4/09/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 3 PART 4

SINOPSIS Grand Prince Episode 3 BAGIAN 4


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 3 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 4 Part 1

Na Gyeom dan Seol Hwa keluar dari tandu. Na Gyeom merasa kalo mereka sudah terlambat. Seol Hwa berpendapat jalo untuk perayaan, bukankah lebih baik diadakan saat matahari terbenam? Na Gyeom tersenyum. Menurutnya mereka datang untuk menemui Ja Hyeon. Seol Hwa menatap Na Gyeom, omo. Enggak. Dengan alasan itu dia datang untuk melihat orang-orang dirumah itu. Na Gyeom megang tangan Seol Hwa. Kenapa? Seol Hwa tersenyum dan ngajak Na Gyeom masuk. Na Gyeom nggak punya pilihan lain selain mengikuti Seol Hwa. 


Di tempat pesta semua orang sudah berkumpul. Yoo Kyung, gisaeng yang sebelumnya menemui Kang sedang menari. Luka yang di sebabkan oleh Kang sudah berubah menjadi gambar tato bunga. Sambil menari dia mencuri pandang ke Hwi. Kang diam-diam tersenyum melihatnya. Rencananya berhasil.


Yoo Kyung berhenti menari dan menghadap Kang. Ia mengambil kain dari bajunya dan memberilannya pada Kang seraya mengucapkan selamat atas kemenangannya. Kang menerimanya lalu melirik Hwi. Yoo Kyung tersenyum lalu bangkit. 


Yoo Kyung duduk di samping Hwi. Ia menawarkan untuk menuangkan minuman untuknya. Hwi nggak bilang apa-apa dan menuangkan minuman untuk Yoo Kyung. Yoo Kyung menyampaikan kalo cinta Hwi pada kakaknya sangat dalam. Yoo Kyung sedikit mendekat dan menyampaikan bahwa ia menerima perintah untuk menemaninya malam ini. Yoo Kyung biasanya hanya menikmati lukisan dan kaligrafi Hwi. Jadi merupakan suatu kehormatan untuk bisa menemaninya. Kang tersenyum menatap mereka dari tempatnya. Hwi merasa sepertinya ada kesalahpahaman. Dia nggak butuh wanita. Kang tersenyum seperti mengejek. Dia bilang ke Yoo Kyung kalo sudah memperingatkan sebelumnya kalo adiknya seorang pemalu. Yoo Kyung menoleh sebentar menatap Kang lalu kembali menatap Hwi. Dengan tenang dia nanya apakah dia nggak sesuai dengan keinginan Hwi? Hwi menghela nafas dan bilang orang menyedihkan macam apa yang pasrah pada keputusan langit? Jika sudah memenuhi harapannya maka pergilah. Deuk Sik menyahut sepertinya pangeran Eun Seong menyingkirkan Cho Yoo Kyung yang telah datang. Yang lain langsung tertawa. Tak terkecuali dengan Kang. Ia menuang minumannya dan menasehati agar Yoo Kyung jangan terlalu kecewa. Adiknya biasanya nggak terpikat pada wanita. 


Yoo Kyung tersenyum dan menuangkan minuman untuk Hwi. Dia bilang nggak untuk hari ini. Pangeran Eun muda dan malam selalu kembali. Kang memperingatkan kalo Hwi dalam masalah. Jangan meninggalkan dendam pada wanita. Hwi hanya menghela nafas lalu meneguk minumannya. Kang sendiri hanya tersenyum. 


Na Gyeom dan Seol Hwa menemui Ja Hyeon dikamarnya. Na Gyeom bertanya jadi Pangeran ada diruang pertemuan? Ja Hyeon menjawabnya sambil bertopang dagu. Melihat makanan dan gisaeng yang datang, sepertinya mereka akan terjaga semalaman. Seol Hwa bertanya berapa banyak gisaeng yang datang? Apa mereka semua cantik? Ja Hyeon yang malas mengaku nggak melihat satupun dari mereka. Seol Hwa bertanya haruskah mereka pergi melihat? Gimana para pangeran bermain dengan para gisaeng? Na Gyeom mencegah. Mereka nggak bisa pergi ketempat mereka berada, jadi mereka harus membuat para pangeran datang ketempat mereka. Ja Hyeon nggak setuju. Kenapa mereka harus datang? Mereka nggak bisa melakukan itu. 


Na Gyeom lalu mengambil kertas dan kuas. Dia minta tolong pada Ja Hyeon. Sebelum ia menikah, ia ingin melihat seorang pangeran seenggaknya satu kali. Ja Hyeon menghela nafas. Na Gyeom melanjutkan, para wanita istana melihatnya dan ia menerima niat baik mereka. Tapi Na Gyeom ingin tahu apa pendapat suaminya tentang dirinya. Ja Hyeon menyahut, alih-alih apa yang mereka pikirkan tentang Na Gyeom, cari tahu orang macam apa mereka. Na Gyeom tersenyum, Ja Hyeon akan membantunya, kan? 


