3/15/2018

SINOPSIS That Man Oh Soo Episode 3 PART 2

SINOPSIS That Man Oh Soo Episode 3 BAGIAN 2


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS That Man Oh Soo Episode 3 Part 1
Oh So membuka ponselnya. Dia mau membuktikan kalo apa yang Ga Na katakan adalah salah. Ga Na ikut melihat di belakang Oh Soo. Dia menyarankan agar Oh Soo berhenti mencari orang yang dekat denganya. Cari orang yang ingin dia dekati. Itu bakal lebih cepat. 


Seseorang datang mengantarkan paket. Kurir itu nanya ke Oh Soo apa ada sesuatu buat dikirim juga? Oh Soo ngambil paketnya dan nyuruh si kurir buat nunggu. Oh Soo mengambil kotak yang lain dan memberikannya pada kurir. Oh Soo berpikiran kalo si kurir adalah seseorang yang dia kenal sejak lama dan ketemu tiap hari. Oh Soo tersenyum. Dia lalu menawarkan secangkir kopi. Kurir dan Ga Na terkejut mendengar tawaran Oh Soo. Oh Soo mengiyakan. Dia sering datang ke kafe dan Oh Soo belum pernah menawarinya kopi. Kurir itu mengaku lagi sibuk dan bilang lain kali aja. Oh Soo kecewa. Ga Na tertawa melihat usaha adiknya nggak membuahkan hasil. Dia meledek, orang terdekat Oh Soo adalah pengirim paket? Dia tertawa lagi. Dan kali ini lebih keras. Oh Soo terlihat menahan amarahnya. 


Ga Na mengatakan kalo dia percaya sama Oh Soo. Dia yakin Oh Soo-nya bisa melakukannya dengan baik. Ga Na bakal menghiburnya. Oh Soo-ku, fighting! Ayo! Tapi habis itu dia ketawa lagi. 


Di sekolah, Soo Jeon dan dua temannya lagi di kelas. Soo Jeon dan ketua menatap si gendut. Si gendut lalu ngeluarin ponselnya dan meletakkannya di atas meja. Soo Jeon nanya apa itu aman? Si gendut bilang jangan khawatir, dia ngambil punya kakaknya. Habis itu Soo Jeon menatap ketua. Dia siap? Ketua berlatih, ah, eh, ee, oh, oo. Ok! Soo Jeon menulis nomor guru Kim Jin Woo. Setelah itu dia meletakkannya di atas meja. 


Nggak seberapa lama telponnya tersambung.si gendut membuka catatan yang harus di baca ketua. Apa ini nomor pak guru Jin Woo? Jim Wo membenarkan dan nanya ada apa? Ketua mengaku sebagai kakaknya Soo Jeon. Ia nelpon karena dia dengar kalo Jin Woo pingin ngadain pertemuan orang tua-guru. Dan dia adalah walinya Soo Jeon. Jin Woo mengiyakan dan nanya kapan dia bisa datang. Ketua mengatakan kalo dia sangat sibuk dengan pekerjaannya. jadi ia rasa ia  nggak bisa  datang menemuinya. Tapi dia dengar dari Soo Jeon, kalo dia menyebabkan masalah kecil di sekolah. Si gendut membuka halaman berikutnya. Aku sering memarahinya. Soo Jeon menulis agar ketua merasa sedih. Guru Jin Wo mengulangi kalo kakak Soo Jeon nggak punya waktu buat datang kesekolah? Ketua mengiyakan. Ya gitu deh. Jin Woo sangat menyesal. Mau gimana lagi? Soo Jeon cs udah seneng aja. Rencana mereka berhasil. Karena kakak Soo Jeon bilang nggak punya waktu buat datang kesekolah, jadi Jin Woo yang bakal mengunjunginya. Tiba tiba terdengar bel masuk kelas. Ah, sial. Soo Jeon lalu mematikan telponnya. Tamat deh riwayatnra Soo Jeon. Jin Woo sendiri malah senyum-senyum. Dia tahu kalo itu adalah ulah Soo Jeon. 


