2/12/2018

SINOPSIS The Most Beautiful Goodbye in the World Episode 3

In Hee isteri Dr Jung Cheol sudah kembali ke kamar perawatan. Dia ditemani oleh anaknya  Yeon Soo dan Jung Soo serta iparnya Yang Soon. Mereka tertawa terbahak bahka mendengarkan cerita konyol  Yang Soon, sampai sampai ibu kesakitan karena tertawa terbahak bahak dan akhirnya memintanya untuk berhenti menceritakan kekonyolan iparnya itu


Penulis Sinopsis: Olimne
All images credit and content copyright: tvN
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS The Most Beautiful Goodbye in the World Episode 2
Teman Dr Jung Cheol mendatanginya di rumah sakit menyampaikan kabar bahwa dia sudah mendatangi kemana-mana , namun Rumah Sakit lain sedang tidak membuka lowongan. Dr Jung Cheol mengatakan tidak masalah menjadi dokter di puskesmas diluar pulau asal ada pasien. Saat temannya menanyakan kabar In Hee isterinya, Dr Jung Cheol  langsung mengalihkan pembicaraan sambil berlalu.


Perawat mendatangi kamar In Hee dan melepaskan infus. In Hee dan iparnya heran dan mengira bahw perawatan belum selesai. Suster tidak menjawab pertanyaan iparnya. In Hee heran dan bertanya tanya , kenapa suaminya sudah beberapa hari tidak mengunjunginya, setidaknya datang menjelaskan untuk kondisinya dan kapan dirinya bisa pulang.


Dr Yoon mendatangi Dr Jung Cheol di ruang kerjanya. Dia menanyakan  apakah Dr Jung Cheol sudah menceritakan yg sebenarnya pada anak-anaknya dan juga isterinya.

“ Apa yg harus aku kasih tau”?” 

“ Kita masih punya banyak waktu, kita tidak boleh menyiak-nyiakan waktu”, kata Dr Yoon
Dr Jung Cheol menjawab” Orang yg sekarat tak perlu banyak waktu. Apa orang harus kemas pakaianmu buat ke alam baka, atau bawa rumahmu juga? Orang sekarat bahkan tak perlu tak perlu waktu semenit. Menggelar pemakaman saja cuma butuh waktu 3 hari. Jadi masih banyak waktu sekarang”.


Dr Jung Cheol dan Dr Yoon melanjutkan pembicaraan mereka di taman. Dr Yoon  masih berusaha meyakinkan Dr Jung Cheol untuk memberitahu kondisi yang sesungguhnya pada anak dan isterinya. Setidaknya Yoen Soo dan Jung Soo punya kesempatan untuk menunjukkan rasa cintanya pada ibunya. Dan isterinya bisa bisa mengucapkan salam perpisahan pada kehidupan. Namun Dr Jung Cheol tetap menolak

“Tak perlu. Biarkan saja mereka bebas… Biarkanlah mereka merasa bebas membenciku.Aku tak takut membiarkan mereka membenciku”, katanya sambil pergi meninggalkan Dr Yoon.


Yeon Soo mendatangi Kapt Lee yg sedang bekerja, ia mengajaknya minum the bersama. Mereka duduk di  sebuah taman. Kapt Lee meminta Yeon Soo untuk menemui CEO Cha. Dia minta maaf pernah berkata kasar padanya, sebenarnya karena dia merasa cemburu. Dia tidak ingin Yeon Soo terluka. Yeon Soo tersenyum dengan sikap Kapt Lee dan menyebutnya menawan.


CEO Cha berada di depan pintu lift saat Yeon Soo tida di kantornya. CEO Cha ingin mengantarkan Yeon Soo ke rumah sakit  karena kwatir Yeon Soo menyetir sendiri dengan kondisinya yg kurang fit karena tiap hari tidur di rumah sakit dengan seadanya.  Dalam perjalanan, ayah Yeon  menelpon, mengajaknya bertemu.


