12/03/2017

SINOPSIS Secret Seven Episode 5 PART 1

SINOPSIS Secret Seven Episode 5 BAGIAN 1


Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: GMM One

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 4 PART 4
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 5 PART 2

Liftoil mengikuti Padlom ke kamarnya. Liftoil tidak mau tidur di bawah karena punggungnya akan sakit. Akhirnya, Padlom-lah yang tidur di bawah.


Liftoil bercerita bahwa dirinya tidak pernah menyembunyikan rahasia apapun kepada Padlom. Tapi Padlom tidak menyahut. Jadi dia menengok ke bawah.


Liftoil lalu turun dan iseng menggelitiki perut Padlom. Padlom berteriak dan menyuruh berhenti.


Liftoil baru berhenti saat tangannya tanpa sengaja menyentuh pay****a  Padlom. Padlom berteriak sekencang-kencangnya, begitu juga dengan Liftoil.


Daaan.. semua itu hanyalah imajinasi Padlom. Karena kenyataannya mereka masih berada di ruang tamu.

Karena melihat Padlom yang berdiri mematung, Liftoil memanggil dan menepuk bahu Padlom. Padlom yang sedang parno, secara refleks melayangkan tendangan ke arah selangkangan Padlom. Liftoil mengerang kesakitan, sedangkan Padlom langsung melarikan diri ke kamarnya.


Padlom membuka tasnya dan mengambil silsilah keluarga yang sebelumnya dibuat oleh Liftoil. “Sial, kami tidak berhubungan darah,” kata Padlom.


Nilai pun diberikan Padlom pada Liftoil.


Keesokan harinya, Padlom dan Liftoil berangkat kuliah bersama. Liftoil berjalan sambil memegang kakinya, rupanya dia masih merasa kesakitan atas kejadian semalam. Padlom mengomeli Liftoil karena tidak pernah bilang kalau mereka tidak berhubungan saudara sedarah.


“Yang pentang adalah, kita sedarah atau tidak, aku akan tetap menyayangi dan peduli padamu, Padlom.” Kata Liftoil.


Padlom menceritakan perihal Liftoil kepada Spoil. “Aku tidak bisa membayangkan jika orang itu adalah Liftoil,” kata Spoil.


Liftoil mengirim pesan pada Padlom dan bertanya apakah Padlom sudah punya pacar dengan mengedit fotonya menjadi beruang. Padlom tidak menjawab pertanyaan itu.


Padlom lalu menemui Play untuk meminta maaf atas kejadian saat ia mabuk. “Kau masih manis saat kau mabuk, sayang,” kata Play. Padlom lalu bertanya apakah kau memanggil sayang pada semua gadis.


“Hai, Ghost,” sapa Play saat melihat Ghost yang berjalan tanpa melangkahkan kakinya, ia seperti berjalan di atas air. “Lihat, aku tidak memanggil sayang pada semua orang,” lanjut Play.


Lalu Play mengangkat ponselnya yang berdering, “Halo sayang..” Dan Padlom memutar bola matanya.


Liftoil datang menemui Padlom, dan lagi-lagi ia bertanya mengenai lagu tahun 90-an, sambil menyanyikan liriknya. “Tidak tahu, kau cari saja di Google,” kata Padlom.


Di kelas, dosen mengajarkan mengenai metathesiophobia. Contohnya adalah rasa takut atas perubahan hubungan, misalnya berubah dari teman menjadi pacar, pacar menjadi mantan pacar. Dosen menyebutkan berbagai macam phobia, dan yang paling terjadi saat ini adalah philophobia atau rasa takut terhadap cinta.


Padlom tersentak. “Philophobia tidak dapat disembuhkan. Kita hanya perlu menghadapinya,” lanjut dosen.


Malam harinya, Padlom merekam diarinya. ‘Ada orang yang tidak suka film romantis, ada yang tidak luluh oleh kata-kata manis, ada orang takut jika memiliki pengagum rahasia, atau mereka yang takut jatuh cinta. Itulah philophobia.’


Keesokan harinya, Padlom mendapati ruang klub sudah didekor dengan indah oleh Gent. Mereka akan merayakan hari jadi klub yang ke-3 bulan.


Gent memberikan hadiah buku berjudul ’50 Hal Menarik tentang Padlom’. 


Padlom lalu membacanya:
1. Padlom memiliki pay****a besar. ‘Ini salah, hanya Id yang memanggilku begitu’
2. Padlom suka mendengarkan musik, tapi tidak pernah menyanyikannya. ‘Kau saja yang tidak pernah dengar’
3. Padlom tidak pernah tersenyum kecuali karena candaan Liftoil, dan ketika ia difoto secara sembunyi-sembunyi. 


4. Walaupun Padlom jarang tersenyum, ketika dia melakukannya dia terlihat cantik.
Padlom lalu menutupnya, dan akan membaca sisanya di rumah.


Gent lalu memberi tahu bahwa ia tidak dapat menggali lebih dalam tentang anggota klub lainnya. “Hanya ada satu tentang Ghost, dia tidak suka melihat mata orang lain.


Pok lalu datang dan mengoreksi bahwa hal nomor 7 tentangnya tidak benar. “Aku tidak membuka bajuku untuk pamer. Aku melepasnya karena aku kepanasan. Setelah olahraga, aku berkeringat.,” kata Pok.


Liftoil juga menghampirinya, “Gent, punyaku juga salah. Nomor 2 tertulis aku bicara sambil bermain yoyo. Yang benar adalah aku bisa bicara sambil bermain yoyo, berbaring, berdiri, berjalan, atau bahkan sambil jungkir balik. Dan bagaimana kau tahu tentang gigiku yang berlubang?”


“Karena napasmu bau,” kata Spoil yang juga akan mengajukan protes. “Gent, di nomor 1 tertulis aku lucu, yang benar adalah aku itu cantik.”


Neo melakukan live instagram.


Neo mengajak mereka untuk memecahkan balon untuk meramaikan suasana. Tapi Alan terlihat tegang.


Ternyata Alan takut balon, dan itu membuat Pok memeluknya agar Alan tidak bergerak dan semua orang ikut mengerjainya.


Alan marah, “Aku sudah bilang aku tidak suka balon!” Pok lalu melepaskan pelukannya. Semua orang terdiam saking kagetnya.


“Kalian berdua harusnya lebih tahu, karena kalian mempelajari hal ini. Gejala ini bukan candaan!” ujarnya ke Padlom dan Spoil.


Liftoil malah senang atas perubahan suasana ini.


Gent lalu meminta maaf pada Alan, “Aku tidak tahu ketakutanmu terhadap balon. Kalau aku tahu, aku tidak akan membawanya ke sini.”


“Tidak masalah. Orang-orang kadang takut terhadap hal-hal aneh. Aku takut kecoa,” kata Pok.


Tapi kemudian mereka tetap melanjutkan bermain lempar balon. Ghost malah memecahkan balon di depan wajahnya, masih dengan ekspresi menyeramkan.
Comments


EmoticonEmoticon