Kkeutdan menghampiri pengawal Kang. Ia memujinya yang bekerja keras sampai larut malam. Kkeutdan nggak tahu apakah udah makan. Pengawal Kang diam aja. Kkeutdan tertawa garing. Maksudnya karena dia adalah tamu yang datang kerumahnya. Kkeutdan tahu bagaimana perasaannya melayani seseorang. Karena dia juga bekerja keras, Kkeutdan pikir bisa membawakannya beberapa roti. Kkeutdan mengatakannya dengan nada genit. Tiba-tiba pengawal itu menyentuh kedua pundak Kkeutdan, membalikkan tubuhnya dan mendorongnya. 


Kkeutdan tertawa nggak percaya diperlakukan seperti itu. Ia lalu menghampiri pria itu lagi dan memberikan sebuah surat. Maksudnya yang sebenarnya adalah itu. Nonanya menyuruhnya untuk memberikan itu pada tuannya. Kkeutdan nggak ingin membesar-besarkannya, jadi ia akan membiarkannya. Nggak perlu terlalu kasar. Hah! Kkeutdan yang teramat kesal lalu meninggalkan orang itu. Pengawal Kang lalu melihat Kang yang sedang berpesta. 


Pengawal Kang menemui Kang dan membisikkan sesuatu. Ia lalu menyerahkan surat itu pada Kang. Kang membukanya dan membacanya. Hwi sedikit melirik ke kakaknya. Kang selesai membacanya dan terlihat sebuah senyum kecil dibibirnya. 


Paman juga datang ke rumah Deuk Sik. Ia datang dengan ditandu. 


Kang keluar dari tempat pesta. Seorang wanita berdiri di hadapannya. Kang perlahan menghampirinya. Ia bertanya apakah dia masih ingin memarahinya? Na Gyeom berbalik dan memperlihatkan wajahnya. Ia tersenyum menatap Kang. Kang sendiri sedikit terkejut karena orang yang ingin ia temui bukanlah Na Gyeom. Na Gyeom memberi hormat pada Kang. Senang bertemu dengan Kang. Kang bertanya siapa Na Gyeom. Na Gyeom memperkenalkan dirinya. Ia adalah calon istri Kang yang akan segera menjadi istrinya. Ia putri dari keluarga Yoon. Namanya Na Gyeom. Kang malas dan memalingkan wajahnya. Na Gyeom melanjutkan kalo dia berteman baik dengan putri dari keluarga ini. Setelah mengetahui kalo Kang ada disini, ia ragu sebelum melihatnya. 


Ja Hyeon dan Seol Hwa diam-diam mengintip mereka. 


Jika Na Gyeom tahu Kang ada disini, ia nggak akan datang tapi ia pikir itu akan menjadi nggak sopan jika ia nggak menyapa Kang. Kang memotong, sebelum pernikahan, Na Gyeom sudah menemui orang yang akan ia nikahi. Na Gyeom adalah wanita yang menyingkirkan kakak perempuannya untuk mengganti pengantin wanita. Na Gyeom menjelaskan kalo saat para wanita istana datang kerumahnya, kakak perempuannya nggak enak badan. Ia bertemu dengan para tamu sebagai gantinya. Kemudian ia dikirim ke istana dan bukan kakaknya. Kang menghela nafas. Kenapa kakaknya sakit pada hari itu? Kakaknya sakit tapi kenapa pertemuannya nggak ditunda? Na Gyeom menatap Kang dengan perasaan takut. Kang melarangnya menggunakan trik licik seperti itu lagi. Kang berbalik dan hendak meninggalkan Na Gyeom. Na Gyeom mengakui kalo dialah yang meracuni kakaknya. 


Seol Hwa terkejut mendengarnya. 


Na Gyeom kembali mengakui kalo dia ingin masuk ke istana, bukan kakak perempuannya. Ia sudah melakukan semua yang ia bisa untuk menjadi calon pengantinnya. Ia melakukan itu untuk suami yang ia inginkan dan untuk mendapatkan posisi tinggi. Kang berbalik dan menatap Na Gyeom. Na Gyeom kembali melanjutkan, kakaknya mendapatkan kesempatan itu karena dia adalah anak tertua yang mrskipun dia nggak pintar. Nggak peduli betapa hebatnya Na Gyeom, karena dia adalah anak kedua, ia harus memberikan semuanya pada kakaknya. Ini sangat nggak adil. 


Kang menatap Na Gyeom lalu menghampirinya. Ia menciumnya paksa. Seol Hwa dan Ja Hyeon terkejut karena Na Gyeom mendorong Kang dan menamparnya. Apa Kang pikir dia adalah gisaeng rendahan yang sedang menari diruang pertemuan? Ja Hyeon menarik Seol Hwa agar pergi. Kang menatap Na Gyeom dan bertanya bukankah itu yang Na Gyeom inginkan? Na Gyeom mengakui ia memang ingin menjadi istri Kang. Tapi dia nggak akan membiarkan Kang bertindak seperti itu terhadapnya. Kang mencibir, Na Gyeom nggak menginginkan dirinya tapi posisinya sebagai mempelai wanita. Kang merasa nggak kecewa. Ia sendiri juga menginginkannya. Kang lalu pergi meninggalkan Na Gyeom. Na Gyeom mengatur nafasnya sembari menurunkan emosinya. 


