12/12/2017

SINOPSIS Wednesday 3:30 PM Episode 10


- Rabu 3.30 – Bahagia Bersamamu - SELESAI


Penulis Sinopsis: Cristal
All images credit and content copyright: SBS Plus

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Wednesday 3:30 PM Episode 9
DRAMA SELANJUTNYA || SINOPSIS The Big Boss

Karena kakinya keseleo dan jarak pandangnya terganggu akibat air mancur, Eun Woo kesulitan untuk menyelamatkan dirinya. Dan yang datang menolongnya adalah Jae Won. 


Jae Won menggendong Eun Woo di punggungnya. Eun Woo bilang bahwa mereka berjalan sanat lambat, Jae Won bilang itu karena tubuh Eun Woo yang ternyata lebih berat daripada kelihatannya.


Eun Woo: “Darimana kau tahu aku ada di sini?”
Jae Won: “Aku tidak tahu. Aku hanya lewat dan melihat wanita menyedihkan basah kuyup oleh air.”
Flashback..


Padahal itu karena Jae Won melihat postingan Eun Woo yang captionnya ‘Cuaca hari ini cerah. Jadi aku ke sini.’ Jae Won khawatir karena mengira Eun Woo datang sendirian ke tempat itu.


Jae Won melarang Eun Woo memakai sepatu hak tingginya lagi. Sebagai gantinya ia sudah membelikan sandal untuknya. Jae Won lalu menyuruh Eun Woo masuk dan dia sendiri akan pergi.


Eun Woo: “Yoon Jae Won.. Terima kasih.”
Jae Won: “Untuk apa? Karena aku menggendongmu, memberimu obta, membelikanmu sandal?”
Eun Woo: “Untuk muncul di sisiku tadi. Terima kasih.. Aku pergi.”


Jae Won melihat Eun Woo yang berjalan pulang sambil mengangkat telepon dari Na Yeon. Dia bilang akan segera kembali ke cafe.


Na Yeon sedang mengetik sesuatu dan saat Eun Woo datang ia terkejut dan langsung menutup laptopnya. Jae Won bertanya kenapa Na Yeon sekaget itu, tapi dia berusaha menebak sendiri dna tidak bertanya lebih jauh pada Na Yeon.


Eun Woo dan timnya kembali membahas acara spesial Rabu 3.30 untuk produk baru mereka. Salah satu anggota timnya mengatakan bahwa kali ini mereka akan membuat drama berdasarkan cerita yang dikirim oleh seorang pelanggan. Ceritanya adalah tentang seorang wanita yang menderita tumor otak dan akan dioperasi pada Hari rabu jam 3.30 sore dan kekasihnya juga akan melamarnya di waktu yang sama. Eun Woo setuju untuk memlih cerita itu.


Jae Won yang sedang menyiram tanaman dikagetkan dengan kedatangan Na Yeon yang mengatakan bahwa dia ingin mengakui sesuatu.


Jae Won datang ke kantor Eun Woo. Eun Woo memastikannya dnegan bertanya apakah benar Jae Won yang menulis cerita itu. “Tidak.. Aku tidak menulis itu. Sebenarnya..”


Lalu anggota tim Eun Woo datang dan Jae Won segera menutupi wajahnya. “Bukankah kau pemilik cafe?” tanya mantan pacar Seung Kyu. Jae Won mengakuinya. 


Jae Won bertanya pada Eun Woo apa yang akan terjadi jika ia tidak menlanjutkan ini semua. Belum sempat Eun Woo menjawab, atasan Eun Woo datang dan memuji ceritanya yang sangat menyentuh. Atasannya bilang baha CEO mereka telah diberitahu tentang acara ini, jadi tidak boleh ada kesalahan apapun.


Eun Woo: “Kau dengar kan? Jika aku tidak melakukannya, aku akan mati. Aku akan melakukan yang terbaik untuk mempersiapkannya, jadi tidak akan ada masalah.Tolong bawakan dengan hatimu yang pentuh cinta, kontestan. Fighting..”


Semua orang menyambut positif acaranya, kecuali Eun Woo. Dan mantan kekasih Seung Kyu sepertinya menyadari kalau ada yang aneh.


Atasan Eun Woo memintanya mengucapkan selamat kepada kontestan mewakili timnya karena Eun Woo adalah manajernya. “Aku? Berkat kalian berdua, acara Rabu jam 3.30 sore kami telah memiliki makna yang lebih dalam. Cinta kalian, aku berharap untuk selamanya abadi,” ucap Eun Woo dengan mata berkaca-kaca.


