1/06/2018

SINOPSIS Secret Seven Episode 10 PART 3

SINOPSIS Secret Seven Episode 10 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: GMM One

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 10 PART 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 10 PART 4

Keesokan harinya, Padlom datang ke kampus walapun hari libur karena harus membereskan bekas pesta mereka. Ia menelepon Spoil untuk meminta bantuannya, tapi Spoil baru bisa membantunya Hari Senin nanti.


Padlom: “Senin? Kalau dosen melihat ruangannya sekarang, klub bisa ditutup. Aku akan menghubungi Liftoil.”
Spoil: “Hey, Liftoil sudah sibuk. Aku sudah tanya tadi.”
Padlom: “Apa tidak ada orang dari klub?”


Kemudian ada beberapa orang datang dan bertanya apakah itu ruang 305. Ketika tahu itu ruangan yang benar, mereka langsung masuk.


Spoil bertanya suara siapa itu. “Aku tidak tahu. Aku tidak mengenalnya,” jawab Padlom bingung. Spoil malah bertanya apakah orangnya tampan. “Spoil!”


Gent lalu datang dan bertanya apa yang sedang Padlom lakukan. Mendengar suara Gent, Spoil lalu menutup teleponnya.


Padlom merasa canggung dan akhirnya ia ikut merapikan sampahnya juga. Tapi Gent melarangnya, “Tidak perlu. Biar mereka saja yang mengerjakannya.”


Spoil: “Ayo kita terus pembicaraan kita. Kenapa kau terlambat?”
Liftoil: “Aku terlambat? Aku terburu-buru pergi dan naik bus kesini.”
Spoil: “Hah? Kau naik bus? Kau harusnya naik kereta kesini.”


Liftoil: “Aku khawatir naik kereta malah akan lebih lama, karena dia terus berhenti disetiap stasiun, tapi bus hanya berhenti jika ada orang yang mau naik.”
Spoil: “Kau sedang bercanda atau memang bodoh?”


Spoil tidak habis pikir atas kelakukan Liftoil.


Gent mengatakan bahwa dia melihat status Spoil di facebook kalau Spoil berharap ada yang membantu merapikan ruang klub.


Padlom: “Status apa? Aku tidak membacanya.”
Gent: “Ini.”


Gent lalu menunjukkan status Spoil yang berbunyi, “Terlalu malas untuk membersihkan ruang klub. Huh... Hari Sabtuku”.


Ternyata status Spoil itu hanya ditujukan untuk Gent. Ia yakin orang kaya dan baik hati seperti Gent pasti mau membantu. “Jadi, hari ini aku bisa disini,” kata Spoil.


“Kenapa Spoil tidak memberitahu Padlom kalau....” Liftoil tidak jadi melanjutkan pertanyaannya dan kembali makan dengan tersipu. Begitu juga Spoil.


Liftoil mengangkat sendoknya untuk menyuapi Spoil, dan karena ini Spoil menerimanya.


Liftoil: “Spoil mau lagi?”
Spoil: “Liftoil, kau mau jeruk nipis?”


Demi Spoil, Liftoil mengambil jeruk nipis itu. Tapi Spoil mengambilnya kembali dan melarang Liftoil memakannya. Tapi Liftoil tetap memeras air jeruk nipisnya dan memakannya.


Spoil: “Apa rasanya enak?”
Liftoil: “Ya, manis..”


Gent mengucapkan terima kasih kepada petugas kebersihan saat mereka sudah selesai melakukan pekerjaannya.


Gent lalu mengajak Padlom makan malam bersama, tapi Padlom bilang ia akan malam di rumah.
Gent: “Kau masih berhutang traktiran makan padaku.”
Padlom: “Tapi aku tidak sanggup mentarktirmu di restoran yang biasa kau makan.”


Akhirnya mereka pergi ke kedai di pinggir jalan. Padlom bertanya apakah Gent tidak masalah makan disana. “Aku bisa makan apa saja, asal ada teman makannya,” kata Gent.


“Jika kalian ingin makan, duduklah. Kalau tidak pergi saja,” kata seorang pelayan wanita dengan galak. Padlom bilang itu normal.


Pelayan: “Mau pesan apa? Kalian ada dua orang, jadi pesan dua makanan.”
Padlom: “Satu mangkuk nasi tanpa sup. Kau mau apa?”
Gent: “Apa ada menunya?”
Pelayan: “Menu?”


Pelayan lalu menunjukkan menu yang ada di spanduk di atas kedai. “Kalau begitu aku pesan yang sama saja,” kata Gent.


Padlom kemudian memesankan semangkuk lagi nasi tanpa sup dengan tambahan dua sup leng pedas.


Gent: “Apa itu leng?”
Padlom: “Tulang belakang babi.”
Gent: “Seperti apa?”


Supnya datang dan Gent bertanya bagaimana cara memakannya. Padlom lalu menjelaskan bahwa ada daging yang menempel di tulang tersebut, dan Gent dapat menyendoknya karena sudah agak lunak.


Gent: “Apa kau yakin ini dapat dimakan?”
Padlom: “Tentu saja.”


Mereka menikmati makanannya dengan tertawa. Gent tampak memperhatikan Padlom.


Di rumah, Padloom mengecek ponselnya dan melihat postingan Gent di instagram. Ia memposting gambar Sup Leng dengan caption ‘Pertama kalinya aku makan leng’.


Padlom tersenyum, lalu meng-like postingan tersebut.
Comments


EmoticonEmoticon