4/12/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 4 PART 4

SINOPSIS Grand Prince Episode 4 BAGIAN 4


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 4 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 5 Part 1

Mereka bertiga udah agak jauh dari ibu. Kkeutdan berterima kasih pada tuan muda. Deuk Sik ngasih tahu kalo Kkeutdab berhutang padanya. Kkeutdan heran, kok dia? Bukan Asshi? Deuk Sik mengiyakan, Kkeutdan. Deuk Sik tersenyum lalu membopong Ja Hyeon ke kamarnya. 


Yoo Kyung bertemu dengan Kang dan paman keesokan harinya. Dia melapor kalo Hwi membawa seorang wanita. Kang terkejut Hwi bersama seorang wanita. Setahunya itu laki-laki. Yoo Kyung mengatakan kalo dia menyamar sebagai laki-laki, tapi Yoo Kyung yakin kalo dia seorang wanita. Hwi menyembunyikan identitasnya dan berkencan dengan gadis yang menyamar sebagai laki-laki. Dia terlihat sangat senang jadi dia nggak melihat wanita lain. Paman bertanya-tanya, wanita...? Cari tahu tentang dia. Kang mengalihkan dengan bertanya tentang apa yang dikatakan  kepala sekretaris kerajaan? Paman mengatakan yang Seong Eok inginkan adalah sebuah bangsa dimana para bangsawan yang memerintah di istana. Dia nggak ingin keluarga kerajaan terlibat (perasaan yang dikatakan ayah Ja Hyeon nggak gitu, deh). Paman merasa mereka harus memberinya alasan untuk melakukannya. Raja yang lemah nggak menghasilkan kelas penguasa yang kuat. Raja yang kuat menciptakan stabilitas di pemerintahan dan mengakui kekuatan kelas penguasa. Paman nyuruh Kang untuk melihat dinasti Goryeo. Raja yang lemah menarik lalat dari segala tempat di sekitarnya. Kang nampak terdiam memikirkannya. 


Ja Hyeon menggeliat di tempat tidurnya. Kkeutdan mencipratkan air ke wajahnya. Karena nggak bangun juga akhirnya Kkeutdan memasukkan kain di baskom air lalu menjatuhkannya ke wajah Ja Hyeon. Dan itu sukses membangunkan nonanya. Ja Hyeon mengeluh dingin. Dia lalu bangkit. Kksutdan bertanya apa Ja Hyeon sudah sadar sekarang? Ja Hyeon bertanya apa itu? Dimana dia? Ja Hteon melihat sekitar dan tahu kalo dia sudah dikamarnya. Ia bertanya kapan dia pulang? Kkeutdan menasehati agar Ja Hyeon berpikir seperti pria jika dia menyamar sebagai pria. Ja Hyeon mabuk berat jadi tuan muda menggendongnya. Ja Hyeon merasa itu nggak mungkin dan melarang Kkeutdan bohong. 


Kkeutdan mengambil kotak dan nyuruh Ja Hyeon buat bercermin. Ja Hyeon terkejut melihat wajahnya. Kkeutdan nyuruh Ja Hyeon untuk minum dan cuci muka lalu memberi salam pada orangtuanya. Ja Hyeon menanyakan apa tuan muda itu benar-benar menggendongnya? Kkeutdan mengangguk. Ja Hyeon jadi lemas setelah mendengarnya. Dia bergulung-gulung di tempat tidur.


Paman memberikan sepucuk surat pada pengawal Kang. Dia mengharuskannya bertemu dengan pemimpin Lee Man secara pribadi dari pasukan Yeo Jin dan mengirimkannya. Pengawal Kang mengambil surat itu. Kang berpesan agar pengawalnya membawanya secara diam-diam. Jika dia tertangkap oleh penjaga istana atau di perbatasan. Pengawal bilang agar Kang jangan khawatir. Ia memperlihatkan sebotol ramuan di hadapan Kang dan paman. Ia menyampaikan akan bunuh diri saat itu juga. Kang mengangguk dan berpesan agar pengawalnya kembali dengan selamat. Ia akan menunggunya. Pengawal itu mengambil ramuan dan surat lalu memasukkannya kedalam pakaiannya. Dia lalu bangkit dan pamit pada paman da  juga Kang. 


