SINOPSIS Bad Guys 2 Episode 1 PART 1

SINOPSIS Bad Guys 2 Episode 1 PART 1

SINOPSIS Bad Guys - City of Evil Episode 1 BAGIAN 1

SINOPSIS Bad Guys - Age of Evil Episode 1 BAGIAN 1

Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: KBS2
Supported by: oppasinopsis.com

KUMPULAN LINK || SINOPSIS Bad Guys 2

EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Bad Guys 2 Episode 1 Part 2

Seorang Petugas Polisi bernama Nam Geon Uk sedang melakukan wawancara dengan seorang reporter terkait pekerjaannya di Tim Kriminal 2 di Kantor Polisi Dobok. Pria berusia 34 tahun itu bertanggung jawab atas kasus besar yangterjadi di Dobok-dong.

Reporter juga meliput Polisi Nam ketika sedang bertugas. Ia menceritakan tentang penyamaran yang ia lakukan untuk menemukan pembunuh anita saat hari hujan dengan inisial M.O.

“Aku tidak tahu apakah aku bisa melihat keluargaku setelah hari ini,” kata Polisi Nam dalam wawancaranya. Walaupun ia tahu resikonya, ia sangat ingin menangkap penjahat itu.

Dari dalam mobilnya, Polisi Nam dan reporter melihat seseorang yang membawa pisau sedang mengikuti seorang wanita. Polisi Nam segera turun dari mobil untuk mengejarnya dan reporter pun berlari mengikutinya.

Polisi Nam berhasil mengejar penjahat itu, namun sayang ia ditusuk pisau dna langsung jatuh tersungkur. Ia berusaha bangkit, namun kembali terjatuh. Saat reporter berhasil menyusul Polisi Nam, penjahat itu sudah tidak berada disana.

“Polisi Nam! Polisi Nam!” panggil reporter sambil menjatuhkan kameranya dan berusaha menolong Polisi Nam. Sedangkan si penjahat melenggang pergi dengan bebas.

Hujan cukup lebat mewarnai pemakaman Polisi Nam.  Beberapa rekan dan perwira Polisi hadir. disana.

Istri dan anaknya menangis di bawah hujan di depan makam suaminya. “Kakek..” panggil anak Polisi Nam. Dan ternyata kakeknya adalah Chief Polisi.

Chief Nam berkata, “Min Jun, kau jangan hidup seperti yang dilakukan ayahmu. Mengerti?” Min Jun menanggukkan kepalanya sambil terus menangis dan Chief Nam menghapus air matanya. Chief Nam yang juga sangat sedih, lalu pergi ke lebih dulu ke dalam mobilnya.

Di dalam mobilnya, Chief Nam bertanya dimana O Gu Tak. Bawahannya yang saat itu berada di kursi pengemudi bertanya, “Mengapa Anda tiba-tiba menjadi anjing gila O Gu Tak?” Polisi wanita yang juga ada di dalam mobil itu mencoba menebak apa yang Chief Nam sedang pikirkan.

Di lokasi berbeda, seorang pria baru bangun dari tidurnya. Televisi yang ada disana menyiarkan tentang seorang Polisi wanita bernama Yu Mi Yeong yang mengatakan bahwa Kepolisian mereka terlalu lunak. Pria itu mendengarkan berita sambil menyiapkan makan, tapi kemudian ponselnya berdering.

Chief Nam-lah yang menghubungi pria itu dan mengajaknya bertemu. Chief Nam ingin menuangkan minum untuknya, namun pria itu merebut botolnya dan menuangkannya sendiri. Chief Nam bilang bahwa ia terganggu dengan cara hidup pria itu sekarang.

Pria: “Ada apa kau menemuiku?”

Chief: “Apa kau ingin diaktifkan kembali?”

Pria: ‘Sekarang ini belum Sanfutian, buat apa bajingan ini mencariku?” (Sanfutian = tiga hari yang membentuk periode terpanas dalam musim)

Chief: “Apa kau mengenal putraku? Geun Uk.”

Pria: “Bagaimana keadaannya? Apakah istrinya melarikan diri?’

Chief Nam mengatakan bahwa putranya sudah tewas karena ditusuk pisau. Pria itu bertanya, “Jadi kau ingin mengirimkan anjing gila seperti aku untuk membantumu menangkap orang yang telah menikam putramu hingga tewas?” 