Sementara itu diruang pesta, Hwi merasa bosan. Ia lalu bangkit dan hendak pergi bersamaan dengan kedatangan paman. Hwi menyapa pamannya dan mempersilakannya untuk duduk. Paman bertanya dimana Kang. Mereka harus kembali keistana sekarang. Hwi bertanya apa yang terjadi? Paman menyapaikan kalo seorang pangeran telah lahir. Hwi tersenyum bahagia. Apa dia sehat? Apa ibunya baik-baik saja? Hwi akan mencari kakaknya. Paman menatap kepergian Hwi. Paman menangkap kalo Hwi telah mengetahui tentang itu.


Ja Hyeon memberikan makanan pada Na Gyeom dan Seol Hwa sebagai oleh-oleh. Na Gyeom berterima kasih. Seol Hwa menatap Na Gyeom dan bertanya bagaimana dengan pangeran? Apa dia memperlakukan Na Gyeom dengan baik? Apa dia keren? Ja Hyeon menepuk lengan Seol Hwa untuk ngfak menyinggung tentang itu. Na Gyeom tersenyum. Ia berbohong mengatakan kalo Kang bilang kalo juga penasaran dengan tipe orang seperti apa Na Gyeom dan penampilannya.  Kang juga bilang akan belajar merindukannya sampai hari pernikagan mereka. Ja Hyeon mengangguk. Seol Hwa memuji Kang yang sangat romantis. Na Gyeom menunduk dan Ja Hyeon menatapnya dengan tatapan iba. 


Ja Hyeon mengantar Na Gyeon dan Seol Hwa sampai di depan. Hati-hati dijalan. Na Gyeom dan Seol Hwa pamit. Mereka lalu masuk ketandu masing-masing. Ja Hyeon menatap kepergian dua sahabatnya lalu menghela nafas. Ia lalu berbalik dan masuk. 


Seol Hwa tersenyum di dalam tandunya. Dia bertanya-tanya kenapa Na Gyeom berbohong tentang itu? Apa dia pikir bisa menipunya? Sementara itu Ns Gyeom tampak geram didalam tandunya. Ia meremas roknya kesal. 


Hwi keluar mencari kakaknya. Ia melihat kemana-mana tapi nggak juga menemukannya. 


Ja Hyeon kembali dari mengantar teman-temannya. Kang tiba-tiba muncul di depannya. Ja Hyeon memberi hormat lalu hendak melewatinya. Kang kembali menghadangnya. Ja Hyeon bertanya kenapa Kang seperti itu? Kang mengatakan kalo ia pergi setelah Ja Hyeon memanggilnya tapi ada wanita lain disana. Ja hyeon pikir Kang akan senang jika bertemu dengan calon pengantinnya. Kang menatap Ja Hyeon. Begitukah persahabatan antara wanita? Ja Hyeon menghela nafas. Ia mengatakan kalo Na Gyeom paling pintar diantara teman-temannya. Kang nggak pantas mendapat mempelai wanita seperti dia. Kalo Ja Hyeon jadi dia, dia akan lari. Kang melangkah maju dan Ja Hyeon mundur. Kang memuji Ja Hyeon yang nggak hanya peduli pada kakaknya tapi juga sangat peduli dengan temannya. Kang maju lagi. Menurutnya Ja Hyeon bertindak sembrono dan memandang rendah kerajaan. Semuanya demi seorang teman. Apa ja Hyeon nggak menghargai hidupnya sendiri? Na Gyeom menatap Ja Hyeon. Ia bertanya apa kang mengancamnya sekarang? Mengancam? Apa Ja hyeon nggak lihat kalo Kang sedang menunjukkan belas kasihannya pada Ja Hyeon? Ja Hyeon bisa mati karena dosanya memandang rendah kerajaan. Kang membiarkannya tetap hidup. 


Ja Hyeon permisi. Ia hendak pergi tapi Kang memegangi tangannya. Kang menatap Ja Hyeon dalam-dalam. Kalo Ja hyeon benar-benar nggak suka kalo temannya dijodohkan dengannya, lalu bagaimana dengan ini? Ja Hyeon bisa mengambil tempatnya. Maksudnya Ja Hyeon bisa menikah dengannya. Ja Gyeon Geram dan bilang kalo Kang benar-benar g*la. Hwi membuka pintu dan melihat Kang memegang tangan Ja Hyeon. Mereka bertiga saling menatap. 

Bersambung...

Komentar:
Kang sama Na Gyeom emang cocok banget. Mereka sama-sama bisa melakukan apa aja demi keinginan mereka biar bisa terwujud. Kasihan kakaknya, diracunin sama adiknya sendiri. Intinya sih mereka berdua sama-sama suka iri dan nggak mandang itu saudara apa bukan, asal itu menghalangi langkahnya maka akan mereka singkirkan. Hadeuh, tepok jidad.

1 komentar

  1. Lanjut min,,,fighting,,,,moga moodx mimin tetep baik supaya sinopx lancar

    BalasHapus


EmoticonEmoticon