12/19/2017

SINOPSIS One Week Friends PART 4

SINOPSIS Movie Jepang One Week Friends PART 4
SINOPSIS One Week Friends BAGIAN 4


Penulis Sinopsis: Intan Y
All images credit and content copyright: Movie Jepang

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS One Week Friends PART 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS One Week Friends PART 4

Part 4nya selesai, tinggal nunggu part 5 aja. Dan dipart ini bener-bener bikin nangis sih. Yukinya buat aku aja ya, daripada… HAHAHAHAHAHAHA baca dan tonton filmnya aja sendirilah. Resapi bagian Yuki, dia itu… pokoknyagitulah… nggak mau ngasih spoiler ceritanya ini ^^ kalo dari sudut pandang Kujo dan Yuki dua-duanya sama-sama sakit sih. Dan aku benci Kaori dipart ini… atau malah sepanjang film kali ya. Selamat membaca ^^


Musim gugur tahun kedua


Yuki berangkat sekolah dengan lesu, namun saat dia melihat Kaori berjalan didepannya dia langsung mengejarnya dan memanggil Kaori, saat itu kaori langsung bisa mengenalinya dan meminta maaf karena sudah membuat Yuki cemas, dia memberikan buku harian yang dibawanya. Yuki dan kaori sama-sama merasa senang. Mereka berangkat sekolah bersama.


Dikelas Pak Inoue mengenalkan murid pindahan baru, yaitu Hajime Kujo. Kujo masuk kedalam kelas namun yang pertama diperhatikannya adalah Kaori yang duduk dikursinya. Dia memperkenalkan dirinya pada seluruh kelas, Saki terkejut, dia langsung bisa mengenali kalo Kujo adalah orang yang berada dirumah sakit saat Kaori tiba-tiba pingsan.
Dua cewek yang biasanya mendekati Shogo sekarang begitu antusias kepada Kujo dia menanyakan banyak hal saat acara perkenalan. Kujo dulu tinggal dikota itu, namun saat SMP dia pindah dan sekarang kembali kekampung halamanya, dan sedari SD dia sudah bermain basket hingga sekarang mengikuti club itu.

Pak Inoeu menyuruhnya duduk dimeja belakang, dan memperingatkan untuk tidak memperlakukan cowon tampan dengan istimewa, beliau bercanda dengan murid-muridnya.


Kaori memperhatikan Kujo yang menuju mejanya. Kaori mengalihkan pandangannya saat Yuki menanyakan ada apa, dia menjawab tidak ada apa-apa. Dari mejanya Kujo memperhatikan keduanya dengan sedikit muak.


Didepan kelas saki menjelaskan seperti biasa saat acara festival, mereka akan mengadakan kafe ala Hawai, yang menyediakan menu kue yang akan dibuat oleh cowok tampan, semua siswa senang mendengar itu, dan dari hasil cowok tampan dimenangkan oleh Kujo dan Shogo. Saki meminta mereka maju kedepan, namun seperti biasa Shogo malah sedang tertidur, lalu Saki meminta Yuki untuk membangunkannya, Yuki berkali-kali memanggil nama Shogo namun dia masih belum bangun juga, akhirnya dia mengagetkan Shogo dengan menonjok ringan perutnya, semua orang tertawa melihat mereka berdua, termasuk Kaori.


Yuki dan Kaori keperpus berdua untuk meminjam buku resep makanan, saat itu Yuki membawa buku tebalnya dan akan memperpanjang masa peminjamannya, namun dia lupa membawa kartu perpusnya, akhienya kaori menawarkan untuk memakai kartunya saja. Dia menuliskan namanya didalam daftar pinjam, sebelum-sebelumnya hanya ada nama Yuki disana, namun sekarang juga ada nama Kaori.


Suasana kelas mulai ramai karena aka nada festival yang diadakan, semua siswa terlihat saling bahu membahu menyiapkan segala keperluan.