Chief Nam lalu berdiri lalu mengatakan bahwa jika pria yang ternyata adalah O Gu Tak itu berhasil melakukannya, maka Chief Nam akan membantunya melepaskan semua kemarahan di hatinya. “Melukai orang baik adalah kekerasan, tapi memukuli para bajingan itu adalah kebaikan,” kata Chief Nam.

Setelah Chief Nam  pergi, Gu Tak tampak memikirkan tawarannya dengan wajah serius.

Flashback..

Gu Tak terlihat berjalan di bawah hujan, dan disana banyak orang berkumpul sambil membawa payung. Chief Nam juga ada disana, namun tidak berkata apa-apa. Gu Tak terus berjalan dan menemukan seorang perempuan yang sudah berada di dalam kantong mayat.

Gu Tak menangis dan memeluk mayat perempuan yang mengenakan seragam sekolah. Mungkin itu putrinya yang pandai bermain piano.

Chief Nam masih memperhatikan Gu Tak dari luar kedai tempat mereka bertemu tadi. Ia  membuang rokoknya dan berusaha menahan kesedihannya saat mengingat kembali peristiwa itu. Bawahannya yang bernama Mi Yeong menghampirinya dan bertanya tentang julukan anjing gila yang disematkan pada O Gu Tak. “Dia melakukan penyelidikan untuk menangkap penjahat dengan kekuatan yang berlebihan. Ia pasti akan bertarung tanpa memandang status, teman atau musuh,” jawab Chef Nam.

Chief Nam juga bercerita bahwa dulu Gu Tak berhasil menemukan kelompok penjahat yang melakukan penyuapan dan membongkar hal tersebut beberapa kali. Chief Nam meminta Mi Yeong bersabar, karena ia yakin Gu Tak akan menyelesaikan kekacauan yang dibuatnya.

Hari sudah malam, tapi Mi Yeong masih membuntuti Gu Tak. Sambil berjalan, Gu Tak mengingat kembali janji Chief Nam yang akan membantunya menyingkirkan kemarahan di dalam hatinya. Kemudian Gu Tak mendengarkan jeritan seorang wanita.

Gu Tak melihat wanita itu sedang dipukuli oleh seorang pria. Orang-orang yang ada disana tidak berani melakukan apapun. Gu Tak mengambil sebuah kayu, kemudian memukul pria itu. Teman pria itu ikut menyerang Gu Tak, namun Gu Tak dengan mudah memukul dan mencekiknya.

“Seonbanim, hentikan. Kau bisa membunuhnya,” kata Mi Yeong mendekat dan berusaha melerai mereka. Gu Tak lalu melonggarkan cekikannya dan pria itu terjatuh lemas. Mi Yeong tampak khawatir.

Gu Tak berkata, “Ayo kita kumpulkan tiga atau empat anjing gila.” Gu Tak lalu pergi meninggalkan Mi Yeong yang masih menatapnya dengan heran.

Malam berikutnya, Gu Tak dan Mi Yeong berada di kedai mobil. Gu Tak menceritakan tentang kelompok Dong Bang yang menguasai seluruh Seoul hanya dalam 25 hari.

Gu Tak mengeluarkan sebuah foto dan berkata, “Pria ini ada di balik semuanya, namanya Pak Ung Cheol. Gu Tak berkata bahwa Ung Cheol dipenjara selama 28 tahun di Penjara Daejeon.

Di penjara, Ung Cheol tidak perlu mengantri untuk mengambil makanan. Ia berjalan dan semua tahanan lain membungkuk hormat padanya. Ia kemudian duduk dan makanannya sudah tersedia disana. Ung Cheol bertanya pada tahanan yang melayaninya bahwa siapa ornag yang membuat wajah tahanan itu bonyok.

Tahanan itu menoleh perlahan dan terlihat ada seorang sipir penjara disana. Ung Cheol lalu menghajar sipir itu. Ketika teman sesama sipir ingin menolong, Ung Cheol juga menjatuhkannya dengan mudah. Para tahanan lain bersorak.

Ung Cheol memakan apel dan tersenyum saat melihat banyak sipir lain berdatangan.

Mi Yeong melaporkan tentang pertemuannya kepada Chief Nam yang sedang memancing. Chief Nam meminta Mi Yeong membacakan siapa lagi orang berikutnya yang ingin Gu Tak rekrut.

