1/11/2018

SINOPSIS Secret Seven Episode 12 PART 3

SINOPSIS Secret Seven Episode 12 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: GMM One

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 12 PART 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Secret Seven Episode 12 PART 4

Padlom menatap tanaman tempat biasa kunci ruang 305 disimpan. Kini, tanamannya sudah layu. Alan kemudian datang dan menyapanya.


Alan: “Apa kau mengecek kunci ruang klub?”
Padlom: “Ya. Kau ingin mengambilnya?”
Alan: “Ya, kita harus mengembalikannya.”


Padlom merasa ia akan merindukan ruangan itu, termasuk tempat mereka biasa menyembunyikan kunci itu.


Alan membenarkan ucapan Padlom. Ia tidak pernah berpikir bahwa anggota klub yang lain juga akan merindukannya. Dia akan mengatakan pada dosen, bahwa mereka menghilangkan kuncinya. Padlom setuju.


Alan: “Apa kau senggang Sabtu ini? Aku akan mengundang semua orang di grup Line. Tapi sekarang kau sudah ada disini.”
Padlom: “Ada apa?”


Play berkata bahwa itu adalah pertama kalinya Alan minum. Alan berkata bahwa dia tidak minum sebelumnya bukan karena dia mahasiswa teladan, tapi karena minum alkohol itu tidak sehat.


Pok: “Selamat, Alan.”
Alan: “Terima kasih.”
Neo: “Kau sangat pintar. Kau mendapat beasiswa di Kro... Negara apa tadi?”
Liftoil: “Krotugal.”
Spoil: “Bukan!”
Play: “Coyote.”
Spoil: “Bukan!”


Alan: “Kroasia.”
Spoil: “Bukan!”
Alan: “Itu benar, bukan plesetan.”


Mereka kemudian tertawa dan bertepuk tangan. Kemudian Alan mulai menjelaskan mengenai Kroasia, tapi Liftoil menghentikannya dan memintanya menjelaskan dengan singkat saja.


Spoil: “Alan, bagaimana aku terobsesi padamu jika kau pergi jauh?”
Liftoil: “Jangan terlalu dramatis. Alan hanya pergi selama setahun. Lagipula Spoil punya Liftoil.”
Spoil: “Ohya benar, aku punya kau.”


Neo menggoda Spoil bahwa sekarang ada banyak pop-up Gent dimana-mana. Tapi kemudian Gent bilang bahwa ia juga tidak akan ada disana.


Padlom: “Ow, kau mau kemana?”
Gent: “Ke Belanda. Bersama keluargaku akan mengunjungi kakakku yang ada disana.”
Spoil: “Siapa yang harus aku sukai sekarang? Tidak ada yang tampan lagi”


Liftoil lalu berdeham. “Ah, oppa... Ah, oppa..” teriak Spoil. Seseorang mengatakan bahwa mereka sudah gila. Id lalu menyuruh mereka menjauh saja.


Padlom bertanya berapa lama Gent akan pergi. Sepertinya dia agak sedih. “Tiga bulan, tidak terlalu lama,” jawab Gent. “Tapi aku akan lulus lebih dulu daripada kau,” kata Gent pada Alan.


Spoil berkata, “Tidak apa-apa. Alan akan lulus bersama Spoil.” Ia lalu menenangkan Liftoil yang cemburu.


Pok menyimpulkan bahwa itu berarti acara malam itu adalah pesta perpisahan untuk Alan dan Gent sekaligus. Tidak seperti biasanya, Ghost tersenyum dan mengajak mereka bersulang.


Pok terlihat menatap langit sendirian.


Kemudian, Neo juga datang kesana dan melakukan hal yang sama.


Neo: “Agak mengejutkan bukan?”
Pok: “Ya.”
Neo: “Walaupun aku bukan penggemar berat musik 90-an seperti Padlom, aku tahu beberapa lagu. Aku biasa menggunakan lagu ini untuk audisi.”


Neo mulai bernyanyi, dan mereka tertawa bersama. Neo memuji para teman prianya yang berjuang dengan baik untuk cita-citanya. Pok lalu bertanya apakah Neo akan bergabung dengan klub menyanyi dan ikut audisi lagi.


Neo menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa ia tidak akan ikut audisi lagi. Mereka sepertinya memandang Padlom dari kejauhan.


Neo: “Aku tidak terpilih. Aku harus mencari panggung lain.”
Pok: “Sama, aku juga. Ayo kita kesana.”


Padlom menangis dan Spoil menghampirinya. “Spoil, aku tidak suka pesta perpisahan. Aku tidak suka kalau ada orang yang meninggalkan kita,” isak Padlom.


Spoil: “Ayolah, kau sudah tahu sebelumnya kalau Alan akan pergi. Kenapa kau menangis sekarang?”
Padlom: “Aku tidak tahu, kalau Gent juga akan pergi.”
Spoil :”Tunggu dulu. Gent hanya akan pergi selama tiga bulan. Kau tahu, Alan dan Gent akan kembali nanti.”


Padlom semakin sedih dan Spoil berusaha menenangkannya. “Aku ada disini, Padlom. Apa kau mabuk?”


Narasi Padlom: “Spoil mengira aku mabuk, padahal tidak.”


“Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku.”


Padlom lalu mengambil Buku berjudul 50 Fakta tentang Padlom yang dibuat oleh Gent. Saat itu, Gent juga membuat untuk yang lainnya.


Padlom menerima pesan dari Gent, “Tidurlah yang nyenyak.” Padlom gugup sendiri dan meletakkan kembali ponselnya tanpa membalas pesan itu.  


Padlom lalu mendengarkan musik melalui tape-nya.


Padlom: “Miss, kenapa seseorang bisa tiba-tiba menyukai lagu yang sebelumnya tidak disukai?”
Dosen: “Para ilmuwan menemukan bahwa otak kita menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Hal-hal yang sering dilihat dan didengar.”


Dosen juga menjelaskan bahwa semakin sering terlibat dengan suatu hal, maka semakin orang akan menyukainya, misalnya musik yang terus didengar setiap hari.


“Mungkin juga pada manusia. Ada kemungkinan bisa menyukai seseorang yang sebelum tidak kau sukai di masa lalu.” Padlom masih memikirkan jawaban dosennya tadi. “Kedekatan bisa menumbuhkan rasa suka pada seseorang tanpa disadari.”


Padlom melihat poster Gent dan berjalan mendekatinya. Ia menatap poster itu.
Flashback..


Padlom mengingat momen-momen yang ia lalui bersama Gent.


“Benarkah? Apa aku sungguh punya perasaan padamu?” tanya Padlom pada dirinya sendiri di depan poster Gent. “Itu benar.”


2 komentar

  1. Kk di lnjut dong ...tanggul tinggal satu part lgi

    BalasHapus
  2. Baru selesai nonto. Salah satu drama thai fav saya ni hehehehe senengnya Padlom at the end jadi sama P'Gent. Ganteng banget diaa di series ini :( series lain dulu dia belum seganteng ini sih.

    BalasHapus


EmoticonEmoticon