Yeon Soo bertemu ayahnya disebuah restoran. Setelah selesa makan, Dr Jung Cheol menceritakan  kondisi ibunya yg sebenarnya dan mengatakan kemarin ibu tidak jadi dioperasi. Yeon Soo marah kepada ayahnya.

“Kenapa ayah tega sekali? Ayah kan dokter?.Bagaimana kondisi ibu malah tambah parah”
Yeon Soo menangis meninggalkan ayahnya. Dan sepeninggalan Yeon Soo, Dr Jung menunduk terdiam beberapa saat, hingga akhirnya ia pun memangis


Yeon Soo mendatangi Dr Yoon, menanyakan kondisi ibunya yg sebenarnya karena ia tak percaya dengan apa yg disampaikan ayahnya. Dr Yoon mulai menjelaskan apa yg terjadi sebenarnya. Yeon Soo mulai menangis tidak percaya dengan semua yang di dengarnya.

“Bisa-bisanya kami tak tahu ibu jadi seperti ini. Bisa-bisanya seluruh keluarga….” Yeon Soo berhenti…

“Iklasakanlah. Jika kau tak iklas ibumu malah tambah menderita lagi” kata Dr Yoon.
Yeon Soo menangis, menggeleng tak percaya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya .
Dr Yoon melanjutkan “ Aq dan Dr Jung sudah iklas dari awal dan ayahmu baru baru ini. Kamu pasti mengerti . Kami tak menyerah  dan optmis terus. Tapi kami menyerah untuk mengurangi beban ibumu.Sekarang, yang bisa kita lakukan cuma iklas, jadi kita lakukan ini…Jika kita tak iklas maka kita tak bisa melanjutkan hidup kita”.


Dr Jung Cheol menemui kakaknya di kantornya.  Kakaknya menanyakan kenapa dia datang ke kantornya. Saat Dr Jung mulai bercerita tentanga isterinya, kakaknya langsung memotong pembicaraan.

“Kenapa? Apa ia butuh uang ? Buat renovasi rumah? Berapa banyak? “
“Sering-seringlah datang tengok ibu” kata Dr Jung Cheol sambil keluar dari kantor kakaknya. Dia tidak jadi mencerikan tentang kondisi isterinya.


Jung Cheol mendatangai kedai adik perempuannya. Dia meminta agar adik perempuannya mengurus  Ibu mereka karena isterinya sakit. Namun adiknya menolak, dan menyarankan ibu dimasukkan ke panti jompo lagi jika memang merepotkan. 
“ Tapi kakak ipar saki t apanya? “tanya adiknya.
Dr Jung Cheol tidak menjawab pertanyaan adiknya dan pergi begitu saja.


Seoun Soo bertanya  apa yg harus dia lakukan sekarang. Dr Yoon menceritakan bahwa orangtuanya meninggal karena kecelakaan. Sehingga ia berpesan agar Yeon Soo membalas sedikit kebaikan ibunya.

“Masaklah buat ibumu. Cuci pakaiannya. Basuh wajahnya. Kecup dia. Biar ibumu tau kalau kau sudah dewasa. Jangan membuat dia kawatir denganmu. Biarkan dia pergi dengan damai” kata Dr Yoon Soo.

Yeon Soo tidak menyangka akan kehilangan ibunya. Dia tidak membayangkan bagaiman hidupnya nanti tanpa ibunya.


Dr Jung Cheol berjalan  sendirian sambil minum. Dia mengutuk dirinya sendiri  kenapa isterinya harus mati. Dia terduduk di jalanan. Tidak berapa lama kemudian polisi datang dan membawanya ke kantor polisi. Jung Soo datang ke kantor polisi dan mebawa ayanya pulang. 


