1/23/2018

SINOPSIS Jugglers Episode 14 PART 3

SINOPSIS Jugglers Episode 14 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: KBS2
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Jugglers Episode 14 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Jugglers Episode 15 Part 1

Di kamarnya, Yoon Yi mencoba lagi sepatu pemberian Chi Won. Ia tersenyum senang mengingat permintaan Chi Won agar Yoon Yi berlari padanya jika sudah menjadi asistennya lagi. Tapi di sisi lain, dia juga sedih, karena harus berjauhan dari Chi Won.


Ponselnya berdering, “Hai, Gunwoo”


Hwangbo sedang menatap bonekanya, lalu ponselnya berdering. “Siapa ini?” gumamnya. Hwangbo mengangkatnya, “Halo?”


Gunwoo: “Halo? Apa bibiku ada bersama paman?”
Hwangbo: “Apa?”


Hwangbo turun dari taksi dan menghampiri Gunwoo yang sudah menunggunya di pinggir jalan. Gunwoo bilang bibinya belum pulang.


Hwangbo: “Apa masalahmu? Kenapa kau menyebut ibumu sebagai bibi?”
Gunwoo: “Paman sudah tahu?”
Hwangbo: “Ya.”
Gunwoo: “Kalau begitu, tahukan paman kalau ayahku...”
Hwangbo: “Apa?”


Mereka berdua lalu pergi ke taman. Gunwoo bercerita bahwa sejak ayahnya meninggalkan mereka begitu saja, ibunya tidak punya pilihan.


Yoon Yi: “Belum ada kabar dari unnie, ya?”
Hwangbo: “Kira-kira dia ada dimana?”
Yoon Yi: “Dia selalu ada di rumah atau di kantor. Aku akan memeriksa kantor.”


Hwangbo bilang ia yang akan memeriksa kesana. Ia lalu menghentikan taksi dan berangkat menuju kantor.


Hwangbo sampai di kantor, tapi meja kerja Jung Ae kosong.


Hwangbo berhasil menemukan Jung Ae di ruang loker sedang tertunduk. “Kamu kesini?” tanya Hwangbo. Jung Ae mendongakkan kepalanya. “Kenapa kau selalu menjadi korban? Kenapa kau selalu menerimanya? Jika berat, katakan berat. Jika kau terluka, katakanlah. Berteriak dan marahlah.”


Jung Ae merasa bahwa dengan dia diam saja, maka semua akan baik-baik saja.


Hwangbo ikut berjongkok dan berkata, “Tapi kau tidak baik-baik saja. Kau terluka.” Hwangbo menyentuh tangan Jung Ae. “Nona Wang, jika terlalu berat bagimu, ambillah cuti. Setelah itu, kembalilah. Bukan sebagai Wang Mi Ae, melainkan sebagai Wang Jung Ae.”


Yoon tidur sambil menggenggam erat saputangan Chi Won.


Chi Won yang juga merindukan Yoon Yi, menatap gantungan kunci rakun sebagai gantinya.


Esok harinya saat berangkat bekerja bersama Chi Won, Hwangbo berkata bahwa membenci orang sangatlah sulit. “Jadi aku memutuskan untuk tidak membenci,” katanya. Chi Won diam saja.


Hwangbo protes, “Jika kau tidak mau bicara, nyalakanlah musiknya.” Kemudian Chi Won mengeluarkan sebuah music box edisi terbaru dan canggih. (iklan ni, bolehlah kita dikirim 1 hehe)


Chi Won: “Hei, Chingu.”
Hwangbo: “Kau berbicara dengan siapa? Aku?”
Music Box: “Ya?”
Chi Won: “Putarkan lagu Time Spent Walking Through Memories milik Nell.”
Musix Box: “Baiklah.” (Lalu alunan musik terdengar)


Hwangbo tertawa.


Yoon Yi memasukkan barang-barangnya ke dalam box.


Setelah itu, ia masuk ke ruangan Chi Won untuk mengecek pot kaktus, meletakkan pensil-pensil yang baru diraut, melihat gelas Chi Won, dan juga merapikan mejanya.