Yoo Ri mengatakan kalo nilainya sempurna dalam ujian tertulis. Skornya  juga bagus di tes fisik tapi kenapa dia nggak dipromosikan? Dia menduga pasti ada semacam persekongkolan di dalamnya. Atasan Yoo Ri mengulangi, Yoo Ri bilang ada konspirasi? Yoo Ri nanya dia bener, kan? Atasan Yoo Ri nggak mau jawab dan malah memalingkan wajahnya. Yoo Ri memanggilnya, kenapa menghindari kontak mata dengannya? Dia memberi Yoo Ri rekomendasi yang buruk, kan? Atasan Yoo Ri nanya sama Yoo Ri. Apa bulan ini dia dituntut sama orang sipil apa enggak? Yoo Ri mengingat-ingat. Mereka menyelesaikannya juga pada akhirnya. Atasan nanya gimana dengan bulan lalu dan bulan sebelumnya. Yoo Ri seharusnya melindungi warga negara dan masyarakatnya secara keseluruhan. Tapi Yoo Ri pergi dan dituntut warga sipil. Yoo Ri tersenyum, dia kan nggak melakukannya dengan sengaja. Itu kecelakaan yang nggak menguntungkan yang terjadi saat dia bekerja. Atasan memalngkan wajahnya. Yoo Ri menanyakan apa yang atasan katakan saat dia dipukul untuknya padahal seharusnya itu dia. Atasan mengatakan merasa nyaman karena Yoo Ri ada. Yoo Ri merasa benar-benar perlu di promosikan. Atasan nanya, jadi dia harus apa? Hasilnya udah keluar. Dia menenangkan, Yoo Ri pasti dipromosikan lain waktu. Yoo Ri menolak, dia bakalan menutup kasus besar dan mendapatkan promosi khusus. Atasan lalu nyuruh Yoo Ri buat melakukan yang terbaik. Dia bakal mendukungnya. Yoo Ri mengiyakan lalu keluar. Atasan menyemangati Yoo Ri. Seo Yoo Ri! Fighting!


Yoo Ri yang kesal abis kembali ke mejanya. Dia lalu nyuruh polisi Shin buat nemuin beberapa contoh kasus kejadian yang terjadi di area yurisdiksi mereka. Dalam 5 tahun terakhir. Dan buatkan juga daftar penjahat terpidana yang tinggal di yurisdiksi mereka. Polisi Shin mengiyakan. 


Yoo Ri lalu menerima panggilan dari guru Kim Jin Woo. Ini tentang pertemuan orang tua-guru. Yoo Ri memastikan akan datang menemuinya. Yoo Ri meminta maaf. Selamat tinggal. Yoo ri menutup telponnya dan merasa kesal karena Soo jeon membuat masalah lagi. 


Malam harinya Yoo Ri pulang dan melihat rumahnya kayak kapal pecah. Dia masuk ke kamar Soo Jeon. Berantakan banget. Yoo Ri hanya bisa menghela nafas dan keluar. Yoo Ri berpikir sebentar. Dia harus menahan diri meskipun ingin memarahinya. 


Yoo Ri membereskan semuanya. Dia juga mengambil jam dinding dan menaruhnya di dalam kardus bersama dengan banyak boneka. Rupanya itu adalah daftar hadiah dari Min Ho yang ingin disingkirkan Yoo Ri. Penghangat, dua boneka binatang, vakum, pelembab udara, jam dinding. Deposit 3 juta won saat ia pindah. Yoo Ri lalu bangkit dan mengambil buku tabungannya. Yoo Ri merasa ini adalah satu-satunya cara buat membayarnya kembali. Tapi itu adalah uang kuliahnya Soo Jeon. Yoo Ri merasa Soo Jeon nggak bisa masuk universitas. Ah, enggak. Itu hanya apasan harga dirinya aja. 


Yoo Ri membuka mesin kopi dan melihat uang yang ada di dalamnya. Dikit amat. Dia nyuruh mesin itu buat mengerjakannya dengan benar. Apa ini acara amal? Yoo Ri yang kesal lalu menutupnya kembali. Yoo Ri lalu melihat note yang ngasih tahu kalo mesin kopinya bakal disingkirkan paksa pada tanggal 19 Maret. 


Yoo Ri menghela nafas lalu mengambil ponselnya dan menelpon kakek pemilik. Yoo Ri memperkenalkan diri sebagai orang yang pindah belum lama ini. Yoo Ri minta maaf. Ia merasa dia harus pindah. Ada sesuatu yang terjadi. Yoo Ri minta maaf. Yoo Ri mengambil catatan itu, di lembar selanjutnya ada catatan yang nyuruh dia buat datang ke kafe Tree untuk menyelesaikan masalah ini. Yoo Ri mengiyakan. Dia minta di telpon lagi nanti. Yoo Ri kesal melihat catatan itu. Dia bilang kalo dia bakal bakalan pindah sebelum disingkirin. 