Keesokan paginya Direktur rumah sakit menyampaikan perihal pemberhentian Dr Juang Cheol. Dr Jung Cheol meminta agar ia tetap bekerja  dengan memotong gainya 50%. Namun hal itu ditolak Direktur karena dokter penggantinya sudah datang minggu depan.  Dr Jung Cheol tidak bisa berkata- kata apalagi. Dia segera mengemasi baranganya dan menitipkan barang –barangnya untuk sementara waktu di ruang kerja Dr Yoon. Ia  malu jika sampai ketahuan sama anak dan isterinya.


Kapt Lee berlari mengejar Yeon Soo. Dia menanyakan kenapa Yeon Soo sampai mengundurkan diri dari pekerjaannya. 
“ Cuma ingin istrahat saja”
“ Serius karena itu?”
“Ya..Warna mantel ini bagus” kata Yeon Soo sambil berlalu dengan tersenyum


Yeon Soo mendatangi rumah sakit. Saat memasuki kamar perawatan ibunya, dia berhenti memandaangi ibunya yg sedang duduk minum obat. Dia mengurungkan niatnya masuk dan keluar ke taman rumah sakit. Perasaannya kacau, hingga dia menelpon CEO Cha untuk datang ke rumah sakit menemaninya. Dr CEO Cha menolak, dia baru bisa datang dua hari lagi.


Deon Bok mendatangi kakaknya ke rumah sakit untuk meminta uang. Dia marah-marah karena kakaknya tidak mau menyerahkan uang yg diminta. Dia semakin menjadi jadi-jadi  mengatakan kakaknya menghabiskan warisan orangtuanya. Karena sudah tidak tahan dengan cacian adiknya In Hee menyerahkan melemparkan kartu debitnya. Deon Book memungut kartu debitnya, mengabaikan larangan isterinya. Dia pergi berlalu tanpa memperdulikan kakakanya


Dr Jung menjelaskan pada Dr Jung Cheol bahwa kondisi isterinya sudah semakin memburuk, sehingga perawatan akan diberhentikan. Demikian juga obat – obatan dan antibiotik. Isteri nya akan pulang besok pagi.


Dr Jung Cheol mendatangi isterinya ke rumah sakit. Isterinya diam, saat suaminya menayakan kondisinya. Kemudian mengomel panjang lebar mulai dari uang yg dia berikan untuk adiknya bukanlah urusan suaminya, dan sikap suaminya seakan tidak peduli akan kondisinya. Dr Jung Cheol hanya terdiam. Kemudian dia menyampaikan besok isterinya bisa pulang ke rumah.


Suster perawat memberikan obat, namun tidak berapa lama isteri Dr jung Cheol sadar bahwa itu bukan obat yg biasa dia minum. Dia mendatangi meja perawat perihal obatnya, namun perawat mengatakan bahwa obat merah yg sebelumnya dia minum untuk penyembuhan kankernya sudah dibatalkan oleh dokter. Dr Jung Cheol mengajak isterinya untuk kembali ke kamar dan mengatakan obatnya itu benar.Isterinya terus mengotot meminta obat merah. Kepala Suster akhrinya memberikan obat merah. Setelah isterinya masuk kembali ke kamar suster perawat mengatakan bahwa yg dia berikan adalah obat pencernaan , jadi Dr Jung Cheol tidak perlu kwatir.


Istri Dr  Jung Chuoel sudah kembali ke rumah.  Suasana rumah pagi itu, Yeon Soo menggantikan tugas ibu mencuci  pakaian  , dan ayah membantunya menjemur pakaian. Dr Jung Choel meninggalkan Isterinya yg sedang tertidur, dia pergi ke Gapyeong. Sesampai disana ternyata proses renovasi rumah sudah selesai. Dia ingat betapa isterinya ingin segera pindah kerumah itu. Dia pun mulai menata taman.


Yeon Soo menceritakan kondisi ibu yg sebenarnya pada Jung Soo. Jung Soo seakan tidak percaya atas apa yg dikatakan kakaknya, dia pun menangis. Yeon Soo berusaha menenangkannya. Jung Soo menyesal sekali belum pernah melakukan hal baik pada ibunya seperti yg sudah dilakukan kakanya. Yeon Soo berusahan menghalangi kepergian Jung Soo, namun tidak berhasil.


