12/03/2017

SINOPSIS Oppa is Missing Episode 2

SINOPSIS Oppa is Missing Episode 2


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: Naver TV Cast

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Oppa is Missing Episode 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Oppa is Missing Episode 3

Perawat menceritakan Ri Ae koma selama 10 tahun. Mereka kehilangan orang tua mereka dalam kecelakaan tragis. Kakaknya datang dan merawat Ri Ae dari waktu ke waktu. Sebenarnya perawat juga belum pernah melihat wajahnya dengan benar. 


Oppanya Ri ae langsung pergi saat perawat masuk ke kamar Ri Ae. Dia bisa datang sekali atau dua kali dalam setahun. Mungkin, sih. Dia kerja di sana juga belum selama itu. Oppanya juga memeriksa kondisi Ri Ae melalui telpon. Saat oppanya Ri Ae pergi, jari-jari Ri Ae mulai berkedut. Matanya mengerjap-ngerjap dan akhirnya terbuka.


Perawat mengatakan pada Jong Ki bahwa mereka menghubungi kakak Ri Ae untuk menatakan bahwa dia akhirnya terbangun dari komanya. Tapi... Ri ae menyedot minumannya dengan suara yang sangat keras. Perawat menoleh padanya dan tersenyum. Ia mengambil satu lagi dan menyuruh Ri Ae meminumnya lagi. Ri Ae menerimanya dan berterima kasih. 


Perawat menjelaskan Ri Ae jauh dari dunia ini selama 10 tahun. Perawat menatap Ri Ae yang memakan kue dengan lahap. Ia seperti merasa iba. Ri Ae masih SD dan dia menjadi dewasa saat dia sedang tidur. 


Jong Ki menanyakan apa yang terjadi sama kakaknya. Suster menjawab setelah panggilan telpon kakaknya menghilang. Kakaknya merubah nomor telponnya dan belum pernah datang lagi menemui Ri Ae. Jong ki menanyakan kenapa suster berkata begitu. Perawat nggak yakin. Sekarang Ri Ae udah jauh lebih baik. Jadi dia mulai transisi kembali kedunia nyata. 


Ri Ae berhenti makan dan merasa sedih. Ia berpikir kakaknya nggak menyukainya lagi. Perawat menjawab enggak. Ia yakin kakaknya punya alasan yang baik. Kalo dia nggak ingin melihatnya lagi, kenapa dia membayar semua tagihan rumah sakit dan biaya hidupnya. 


Ri Ae mulai berandai-andai gimana kalo terjadi hal yang buruk pada kakaknya? Tapi perawat yakin mereka bakal tahu setelah menemukannya. Ri Ae mengangguk pelan. Perawat menghadap Jong Ki. Jong Ki bisa menemukannya? Jong Ki nggak yakin. Kalo dia melacak nomor telponnya, ia yakin itu udah mati. Ia lalu menanyakan apa Ri Ae punya barang-barang kakaknya yang tertinggal?


Ri Ae berpikir sebentar dan ingat ia punya beberapa. Ri Ae meletakkan barang-barang itu di atas meja. Jong Ki berdiri di hadapannya sambil mengamati. Ia menanyakan apa Ri Ae punya kucing gara-gara melihat ada tempat kucing. Ri Ae bilang ia nggak ingat. Tapi ia rasa ia bakal bersin pas dia berada di dekat kucing.


Kalo gitu berarti Ri Ae alergi kucing. Apa kakaknya nggak tahu itu? Ri Ae juga nggak yakin soal itu. Ia nggak ingat banyak. Ia merasa semuanya kayak mimpi, nggak ada yang jelas. Jong ki ngambil tempat kucing itu dan ngasih tahu Ri Ae kalo itu adalah gua untuk main kucing yang terbuat dari wol. Kucing suka masuk kedalam sana. Jong Ki meletakkannya kembali. 


Ri Ae menunjuk barang yang ada di samping gua kucing. Gimana dengan benda itu, tanyanya. Jong Ki mengambilnya dan menjelaskan pada Ri Ae, itu adalah pemijat wajah. Ia menjelaskan sambil menggunakannya. Kalo Ri Ae memijat wajahnya seperti yang dilakukan Jong Ki, maka itu akan membersihkan pori-porinya dan mengurangi keriput. 


Ri Ae mengulurkan tangannya meminta benda itu. Dia nggak tahu kalo itu bagus buat kulitnya. Ia pun menggunakannya seperti yang dicontohkan Jong Ki tadi. Ia lalu melihat benda yang disebelahnya dan menanyakannya pada Jong Ki.


