3/17/2018

SINOPSIS Untouchable Episode 8 PART 3


Penulis Sinopsis: Cyntia
All images credit and content copyright: jTBC
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Untouchable Episode 8 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Untouchable Episode 9 Part 1

“Ya, baiklah... Tidak, tidak. Anda tidak perlu menjelaskannya. Aku mengerti,” kata Pimpinan Jung pada atasannya di telepon.  Ia kemudian mengatakan pada Detektif Go bahwa ia sudah ketahuan. Ia lalu mengambil jaketnya dan pergi.


Saat makan bersama timnya di kedai, Detektif Choi menyimpulkan bahwa Pimpinan Jung dipecat karena kejadian itu. Sung Gyun kesal karena Kasat Park alias Park Tae Jin tidak jadi ditahan. Ia kesal dan mulai menyindir Joon Seon bahwa masalah menjadi besar jika berurusan dengan Keluarga Jang.


Beberapa diantara mereka mulai mabuk dan mulai mengoceh. Detektif Goo bercerita bahwa ia mengatakan kepada ayahnya bahwa cita-citanya adalah menjadi Polisi padahal saat itu ayahnya sedang diborgol dan akan dibawa pergi oleh Polisi. Detektif Goo bahkan bertanya apakah Sung Gyun dipecat dari Kepolisian karena uang suap.


Sung Gyun kesal dan ingin menarik Detektif Goo, tapi Detektif Go menahannya. Detektif Go bilang bahwa Sung Gyun bukanlah orang seperti itu. Sung Gyun bertanya jika Detektif Go tahu itu mengapa membiarkannya dipecat. Sung Gyun memaki Detektif Go.


Detektif Go yang juga sudah mulai mabuk, langsung menghajar Sung Gyun. Ia mengatakan bahwa dia bertahan di Kepolisian karena berusaha untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. sung Gyun bertabah marah dan bersiap memukulkan botol ke arah Detektif Go, namun Detektif Goo berhasil menahannya.


Joon Seo yang masih sadar betul mempersilakan Sung Gyun pergi saja jika tidak ingin bekerja. Sung Gyun memaki Keluarga Jang lagi dan kali ini Joon Seo marah. Detektif Goo menahan Joon Seo dan berusaha mengatakan bahwa walaupun mulutnya kasar, Sung Gyun adalah orang yang baik.


Joon Seo juga menyuruhnya pergi, tapi Detektif Goo menolak. Joon Seo bertanya apakah itu karena uang dan ia akan memberikannya. “Ketua Tim, aku suka uang. Tapi aku tidak bergabung dengan tim ini hanya karena uang,” kata Detektif Goo.


Detektif Goo pergi meninggakan kedai lebih dulu. Sung Gyun mengatakan bahwa Joon Seo bukanlah Polisi sejati karena hanya ingin membalas dendam atas kematian istrinya. Ia pun pergi.


Yi Ra pulang ke rumah dan merasa heran karena ibunya mencuci tirai pada malam hari. Ibu Jung bilang ia akan mulai melakukan pekerjaan rumah tangga. Yi Ra bertanya apa yang terjadi, tapi Ibu Jung hanya mengatakan bahwa mereka akan hidup seperti manusia sekarang. Ibu Jung juga bilang ia akan membersihkan rumah dan memasak dengan baik. 


Yi Ra kemudian menjawab ponselnya, “Ya. Dimana? Ah, aku mengerti.” Ia lalu pamit pergi pada ibunya.


Joon Seo masih berada di kedai sendirian dan perkataan Sung Gyun bahwa dia bukan seoarnag Polisi sejati masih terngiang di telinganya. Yi Ra kemudian datang menemuinya dan Joon Seo menuangkan minuman untuknya, lalu bercerita tentang dirinya yang memanfaatkan posisinya sebagai Polisi demi Jung Hye.


Yi Ra bilang jika Joon Seo hanya ingin tahu bagaimana perasaan Jung Hye yang sebenarnya maka itu sangat egois. Menurut Yi Ra, kehadiran Joon Seo adalah malapetaka dalam hidup Jung Hye. Joon Seo mengerti dan bertanya apa yang harus ia lakukan. Yi Ra bilang Joon Seo harus mengungkapkan kebenaran yang sebelumnya tidak berhasil dilakukan oleh Jung Hye.


Kepala Jaksa berusaha menghubungi seseorang untuk Tuan Goo, namun tidak berhasil. Tuan Goo bilang harusnya Kepala Jaksa bisa mengurus kejadian tadi dengan jabatannya. Kepala jaksa bilang ia bisa mengendalikan hakim, tapi tidak dengan media.


“Hubungi Blue House lagi. Beritahu mereka untuk membangunkannya dan beritahu dia apa yang kubilang. Mari tidak menyebabkan kejadian apapun yang akan membuat kita berdua sangat lelah,” kata Tuan Goo yang sepertinya berusaha bicara dengan Presiden.


Ki Seo lagi-lagi berlatih pidato dari video ayahnya di ruang pertemuan. Dan ia akan mengajak warganya untuk menghapus nama kakek dan ayahnya. “Masa depan Bukcheon akan ada bersamaku, Jang Ki Seo. Ini akan menjadi Bukcheon yang terbaik dan terkuat. Aku berjanji pada kalian!” ujarnya.


