12/29/2017

SINOPSIS Jugglers Episode 8 PART 1

SINOPSIS Jugglers Episode 8 BAGIAN 1


Penulis Sinopsis: Intan Yuliana
All images credit and content copyright: KBS2

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Jugglers Episode 7 PART 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Jugglers Episode 8 PART 2

Dahulu saat hari pemakaman keluarganya, Chiwon kecil hanya duduk sedih, tidak ada orang dewasa yang mendampinginya malah ada beberapa orang yang sepertinya masih kerabat, mereka ada yang kasihan pada Chiwon juga ada yang merasa seharusnya keluarga Chiwon membawa Chiwon bersama mereka, mereka menyalahkan Chiwon karena dia satu-satunya yang masih hidup bahkan mereka berencana menaruh Chiwon dipanti asuhan karena menganggap Chiwon pembawa sial.

Namun ada paman Chiwon yang datang menutup telingga Chiwon agar dia tidak mendengar kata-kata itu, tapi tetap saja Chiwon sudah terlanjur mendengarnya. Pamannya mengatakan semuanya baik-baik saja, tidak masalah itu bukan salah Chiwon, dia mengajak Chiwon tinggal bersamanya, dia akan menjadi ibu sekaligus ayah Chiwon, lalu memeluk Chiwon kecil.


Ternyata kenangan itu muncul dalam mimpi Chiwon, juga ingatan tentang pamannya yang harus meninggal karena menyelamatkannya dalam kebakaran itu. Yoonyi yang selalu setia menunggu Chiwon dirumah sakit melihat Chiwon yang meneteskan air mata dalam tidurnya, dia terlihat ikut terluka karena luka yang Chiwon sendirian.


Yoonyi baru saja kembali dari mengambil handuk untuk mengompres Chiwon, dan dia terkejut karena Chiwon sudah tidak ada ditempat tidur, didalam paniknya itu Yoonyi menanyakan kesuster disana namun mereka malah terlihat bingung, tidak tau. Yoonyi mulai mencari keseluruh rumah sakit dan ketakutan juga Khawatir, saat itu seseorang menghubunginya.


Yoonyi ternyata dihubungi oleh Tuan Do dan mereka bertemu, dari dalam mobilnya asisten Tuan Do terlihat mengawasi, HOHOHO kok saya curiga ya.
Tuan Do merasa pasti Yoonyi terkejut karena hal ini, dia juga bingung harus memulai dari mana.
Tuan Do : “Dahulu aku punya seorang teman. Pamannya Chiwon. Dia membuat lukisan dinding dan potret orang-orang di jalanan. Dia sempat membuat materi film untuk dipasang disebuah bioskop. Apa judul film itu ya? Pokoknya itu film animasi yang disukai anak-anak. Chiwon memohon untuk menontonnya dan merengek berhari-hari. Jadi, seluruh keluarganya datang ke Seoul dan terlibat kecelakaan.”


Yoonyi terkejut mendengar hal itu, dia ingat tentang berita kecelakaan itu. Tuan Do melanjutkan jika temannya akhirnya tinnggal bersama Chiwon untuk sementara, Yoonyi yang masih terkejut bertanya dimana paman Chiwon sekarang, Tuan Do membalas jika temannya, dia pergi kesurga lebih dahalu. Kali ini Yoonyi benar-benar sangat terkejut, ingatannya teringat pada pertanyaan ibu dan jawaban Chiwon, tentang pertanyaannya dimeja makan saat bersama Chiwon, juga kue ulang tahun dan kembang api yang tiba-tiba keluar. Yoonyi mulai merangkai-rangkai tentang ingatan itu, kebakaran… jadi dia tau penyebab kematian paman Chiwon adalah kebakaran dirumahnya.

Tuan Do : “Dia punya banyak luka. Tolong tetaplah disisinya dan menjadi kekuatannya, seperti sekarang.”