Di cafe, Jae Won ingin mengatakan bahwa ia tidak menyukai apa yang dilakukan Na Yeon. “Aku sudah minta maaf. Aku memang sangat berharap bahwa ceritaku akan dipilih, tapi aku tidak menyangka bisa mendapatkannya,” kata Na Yeon membela dirinya. 


Na Yeon lalu mengeluarkan tiket pesawat milik Jae Won dan bertanya kemana Jae Won akan pergi. 


Eun Woo melihat rekaman dirinya saat mengucapkan selamat kepada Na Yeon dan Jae Won. Ia menangis dan menyebut dirinya sendiri bodoh karena sudah melakukan itu.


Jae Won berkata bahwa sudah lama ia mendapat panggilan dari California dan setelah Na Yeon kembali itu berarti dia bisa pergi kesana. Jae Won meminta maaf karena dia tidak memberitahu Na Yeon sebelumnya.


Na Yeon: “Apa karena wanita itu? Kau bilang kaulah yang membiarkan mereka bertemu lagi. Jadi apa yang ingin kau katakan sekarang?”

Jae Won: “Itu sebabnya, tidak ada yang bisa kulakukan. Jadi aku pergi, karena tidak ada yang bisa kulakukan.”

Na Yeon: “Aku masih belum pulih. Aku tidak tahu kapan aku akan sakit lagi. Tinggallah di sampingku.”


Na Yeon lalu memeluk Jae Won sambil menangis, tapi Jae Won melepaskan pelukannya. “Maafkan aku,” kata Jae Won. Jae Won bilang tidak baik jika menggunakan alasan sakit untuk tinggal bersama Na Yeon. Jae Won benar-benar minta maaf.


Keesokan harinya, Jae Won membuatkan pagar kandang untuk Huchu. Eun Woo heran kenapa tiba-tiba Jae Won melakukan itu. Jae Won beralasan kalau Eun Woo yang menginginkannya tapi tidak mungkin membuatnya sendiri.


Eun Woo: “Apa kau benar-benar akan menikah?”
Jae Won: “Pernikahan apa? Tidak ada hal seperti itu.”
Eun Woo: “Lalu kenapa seolah-olah ini adalah ucapan selamat tinggal darimu?”
Jae Won: “Ini bukan selamat tinggal. Ini adalah hadiah.”
Eun Woo: “Hadiah? Ah, tunggu sebentar.”


Eun Woo melepaskan Huchu dan masuk ke kamarnya. Ia lalu mengambilkan hadiah sepatu yang sudah lama ia beli kepada Jae Won.


Eun Woo sangat senang karena produk baru perusahaannya mendapat respon baik dari masyarakat. Lalu terdengar ada suara pria yang akan membelikan semua produk itu untuk pacarnya. Eun Woo tersenyum karena mengenali dan menyapa mereka.


Eun Woo berkata, “Aku mengerti pikiranmu, tapi hanya boleh membeli satu hari ini, karena stok yang terbatas.”Tae Kyung lalu berjanji akan membelikan dua untuk Seon Ah lain kali.


Tae Kyung lalu berkata bahwa Jae Won akan pergi hari ini. Dia tidak mengerti bagaimana Eun Woo bisa tidak mengetahui hal tersebut. Eun Woo sangat terkejut.


Eun Woo berjalan terus masuk ke dalam area bandara, ia tidak melihat Jae Won yang masih duduk di bangku tunggu.


Eun Woo juga tidak melihat Jae Won yang sudah menaiki eskalator. Ia terus berlari sambil menengok ke sekeling bandara.


Seseorang menabrak dan menginjak sepatu Jae Won hadiah dari Eun Woo. Jadi ia membungkukkan badannya. Eun Woo berada di dekat situ, tapi tidak melihat Jae Won.


Eun Woo putus asa.

-Satu Tahun Kemudian-


Seorang pria terlihat membawa karung di pundaknya berjalan masuk ke cafe kopi yang pernah Jae Won datangi dulu di Pulau Jeju.


Lalu terdengar seorang pria menjelaskan tentang kopi Panama Geisha kepada seorang wanita. Pria itu adalah Seung Kyu.


Wanita: “Kau hebat. Tapi Oppa, apa kau mengenal seseorang di Pulau Jeju.”
Seung Kyu: “Tidak. Memangnya kenapa?”
Wanita: “Lalu kenapa orang itu melotot padamu?”