“Jeong Tae Su, pembunuh bayaran,” kata Gu Tak saat di warung kedai.

Tae Su berolahraga di dalam selnya. Ia melakukan banyak pembunuh, namun tidak pernah tertangkap.

Namun suatu hari, ia menyerahkan dirinya sendiri ke Kantor Polisi dengan pakaian berlumuran darah. Ia juga memberikan senjata pembunuhnya. Tae Su ditahan selama 22 tahun di Penjara Jeonju.

Chief Nam terkejut saat mendengar nama orang yang ketiga yaitu Lee Jeong Moon, tersangka pada kasus pembunuhan di Hwa Yin Dong dua tahun lalu. 

Jeong Moon tercatat memiliki IQ 165 pada usia 12 tahun. Dia merupakan anggota termuda kelompok Mensa International dan mahasiswa termuda yang lulus pasca sarjana matematika, serta julukannya adalah pembunuh berantai termuda.

Di dinding sel Jeong Moon terlihat banyak rumus matematika. Di setiap lokasi kejadian, tidak pernah ditemukan jejak rambut, jejak kaki ataupun sidik jari disana.

Mi Yeong: “Dia psikopat?”

Gu Tak: “Apa kau tahu standar tes psikopat? Nila tertinggi adalah 40, dan nilai Jeong Moon adalah 38.”

Mi Yeong: “Kenapa harus orang sebanyak ini? Ah bukan,, harusnya aku menyebut mereka para binatang.”

Gu Tak: “Kekuatan Pak Ung Cheol, kemampuan Jeong Tae Su, dan kepintaran Lee Jeong Moon. Selama aku bisa mendapatkan perpaduan ketiga hal tersebut, tidak akan ada penjahat i luar sana yang tidak bisa mereka tangkap.Para monster tersebut, dengan imbalan yang pantas akan menjadi sangat patuh.”

Mi Yeong mengatakan pada Chief Nam bahwa resikonya akan sangat tinggi. “Serahkan semuanya padaku,” kata Chief Nam. “Tanpa pria kotor itu, aku tidak bisa menangkap ikan apapun. Aku akan melakukannya sesuai keinginanku. Yang harus kau lakukan hanyalah mengurus hal tersebut.” 

Ketiga tahanan itu berada dalam mobil tahanan yang berbeda dan sedang menuju suatu tempat. Ung Cheol bertanya kemana mereka akan pergi, tapi pera petugas tidak menjawabnya. “Apa mulutmu kau lem, brengsek? Aku sudah mencatat wajahmu, kau akan mati,” kata Ung Cheol.

Mi Yeong menyebut Gu Tak sebagai Pimpinan Tim O dan menurut Chief Nam, Gu Tak adalah kail pancingnya, sedangkan ketiga orang lainnya adalah cacing. “Hahaha... dia memang pintar bicara,” kata Gu Tak. Mi Yeong lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, tapi Gu Tak bilang itu tidak perlu.

“Bangunkan aku jika mereka sampai dan juga jangan bersikap seakan-akan tingkatanmu lebih tinggi dariku,” pesan Gu Tak.

Ketiga tahanan diberikan pakaian biasa. Tae Su mencekik seorang petugas karena membentakya ketika menyuruhnya berganti pakaian. Ia lalu melepaskan petugas itu dan berkata bahwa dia akan mengganti pakaiannya sambil tersenyum.

Masih dengan tangan terborgol, Ung Cheol diturunkan dari mobil tahanan di sebuah tempat terpencil. Ia lalu melihat rumah yang ada di belakangnya. Ia belum masuk, tapi ia sudah melihat ada mobil tahanan lain yang datang.

Ung Cheol: “Siapa kau?”

Tae Su: “Dan kau siapa?”

Ung Cheol: “Bukankah yang lebih tua yang bertanya duluan? Kau bajingan kecil.”

Tae Su: “Jangan mengangkat tanganmu sembarangan atau kau bisa mati.”

Ung Cheol: “Ini. Aku mengangkat tanganku. Sekarang apa? Apa kau ingin mendapat pukulan dari hyung-mu?”

Ung Cheol menantang Tae Su. Tae Su berjalan mendekati Ung Cheol.