Lalu Yoonyi bertanya kira-kira dimana Chiwon sekarang.


Benar Chiwon sedang duduk didepan lukisan dinding pinggir jalan, wajah pucatnya terlihat sedih, dia melihat pamannya yang sedang melukis, hal itu membuat Chiwon tersenyum dan berdiri. Saat itu pamannya menyombongkan diri tentang kemampuan melukisnya dan tersenyum kearah Chiwon dan Chiwon ikut tertawa akan hal itu, namun perlahan pamannya menghilang bersamaan bersama senyumnya yang juga hilang, dia sadar itu hanya imajinasinya. 


Saat Chiwon berjalan akan pergi dari tempat itu, dia melihat Yoonyi yang sudah berdiri menunggunya dan sedikit mendesah. Lalu Yoonyi berjalan mendekat.


Chiwon langsung menanyakan bagaimana Yoonyi bisa menemukannya, dan Yoonyi mengatakan dari Tuan Do. Chiwon tersenyum getir, pasti sekarang Yoonyi sudah tau semua hal yang ingin Yoonyi tau tentang Chiwon namun bagi Yoonyi bukan ini, dia tidak ingin mengetahuinya seperti ini. 

Chiwon : “Menurutku, tidak seharusnya kubiarkan kamu mendampingiku sejak awal. Sejak aku bertemu denganmu, semua menjadi kacau.”

Mendengar hal itu Yoonyi menangis dan Chiwon juga seperti terluka  melihat Yoonyi menangis. 

Yoonyi : “kalau begitu, apa yang harus kulakukan supaya anda merasa lebih baik?”

Chiwon : “Menghilanglah.. dari.. pandanganku.”

Yoonyi dengan sedikit panic banyak sedihnya ^^ mengatakan bahwa bukan dirinya yang memberikan video itu, itu hanya kesalah pahaman, dia ingin Chiwon mempercayainya. Namun Chiwon sudah tidak bisa mempercayai Yoonyi lagi dan pergi meninggalkan Yoonyi yang terus menangis. 


EPISODE 8
Aku Tidak Bisa Mengendalikan Hatiku


Chiwon bertemu dengan Tuan Do, karena Tuan Do merasa diluar dingin dia mengajak Chiwon masuk, Chiwon tidak mendengarkan itu, dia langsung to the point, menanyakan kenapa Tuan Do melakukan itu, kenapa harus memberitau semua hal yang tidak berguna itu dan membuat Yoonyi datang kesana. Chiwon benar-benar marah, kenapa Tuan Do membuat Yoonyi mengasihaninya namun menurut Tuan Do semua wajar, semua orang hidup dengan saling memperhatikan. Chiwon meminta Tuan Do untuk tidak ikut campur lagi dan pergi meninggalkan Tuan Do yang terus memanggilnya.


Ditepi jalan, didalam mobilnya Chiwon teringat saat dirumah sakit dia mendapat pesan dari Tuan Jo yang memberitau sesuatu tentang Yoonyi. Saat bangun dari tidurnya Chion terlihat bingung dan sadar dia berada dirumah sakit lalu membaca pesan dari Tuan Jo.

Direktur Senior Jo :
Kamu tau asistenmu itu orang seperti apa?
Pesan suara : anda bilang aku harus loyal dan bersumpah setia, bukan? Apa yang anda inginkan dariku? (suara Yoonyi)

Mendengar itu Chiwon terlihat sangat kecewa. Didalam mobil Chiwon terlihat lelah dengan masalah yang sedang dia hadapi.


Sementara Yoonyi didalam taksi terus saja menangis, dia teringat keputusannya untuk menolak permintaan Tuan Jo untuk memberitau segala hal tentang Chiwon, dia lebih memilih berada dipihak Chiwon dan siap menanggung konsekuensinya. Namun ternyata hal itu malah berakibat seperti ini.