Seung Kyu menengok ke belakang, dan dia sangat terkejut karena melihat Jae Won di sana. “Apa yang kau lakukan disini?” tanya Seung Kyu.


Seung Kyu: “Aku dengar kau ada di luar negeri?”
Jae Won: “Kalau kujawab, kau juga harus menjawab. Apa yang kau lakukan dengan gadis itu di sini?”


Seung Kyu: “Kau bodoh. Apa Eun Woo tidak memberitahumu? Kami benar-benar berakhir. Itu karena kau. Meski dia menyangkalnya. Dan juga, kau berbohong dan bersembunyi di sini. Kenapa kalian berdua hidup seperti ini? Mari hidup jujur.”


Jae Won: “Aku tahu. Seharusnya aku jujur saja. Kau juga harus memberitahu mereka bahwa kau tidak tahu tentang kopi. Jika pesanan salah lagi, itu akan sangat memalukan.”


Jae Won berlari keluar dari Bandara Seoul. Ia lalu naik taksi untuk menuju suatu tempat.


Ia pergi ke kantor Eun Woo, tetapi salah satu anggota timnya bilang kalau Eun Woo sedang berlibur.


Jae Won: “Dia juga tidak ada di rumah dan tidak mengangkat teleponnya, kemana dia?”
Mantan kekasih Seung Kyu datang: “Aku tahu. Aku tahu dimana Manajer Seon Eun Woo.”


Eun Woo berjalan sendirian di taman. Ia bicara pada dirinya sendiir, “Tenanglah Seon Eun Woo. Kau mengambil langkah pertama sebagai wanita lajang di generasi ini.”


Tapi semua yang ada di depannya adalah para pasangan yang tampak sangat berbahagia. Karena sangat ramai, ia kesulitan berjalan karena melawan arus. “Dia juga tidak mungkin datang hari ini..”


Tiba-tiba seseorang memakaikan jaket padanya. Dia adalah Jae Won! 


Jae Won: “Siapa yang tidak datang?”
Eun Woo: Kau. Kemana saja kau?!”
Jae Won: “Apa penting kemana aku pergi? Kau harus beryukur bahwa aku muncul di depan matamu.”


Eun Woo: “Kau gila. Aku menelepon dan mengirimimu banyak pesan.”
Jae Won: “Kenapa kau melakukan itu?”
Eun Woo: “Karena aku berbohong tentang sesuatu.”


Jae Won ternyata mengetahui bahwa ucapan selamat berbahagia yang Eun Woo ucapkan untuk Na Yeon dan Jae Won saat promosi produk adalah bohong. Jae Won menggodanya dengan mengatakan bahwa Eun Woo bukanlah orang yang akan mengharapkan cinta orang lain akan bertahan selamanya. Eun Woo akan memukul, tapi Jae Won menahan tangannya.


Jae Won: “Kudengar kau putus deri pria itu. Mungkin jika kau jomblo, apa kau ingin berkencan denganku?”
Eun Woo: “Aku hanya berjalan beberapa langkah sebagai wanita lajang generasi ini, bagaimana kau bisa meraih pergelangan tanganku? Apakah itu cinta abadi selamanya denganku?”

Jae Won lalu mencium bibir Eun Woo singkat, “Kau sangat cantik.”
Eun Woo: “Walaupun sekarang Hari Rabu jam 3.30 sore?”
Jae Won: “Seon Eun Woo pada Hari Rabu jam 3.30 sore, akhirnya berakhir dengan bahagia.”

Jae Won lalu mencium Eun Woo lagi, kali ini tidak sesingkat ciuman yang pertama! [crstl]


Yesss.. I’m Happy With You, Readers!
Thank you for reading... :D
Stay tune terus ya di tabloiddrama.com atau tabloid-sinopsis.blogspot.co.id



3 komentar

  1. Yg jadi seung kyu bedaknya ketebelanπŸ˜‚

    BalasHapus
  2. Makasih ya sinopsis y...😊😊

    BalasHapus
  3. Jae woon cakep bgt sih...


    Karakter nya jga.. baik nya kliatan tulus... gombal gk receh...
    Suka tapi gak nyalip...

    Duh 😍😍😍😍😍 eps nya singkat amatπŸ˜‘ adegan kiss nya mana?πŸ˜…πŸ˜…

    BalasHapus


EmoticonEmoticon