Kujo sedang bersama dua perempuan yang saya nggak tau namanya siapa, dia menanyakan apa Kujo sudah punya pacar, Kujo menjawab kalo sekarang dia belum punya. Dari ruang ukur baju Shogo keluar, saki mengatakan kalo sekarang giliran Kujo.

Setelah selesai mengukur baju untuk Kujo, Saki mengonfirmasi kalo Kujo waktu itu datang kerumah sakitkan saat acara festival bahkan kekamar inap Kaori. Kujo terkejut karena Saki bisa tau itu, dia memastikan nama saki dan bertanya apa mungkin dia penasaran dengan Kujo, Saki langsung menyangkalnya. Seorang perempuan yang tadi mengobrol dengan Kujo datang dan bertanya kenapa dia belum selesai, perempuan itu memanggil Kujo dengan nama depannya.

Kujo : “Berhenti memanggilku seperti itu! Aku benci nama depanku.” Perempuan itu mengerti dan pergi.

Saki semakin yakin dengan dugaannya ternyata memang benar, karena dia mendengar Kaori memanggil Kujo dengan Hajime. Kujo sendiri terkejut mengetahui Kaori melakukan itu, Saki bertanya kenapa mereka berdua bertingkah layaknya tidak saling mengenal dan Kujo marah karena Saki mencampuri urusannya, dia memberitau kalo dia sangat membenci Kaori. 


Bahkan sampai malam hari semua orang masih membuat persiapan untuk acara festival itu. Kaori datang dengan sebuah kotak dan Saki yang disana langsung menghampirinya, dia ingin menanyakan sesuatu pada Kaori. Dia menanyakan apa Kujo dan Kaori itu teman semasa kecil, atau teman satu SMP, mereka pasti berteman karena dirumah sakit Kaori memanggilnya Hajime. Atau malah, Kujo adalah mantannya Kaori. Kaori tentu saja tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu, dia sediit tertekan.

Saki : “Hei, menurutmu Yuki itu bagaimana? Walau Yuki terlihat seperti orang yang bodoh, tapi… dia benar-benar tulus mempercayaimu. Andai, terjadi hal yang dapat membuat Yuki tersakiti…mungkin aku tak akan memaafkanmu.”


Kaori menjawab saat Yuki sudah ada dibelakangnya, dia mengatakan jika Yuki baginya adalah teman yang  berharga. Saki tadi sudah hampir menangis, bahkan matanya sudah memerah namun saat melihat ada Yuki dia pura-pura baik-baik saja, menghampiri Yuki lalu menggodanya dan langsung berlari pergi.

Yuki sangat senang mendengar hal itu dari kaori.


Yuki meminta maaf karena tidak sengaja mendengar atau lebih tepatnya memang dia sengaja mendengarnya. Dia mendekati Kaori dengan sangat senang, mulai sekarang dia akan berjuang agar Kaori mau menjadi temannya. Seengaknya Kaori mau dianggap temannya. Yuki bersender dipapan dan papan itu terjatuh, membuat semua domino yang sudah tersusun ikut berjatuhan, semua orang tentu terkejut melihat itu, panitia sangat marah sekali. Semua susunanya harus dibuat dari nol lagi.


Yuki dan kaori bengong melihat keributan yang sudah mereka perbuat, Kaori takut dan Yuki menyarankan untuk kabur saja dan langsung menarik tangan Kaori, melarikan dari sana.
Ternyata dari kejauhan Kujo memperhatikan keduanya.


Mereka terus berlari dan masuk kedalam perpus yang kosong, mereka tertawa dengan tingkah konyol yang sudah mereka lakukan. Yuki sadar tangannya sedari tadi memegang kaori dan langsung melepaskanya. Kaori tertarik melihat ruangan perpus, dia berjalan melihat perpus, dia mengatakan pada Yuki kalo pertamakali mereka bertemu disinikan, Yuki mengira kalo Kaori sudah bisa mengingatnya, namun ternyata Kaori hanya mengikuti seperti apa yang tertulis dibuku harian. Yuki walaupun sedikit kecewa namun tetap senang mendengarnya. 


