1/23/2018

SINOPSIS Jugglers Episode 14 PART 1

SINOPSIS Jugglers Episode 14 BAGIAN 1


Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: KBS2
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Jugglers Episode 13 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Jugglers Episode 14 Part 2

Yoon Yi sangat terkejut melihat Tuan Bong berdiri di hadapannya.


Tuan Bong bahkan tersenyum mencibir kepadanya. Tuan Bong berjalan masuk ke dalam lift dan mengucapkan sampai jumpa. Yoon Yi tidak mengerti apa maksudnya.


Chi Won memanggil namanya dan mengajaknya pergi. Tidak lupa, ia juga menggandeng tangan Yoon Yi.


Saat makan, Yoon malah melamun. Ia terus mengaduk-aduk nasinya, dan baru sadar ketika Chi Won memberikan lauk padanya. Yoon Yi mulai makan dan pura-pura tersenyum.


Yoon Yi: “Tapi kenapa orang itu ada di kantor kita tadi?”
Chi Won: “Kita bekerja untuk perusahaan induk yang sama. Apa pekerjaannya di kantor pusat?”
Yoon Yi: “Perencanaan dan strategi.”


Chi Won terdiam sejenak, tapi ia meminta Yoon Yi agar tidak membicarakan orang itu saat makan dan membahas yang lain saja.


Yoon Yi lalu bertanya apakah wisma tamu yang Chi Won tempati nyaman. “Oh, sebenarnya itu rumah Pak Hwangbo. Dia merengek bahwa dia kesepian,” kata Hwangbo. Yoon Yi bertanya apakah Chi Won tahu alasan Hwangbo kesepian. “Dia berkata kalau seseorang yang dipercayainya mungkin tidak memihak padanya.”


Chi Won menduga bahwa para pemilik perusahaan besar pasti selalu hidup dalam keraguan dan kecurigaan. Yoon Yi bertanya kenapa dulu Chi Won percaya padanya padahal ia sedang menjadi mata-mata untuk Pak Jo.


Yoon Yi: “Kenapa kau menerimaku kembali?”
Chi Won: “Aku juga mengatakan ini pada Hwangbo. Bahwa mempercayai seseorang itu adalah keyakinan sejati.”
Yoon Yi: “Aku harap dia mau mempercayai orang itu terlepas dari semuanya.”


Ponsel Yoon Yi bergetar, tapi dia belum menyadarinya karena tersimpan di saku jaket.


DI dalam bilik toilet wanita, Jung Ae sedang menangis tersedu-sedu. Apalagi Yoon Yi tidak juga mengangkat teleponnya. Akhirnya, Jung Ae meninggalkan pesan, “Yoon Yi, kau dimana? Aku harus bagaimana? Pak Hwangbo sudah tahu segalanya. Dia tahu identitasku yang sebenarnya.”
Flashback..


Hwangbo: “Wang Jung Ae. Kau siapa?”
Jung Ae: “Pak Hwangbo...”
Hwangbo: “Kenapa kau mendatangiku?”


Jung Ae mulai menangis dan berkata bahwa ia bersumpah kalau ia tidak memiliki alasan tertentu. Tapi Hwangbo menyebutnya pembohong. Jung Ae sangat sedih saat Hwangbo menuduhnya mendekati Hwangbo karena uang.


“Karena itulah kau menyiapkan makanan untuk peringatan hari kematian ibuku,” tuduh Hwangbo. Jung Ae menggelengkan kepalanya, tapi Hwangbo tetap tidak mempercayainya. “Saat aku menangis, kau pasti mengejekku di dalam hatimu.”


Jung Ae: “Tidak, aku bersumpah. Sungguh, tidak..”
Hwangbo: “Aku pikir kau berbeda. Aku sungguh mengira kalau kau memihakku. Namun dibandingkan semua wanita yang mendekatiku karena uang, kau lebih buruk. Ya, kamu menipuku semuanya.”
Jung Ae: “Pak, sungguh bukan begitu.”
Hwangbo: “Lepaskan.”


Jung Ae melepaskan tangan Hwangbo. “Kau membuatku muak,” kata Hwangbo lalu keluar dari ruangannya. Ia meninggalkan Jung Ae yang masih merasa terpukul.


Di toilet, Jung Ae masih berusaha menahan suara tangisnya.