Semua staf Chiwon sedang berada di pantry, mereka membicarakan tentang Chiwon yang sepertinya tidak pulang semalaman karena masih memakai baju yang sama, mereka juga menyayangkan sikap Yoonyi yang mengungkap masalalu Chiwon, namun Nona Min dan Changsoo jika itu bukan Yoonyi yang melakukan karena Yoonyi tau betul bagaimana Chiwon, mereka juga membicarakan tentang BBA yang untuk pertama kalinya dibatalkan ditengah acara.


Setelah Tuan Do selesai memeriksa berkas Tuan Jo, Tuan Jo sengaja membahas tentang BBA yang selama 10 tahun diadakan harus dihentikan hanya karena satu orang saja, dan sengaja menjatuhkan Chiwon di depan Tuan Do, mengatakan Chiwon orang yang lemah karena dapat tidak sadarkan diri ditengah acara seperti itu, mana mungkin bisa menjadi pemimpin. Sementara Tuan Do santai saja menanggapinya karena sudah tau niat Tuan Jo yang sebenarnya, setelahb Tuan jo pamit, Tuan Do menirukan cara Chiwon menantang Tuan Jo, yaitu dengan menggunakan jari tengah nya seolah sedang memperbaiki posisi kacamatanya. HAHAHAHAHAHA ini ketularan Chiwon pasti.


Yoonyi berada dimejanya sedang menghubungi pihak BBA menanyakan tentang flashdisk itu, namun pihak BBA mengatakan kalo flashdisk itu memang benar milik Yoonyi, saat menanyakan tentang CCTV juga sepertinya hasilnya nihil, pihak BBA tidak mengizinkannya. Yoonyi terlihat kecewa, dan menatap ruangan Chiwon dengan putus asa.


Setelah menghubungi pihak BBA Yoonyi masuk keruangan Chiwon namun sebelumnya dia menarik nafas panjang didepan pintu, seolah bersiap untuk menemui Chiwon. Yoonyi memberitau tentang jadwal Chiwon, suasana disana tidak seperti biasanya. Chiwon merasa tidak perlu karna dia sudah mengetahui jadwalnya, saat Yoonyi menanyakan tentang perasaannya Chiwon malah meminta berkas untuk rapat lalu berjalan pergi meninggalkan Yoonyi yang langsung mengekor dibelakangnya.


Semua seperti kembali seperti dulu lagi, kali ini Yoonyi yang harus berlari membukakan pintu lift untuk Chiwon dan Chiwon kembali meminta yoonyi keluar seperti dulu, beruntung saat itu Hwangbo dan Jung Ae berlari masuk kedalam lift mengira Chiwon menunggunya, membuat Yoonyi tidak jadi keluar dari lift.


Saat rapat berlangsung terlihat para asisten lain membicarakan tentang Yoonyi dan Chiwon, namun disamping itu terlihat Chiwon yang seperti biasanya, hadir dengan pikiran-pikiran cerdasnya, sementara Yoonyi benar-benar sedang dalam masa terpuruknya.


Saat rapat selesai, seperti biasa Hwangbo memuji Chiwon yang sangat cerdas dengan ide-idenya, namun Chiwon tidak menanggapi itu, dia malah memanggil Tuan Jo tanpa panggilan hormatnya, baru setelah Tuan Jo menoleh dia memanggilnya dengan sopan. Suasana disana benar-benar tegang. Chiwon meminta mereka untuk bicara berdua.


Setelah rapat para asisten membersihkan meja rapat, minus Bona dan Jung Ae. Para asisten menjelek-jelekkan tentang Chiwon dan asik bergosip tentangnya. Yoonyi yang mendengar itu tentu tidak terima bosnya dijelek-jelekkan. Para asisten yang mengira Yoonyi sengaja mengungkap masalalu Chiwon mengira kalo Yoonyi masih berada disisi Chiwon karena kasihan. Disana mereka adu mulut dan berakhir jambak-jambakan.