Kaori : “Pertama bertemu denganmu disini… lalu sekelas denganmu, kemudian pergi kefestival bareng, kala kubaca buku catatan harian itu, kenangan berharga yang ada.. dapat kurasakan didalam diriku ini. Ini semua karena..kamu menyarankanku bertukar buku catatan harian. Sungguh.. aku merasa bersyukur karena ada kamu disisiku.”

Mereka sama-sama tersenyum, dan kaori dengan sedikit gugup. Yuki mendekar dan memeluknya dari belakang, saat itu mereka terkejut tiba-tiba ada orang yang datang mengambil barang yang tertinggal disana. Setelah mengambil barangnya orang itu keluar lagi.

Yuki dan Kaori bersembunyi dibawah meja, dan tersenyum setelahnya.


Mereka berdua keluar dari perpus dengan sama-sama canggung, Yuki berbasa-basi untuk menghilagkan canggung diantara mereka, dia tidak menyangka aka nada barang yang tertinggal.

Shogo datang dan langsung meminta Yuki untuk membantu menyusun domino lagi, karena Yuki yang sudah menjatuhkannya. Yuki meminta Kaori untuk kembali duluan. Shogo terus menyeretnya utuk ikut dengannya.


Sepeninggal Yuki, Kaori jalan sendirian, dia melihat Kujo sedang berdiri disamping loker sepatu namun dia melewatinya begitu saja.  Kujo memanggilnya, dia ingin Kaori menghentikan sikapnya itu, kenapa dia yang jadi diabaikan padahal Kaori yang sudah berkhianat. Harusnya Kujo yang kesal. Kaori yang kebingungan, akan mengatakan sesuatu, namun dipotong oleh Kujo. Hari itu disaat Kujo akan pindah, mereka berjanji untuk bertemu terakhir kalinya, saat itu Kaori berjanji pasti akan datang. Tapi dia tidak datang, padahal Kujo sudah menunggunya lama sekali.

Kaori mengiingat kenangan itu, dia mengatakan pada Kujo kalo hari itu dia datang. Kaori mulai pusing dengan penggalan kenangan yang tiba-tiba diingatnya, Kujo  sendiri terkejut. Kaori sudah tidak tahan lagi dengan kenangannya, dia jatuh terduduk dan kujo langsung mendekat dengan khawatir, menanyakan apa Kaori baik-baik saja.


Yuki datang lagi kesana dan melihat Kaori sedang jatuh terduduk, dengan Kujo disampingnya, dia langsung berlari mendekat, dia sangat cemas sampai mengira Kujo berbuat sesuatu kepada Kaori, Kaori langsung menjelaskan kalo bukan seperti itu, semua ini salahnya. Yuki terkejut karena kaori membela Kujo, sedangkan Kujo sendiri merasa kesal, dia mengatakan seharusnya penganggu enyah saja dan lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Shogo datang lagi, meminta Yuki untuk cepat, tapi saat melihat keduanya dia langsung diam, seperti paham terjadi sesuatu. Kaori mengatakan kalo sekarang dia sudah baik-baik saja. 


Festival sekolah sudah dimulai, dan seluruh sekolah terlihat sangat ramai, festival yang sangat meriah. Seperti yang sudah ditentukan Kujo dan Shogo benar-benar memanggang roti dan terlihat ramai dikelilingi cewek-cewek yang heboh melihat keduanya.

Yuki sedang melayani pelanggan, saat dia mendengar ada dua cowok yang kagu dengan Kaori karena dia imut, dan akan mengambil gambar Kaori, Yuki langsung menghampiri mereka dan menghalangi pandangan keduanya, dia berasalan menanyakan menu apa yang mereka inginkan, namun selalu dijawab tidak ada hingga mereka kesal dan pergi dari sana.

Saki memarahi Yuki karena membuat pelanggan jadi pergi, akhirnya dia menugaskan Yuki untuk membagikan brosur saja karena yang lain sebuk, Yuki faham dan menurut saja.