Saat kembali ke mejanya, Yoon Yi baru membuka pesan suara dari Jung Ae. Ia kemudian menuju toilet tempat Jung Ae berada.


Yoon Yi memanggil nama Jung Ae dan mengetuk bilik toilet paling ujung. Setelah Jung Ae keliar, Yoon Yi meminta maaf padanya karena itu semua adalah idenya.


“Dia tanya apa aku mengincar uangnya,” isak Jung Ae. “Dia bilang aku membuatnya muak.” Yoon Yi ikit sedih mendengarnya. “Walau aku mengatakan tidak, dia tetap tidak percaya. Bagaimana ini, Yoon Yi? Aku takut.”


Yoon Yi mengajak Jung Ae agar mereka terus memohon maaf pada Hwangbo. Jung Ae menolak, ia bilang ia sudah tidak tahan berada disana walau hanya sedetik, dia tidak bisa bernapas. Yoon Yi mengerti, dan setuju untuk melakukan keinginan Jung Ae.


Jung Ae bertanya bagaimana jika Hwangbo memecat Yoon Yi karena dirinya. Yoon Yi mengatakan bahwa Jung A tidak perlu mengkhawatirkan masalah itu dan meyakinkannya bahwa semua akan segera berlalu.


Di meja kerjanya, Jung Ae menulis surat pengunduran diri. Di amplop surat itu, ia menulis bahwa namanya adalah Wang Jung Ae.


Ia memberikan surat itu pada Hwangbo sambil terus meminta maaf. Hwangbo menyobek surat itu dan berkata bahwa Jung Ae tidak boleh membuat surat seperti itu lagi. “Kembalilah bekerja,” perintah Hwangbo.


Tuan Do bertanya apakah Chi Won tinggal di hotel. Ia mengaku kalau tinggal di rumah Hwangbo. Tuan Do heran bagaimana mereka berdua bisa cocok. Chi Won bilang ia hanya akan tinggal selama beberapa hari.


Tuan Do: “Kau sedih karena harus meninggalkan Yoon Yi?”
Chi Won: “Aku bisa menemuinya di kantor.”
Tuan Do: “Benar. Kau dan Yoon Yi bukanlah bintang altair dan vega yang hanya bertemu setahun sekali. Kalian akan saling menghargai jika jarang bertemu.”


Chi Won bertanya apakah ada pria lain yang dihibur oleh mantan ayah mertuanya. “Tentu tidak. Makanya kau harus baik padaku,” jawab Tuan Do. Kemudian sekretaris datang dan mengatakan bahwa penanggung jawab proyek datang dari kantor pusat.


Dan orang yang dimaksud adalah Tuan Bong. Ia menatap papan nama baru di mejanya bertuliskan Direktur Senior Bong Jang Woo.


Tuan Jo merasa bahwa segalanya makin menarik saj saat mengetahui kedatangan Tuan Bong, orang yang pernah memecat Yoon Yi. Tuan Jo bertekad untuk membuat Tuan Bong bekerja untuknya. “Tunggu saja, Chi Won,” kata Tuan Jo licik.


Bo Na berkata bahwa belum ada hasil dari Dewan Kehormatan, karena para pegawai dari departemen video mendukung Yoon Yi dan Chi Won. Tuan Jo berkhayal bahwa jika ia menjadi wakil presdir, ia akan memisahkan mereka dan mengirim mereka ke pinggiran kota yang berbeda.


“Itu ide yang bagus,” kata Tuan Jo saat Bo Na menyarankan agar Tuan Jo jangan membuat mereka membencinya, tapi malah harus berusaha menaklukkan hati mereka.


Yoon Yi memberitahu Chi Won bahwa ada panggilan dari HRD, karena sepertinya sudah ada keputusan dari Dewan Kehormatan. Chi Won mengajak Yoon Yi pergi bersamanya, tapi Yoon Yi bilang hanya dialah yang dipanggil, jadi dia akan pergi kesana sendirian.


Tuan Bong datang ke departemen video. Ia mengatakan bahwa kantornya cukup besar dan bersih, untuk ukuran kantor dengan skandal percintaan. Chi Won keluar dari ruangannya.


Chi Won bertanya ada urusan apa Tuan Bong datang kesana. “Yoon Yi tidak ada?” tanya Tuan Bong sambil masuk ke ruangan Chi Won tanpa permisi. Chi Won menyusulnya masuk dan membanting pintunya.