Diruangan Tuan Jo, Chiwon dan Tuan Jo sedang berbicara berdua. Seperti biasa Tuan Jo menyindir Chiwon namun Chiwon langsung pada intinya, dia bertanya kenapa Tuan Jo bertindak sejauh ini unyuk menghancurkannya, dia juga meminta Tuan Jo untuk jangan melibatkan Yoonyi kedalam permainan menjijikan Tuan Jo. Saat itu Bona masuk lalu memilih kelur lagi karena  mendengar Tuan Jo yang memberikan semua masalah pada Yoonyi, dia mengatakan jika Yoonyi sendiri yang memilih jalan itu, dia hanya meminta mengawasi namun Yoonyi bertindak berlebihan dan tuan Jo juga berpura-pura kalo dia tidak menginginkan meliha berita seperti itu. Chiwon langsung mengancamnya, apa perlu dia memasukkan Tuan Jo kedalam berita juga, karena alasan Chiwon pindah ke YB adalah untuk mengungkapkan orang-orang seperti Tuan Jo yang memanfaatkan orang yang lemah. Tuan Jo terlihat ketakutan dan juga sebal saat Chiwon permisi pamit.


Bona menunduk sopan saat Chiwon lewat didepannya, saat itu ayahnya mengirim pesan kalo pemilik rumah ingin menaikkan uang sewanya, dia terpaksa meminta uang pada Bona. Bona membalas kalo dia akan mengirimnya karena itulah alasan dia bekerja diperusahaan besar. Bona menghela nafas dengan kasar, selama ini mungkin itu beban yang hanya dia sendiri yang menanggungnya.


saat Chiwon baru keluar dari ruangan tuan jo, dia mendengar suara ribut-ribut dari ruang rapat, jadi dia masuk dan melihat yoonyi yang sedang dikeroyok oleh asisten-asisten yang lain. Melihat hal itu Chiwon langsung berteriak, membuat mereka langsung berhenti, Chiwon meminta Yoonyi bangun dan mengajaknya pergi. 


Didalam lift saat Yoonyi merapikan rambutnya yang acak-acakan. Chiwon melihat tangan Yoonyi yang terluka akibat cakaran. Mereka masih sama-sama diam sampai Yoonyi berterimakasih pada Chiwon dan menjelaskan bahwa bukan dia dalang semua ini, memang benar Tuan Jo yang merekomendasikannya tapi Yoonyi tidak pernah melakukan apapun untuk mengkhianati Chiwon. Namun Chiwon memotong perkataan Yoonyi, meminta Yoonyi untuk merawat tangannya saja lalu keluar dari lift. Baru saat itu Yoonyi melihat tangannya yang terluka.


Tuan Jo diruangannya sedang melihat foto-foto Yoonyi dan Chiwon, dia lalu memanggil Bona masuk, dia menanyakan kalo Bona adalah teman Yoonyi dan Bona membenarkan. Karena tahun depan wakil presdir akan pension, ini adalah kesempatan bagus untuk mereka mendapatkan promosi jadi dia ingin Bona mencari tau tentang alasan Chiwon pingsan saat acara BBA itu, hal itu bagus untuk mereka dan Bona bisa menjadi asisten wakil presdir. Tuan Jo meminta Bona memilih antara kesuksesan atau persahabatan. Dan Bona terlihat serius mendengarkan itu.


Jung Ae sangat senang melihat buku tabungannya, Tuan Baek datang menanyakan kenapa Jung Ae sangat senang, apa mendapatkan kartu nama lagi namun Jung Ae mengatakan kalo dia mendapatkan gaji pertamanya, Tuan Baek langsung mengatakan gaji yang akan langsung hilang dihari pertamanya lalu memintanya untuk mentraktir dengan menyebutkan keinginannya, staf lain yang mendengar juga sama, mereka mendekat dan menyebutkan keinginannya. Jung Ae terkejut, karena itu artinya gajinya akan hilang dalam sekejap.