Kujo kelelahan dan meminta untuk ikut membagikan brosur juga. Tapi Saki menolak, karena ini kue buatan cowok tampan, Kujo membandingkan dia dan Yuki, dia jauh lebih cocok untuk promosi. Shogo melepaskan celemeknya dan mengambil brosur yang dibawa Yuki.

Yuki membagikan brosurnya namun tidak ada satupun yang mau, berbeda dengan Kujo yang langsung habis diambil para cewek yang kagum dengan ketampanannya. Yuki melihat itu dan dari jauh dia mengatakan kalo disini masih ada brosurnya, namun tidak ada yang memperdulikannya.

Yuki melihat mayu yang datang, dia langsung menghampirinya, bertanya apa Mayu teman SMPnya Kaori, karena Mayu terlihat bingung Yuki menjelaskan kalo dia yang waktu itu di festival lampion. Mayu langsung paham, dia menanyakan keberadaan Kaori, dia ingin bertemu dengannya. Belum juga dijawab pertanyaan itu, Mayu melihat Kujo dan menghampirinya, dia tidak menyangka kalo Kujo satu SMA sama Kaori, Kujo mengatakan kalo itu hanya kebetulan, yah meskipun dia diabaikan oleh Kaori. Yuki terkejut saat tau dulu Kujo juga teman satu SMPnya Kaori.

Mayu langsung paham kenapa Kaori bersikap seperti itu, ternyata memang Kaori belum sembuh. Kujo heran mendengar itu, dan Yuki langsung menghentikan pembicaraan itu karena topic itu agak sensitive, Mayu langsung mengonfirmasi ke Yuki, kalo dia pasti tau tentang ingatan kaori. Kujo tidak paham dengan topic yang mereka bicarakan, dia meminta penjelasan.


Yuki kedalam kelas mencari kaori, saat melihat kaori dia langsung meminta waktu Kaori sebentar, dari belakan Shogo dan Saki memperhatikan mereka.

Diluar kelas Yuki menjelaskan kalo teman Kaori waktu SMP, bernama Kondo Mayu datang dan ingin bertemu kaori, nampaknya ada yang ingin dibicarakan, apa Kaori mau bertemu dengannya, Kaori nampak terkejut, namun dengan takut-takut akhirnya dia mau juga menemuinya.


Mereka berempat bertemu diatap, Mayu langsung membuka pembicaraan.

Mayu : “Kaori, kumohon dengarkan yang kukatakan. Karena aku datang kemari bermaksud untuk meminta maaf. Hilangnya ingatan Kaori itu.. adalah salahku! Pemicunya adalah.. kepindahan Kujo.”

Kaori, Yuki dan Kujo yang mendengar itu tentu terkejut.


FLASHBACK
Saat wali kelas Kaori di SMP menyampaikan pengumuman tentang kepindahan Kujo, semua siswa termasuk Kaori terkejut karena Kujo tiba-tiba akan pindah. Mayu menanyakan alasannya ke Kaori, apa kaori mengetahuinya, namun Kaori juga tidak tau akan hal itu.

Sorenya saat Kaori akan pulang, dia mendengar beberapa anak yang menanyakan pada mayu, apa dia tidak akan menyampaikan perasaannya pada Kujo. Kaori mendengarkan itu dengan berfikir, saat dia melihat HPnya, ada sebuah pesan dari Kujo meminta mereka untuk bertemu sore nanti. 


Mereka berdua benar-benar bertemu sorenya, Kujo menyatakan perasaannya pada Kaori, dia sudah menyukai Kaori dari dulu. Kaori terkejut mendengar hal itu.

Keesokan harinya saat Kaori masuk kekelasnya, semua teman-temannya mengabaikan dia.

Kutahu, walau Kujo menyampaikan perasaannya pada Kaori.. kuyakin kamu tak bisa memberikan jawaban padanya. Namun, ada cewek kelas yang melihat kejadian itu.. dan entah sejak kapan, rumor yang ada pun beredar.. lalu perempuan sekelas pun mulai mengabaikanmu.  –Kundo Mayu.


