3/07/2018

SINOPSIS Project S The Series - Shoot I Love You Episode 2 PART 1


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: SET TV

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Project S The Series Episode 1 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Project S The Series Episode 2 Part 2

Fame dan Archwin duduk di tepi danau. Archwin memanggil Fame. Setelah mereka selesai lari, ia ngajak Fame buat ke bioskop. Fame langsung menolak tanpa basa basi. Mereka harus kembali berlatih. Archwin bilang mereka bisa istirahat dulu. Ia...mengaku ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama Fame. Fame malah menyarankan kalo mereka bisa lari lagi nanti bersama-sama. Archwin menghela nafas. Maksudnya nggak kayak gitu. Maksudnya...waktu...waktu saat mereka nggak memikirkan latihan ataupun kompetisi. Atau bahkan memanah. Archwin mengaku ingin menghabiskan waktu bersama Fame sebagai pacar (what??? Jadi mereka beneran pacaran?). 


Fame terdiam. Ia seperti sedang memikirkannya. Mereka udah lama berlatih. Tembakan mereka akan lebih baik dan lebih baik. Itu alasan yang cukup bagus buat Fame. Ngasih tahu orang lain kalo mereka pacaran? Fame berpikir, mereka udah melalui banyak hal bersama. Archwin bilang ingin beegabung dengan tim nasional bersama. Jadi kenapa mereka masih mendebatkan itu dan nggak berlatih? Archwin tampak kecewa. Sejujurnya Archwin nggak ingin berbohong ke siapapun. Jadi, mereka harus menunggu sampai mereka menjadi pemanah nasional, untuk memberitahu orang lain kalo mereka pacaran? Fame terdiam dan akhirnya mengangguk. Archwin tampak kecewa. 


Mereka terdiam beberapa saat. Begitu, nggak ada film. Tapi apa boleh Archwin minta satu hal? Fame nanya, apa? Achwin bilang kalo dia ingin mereka  mendayung perahu bebek bersama. Fame mengulangi, perahu bebek? Achwin pernah denger katanya kalo melihat orang mengayuh perahu bebek sendiri, akan di anggap sebagai penyendiri yang menyedihkan. Apa Fame tega membiarkan Archwin terlihat menyedihkan? Fame mengangguk. Pergi, gih! (Hah? Kirain Fame ngangguk setuju buat nemenin Archwin tapi tahunya... Hadeuh tepok jidad). Fame akan menunggunya.

Archwin udah kecewa berat. Habis itu fame tersenyum. Ternyata dia cuman bercanda. Gih, ia akan ikut. Atau Archwin pengen sendiri? Achwin tersenyum. Ia lalu bangkit. Ayo pergi. Fame tersenyum. Archwin bilang kalo Fame mengagumkan. 


Mereka jalan sambil gandengan. Tapi Fame langsung melepaskannya saat ia melihat Bo dan Shan. Shan berbisik ke Bo kalo mereka pasti pacaran. Bo tersenyum pahit. Ia melambai pada Fame dan Archwin. 


Fame menghampiri Bo dan Shan. Achwin tampak kecewa. Gagal naik perahu bebek TT. Fame nanya mereka datang untuk lari juga? Bo nggak menjawab. Ia hanya tersenyum garing. Fame memuji baju olahraga Bo yang terlihat lucu. Bo to the pont nanya apa mereka pacaran? Shan bahkan langsung menengok ke Bo. 


Fame mentap Archwin. Mereka...Archwin memotong mengiyakan. Mereka pacaran. Bo patah hati. Fame melarang mereka ngasih tahu ke siapapun. Sebelumnya nggak ada yang tahu soal itu. Bo memaksakan senyumnya. Ok! Dia dan Shan nggak akan ngasih tahu siapapun. Fame dan Archwin bisa percaya sama mereka. Iya, kan? Bo nanya ke Shan. Shan mengiyakan. Fame berterima kasih. Bo dan Shan pamit. Ia akan pulang duluan. Mereka saling melambailan tangan. Archwin dan Fame tampak tak tenang karena udah ketahuan. 


P. Mart (ayah Archwin) membuka pintu. Bo dan Shan datang. P Mart memuji mereka yang datang sangat awal. Bo mengaku datang untuk menjual busurnya. P. Mart tampak kecewa mendengarnya. Shan juga mencemaskan Bo. Ia berpura-pura senang. Yay, makan sapi panggang gratis! P. Mart nanya kenapa sama Bo? 