Jong Ki mengatakan kalo Ri Ae tahu gimana untuk memilih produk yang terbaik. Ia meraihnya dan kembali menjelaskan. Itu adalah krim anti penuaan dan pemutih dengan emas 24K dan peptida di dalamnya. Kenapa Ri Ae belum memakainya? Jong Ki membuka produk itu dan memakainya. Ia memperlihatkan pada Ri Ae, produk itu membuat kulitnya bersinar. Bener, kan? Itu berbeda dengan yang ada di luar sana. Ri Ae membaca komposisinya yang tertera di kardusnya dan memuji produk itu yang punya semua bahan yang tepat. 


Ri Ae mengambil barang yang selanjutnya. Belum sempat ia bertanya, Jong Ki udah menjelaskannya duluan. 100% ekstrak biji mangga liar... Ri Ae tahu tentang itu. Itu bagus buat nurunin berat badan. Ia udah makan beberapa dengan perawatnya. 

Flashback.. 


Ri Ae dan perawatnya memakan produk itu bersama-sama di kamarnya. Mereka terlihat sangat menikmatinya.
Flashback end...


Jong Ki menelan ludah. Ia kehilangan kesempatan buat nyicipin karena Ri Ae udah tahu duluan tentang barang yang satu itu. Jadi gitu. Ri Ae penasaran gimana Jong Ki bisa tahu semua itu hanya dalam sekali lihat. Menurutnya Jong Ki orang yang serba tahu. Jong Ki menjawab kalo Ri Ae bisa dapat pemahaman yang lebih baik dari orang dengan mengamati kebiasaan belanja mereka. 


Melihat dari semua barang-barang itu, Jong Ki pikir kakaknya membeli semua itu untuk jaga-jaga kalo Ri Ae bangun dari komanya. O..jadi gitu? Jong Ki membenarkan. Kalo kakaknya membeli semua hadiah itu secara online, mereka bisa mengetahui informasi tentang pelanggan. 


Jong Ki mengambil ponselnya dan memotret benda-benda itu. Ia lalu mengetik sesuatu di ponselnya (nggak bisa baca). Habis itu ia ngajak Ri Ae ke resepsionis untuk menanyakan beberapa pertanyaan. 


Berdasarkan data yang mereka dapat dari bagian informasi, tagihan rumah sakit semuanya dibayar secara tunai. Ia memberikan alamatnya pada Jong Ki. Jong Ki membaca alamat yang tertera di kertas itu dan menanyakan apakah Ri Ae mengingat tempat itu? 


Ri Ae nyuruh Jong Ki buat nunggu sebentar, dia mau melakukan ritualnya dulu. Ia meletakkan telunjuknya dikepala sambil mengingat-ingat. Jing Ki menanyakan apa Ri Ae ingat sesuatu? Sebentar kemudian Ri Ae udah selesai mengingat tapi hasilnya ia nggak ingat. Jong Ki mengajaknya pergi dan melihat alamat itu. Tapi sebelum itu Ri Ae harus mengganti pakaian rumah sakitnya. 


Sesaat kemudian Ri Ae udah ganti baju dan udah ada di depan alamat yabg dituju. Jong Ki yang habis nyari infornmasi ngasih tahu dia kalo kakaknya pasti nggak ada di sana. Nggak ada yang pernah dengar soal Yoo Eui Soo. Ia menanyakan apa yang Ri Ae pikirkan. Apa kelihatannya nggak asing? 


Ri Ae melihat-lihat dan menjawab enggak. Ia rasa itu adalah pertama kalinya ia berada di sana. Ia merasa tempat itu sangat asing. Jong Ki ngajak Ri Ae buat berhenti di sana. Ia akan mencari rincian pelanggan kantor. 


Ri Ae mengangguk. Kalo gitu Jong Ki akan menghubunginya. Ri Ae mengatakan kalo ia nggak punya telpon yang bisa Jong Ki hubungi. O..gitu ya? Ri Ae mengatakan ia juga ingin HP. jong Ki membelikan HP buat Ri Ae dan ia kelihatan seneng banget. Ri Ae menanyakan nomor detektif Gong Jong Ki. 