Setelah itu, aku jalan bareng teman..

Mayu pergi bersama teman-temannya, dan melihat Kujo seperti sedang menunggu seseorang, dan Mayu melihat dari arah berlawanan Kaori sedang berjalan menuju kujo. Dia dan teman-temannya langsung menghadangnya, teman-temannya tidak akan mengizinkan Kaori untuk bertemu dengan Kujo dan meminta Mayu untuk menegur Kaori juga, dengan tidak enak akhirnya Mayu menegur kaori, dia tidak menyangka Kaori akan menikungnya padahal dia mengira mereka sahabat.

Kaori sedih, dan langsung lari dari mereka, saat memasuki jalan raya tiba-tiba ada truk yang menabraknya.
FLASHBACK END.


Semua ingatan itu membuat Kaori sakit kepala, Yuki langsung cemas menghampirinya.

Mayu benar-benar minta maaf atas kejadian itu. Kujo meminta Mayu untuk pulang saja, dia akan mengantar sampai gerbang. 


Yuki memegang tangan Kaori untuk menguatkannya.

Yuki : “Tenang saja.. karena Fujimiya-san.., tidak sendiri. “

Kaori melihat kearah Yuki dan hampir menangis, dia mengatakan, “Aku selalu sendiri. Meski kuanggap kami berteman.. tapi kutak tau harus bagaimana. Padahal, lebih baik bila hari senin tak kunjung datang. Sejak saat itu, aku selalu berfikir begitu. “

Yuki : “Begitu, toh. Dengan hilangnya ingatan.. kamu melindungi dirimu, ya? Tapi sekarang sudah baik-baik saja. Karena aku akan melindungi Fujimiya-san.”

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA
|| Just Between Lovers
|| Jugglers
|| The Big Boss
|| Secret Seven
|| The Time We Were Not In Love
|| Borg Mom

Yuki memeluk Kaori, dan mengatakan, “Aku.. tentang dirimu, aku..”


Kaori memotong kalimat Yuki, atau bahkan dia tidak memikirkan kalimat Yuki tadi, fikirannya penuh dengan masalalu, dia berkata “Aku ingat!”

Dulu Kujo pernah mengirim pesan pada kaori kalo sebelum dia kembali ke Tokyo pada hari natal, dia ingin mendengar jawaban Kaori dulu, dan Kaori membalas kalo dia pasti akan datang. 

Kaori menangis dalam pelukan Yuki, “Kenapa bisa aku melupakannya? Aku ingin katakana sesuatu pada Hajime..”

Yuki sangat terpukul mendengar itu, perlahan dia melepaskan pelukannya pada Kaori, dia mencoa baik-baik saja dan dengan senyum yang dipaksakan dia bersyukur kalo kaori sudah mengingatnya.

*Pengen meluk Yuki discene ini. Dia keliatan udah mau nangis tapi mencoba untuk tersenyum demi menghibur Kaori. Benci banget sama Kaori, dia sama sekali nggak peduli sama Yuki disini, dia mungkin bahkan tidak menganggap keberadaan Yuki. Yuki terlalu baik… aku nggak percaya kalo Yuki bisa nerima keadaan mereka yang hanya sebatas teman, atau dia care sama Kaori Cuma sebatas teman, pasti punya perasaan lebih kan sampai dibela-belain sejauh ini.


Acara puncak dari festival itu sangat meriah, mereka sama-sama berteriak untuk memulai agar dominonya jatuh secara berurutan dan sampai pada menyalakan api.

Acara sudah selesai, semua siswa membersihkan kelas masing-masing termasuk Yuki. Dia datang kekelas dan bertemu Kujo, Kujo terus memperhatikannya.

Kujo : “Masih ada waktu. Sampai Kaori melupakan ingatan akan temannya dalam sepekan. Hase, bagaimana caranya kau mengatasi itu?”