Kang bertanya pada paman, apa mereka harus menunggu sekarang? Paman menyahut kalo mereka harus meyakinkan para menteri satu per satu. Mereks perlu memperkuat kekuatan mereka secara diam-diam. Kang mengatakan kalo dia akan menemui kepala sekretaris kerajaan. Paman bertanya apa Kang bisa? Kang tersenyum lalu menyampaikan ada pepatah yang mengatakan bahwa orang tua nggak akan bisa melawan anak mereka. Paman bertanya apa Kang akan menggunakan putri dari keluarga itu? Kang bilang ke paman kalo dia sedang berpikir untuk mengajaknya pergi menaiki perahu. 


Pengawal Kang menunggang kuda.


Gi Teuk membantu Hwi berpakaian. Ia bertanya apa yang akan Hwi lakukan setelah bertemu wanita itu? Haruskah ia menyiapkan makanan dari dapur kerajaan? Munvkin Hwi bisa membawa tungku dan memasak beberapa daging bukankah suasana hati akan jadi sangat menyenangkan? Hwi melarangnya membuat keributan. Gi Teuk bilang hanya khawatir. Hwi mengatakan kalo itu takdir jadi jangan khawatir. Gi Teuk menggaris bawahi, takdir? Hwi menjelaskan jika Gi Teuk nggak sengaja bertemu tiga kali, itu adalah takdir. Gi Teuk menghitung. Hwi hanya tersenyum melihatnya. Gi Teuk lalu bertanya kapan Hwi akan menghentikan kebohongan tentang Lee dari distrik Gwanggbang? Hwi mengaku sudah memberitahukan namanya. Gi Teuk menanyakan apa Ja Hyeon tahu kalo Hwi adalah pangeran? Hwi nggak menjawab dan hanya menghela nafas. Gi Teuk menyimpulkan bahwa dia nggak tahu. Ia bertanya berapa lama Hwi akan membohonginya? Hwi mengatakan akan mengakuinya hari ini. Gi Teuk jadi senang mendengarnya, sungguh? 


Hwi mengatakan ada pepatah mengatakan bahwa hati tumbuh di taman kejujuran. Ia akan mengungkapkan statusnya dan sungguh-sungguh. Gi Teuk bertanya apa yang akan Hwi lakukan dengan sungguh-sungguh? Hwi bilang Gi Teuk nggak perlu tahu. Gi Teuk tersenyum metasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh tuannya. Hwi lalu memakai topinya.


Ja Hyeon memakai sepatu dan Kkeutdan membantunya. Ia bertanya apa Ja Hyeon sekarang menjalin hubungan dengan tuan muda itu? Ja Hyeon bilang Kkeutdan jangan bicara sembarangan. Ja Hyeon lalu melangkah menuruni tangga. Kkeutdan mengikuti dan bertanya lalu kenapa Ja Hyeon keluar dan pergi begitu tandu datang dengan baju itu? Ja Hyeon mengatakan ingin melihat kemana arahnya. Bagaimana seharusnya ia hidup, apa yang seharusnya ia lakukan? Ja Hyeon mengaku nggak tahu. Kkeutdan yang nggak paham menanyakan kenapa Ja Hyeon harus menjadi sesuatu? Ia sudah menjadi putri dari keluarga terhormat. Apa maksudnya? Ja Hyeon hanya tersenyum. Kkeutdan melanjutkan, Ja Hyeo  bisa saja menikah dengan orang terhormat dan kaya. Apa yang ia khawatirkan? Ja Hyeon mengaku mengerti maksud Kkeutdan. Tapi ia ingin tahu siapa ia, orang seperti apa ia itu? Kkeutdan nanya siapa Ja Hyeon? Ia adalah putri terhormat dari keluarga Seong. Ja Hyeon bilang nggak kayak gitu. Ia yang sebenarnya. Bukan keluarganya tapi dirinya sendiri. 