Ki Seo lalu bertanya pada Paman Yong, apakah dia sebuah lebih baik dari ayahnya. Paman Yong tidak merespon, tapi mengalihkan pembicaraan tentang kejadian di pengadilan. Ki Seo bilang walaupun Tuan Goo adalah ayah mertuanya, Tuan Goo tetap harus membayar kejahatannya.


Paman Yong bilang ini belum saatnya untuk menusuk Tuan Goo dan bisa menjadi boomerang bagi mereka. Ki Seo memperingatkan Paman Yong agar tidak mengajarinya lagi, lalu pergi.


Kepala Jaksa akhirnya berhasil menghubungi Presiden dan menyerahkan ponselnya pada Tuan Goo.”Maafkan telah membangunkanmu. Saat pemilihan Presiden terakhir, ada janji yang kita buat satu sama lain, bukan? Kita berdua... Menurutku ini waktunya saling menutupi kekurangan satu sama lain,” kata Tuan Goo.


Joon Seo kembali terbangun karena mimpi buruk tentang ayahnya yang memukul orang dengan kayu api. Ia kemudian pergi ke gudang.


Joon Seo duduk di kursi dan mengingat saat Tuan Jang memintanya melupakan apa yang sudah dilihatnya. “Aku sejenak melupakan alasanku menjadi Polisi, ayah,” gumam Joon Seo.


Ja Kyung mendapati tespack-nya menunjukkan hasil positif. Ia sepertinya marah.


Ja Kyung melewati ruang depan dan Ki Seo mengajaknya duduk bersama karena berita tentang Tuan Goo akan segera dimulai. Ki Seo sudah tidak sabar melihat ayah mertuanya dipenjara.


Tapi ternyata berita malah menyiarkan bahwa semua kesaksian Park Tae Jin adalah palsu dan didiagnosa menderita schizophrenia. Ki Seo terkejut, dan Ja Kyung tersenyum penuh kemenangan karena ayahnya selamat.


Kemudian Tuan Goo datang dan mengajak Ki Seo bicara.


Tuan Goo memberikan sebuah berkas korupsi tentang Pameran Bukcheon dan ia meminta Ki Seo menyingkirkannya dengan hal itu, tapi jangan mengungkap masa lalunya yang kotor. Ia bilang jumlah korupsinya cukup besar, jadi dia akan mendapat hukuman yang lama. Tuan Goo bahkan bersedia untuk melaporkan dirinya sendiri dengan menghubungi Kepala Jaksa dengan loudspeaker.


Tuan Goo yang sudah mengirimkan berkas yang sama pada Kepala Jaksa lalu mengatakan bahwa ia melakukan korupsi atas pembelian lahan untuk acara pameran dunia di Bukcheon, padahal itu adalah lahan hijau. Tuan Goo bilang dengan proyek itu, kekayaan Tuan Jang meningkat tajam dan berkata bahwa saat ini uangnya ada pada Ki Seo.


Tuan Goo juga bilang bahwa ia harus dihukum karena semua itu berada di bawah perintahnya. Ia juga bilang bahwa seluruh kekayaan Keluarga Jang akan disita, sehingga Ki Seo tidak akan memiliki sepeser pun uang dalam dompetnya dan bahkan akan dipenjara.


Tuan Goo berakting bahwa sebagai mantan presiden ia snagat merasa bersalah dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia meminta Kepala Jaksa memberikan berkas itu pada Polisi, namun ia meminta diberikan tenggang waktu dua sampai tiga hari untuk menanyakan pendapat Ki Seo. Kepala Jaksa mengerti, lalu menutup ponselnya.


Ki Seo menyerah. Ia bilang ia tidak akan menggali masa lalu Tuan Goo lagi. Tuan Goo bilang ia siap masuk penjara dan ia ingin hak atas lahan tersebut diganti menjadi nama Ja Kyung. Tuan Goo lalu pergi.


Ki Seo: “Alasan ayahmu mengirimkanmu padaku adalah ini?”
Ja Kyung: “Lagipula kau tidak menerimaku sebagai istrimu.”


Di rumah sakit, dokter memberikan selamat atas kehamilan Ja Kyung. Tapi kemudian Ja Kyung berkata, “Bayi ini... aku tidak mau memilikinya.”


Paman Yong datang ke gudang dan bertanya kenapa Joon Seo memanggilnya. Joon Seo bilang ia membutuhkan dua orang untuk bekerja di bawahnya. Paman Yong terkejut karena salah satu orang yang Joon Seo inginkan adalah dirinya.


Tuan Goo terbangun dari tidurnya karena merasa ada yang masuk ke dalam kamarnya.


Ia turun dari kasurnya dan menemukan sebuah foto lama di lantai. Itu adalah foto masa mudanya bersama Tuan Jang.


Tuan Goo lalu keluar dan menemui para penjaga gerbangnya. Penjaga bilang mereka tidak melihat satu orang pun masuk.


Tuan Goo dan para penjaga kemudian mendengar suara mesin mobil tepat di depan jalan rumahnya. Mereka melihat ke arah mobil tersebut, namun kacanya terlalu gelap.


Dan ternyata yang ada di dalam mobil itu adalah Tuan Jang, orang yang dianggap sudah meninggal.

2 komentar

  1. Wah makin seru aja, ternyata tuan jang masih hidup, daebak...
    Semangat kak nulisnya..

    BalasHapus
  2. Kayknya ...makin seru..trs upload min..aq setia dgn drama thriller....ini tiap hari d buka tp akhirnya up juga

    BalasHapus


EmoticonEmoticon