1/08/2018

SINOPSIS Secret Seven Episode 11 PART 1

SINOPSIS Secret Seven Episode 11 BAGIAN 1


Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: GMM One

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 10 PART 4
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 11 PART 2

Masih ingat waktu Klub Musik 90-an bikin vide klin untuk proyek kampus mereka? Sekarang inilah hasilnya...


Video klip bercerita tentang kisah romantis yang dijalani seorang wanita dengan 7 pria dalam 7 hari.


Baru terjawab alasannya mengapa ketika syuting itu Ghost memakai pakaian yang aneh. Ternyata dia juga on screen. Hahaha...

Ghost berperan menunjukkan tanda silang dengan kedua tangannya.


Yang diperlihatkan saat syuting dulu Ghost hanya diberi tugas untuk melemparkan daun, membuat balon sabun, dan memberikan efek lain.


Liftoil adalah pembuat naskah untuk video klip tersebut. Spoil harusnya menjadi pemeran utama, namun karena matanya terkena bintil, ia terpaksa digantikan oleh Padlom.


Video klip itu diakhiri dengan tagline “Di hari apapun, dengan pria manapun, katakan tidak untuk sex. Klub musik 90-1n mendukung hubungan remaja yang sopan.”


Setelah diupload, video klip mereka hanya dilihat sebanyak 76 kali. Mereka kecewa dan Padlom berusaha menghibur mereka.


Padlom: “Itu berarti ada 76 orang yang tahu tentang klub kita.”
Liftoil: “50 kali aku sendiri yang menonton.”
Padlom: “Berarti ada lebih dari 20 orang yang tahu tentang klub kita.”
Spoil: “Aku menontonnya 20 kali.”


Neo berkata bahwa postingannya bisa dilihat orang sebanyak ribuan kali. Padlom bertanya kenapa Neo tidak meminta fansnya untuk menonton video klip mereka. Spoil lalu menyalahkan Liftoil karena Liftoil adalah orang pertama yang muncul di video klip dan Neo ada di paling akhir.


Mereka tidak yakin kalau 76 viewers ini akan membuat klub mereka bertahan. Spoil lalu bertanya pada Neo tentang klub No-Human. Tapi Neo hanya menundukkan kepalanya dan menghela napasnya.


Liftoil lalu menyanyikan sebuah lagu, “Ayolah, jangan stres...”


Ghost juga kemudian berdiri dan ikut menyanyi.


Sambil mengerjakan sesuatu, Spoil bertanya pada Padlom apakah sudah memikirkan klub mana yang akan mereka ikuti tahun berikutnya. Padlom bilang ia akan mengambil klub yang sama dengan Spoil dan akan memikirkannya nanti.


“Ayolah, klub kita masih punya kesempatan,” kata Padlom. “Kampus tidak mungkin mengambil keputusan hanya berdasarkan viewers saja. Viewers kita mungkin sedikit, tapi pesannya bagus.”


Spoil mengerti dan jika klub mereka tidak berhasil bertahan ia akan mendengarkan musik 90-annya di rumah Padlom saja.


Dosen bertanya pada Padlom tentang perkembangan praktek mereka di Hotline 3390.


Padlom: “Yang aku dapatkan adalah ada dua tipe pelanggan. Yang pertam adalah yang benar-benar butuh bantuan dan yang satu lagi hanya butuh teman cerita saja.”
Dosen: “Apalagi?”
Padlom: “Aku menyadari bahwa piskologis tidak bisa menyelesaikan masalah mereka. Beberapa merupakan maslaah yang besar. Semakin kau berusaha mengatasinya, masalahnya malah semakin rumit. Kadang kita hanya perlu menunggu dan masalah itu akan selesai dengan sendirinya.”


“Akankah masalahku selesai dengan sendirinya?” rekam Padlom di diary-nya.


Keesokan harinya, Padlom menerima lolipop dan sebuah pesan yang mengatakan bahwa akhir-akhir ini Padlom terlihat stres.


Sepatu Padlom menginjak lem yang berada tepat di bawah loker Padlom. Ia menyadari bahwa itu berarti orang yang meletakkan lolipop juga terkena hal yang sama.


Dan benar ternyata ada jejak sepatu disana. Padlom memotretnya lalu mengikuti jejak tersebut.


Padlom terus mengikuti jejak kaki itu sampai keluar ruang klub. Ia dikagetkan oleh Play.


Padlom: “Apa yang terjadi dengan sepatumu?”
Play: “Coba tebak.”
Padlom: “Lem.”
Play: “Kenapa kau kira itu lem? Ini terkena sirup.”


Padlom tidak percaya dan meminta Play memperlihatkan sol sepatunya. Dan disana memang tidak ada bekas lem. Padlom memuji sol sepatu Play yang bagus. “Apa kau mabuk?” tanya Play heran dengan pujian Padlom.


Karena dia mencari jejak itu, Padlom jadi mengingat saat dulu dia mencari bahu yang sama dengan yang terekam di CCTV saat pelaku meletakkan boneka beruang. “Aku tidak mau kembali ke masa itu,” batin Padlom.


Pok tiba-tiba datang, “Boleh aku duduk bersamamu?” Pok juga bertanya apa yang sedang Padlom pikirkan.


Padlom: “Sesuatu yang konyol. Aku tidak mau memikirkannya lagi.”
Pok: “Aku bagus dalam hal yang konyol. Kau mau aku duduk dan berbuat konyol bersamamu?”


Pok berkata bahwa dia menemukan lagu yang pernah Padlom nyanyikan tapi dalam versi yang berbeda. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengajak Padlom mendengarkannya.


Padlom setuju dan mereka mulai mendengarkannya bersama-sama. Saat mendengarkan musik itu, Pok mengangkat salah satu kakinya.


Padlom melihat sol sepatu Pok terkena lem dan menyamakannya dengan foto jejak sepatu di ponselnya.


“Pok, apa lolipo itu darimu?” tanya Padlom tiba-tiba hingga membuat Pok terkejut. “Apa kau meletakkan lolipop di lokerku?” tanya Padlom lagi dan Pok masih terdiam.
Comments


EmoticonEmoticon