Hwangbo diruangannya tersenyum senang, dia mengirimkan pesan kepada seseorang mengatakan kalo itu hadiah darinya. Saat itu Jung Ae masuk, dia mengatakan karena hari ini dia mendapat gaji pertamanya, dia ingin memberi hadiah sepatu namun dia tidak tau model seperti apa yang sedang trend. Hwangbo akan menemaninya mencari sepatu di akhir pecan, Jung Ae merasa tidak perlu dia bisa mencarinya sendiri, tapi mana mau hwangbo mendengarkan itu dia langsung pamit karena akan makan siang.

Hwangbo membuka pintu ruangannya lagi.

Hwangbo : “Kamu sudah makan? Ayo makan.”

Namun dia tertawa kearah Jung Ae dan meminta maaf dia tidak bisa menanyakan itu lalu benar-benar pergi. Mereka berdua sama-sama tersenyum.


Chiwon sedang ada direstoran dan melihat Video yang Hwangbo kirim, didalam mabuknya waktu itu dia terus menyebut kata Lem dan menuliskan dipapan menu membuat ahjuma pemilik restoran kewalahan memintanya turun, bahakan Chiwon terus mengatakan dia mencintai ahjuma itu.

Hwangbo datang mengatakan kalo pemerasan adalah cara terbaik untuk menggerakkan orang. Dan tersenyum meminta pendapat Chiwon kalo videonya baguskan. Chiwon langsung meminta video yang asli, Hwangbo mau namun syarat pertama mereka harus makan dulu. 

Hwangbo senang mereka bisa makan berdua, dan mengatakan kalo mereka ini mirip, dia langsung meminta tos, Chiwon seperti biasa sudah akan pergi saja, dibujuk sebentar duduk lagi. 


Hwangbo tiba-tiba bercerita dan Chiwon mendengarkannya dengan serius.

Hwangbo : “aku tidak punya saudara. Ayahku selalu sibuk dan ibuku meninggal diusia muda. Usiaku 2 tahun. dia meninggal disaat itu. Karena itulah aku tidak tau seperti apa wajah ibuku. Ayahku membuang semua fotonya saat dia menikah lagi. Dia tidak punya hati. Setidaknya kamu disayangi oleh kedua orangtuamu. Serta memiliki kenangan. Kamu lebih baik daripada aku. Kamu harus ceria saat melihatku.”

Chiwon : “Aku yakin ibumu wanita yang cantik. Kamu punya wajah yang rupawan.”
Hwangbo sangat senang mendapat pujian seperti itu. 


Chiwon : “Mataku tajam.”
Hwangbo : “Jadi, dengan mata tajammu itu, kamu melihat Yoonyi orang yang seperti apa? Sulit menemukan asisten seperti dia. Aku tau karena pengalamanku banyak.”
Chiwon terlihat serius saat mendengarkan itu juga sedikit kesal.


Chiwon baru saja sampai kantor, Tuan Gong dan Tuan Park menghampirinya, membahas mengenai tanda tangan kontrak ekspor video yang akan dilakukan nanti malam, tapi mereka mau dijamu mungkin mereka perlu memsan bar dan wanita penghibur. Chiwon memutuskan mereka bertiga yang akan pergi, dia akan langsung kesana dari lokasi pertemuan luar kantor. Tuan Gong dan Tuan Park menyetujuinya lalu Chiwon pergi.


Yoonyi sedang dimejanya saat Chiwon datang, dia menawarkan untuk membuatkan the namun Chiwon langsung menolaknya. Yoonyi yang kecewa lalu duduk lagi saat itu pesan dari ibunya datang, ibu Yoonyi sudah menyiapkan janji kencan untuk Yoonyi, Yoonyi pasrah akan hal itu, dia memilih kencan buta daripada Chiwon harus pindah.


Tuang Gong dan Tuan Park sedang berjalan menuju bar namun Chiwon mengirim pesan kalo dia akan terlambat dan meminta mereka memulai pertemuannya tanpa dia. Saat itu Tuan Gong dihubungi oleh seseorang.