Ja Hyeon menghadap Kkeutdan. Ia menceritakan kalo baru kali ini ada seseorang yang mendengarkannya dan tahu apa yang ia inginkan. Jangan melukis! Jangan keluar! Jangan membaca! Itu semua omelan yang ia dengar saat ia tumbuh dewasa. Ia hanya diberi tahu apa yang nggak boleh ia lakuka  sepanjang hidupnya. Tapi dia ... mengiriminya Sim Jung Cheon yang sangat ia inginkan. Dia melukis bunga yang sama dengannya dan mengajarinya cara menunggang kuda. Ja Hyeon tersenyum lalu menatap langit. Ia ingin melangkah lebih jauh bersamanya. Jika ia melangkah lebih jauh, ia merasa seolah-olah bisa masuk ke dunia yang nggak dikenal. Kkeutdan bertanya apa hidup Asshi benar-benar sulit? Jika Kkeutdan jadi Asshi, ia sama sekali nggak khawatir. Ja Hyeon tersenyum lalu ngajak Kkeutdan pergi. 


Tandu membawa Ja Hyeon bersama pengawal. Didalamnya Ja Hyeon merasa berdebar-debar. Perasaan bahagia yang nggak terbendung. Dari arah yang berlawanan, Gi Teuk sedang berjalan menuju rumah Ja Hyeon. 


Kkeutdan mengatakan kalo Asshi sudah pergi. Gi Teuk nanya pergi kemana? Pangerannya..., maksudnya surat daru tuannya harus disampaikan sendiri dan ia akan mengawalnya secara pribadi. Kkeutdan bertanya apa yang ia bicarakan? Dia mengirim tandu tadi. Mereka bilang mereka akan  mengawal Asshi jadi Kkeutdan juga nggak menemaninya. Gi Teuk lalu berlari. 


Tandu yang dinaiki Ja Hyeon sudah sampai. Disana sudah ada perahu kecil yang menunggunya. Ja Hyeon keluar dari tandu dan di beritahu kalo dia sudah menunggu di sana. Ja Hyeon lalu di suruh naik ke perahu. Ja Hyeon melihat pria berdiri di atas kapal membelakanginya. Ia tersenyum dan naik perahu itu dengan senang hati. 


Hwi menunggu dengan cemas. Nggak lama kemudian Gi Teuk datang. Hwi langsung bertanya apa dia tahu Ja Hyeon pergi kemana? Gi Teuk menyampaikan kalo dia sedang naik perahu di sungai Han. Sepertinya mereka membawa Asshi kesana. Hwi langsung berlari dan Gi Teuk mengikutinya. 


Ja Hyeon hampir sampai ke kapal. Dia duduk dengan manis di atas perahu.


Hwi dan Gi Teuk menunggang kuda menuju sungai Han. 


Ja Hyeon sampai. Ia pindah ke kapal. Bibirnya tak henti-hentinya tersenyum. Pria itu membalikkan badannya. Dia adalah Kang. Seketika senyum Ja Hteon langsung menghilang. Kang tersenyum dan bertanya kenapa Ja Hyeon terkejut? Kang melangkah menghampiri Ja Hteon. Ia berpikir Ja Hyeon akan menikmati undangan yang nggak terduga. Ja Hyeon mengaku nggak tahu Kang akan ada disini. Kang bertanya siapa yang ingin Ja Hyeon temui? Ja Hyeon berbalik mau turun. Kang bertanya apa Ja Hyeon akan berenang? Perlu Ja Hyeo  tahu, perahu yang ia naiki sudah pergi. Dan kapal itu nggak akan bergerak tanpa perintahnya. Ja Hyeon menatap Kang. Menurutnya ini ngfak berbeda dengan penculikan. Ia mau pulang. Kang memperbolehkan setelah mereka selesai bicara. Ia akan mengantarnya pulang, meskipun ia memaksanya dan memohon untuk nggak melakukannya. Ja Hyeo  tampak berpikir. 


Kang tersenyum lalu melangkah ke meja yang penuh dengan makanan. Ia menyeret kursi dan mempersilakan Ja Hyeon untuk duduk. Ia berkata semakin lama Ja Hyeon menolaknya, maka semakin lama ia disini. Kang ngasih tahu kalo kadang-kadang ia menginap disini. Ja Hyeon menghela nafas lalu duduk. Kang juga duduk dihadapan Ja Hyeon. Ia menanyakan apa Ja Hyeon tahu bagaimana cara minum alkohol? Ja Hyeon malas menjawab. Kang ngomong lagi, jika Ja Hyeon belajar apa ia ingin minum secangkir teh? Ja Hyeon yang udah nggak sabar mendesak Kang untuk langsung saja mengatakan keinginannya. Kang tersenyum dan menuangkan teh. 


