. 
Dengan menahan amarahnya Tn Kim kkeluar dan berjalan lemas.


Dalam keadaan frustasinya dia ingat pertemuannya dengan Yi Deum. Ketika dian ingin membuat kesepakatan dengannya maka dia dipersilahkan untuk menghubungi Yi Deum. 
Waktu itu dia hanya tersenyum remeh kepada Yi Deum yang memberikan kartu nama dan tisu untuknya. 
Beberapa saat dia mencari kartu nama Yi Deum di saku bajunya dan menemukannya. 
Tn Kim ke kantor Yi Deum (lebih tepatnya kantor jaksa Min). 


Ketika melihat Tn Kim Yi Deum sudah mengerti dan mengatakan kalau tempatnya tidak disini. Kebetulan jaksa Min tidak ada ditempatnya. 
Yi Deum mengajak Tn Kim ke tempat lain tidak di ruangannya. 


Saat berjalan ke tempat yang di tuju, Jaksa Min melihat Yi Deum. 
Sampailah mereka di sebuah kedai. 


“apa yang kau bawa?” tanya Yi Deum semangat
“aku kesini karena tawarnmu. Sekarang kau bukan jaksa tapi pengacar. Apa yang bisa kamulakukan untukku?” 
“kita akan setuju dengan surat pengampunan. Kita akan mengatakan kamu berdamai dengan korban. Dan kamu akan bebas dengan masa percobaan atau denda”.
“sungguh...kau harus menepatinya”. Tn Kim berharap. 
“dari yang ku lihat, aku bisa dipenjara tanpa itu”.
“tergantung apa yang kamu berikan”.
Tn Kim berfikir sejenak. 
“aku punya bukti yang bisa fatal bagi Cho Gap Soo. Ahn Suh Rim (istrinya)”.
Yi Deum pun tersenyum. 


Sidang 
Berdasarkan barang bukti dan keterangan sejauh ini, tindak pidana terdakwa sepertinya jelas. 
“terdakwa, ada yang ingn anda katakan?” tanya hakim
Tn Kim berdiri dan melihat Yi Deum memperlihatkan amplop cokelat. Dan terlihat Tn Kim mantap berbicara. Tn Kim pun seperti dikode sesuatu oleh Yi Deum. 
Jaksa Min dan Jin Wook memperhatikan itu. 
“yang mulia, saya menaati hukum setiap hari selama hidupku. Saya bahkan tidak membuang sampah sembarangan. Jika saya memang melakukan yang di tuduhkan saya akan meminta maaf dan menerima hukuman semestinya. Tapi saya merasa memori saya tidak cacat. Saya mohon yang mulia membuat putusan yang bijaksana”.
“baiklah ...kami akan menimbang pernyataan terdakwa dan membuat keputusan dengan penuh pertimbangan”.
Tiba-tiba Yi Deum mengangkat tangannya, 


“yang mulia, saya pengacar korban ingin mengatakan sesuatu”. Yi Deum berdiri dan membuka berkas di dalam amplop cokelat tadi. 
“saya ingin menyerahkan dokumen yang sangat penting terkait kasus ini”. Yi Deum pun berjalan dan memberikan dokumen tadi ke hakim sidang. 
Baik Jin Wook maupun jaksa Min hanya diam saja. 
Sementara Tn Kim tersenyum. 
Setelah meneliti berkas hakim bertanya pada YI deum, “Benarkah semua ini?” 
“ya itu semua benar”. Jawab Yi Deum mantap. 
Ini alasan-alasan korban meminta terdakwa dihukum seberat-beratnya. 


“yang mulia, sebagai pengacara korban, saya telah mendengar bagaimana korban hidup setelah insiden itu. Hidup korban berhenti sejak 20 tahun lalu sejak 22 november 1997 hari insiden tiu terjadi. Dia telah kehilangan hidupnya sebagai manusia dan wanita biasa. Inilah saatnya untuk memberikan korban hidup agar itu bisa terjadi pria yang duduk disana harus dihukum”.
Raut wajah Tn Kimmarah, “apa yang kamu lakukan, itu bukan janjimu”.


Yi Deum membunyikan rekaman pertemuan nya dengan Tn Kim. 
“kemarin terdakwa memintaku membuat korban menandatangani surat pengampunan, jika terdakwa tidak mengingat apa-apa, akaknkah terdakwa melakukan itu? dia mengingat semuany tapi mengaku tidak mengingat. Dia tidak tahu malu dan tidak menunjukkan penyesalan. Karena itu kami meminta pengadilan menghukum seberat-beratnya”.
Tn Kim tak percaya dengan itu, dia terduduk lemas. 
Kontras dengan korban yang menderita bertahun-tahun tidak dapat pulih dari tindak pidana yang dilakukan terdakwa tidak bertobat dari kejahatannya dan hiudp dengan nyaman tanpa rasa bersalah, karena itu dia pantas menerima hukuman yang sepantasnya. Karena itu terdakwa Kim Hyung Soo dijatuhi vonis lima tahun penjara.



Selesai sidang, Yi Deum keluar ruangan dan medapati sms dari jaksa Min.”Good Job”.
Kemudian bu Hong mendatanginya, “terimaksih pengacara Ma, berkat kamu akhirnya aku bisa hidup seperti manusia normal. Sekarang aku jauh lebih tenang. Terimaksih banyak”.


Kemudian suami dan anak bu Hong mendatanginya kemudian berterimaksih pada Yi Deum dn pamit perhi. 
Yi Deum jadi ingat kan ibunya. Dia mengambil selembar foto yang teselip di dompetnya dan memandanginya. Sat itulah Jin Wook memanaggilnya dan mengatakan kalau kerjanya tadi bagus. 
Jin Wook berkomentar kalau Yi Deum cocok jadi pengacara korban. 


Tapi Yi Deum mengatakan, di masa mendatang dia tidak mau menjadi pengacara, dia ingin menjadi jaksa. 


Jaksa seniornya Jin Wook yang nanti akan menata ulang otak Jin Wook. 
Jin Wook hanya menaggapinya dengan tersenyum. 
Tiba-tiba Yi Deum mendapat telp dari jaksa Min yang menyuruhnya menemuinya. 


Di kantor Jaksa Min 
Yi Deum dan jaksa Min memperhatikan layar yang ada didepan mereka. 
Kasus Cho Gap Soo
“Cho Gap Soo membuat koneksi dengan memanfaatkan wanita dan lobi.  Aku akan mendapatkan daftar orang yang pernah ketempat itu dan mengumpulkan bukti pelayanan seksual yang diterima dan menagkap Cho Gap Soo”.
“dimana tempat itu?” tanya Yi Deum 
“Kingdom”. Jawab seorang wanita yang masuk dan membuka pintu dengan menunjukkan kartu nama berlogo “K”

Bersambung ke episode 13
Comments


EmoticonEmoticon