Terlihat Yoonyi yang buru-buru mencari taksi, karena tadi Tuan Gong mengabarkan kalo ibu mertuanya terkena usus buntu akut dan yang lain sedang syuting, dia meminta Yoonyi untuk mengantikannya bersama Tuan Park.


Chiwon turun dari taksi dan langsung masuk kedalam bar, melihat ada Yoonyi disana sedang melayani salah satu koleganya dia terlihat tidak senang. Sementara Tuan Park dan Yoonyi terkejut melihat kedatangan Chiwon.


Chiwon tidak mau berlama-lama jadi dia langsung memberikan berkas perjanjian agar segera ditanda tangani, namun koleganya tidak suka karena seharusnya mereka berpesta dulu malam ini, dia benar-benar tidak sopan bahkan menyetuh pipi Chiwon dan hidung Chiwon ^^ dan Chiwon hanya diam saja tidak bisa membantah diperlakukan seperti itu.


Setelah tanda tangan kontrak selesai mereka berpesta lagi, Yoonyi menuangkan minuman untuk kliennya itu namun tidak sengaja tumpah, kliennya itu memarahi Yoonyi karena membuang minuman mahal dan Chiwon memperhatikan itu dengan tidak senang. Dan yang lain mengajak Yoonyi untuk karoeke, mau tidak mau Yoonyi harus ikut.

Chiwon sudah geram, dia mengambil tasnnya dan mematikan lagu yang sedang dinyanyikan, karena semua sudah selesai, dia mengajak untuk pulang dan untuk ronde kedua mereka harus menikmati sendiri. Chiwon mengambil jas Yoonyi dan mengajaknya pergi. Yoonyi yang merasa tidak enak kebingungan, saat itu Chiwon memberikan jasnya. Tentu saja kliennya itu marah dan Tuan Park langsug menyuruh Yoonyi keluar mengikuti Chiwon, masalah ini biar dia yang menangani. 


Diluar dengan takut-takut Yoonyi mengatakan kalo dia senang karena kesepakatannya sudah tercapai, dan Chiwon langsung marah, apa yang Yoonyi lakukan disini, kenapa harus melakukan hal-hal yang tidak dia minta. Yoonyi langsung menjelaskan tentang ibu mertua Tuan Gong dan yang lain sibuk jadi dia yang datang. Chiwon dengan suara tinggi untuk menghubunginya terlebih dahulu, Yoonyi membenarkan itu dan meminta maaf.

Yoonyi : “Tapi pak. kenapa anda begitu marah denganku? Memangnya apa kesalahanku? Bukankah bagus jika ada kesepakatan? Apa lagi yang bisa kulakukan? Pak Gong tidak bisa datang, para pegawai lain sibuk, dan anda selalu begitu dingin kepadaku.”

Dengan suara tidak kalah kerasnya Chiwon mengatakan, “Aku tidak menyukainya, aku benci orang memperlakukan asistenku seperti itu.”


Chiwon meletakkan tasnya dan melepaskan jasnya lalu memakaikannya pada Yoonyi, Yoonyi jelas bingung dengan sikap Chiwon itu.

Chiwon : “aku mau ke kantor. Pulanglah lebih dulu.” Chiwon lalu pergi meninggalkan Yoonyi yang kebingungan.


Yoonyi berjalan sendirian, dia tersenyum bahagia dengan jasnya yang kebesaran. Orang-orang yang berpapasan dengannya memperhatikan Yoonyi dengan aneh. Saat memasukkan tangannya kesaku Yoonyi menemukan bungkus obat yang berisi salep dan perban, Yoonyi jadi ingat saat dilift Chiwon memintanya untuk merawat tangannya. Mengetahui Chiwon yang masih sangat perhatian padanya Yoonyi sangat senang.

2 komentar


EmoticonEmoticon