Chi Won masuk ke ruangannya dan mereka saling bertatapan.


Yoon Yi datang ke ruangan Hwangbo dengan membawa es kopi. Hwangbo bilang ia sudah tidak mengkonsumsi makanan manis.


Yoon Yi berkata, “Aku tahu alasan Anda membenciku. Aku memang pantas menerimanya. Maafkan aku. Selain itu, terima kasih karena sudah menemukan Jung Ae tadi malam. Aku tahu sikapku tidak tahu malu, tapi tolong jaga Pak Nam.” Yoon Yi kemudian pergi.


“Hei, tunggu,” kata Hwangbo. “Begini, jika kau cemas, kau bisa datang ke rumahku.” Yoon Yi tersenyum.


Para pegawai mengantarkan kepindahan Yoon Yi dengan sedih. Tuan Park bahkan sampai menangis. Mereka meminta Yoon Yi agar sering-sering berkunjung lagi kesana. Mereka lalu mencari Changsoo yang belum juga datang.


Changsoo ternyata lebih sedih dibanding yang lain. Ia berusaha untuk minum, tapi tidak juga berhasil karena dia terus menangis.


Mereka juga mencari Chi Won. Gong Yoo menduga Chi Won sengaja pergi, karena merasa terlalu sedih atas kepindahan Yoon Yi.


Yoon Yi berusaha tegar. Ia tersenyum dan berjanji akan sering berkunjung. Ia mmebawa barang-barangnya.


Di dalam lift, barulah air mata Yoon Yi menetes.


Tiba-tiba, pintu lift terbuka lagi. Dan ada Chi Won disana dengan napas tersengal. “Kau tidak boleh pergi tanpa menemuiku. Chi Won lalu ikut masuk ke dalam lift dan menutup pintunya.


Chi Won mengusap air mata Yoon Yi. Chi Won berjanji akan segera membawa Yoon Yi kembali. Yoon Yi juga berjanji selama menunggu hari itu tiba, maka ia akan tetap menjadi dirinya sendiri, banyak tersenyum, makan dengan teratur, bekerja keras, dan bertahan.


Yoon Yi berkata, “Jadi jangan membuatku menunggu terlalu lama. Tolong jaga departemen kita.” Chi Won menganggukkan kepalanya. Chi Won kemudian keluar dari lift lebih dulu.


“Aku senang bisa bekerja bersama Pak Nak Chi Won,” kata Yoon Yi sebelum pintu lift tertutup kembali.


Chi Won kembali mengadakan rapat membahas persiapan rencana perubahan organisasi YB. Para pegawai terlihat sangat bersemangat untuk mempertahakan departemen video. “Ini akan sulit, tapi ayo kita berjuang,” kata Chi Won.


Tuan Jo: “Apa maksudmu tidak mau ikut tender? Kau tidak boleh...”
Pria: “Nam Chi Won itu... Kau tidak tahu reputasinya saat masih menjadi wartawan? Jika dia menemukan sesuatu pada kita, dia bisa mengetahui tentang permainan harga dan potongan harga itu..”


Tuan Jo memotong pembicaraannya dan bertanya apakah ada buktinya, karena sebelumnya mereka sudah memastikan bahwa tidak akan ada masalah. Ia meminta temannya itu agar tidak khawatir dan tetap percaya padanya.


Tuan Jo tampak berpikir keras. Ia lalu memanggil Bo Na ke ruangannya. Ia meminta Bo Na agar menjadwalkan pertemuan dengan Tuan Bong.


Yoon Yi mulai merapikan barang-barang di meja barunya. Belum selesai ia berbenah, Tuan Bong sudah memanggilnya.


Tuan Bong berkata bahwa dia baru saja mengirimkan pesan ke ponsel Yoon Yi. Yoon Yi mengeceknya dan mendapatkan sebuah gambar bra. Tuan Bong meminta Yoon Yi membelikannya yang berwarna merah. Yoon Yi diam saja.


Tuan Bong: “Kenapa? Dulu kau selalu melakukannya.”
Yoon Yi: “Ya, Pak. Akan kulakukan.”