Tuan Bong kembali menyindir Chi Won dengan berkata kalau ruangannya seperti istana, padahal Chi Won hanyalah seorang direktur. Chi Won memintanya langsung saja mengatakan keperluannya.


Tuan Bong malah dengan sengaja menumpahkan pasir dari pot kaktus Chi Won. “Langsung saja? Apa maksudmu?” tanya Tuan Bong sambil menghampiri Chi Won.


Tuan Bong: “Kudengar kau mengadakan proyek laporan kesalahan perusahaan?”
Chi Won: “Ya.”
Tuan Bong: “Jangan. Slogan kita adalah ‘Inovasi Diri’, tapi tidak ada alasan untuk mengikutinya. Kantor Sekretaris menganggap itu sangat mengganggu.”
Chi Won: “Bukan para pimpinan yang terganggu, tapi pasti orang-orang di kantor sekretaris. Mereka merasa bersalah.”


Tuan Bong tahu Chi Won tidak akan mengerti. Ia berkata bahwa ia datang untuk memangkas orang, dan jika Chi Won tetap angkuh, maka ia akan memenggal Chi Won. “Memangnya kau algojo?” tanya Chi Won. Hahaha..


Chi Won kemudian berkata bahwa departemennya akan membuktikan nilai mereka. Tuan Bong bilang Chi Won bisa mencobanya, tapi ia mengingatkan kalau waktu Chi Won tidak banyak.


Tuan Bong keluar dari ruangan Chi Won dan mendapati semua pegawai departemen video sedang menguping di balik pintu.


Para pegawai heran kenapa Tuan Bong datang ke tempat mereka.


Yoon Yi berjalan tanpa semangat. Ia mengingat kembali keputusan yang dikeluarkan oleh HRD, “Nona Jwa, kami memutuskan untuk memutasimu.” Yoon Yi bertanya kemana ia akan dimutasi.


Tuan Bong: “Kau sudah mendengarnya? Kapan kau mulai bekerja?”
Yoon Yi: “Setelah kau menyalahkanku untuk skandal itu, kenapa kau memintaku menjadi asistenmu?”
Tuan Bong: “Karena aku merasa bersalah. Orang-orang akan bilang apa jika aku mempekerjakanmu lagi? ‘Ah, pasti skandal itu salah. Karena itulah mereka bekerja sama.’ Bukan begitu?”


Tuan Bong berkata bahwa ia dan Yoon Yi adalah skandal, tapi hubungannya dengan Chi Won itu fakta. Tuan Bong berkata bahwa situasinya tidak menguntungkan bagi Chi Won, ia dapat dengan mudah mengeluarkannya. “Bagaimana? Kau mau datang dan membantunya tinggal, atau kalian berdua mau keluar bersama?” tanya Tuan Bong.


Yoon Yi diam saja. Tuan Bong bertanya lagi,” Kau tidak mau menjawab? Kau bisa memikirkannya.”


Semua pegawai merasa kesal pada Tuan Bong, terutama Changsoo. Ia menyesal tidak meninju Tuan Bong tadi, tapi ia sadar tidak mungkin baginya untuk melakukan itu.


“Bagaimana jika aku dipecat?” tanya seorang pegawai. Chi Won bersembunyi di balik dinding dan mendengarkan pembicaraan mereka. Tuan Park berkata bahwa dia dan Changsoolah yang lebih khawatir, karena kontrak mereka sepertinya tidak akan diperpanjang. “Aku tidak mau pergi. Tidak mau. Aku tidak akan pergi tanpa Yoon Yi,” kata Changsoo. Dan juga keluhan lainnya.


Chi Won berkata bahwa dia tidak mengizinkan Yoon Yi bekerja untuk Tuan Bong. Chi Won ingin bicara pada HRD, tapi Yoon Yi melarangnya. Yoon Yi berusaha meyakinkan Chi Won bahwa ini adalah keputusan terbaik, karena Chi Won pun harus memikirkan pegawai lain di departemen video.


“Asisten adalah seseorang yang menyarankan alternatif kepada bosnya agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Inilah alternatif yang kusarankan kepada Anda. Tolong izinkan aku pindah departemen,” kata Yoon Yi lugas.

Comments


EmoticonEmoticon