Jong Ki mengambil HP itu dan menuliskan nomornya. Habis itu ia memberikannya lagi pada Ri Ae. Ia menyuruh Ri Ae untuk mencoba dan menyinpan nomornya. Ri Ae menerimanya dan bisa menyimpan nomor Jong Ki. Ia bisa. Ia lalu menghubungi nomor itu. Jong Ki mengambil ponselnya dan mematikan panggilan Ri Ae. Ri Ae heran kenapa Jong Ki menutup telpon darinya. Jong Ki melakukannya karena ia akan menyimpan nomornya.


Ri Ae sedikit kecewa. Ia ingin mengobrol dengan Jong Ki lewat telpon. Kenapa juga mereka melakukan itu? mereka kan sebelahan, Ri Ae bisa langsung bicara padanya. Ri Ae minta Jong Ki buat tunggu sebentar. Ia berjalan meninggalkan Jong Ki keluar toko. 


Dari luar Ri Ae kembali menelpon Jong Ki dan Jong Ki pun mengangkatnya. Di telpon ia mengatakan namanya Ri Ae. Ya, Jong Ki udah tahu. Ri Ae tanya lagi apa Jong Ki bisa mendengar suaranya? Jong Ki mengiyakan. Ia bisa mendengarnya dengan baik. Ri Ae merasa hal itu sangat keren. Ia menanyakan apa ini pertama kalinya Ri Ae menggunakan HP?  Begitu sederhana. Tentu aja ini pertama kalinya buat Ri Ae. 


Ri Ae terdiam cukup lama. Ia berterima kasih pada Jong Ki. Berkat Jong Ki sekarang ia punya HP. Ri Ae berterima kasih untuk semuanya. Jong Ki mengatakan kalo Ri Ae sendiri yang membayarnya. Kenapa ia berterima kasih? Tetap aja, jawab Ri Ae. Jong Ki menyuruhnya masuk. Diluar dingin. Ri Ae mengiyakan. Ia akan menutupnya. Ri Ae menyimpan HP-nya di saku jaket setelah menutup pangilannya. 


Jong Ki mengajak Ri Ae untuk pergi jika ia udah membeli semuanya. Mereka bangkit mau beranjak tapi tiba-tiba Ri Ae mendengar perut Jong Ki berbunyi keroncongan. Ia nenertawakannya. Apa detektif lapar? Perutnya keroncongan keras banget. Jong Ki terlihat agak malu. Ri Ae mengajaknya pergi makan. Ia juga lapar. Haruskah? Jong Ki menanyakan apa yang ingin Ri Ae makan. Ri Ae berpikir dan ia ingin makan Bulgogi. 


Jong Ki dan Ri Ae duduk bersama menghadap makanan. Ri Ae mencoba sesuap setelah Jong Ki memberitahunya kalo makanannya udah siap. Ia memuji rasanya yang sangat lezat. Ri Ae makan dengan sangat bersemangat tapi tiba-tiba ia berhenti dan merasa sedih. 


Ri Ae menangis dan membuat Jong Ki jadi khawatir. Ia mendekatinya dan bertanya ada apa. Kenapa Ri Ae menangis? Ri Ae bilang ia ingin bertemu dengan ayah dan ibunya. Ia menyandarkan kepalanya di dada Jong ki. Kenapa kakaknya menghilang? Jong Ki memintanya jangan menangis. 


Jong Ki duduk di sebelah Ri Ae yang tengah tertidur. Ia bernarasi. Oppa-nya Ri Ae meninggalkan adiknya dalam kesepian yang nggak tersentuh oleh realitas. Ia ingin tahu apa yang terjadi padanya. 


Habis itu Jong Ki meninggalkan Ri Ae. Ri Ae menangis seperginya Jong Ki. Dan kita diperlihatkan lagi dengan barang-barang yang ditinggalkan oleh kakanya. 


Keluar dari kamar Ri Ae, Jong Ki dipanggil sama perawat. Perawat memberikan sesuatu pada Jong Ki. Ia menemukan itu tahun lalu didekat kanarnya Ri Ae. Ia pikir itu akan membantu Jong Ki. 

Bersambung...

Komentar:
Lucu banget pas lihat Ri Ae sama HP barunya. HP pasti menarik banget buat dia. Secara dia belum boleh punya saat dia sebelum koma, masih kecil. 

Sedih juga pas lihat Ri Ae inget sama orang tuanya. Satu-satunya anggota keluarganya hanyalah kakaknya, tapi kini kakaknya juga ninggalin dia. Berasa sebatang kara pastinya
Kira-kira apa yang Jong Ki lihat di HP itu, kok kayaknya dia kaget banget.
Comments


EmoticonEmoticon