Jung Soo meminta kepada ayahnya untuk mencari cara agar ibunya bisa bertahan sampai dengan kelulusan. Dia sangat menyesal tidak pernah nurut kepada ibunya. Dia bertekad akan   lulus masuk fakultas kedokteran dan kali ini dia merasa yakin.

“ Tolong kasih kesempatan sekali lagi. Hanya sekali saja. Agar aku bisa berkesempatan mengurus ibu lebih baik lagi. Sekali saja. Kumohon” kata Sung Joo sambil memohon.


Pagi itu  Yeon So baru saja selesai menyetrika baju dan membuka emari orangtuanya untuk memasukkan baju-baju. Dia terhenyak sesaat melihat isi lemari orangtuanya. Dia teringat dengan isi lemari CEO Cha, teratur dan sangat rapi, sama dengan lemari ibunya.


Yeon Soo bertemu dengan CEO Cha untuk meminta agar CEO Cha tidak lagi menghungi dirinya. Malam itu dia meminta berpisah dari CEO Cha.

“ Aku melihat lemari ibuku. Entah bagaimana susunannya sama seperti lemari yg disusun isterimu.Kaos, kemeja putih, dasi.Padahal kukira akulah yang paling mencintaimu di seluruh dunia.Tapi ternyata tidak. Hanya ada ayah di mata ibuku. Isterimu juga pasti begitu”

“Yeon Soo”, CEO Cha bergumam.

Yeon Soo melanjutkan “Aku bukannya begini , bukannya karena merasa bersalah pada terhadap  isterimu. Mungkin saja, aku hanya butuh alasan untuk putus denganmu. Selama masa kita pacaran akupun bingung. Kenapa merasa tak aman saat aku mencintaimu. Kadang aku memikirkannya.Mungkin walau aku bersamamu , aku tetap tak bisa bahagia.Itu membuaku bingung. Hari ini aku akhirnya mengerti alasannya. Itu karena aku tidak cukup bangga. Mungkin aku ingin seperti isterimu dan seperti ibuku. Pokoknya bisa melakukan apa saja. Dan bisa merasa bangga. Akan hidup dan cinta. Tapi sekang aku tak sanggup. Aku sekarang benci terhadap egoisnya aku. Aku benci betapa aku  melukai orang lain. Tak ada satu hal pun yang kubanggakan. Aku akan melanjutkan hidupku “

“Kita tak usah saling menelpon lagi” ujar Yeon Soo sambil berlalu meninggalan CEO Cha. 


Malam itu isteri Dr Jung Cheol muntah di kamar mandi  dan beberapa waktu kemudian dia memuntahkan darah. Dia kaget dengan kondisinya dan berteriak memanggil suaminya. Dr Jung Cheol berlari ke kamar mandi dan mendapati isterinya sudah muntah darah. Isterinya histeris kesakitan.

“ Sayang..Aku kenapa? Padahal aku sudah dioperasi. Kenapa aku seperti ini?” tanya isterinya.
Dr Jung Cheol tak bisa mengatakan apa-apa, airmatanya mengalir melihat kondisi isterinya.
“ Aku kenapa? Teriak isterinya sambil menangis”
“  Aku sepertinya tidak bisa sembuh. Ya kan?”
“Sakit. Sayang aku sakit” isterinya terus menangis kesakitan
Yeon Soo dan Jung Soo berlari mendapati ibunya yg sedang kesakitan
“Ibu” teriak Jung Soo. Dia kaget melihat kondisi ibunya
“ Ibu”, panggil Yeon Soo sambil menangis
“Ibu sakit” kata nya sambil menangis di pelukan suaminya” 
“Sakit,,,sakit..sakit….” teriaknya.
Comments


EmoticonEmoticon