Bo melihat Archwin yang baru datang. Ia lalu menghadap P. Mart dan mengatakan kalo dia nggak bagus dalam memanah. Ia selalu meleset. Jadi ia ingin menyerah. Itu alasannya. P. Mart menatap Bo. Ia ingat kalo Bo ingin menembak yang 18 meter, kan? Ia ngasih tahu Bo kalo minggu ini ada kompetisi kecil yang mereka adakan. P. Mart nyuruh Bo dan Shan untuk ikut mendaftar. 


P. Mart memanggil Arrow. Ia nyuruh Archwin untuk membantu Bo dan Shan untuk menyesuaikan pandangan merek di jarak panah !8 meter. Archwin mengangguk. Diam-diam Bo tersenyum melihat Archwin. Bo mengambil busurnya kembali. Shan meledek, gimana dengan sapi panggangnya? Bo bilang ke Shan kalo dia masih belum nyerah. Ia akan mencoba beberapa kali menembak. Bo meninggalkan Shan dan berjalan duluan ke lapangan. 


Archwin memasang sasaran. Ia lalu memberi pengarahan pada Bo dan Shan. Memanah harak 18 meter, target diarahkan dalam vertikal 3 kelompok. Dan mereka menembak satu panah di setiap target. Jadi, total 3 anak panah. Archwin memberikan busur Bo dan memintanya untuk mencobanya. Ia menyarankan kalo Bo bisa memulainya dari yang tengah. Ia kembali menhelaskan kalo target ini sebenarnya sama dengan yang tradisional. Mereka hanya memotobg cincin luar untuk keluar. Itu mungkin tampak seperti target lebih kecil, dan biasanya pemanah mendapat banyak tekanan. Archwin menyarankan agar mereka jangan terganggu oleh itu. 


Archwin nyuruh mereka untuk melanjutkan. Archwin melihat Bo enggak meluruskan lengannya. Ia nyuruh Bo berhenti. Sepertinya ia masih takut dengan tamparan tali. Bo tersenyum. Sedikit. Archwin mencontohkan. Ketika Bo memegang busur, ia harus merasa seperti mendorongnya keluar. Pergelangan tangannya terkunci. Jaga sikunya, di putar lurus. Bahu terkunci. Kalo Bo bisa melakukannya, lengannya nggak akan membungkuk. Dan tali busur nggak akan memukul lengannya. Archwin melihat Shan bisa melakukannya. Bo nanya gimana dengan dia? Archwin menyarankan agar Bo memutar sedikit sikunya. Pergelangan tangannya, kunci. 


Bo dan Shan udah mulai memanah  mereka selesai mengambil panah yang menancap di papan sasaran. Fame datang. Shan nyuruh Bo buat senyum. Shan juga nyuruh Bo buat bersikap normal seolah nggak ada yang terjadi. Fame menghampiri Archwin. Shan ngajak Bo kesana. Ia ngingetin kalo nggak ada yang terjadi. 


Fame tersenyum pada Bo dan Shan. Mereka saling melambaikan tangan. Bo ngasih tahu kalo ia dan Shan ada kelas sore ini. Jadi mereka akan ketemu lagi di hari kompetisi  ia dan Bo akan pergi sekarang. Bo mengingatkan tentang itu.   Mereka nggak ngasih tahu ke siapapun. Fame tersenyum. Bo narik Shan. Ato kuliah! 


Bo menata busurnya. Shan meledeknya, Bo akan berjuang untuknya? Kalo tentang itu... Bo memutuskan untuk menyerah. Mereka pacaran. Bo nggak mau mencurinya. Tapi... melihat Archwin dari sini, itu cukup baik untuk Bo. Shan menatap Bo yang terlihat sangat sedih sekarang. Dia jadi nggak berani minta daging sapi panggang sekarang. Bo ngajak Shan pulang sekarang. 


Fame sedang berlatih memanah tapi cowok yang di dekatnya ngeligat dia terus. Fame duduk. Cowok itu juga ikut istirahat dan duduk di sebelah Fame. Sedang hujan, harus berhenti latihan. Fame hanya tersenyum. Cowok itu merendah, nggak peduli seberapa banyak ia mencoba, tembakannya tetap nggak bisa lebih bagus dari Fame. Fame rasa nggak juga. Tembakannya cukup bagus. Cowok itu mengatakan kalo dia kurang berlatih. Nilainya semakin berkurang sejak latihan terakhir. 