Di luar pintu, Yoon Yi mengomel bahwa Tuan Bong masih belum berubah. Kemudian teleponnya berbunyi. “Dengan kantor Nam Chi Won...Ah, maafkan aku. Ini kantor Bong Jang Woo.”


“Ini aku,” kata Bo Na. Bo Na kemudian mengatakan bahwa Tuan Jo ingin minum teh bersama Tuan Bong dan bertanya apa ia bisa ditemui sore ini.


Tuan Jo tertawa lebar dan memuji penampilan Tuan Bong. Tuan Bong mengatakan bahwa itu berkat ahli perawatan kecantikannya. Tuan Bong mengajaknya untuk pergi bersama lain kali.


Tuan Bong menghubungi Yoon Yi dan memintanya membawakan minum dengan banyak es untuk menyadarkan Tuan Jo.


Yoon Yi kesal karena es batunya terjatuh padahal ia tidak punya lagi. Ia kemudian mendapatkan ide. Ia mengumpulkan es batu itu dengan mengguanakan kakinya. Lalu memasukkannya ke dalam gelas.


Tuan Jo menunjukkan rencananya pada Tuan Bong agar dapat mengakuisisi departemen video.


Yoon Yi lalu datang sambil memabawakan minum. Tuan Jo mengucapkan selamat kepada Yoon Yi yang semula asisten direktur kini sudah dipromosikan dengan cepat menjadi asisten direktur senior.


Yoon Yi menyajikan minumnya dan Tuan Bong langsung meminumnya sampai habis, bahkan memakan es batunya.


Tidak mau kalah, Tuan Jo juga menghabiskan minumnya dan mengunyah es batunya.


Yoon Yi tersenyum puas, kemudian ia pamit pergi.


“Aaw..” sorak Yoon Yi. “Rasanya menyenangkan.”


Chi Won keluar dari ruangannya dan merasa kehilangan Yoon Yi, satu-satunya asisten yang pernah ia miliki. Gong Yoo lalu datang sambil memberikan materi rapatnya dan menyemangati Chi Won.


Rapat besar segera dimulai.


Hwangbo sedih, tidak ada Jung Ae yang mendampinginya di kursi belakang


Chi Won memperhatikan Yoon Yi yang datang bersama Tuan Bong.


Tuan Do mengatakan bahwa Tuan Bong sebagai penanggung jawab perubahan organisasi akan mengumumkan beberapa hal.


Tuan Bong memperkenalkan dirinya dan meminta Yoon Yi untuk membagikan dokumen kepada semua peserta rapat.


Tuan Bong mengumumakan bahwa yang akan terkena perubahan organisasi adalah departemen video.


Yoon Yi sedang memberikan dokumennya pada Chi Won terlihat sangat terkejut. Begitu pun dengan Chi Won.


Kemudian, mereka berdua saling bertatapan sedih.

Epilog:


Sebelum pindah, Yoon Yi mengingatkan Chi Wo agar merawat semua kaktus dengan baik dan jangan sampai ada yang mati, karena dia akan mengeceknya.


Chi Won: “Kau bilang mereka akan tumbuh sendiri, walau aku tidak melakukan apa-apa.”
Yoon Yi: “Aku bohong. Kaktus itu paling sulit dipelihara, karena mereka sangat sensitif.” 


Yoon Yi: “Ow, sama seperti Anda?”
Chi Won: “Aku?”
Yoon Yi: “Ya. Anda dipenuhi duri seolah Anda menolak semua ketertarikan dan interferensi, tapi jika sinar matahari dan airnya salah sedikit saja, Anda menjadi lemah.”


Yoon Yi bertanya apa Chi Won tahu makna bunga kaktus itu. “Apa?” tanya Chi Won.


“Cinta menggebu,” jawab Yoon Yi.


Chi Won melihat bunga kaktusnya dan menggeleng, “Tidak cocok sama sekali.”


“Benarkah? Karena itulah Anda seperti kaktus,” kata Yoon Yi. Chi Won pun tersenyum.


Chi Won membuat catatan diantara kaktusnya yang bertuliskan, ‘Butuh perhatian dan cinta agar bisa tumbuh.” 

Comments


EmoticonEmoticon