Yoo Ri berbalik dan kaget banget pas lihat tahu-tahu ada Oh Soo di depannya. Dia ngasih tahu kalo itu adalah mesin penjual otomatis ibunya yang terdaftar di kantor distrik. Jadi kenapa Oh Soo pakai buat catatan segala buat menyingkirkannya? Yoo Ri bilang kalo dia bakal pindah. Jadi tunggu aja bentar. Kalo Oh Soo nggak sabaran, Yoo Ri harus gimana? Pokoknya Oh Soo tetap harus nunggu. Oh Soo nyuruh Yoo Ri buat ninggalin mesin penjualnya di sini. Habis itu Oh Soo pergi. Tapi.. Oh Soo balik lagi. Dia nanya apa Yoo Ri nggak punya kaos kaki? Yoo Ri melihat kakinya dan baru nyadar kalo dia cuman pakai sandal dan nggak pakai kaos kaki juga. Oh Soo pergi. Yoo Ri heran sendiri. Apa itu tadi? 


Kakek sama Ga Na lagi mrlakukan yoga. Mereka sama-sama mengangkat kaki mereka. Ga Na nanya berapa lama mereka harus melakulannya? Ga Na mengeluh kalo kakinya sakit banget. Nggak lama kemudian Oh Soo pulang. Dia senyum-senyum lihat kakek dan abangnya. Kakek bangun. Dia harus menghubungi agen real estate. Kakek rasa mereka udah pulang kerja. Ga Na nanya kenapa? Apa kakek mau ngasih sesuatu ke Ga Na? Kakek mau ngasih apa? Kakek ngasih tahu kalo penyewa yang belum lama ini pindah bilamg kalo dia mau pindah lagi. Oh Soo menanyakan apakah yang kakek maksud adalah properti yang di seberang kafe? Kenapa dia pindah? Kakek mengatakan kalo bukannya udah jelas? Kalo dia pindah padahal baru aja pindah, berarti dia butuh uang. Kakek berpesan agar Oh Soo ngingetin kakek besok. Ingetin buat menghubungi agen real estate. Oh Soo mengiyakan. Ga Na berpikir. Kalo dia meletakkan tempat tidur disana... Ga Na lalu bangkit dan nyusul kakek. Ga Na minta agar kakek memberikan tempat itu padanya. Oh Soo sendiri hanya diam tahu kalo Yoo Ri bakal pindah. 


Yoo Ri sedang bersiap-siap. Tiba-tiba ponselnya bunyi. Telpon dari kakek. Yoo Ri mengangkatnya. Kakek pingin ketemu. Yoo Ri mengaku sedang punya waktu sekarang. Dia akan segera ke sana. Yoo Ri mengambil tasnya dan bergegas pergi. 


Yoo Ri ke kantor Real Estate. Dia membubuhkan stempelnya dengan senang hati. Kakek mengaku setuju untuk memberikan 3 juta won deposit Yoo Ri kembali. Kakek bakal ngirim uang itu ke rekening bank Yoo Ri dalam beberapa hari. Yoo Ri berterima kasih. Yoo Ri minta tolong sama kakek untuk ngasih tahu cucunya kalo dia juga berterima kasih padanya. Kakek mengiyakan. Dia adalah anak yang baik. Dia nggak hanya tampan tapi juga pintar. Yoo Ri mengangguk. Kakek menambahi kalo kakek bilang pada Oh Soo kalo mereka mengembalikan 3 juta won dan Oh Soo setuju dengan kakek. Yoo Ri senang. Dia sangat tersentuh. Karena orang seperti cucu kakeklah dunia jadi masih punya harapan. Kakek nanya apa Yoo Ri belum melihatnya? Dia mengelola kafe di depan gedung kakek. Yoo Ri langsung ngerti yang di maksud sama kakek. Jadi orang itu cucu kakek? Kakek tertawa. Kakek sempat denger kalo seseorang di gedungnya mencoba bunuh diri beberapa hari yang lalu. Kakek malah nanya apa Yoo Ri tahu apartemen yang mana? Yoo Ri berkata kalo mungkin yang kakek maksud itu dia. Tapi kenapa juga dia bunuh diri? Itu sama sekali nggak bener. Kakek betpesan kalo ada sesuatu yang mengganggu Yoo Ri, anggap kakek adalah kakek Yoo Ri dan katakan apa aja. Yoo Ri lalu pura-pura sedih manggil kakek. Sejujurnya dia...

Bersambung...

Komentar :
Oh Soo emang orangnya serius mulu. Apa mungkin karena dia merasa kebebani sebagai penerus kakek? 
Aku malah suka sama Jin Woo. Senyum mulu. Bikin ikutan senyum juga.
Comments


EmoticonEmoticon