Dari jauh Archwin ngelihatin mereka dan kelihatannya dia cemburu. 


Fame mengatakan kalo cowok itu nggak punya banyak waktu berlatih, menembak busur senyawa mungkin lebih baik untuknya. Ia menembak busur senyawa...Archwin menghampiri mereka. Ia menyapa cowok itu. Kak Mooham. Ia ngasih tahu kalo jamnya hari ini udah habis. Archwin nanya apa dia mau menambah jam? Oh, waktunya udah habis? Mooham merasa nyaman bicara dengan Fame. Sayang sekali padahal ia ingin bicara lebih lama. Tapi ada pekerjaan lain hari ini. Mereka akan ketemu di kompetisi. Moham bangkit. Fame tersenyum dan melambaikan tangannya. 


Fame dan Archwin saling diam. Fame bertanya apa ada yang salah? Archwin nggak menjawab. Fame menatap Archwin. Kalo nggak ada apa-apa dia akan lanjut latihan. Archwin tetap diam. Fame memilih bangkit dan lanjut latihan. Archwin hanya menatap Fame dan menghela nafas. 


Hari kompetisi akhirnya tiba. P. Mart menyapa para pemanah. Tunggu 30 menit persiapan dan penampakan waktu akan di berikan pada pemanah. Dan kemudian babak kualifikasi di mulai untuk semua pemanah dari semua jenis. Dan sore hari mereka akan melakukan babak eliminasi. Bagi yang belum mendaftar, silakan pwegi ke Pun, dia ada di sana menunggu mereka. Semua pemanah di persilakan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Semangat semuanya!


Archwin menghampiri Bo dan Shan. Ia mengingatkan mereka, setiap pemanah menembak 3 anak panah. Jadi nilai maksimum 10 dengan 300 poin. Dan nilai mereka akan di gabungkan di akhir pertandingan. Bo nanya, 10? 3 panah? Total skor? Archwin ngangguk. Bo nanya lagi, apa itu? Archwin langsung ketawa. Shan menjelaskan kalo Bo menembak setelah mendengar alarm. Batas menembak adalah 120 detik. Dalam 120 detik Bo harus menembak 3 panah. Hanya satu panah pada setiap target. Kalo Bo memanah dua kali dalam satu target, hanya satu yang akan di hitung. Archwin membenarkan prnjelasan Shan. Dan kalo nggak ada panah dalam satu target, Bo mendapatkan M. Archwin memuji Shan. Bo nanya lagi. M itu apa? Shan kembali menjelaskan kalo M singkatan dari Miss. Nilainya akan 0 seperti yang sering Bo dapatkan. Bo tersinggung. Dia mau mukul Shan tapi nggak jadi.

Archwin bilang nggak papa. Kalo Bo punya pertanyaan dia bisa nanya sama pemanah yang lain. Bo mengangguk. Archwin berpesan agar mereka bersenang-senang dan jangan tertekan. Untuk pengalaman. Archwin juga menyampaikan kalo busur Shan udah siap diatas meja. Ambil aja. Shan berterima kasih. Ia pamit pada Bo. Ia akan segera kembali lalu beranjak. Achwin membantu Bo menyiapkan busurnya. 


Perhatian Archwin teralih saat Hoonam datang dan menyapa Fame. Hoonam bertanya apa Fame udah mendaftar? Archwin tampak tak suka menyaksikan kedekatan antara mereka. Cemburu. 


P. Pun melakukan siaran langsung. Seseorang menghampirinya. Ia mengatakan kalo mereka sedang siaran langsung. Semua orang bisa menonton pertandingan. 


Dan kompetisipun di mulai. Para peserta maju bersamaan. Satu persatu mulai melepaskan anak panah. Mereka memanah sebanyak 3 kali. Alarm berbunyi. P. Mart mempersilakan semua peserta untuk mengambil panah mereka. 