Yuki : “Mengajaknya bicara, atau bertukar buku catatan harian sebelum kejadian itu tiba.”

Kujo : “Itu berarti.. tanpa adanya buku catatan harian maka ingatannya tak membekas, kan? Apa kamu tak keberatan dengan itu? Apa yang begitu dapat dikatakan sebagai teman.”

Mendengar apa yang dikatakan Kujo padanya Yuki hanya diam, seperti memikirkan apa yang Kujo katakan. Dia lalu berusaha tertawa dan berkata, “Iya juga, ya! Mungkin perkataanmu benar adanya.”

Dia langsung mengalihkan perhatian dengan mengambil papan, dia akan membawa papan itu saja. Tapi sebelum pergi dia mengatakan pada Kujo dengan embelakanginya, Kaori itu.. tampaknya sudah mengingat kembali tentang Kujo. Mendengar itu Kujo sangat senang dan langsung pergi untuk menemui Kaori. 


Ditinggal seperti itu Yuki hanya terdiam, menyadari kebodohannya. Shogo datang saat itu, melihat Yuki. Yuki yang sadar ada Shogo langsung pura-pura senang atas festival itu, sangat menyenangkan katannya. Mereka juga harus ikut perayaannya. Yuki mengajak Shogo. 

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA
|| A Korean Odyssey
|| Black Knight
|| I'm Not a Robot
|| Two Cops
|| Doubtful Victory
|| Nothing to Lose
|| My Golden Life

Yuki membakar papan yang tadi dibawanya, dia pura-pura bahagia.

Shogo : “Kau ini aneh.”

Yuki : “Enggak tuh. Aku sehat, kok. Sangat sehat!”

Shogo : “Orang yang berpura-pura sehat itu sebenarnya keadaannya tidaklah baik.”

Yuki : “Apa itu kata-kata kutipan?”

Shogo : “Melihat saja aku sudah tau. Memangnya kau kira kenapa aku mau jadi temanmu?”


Yuki sudah tidak bisa berpura-pura lagi didepan sahabatnya itu, dia menceritakan semua yang terjadi.

Yuki : “Ternyata bukan aku, yang dapat melindungi Fujimiya-san. Pekan depan, walau dia tidak ingat akan aku, kutetap bersyukur. Walau berulang kali.. kumerasa bahwa lebih baik jika kami ini berteman.”

Shogo : “Memangnya ingatan Fujimiya akan menghilang”

Yuki : “Gomen, aku belum memberitaukannya padamu.”

Shogo : “Aku juga merasa seperti ada sesuatu. “


Yuki duduk dan mulai mengeluarkan segalanya.

Yuki : “Aku kayak orang bego, ya! Karena selalu berfikir bahwa teman terbaiknya Fujimiya-san itu aku. Kami selalu bertukar buku catatan harian. Namun, katanya ingatannya sudah kembali. Ingatan kalau dia itu menyukai Kujo. Dan jika ada orang lain yang tak bisa ia lupakan, mana mungkin aku bisa menang!”

Shogo ikut duduk didekat Yuki, Yuki sendiri sudah tidak bisa menahan tangisnya.  Shogo menepuk bahu Yuki dan mengatakan, “Kau ini.. memikul semua beban itu sendirian. Kau ini hebat tau!”


Yuki seperti meyakinkan dirinya sendiri, lalu berdiri mengeluarkan buku hariannya dengan penuh pertimbangan. Dia mendekat kearah api unggun, dia bersiap untuk melepaskan Kaori, melepaskan segalanya, tentang kenangan berharga selama satu tahun terakhir, segala tentang Kaori, dia mulai menangis, melemparkan buku itu dengan berat hati kedalam api. Segalanya benar-benar selesai sekarang, perasaannya…  dan apapun itu, semuanya gugur pada musim gugur.

Hari senin berikutnya.. ingatan gadis itu.. menghilang lagi.

1 komentar


EmoticonEmoticon