Bo mau mencabut panahnya tapi di cegah oleh P. Mart. Selama pertandingan, Bo nggak boleh menyentuh target juga nggak boleh menyentuh panah sampai semua skor telah di umumkan dan sasaran telah di tandai. Ngerti? Bo mengiyakan. P. Mart bertanya lagi apa Bo sudah tahu gimana menghitung skor? Bo tersenyum, belum. P. Mart tersenyum. Ia menjelaskan cincin emas di pusat di anggap sebagai 10 poin. Selanjutnya  9, cincin merah 8 dan 7, dan cincin biru bernilai 6 poin. Selain itu adalah 0. Dan itu di sebut M. Bo mengangguk. P. Mart menjelaskan lagi dalam hal ini, panah yang menyentuh batas garis kita menghitung poin lebih tinggi. Jadi 6 poin di sini. Dan saat memberi skor, kita mengurutkannya. P. Mart meminta Bo menghitung sendiri skornya. Bo menghitungnya, 7, 6, M. Orang yang di sebelah Bo juga menghitung skornya, 9, 8, 8. P. Mart bertanya apa Bo setuju? Bo mengangguk, setuju. P. Mart memberitahu kalo Bo nggak setuju, dia bisa menemui hakim. Dan kemudian, sebelum mengambil anak panah, pastikan untuk menandai setiap lubang. Jadi Bo tahu poin setiap lubang udah di nilai. Baru setelah itu Bo boleh mengambil anak panah. Ngerti? Bo mengangguk. 


Bo menghampiri Shan yang lagi makan roti. Ia ngeluh kalo bahunya sakit banget. Ia belum pernah menembak jauh sebelumnya. Shan nggak menjawab, lagi asik makan. Bo melihat roti yang dimakan sama Shan dan jadi kepengen. Shan mendorong kepala Bo. Nggak usah gitu juga ngelihatnya. 


Shan mengambil roti lain miliknya dan memberikannya pada Bo. Bo menolak. Sekarang ia nggak mau megang apapun. Ia minta segigit yang di pegang sama Shan (segigit tapi gigitnya banyak banget). Shan tersenyum lihat tingkah lucu Bo. 


Shan bertanya berapa skor Bo. Bo menjawab 120. Shan meledek, ah, Bo payah. Ia pamer dapat 150. Bo beralasan kalo tubuhnya sedang sakit. Ia udah menggunakan semua kekuatannya. Tembakan terakhir dia mendapatkan M. Tiba-tiba Bo nanya apa Shan mau makan daging panggang? Shan langsung tersenyum. Dia lalu meledek Bo, nggak mau nunggu putaran eliminasi? Bo mengelak. Babak penyisihan apa? Skornya nyebelin. Nggak bakalan masuk penyisihan. 


Bo melihat Fame dan Archwin. Dia mengatakan kalo ia sebenarnya udah kalah sebelum kompetisi. Shan berusaha menyemangati Bo. Fame berlatih memanah lebih dulu sebelum Bo. Jangan gitu. Tapi ujung-ujungnya malah dia ngajak Bo makan daging panggang. Bo mengangguk. 


Mereka bangkit mau pulang. P. Mart memanggil mereka dan memperlihatkan hasilnya. Peringkat dan head to head pertandingan untuk babak eliminasi udah keluar. Mereka lalu mendekat. Untuk babak eliminasi, unggulan teratas beradu dengan peringkat terendah. Orang yang kehilangan akan di hilangkan. Shan peringkat 7 jadi ia akan melawan Archwin, unggulan ke dua. Bo peringkat 8, lawan Fame, unggulan teratas. 


Shan menarik Bo agak menjauh dari papan pengumuman. P. Mart mengumumkan kalo babak penyisihan akan di mulai pukul 13:00. Bo mengaku nggak mau bersaing lagi. Shan menyemangatinya, ia mungkin aja menang. Bo sendiri ragu. Melawan Fame? Ia merasa kalo mereka lebih baik makan aja. Bo melihat Fame dan Archwin lagi. Dan jadi tambah down. 

Bersambung...

Komentar :
Kalo dilihat Fame sama Bo emang jauh banget. Secara wajah, kemampuan memanah, lagi pula Fame statusnya udah pacar. Hadeuh...Bo, tabahkan hatimu. 
Agak gemes juga sama Archwin dan Fame. Udah jelas-jelas ngerasa cemburu tapi kenapa nggak ngomong apa-apa ke Fame kalo dia nggak suka Fame deket sama orang lain. Kalo nggak ngomong, gimana Fame bisa tahu???

1 komentar

  1. Lanjutt kakkk..di tggu..jangan lama2 yaa..aku sukaa ama ceritanya bo yg mudah bosenn sama kayaa aku😆😆

    BalasHapus


EmoticonEmoticon