Hwi sudah sampai. Ia turun dari kudanya dan berlari menuju sungai. Kapal yang tadi dinaiki Ja Hyeon sudah sampai. Hwi bertanya padanya dimana kakknya? Siapa yang ada di atas perahu? Tukang perahu bilang itu... Hwi melihat ke arah kapal. Ada Ja Hyeon disana. Ia lalu segera menaiki perahu. 


Kang ngasih tahu Ja Hyeon kalo hari pernikahannya sudah dekat. Ja Hyeon mengucapkan selamat. Tapi Kang mengaku memikirkan wanita lain daripada tunangannya. Bukankah ini masalah besar? Js Hyeon menatap Kang. Ia bertanya apa kang tahu siapa dia? Ja Hyeon adalah teman calon pengantinnya, Na Gyeom. Kang tahu. Ia juga tahu seberapa besar Ja Hyeon peduli pada temannya. Ja Hyeon memotong, ngsak sopan melakukan itu padanya. Kang nggak masalah. Ia bukan orang yang bersikap sopan. Ja Hyeoneminta tolong agar Kang jangan bersikap seperti itu padanya. Kang menatap Ja Hyeon. Jika ia berada disisinya, Kang bisa merubah sifatnya. Ja Hyeon bangkit. Ia nggak maucmendenfarnya lagi. Ja Hyeon mekangkah. Kang memberitahu kalo dia adalah pangeran yang dibuang. Diantara para pangeran, hanya dia yang besar di luar istana. Sejak ia masih bayi yang sedang menyusu. Ia nggak memiliki keluarga di sekitarnya. Orangtua yang melahirkannya bukanlah ibu dan ayahnya melainkan raja dan ratu. Sebaliknya pamannya yang bersikap seperti ayahnya. Berusaha membuat Kang menjadi orang yang dia inginkan. Di depannya orang-orang bersikap berbeda. Mereka takut bertemu dengannya atau mereka menyanjungnya. Kang menatap Ja Hyeon. Menurut Kang ia berbeda. Ja Hyeon menatap Kang. Jadi apa Kang berencana memutuskan hubungannya dengan Na Gyeom? Kang menghela nafas dan memalingkan wajahnya. Ja Hyeon tersenyum mengejek. Kang nggak ingin membuangnya atau memilihnya. Bukankah Kang serakah dan menginginkan keduanya? Kang mengingatkan kalo dia seorang pangeran. Ia berbeda dari orang biasa. Ja Hyeon membenarkan. Ia memang berbeda. Kang lebih berani dan sombong daripada orang biasa. 


Ja Hyeon berjalan ke tepi. Ia minta Kang menghentikan kapalnya. Ia harus pulang. Kang bangkit. Ia mengingatkan bahwa kapal nggak akan bergerak tanpa perintahnya. Ja Hyeon melihat ke bawah. Kang menghampirinya dan bertanya apa Ja Hyeon bisa berenang? Ja Hyeon mengatakan meskipun ia tenggelam dan mati, ia nggak bisa tetap di kapal itu. Kang mendekat. Apa Ja Hyeon sangat membencinya. Ja Hyeon menatap Kang seolah membenarkan. Kang bertanya  lalu apa Ja Hyeon akan menolaknya sampai akhir? Lagi-lagi Ja Hyeon nggak menjawab. 


Hwi memanggil Ja Hyeon dari perahunya. Kang dan Ja Hteon sama-sama menoleh. Kang bertanya apa yang Hwi lakukan disini? Hwi nyuruh Ja Hyeon buat turun. Ia akan mengantar pulang. Kang langsung meraih tangan Ja Hyeon dan menahannya. Ia bilang ke Hwi kalo dia nggak mengijinkan Ja Hyeon pulang. Ja Hyeon dan Hwi saling menatap. 


Ja Hyeon menghempaskan tangan Kang dan terjun ke sungai. Ia yang nggak bisa berenang langsung tenggelam. Hwi dan Kang terkejut dengan keputusan yang diambil Ja Hyeon. Ja Hyeon mengangkat tangannya meminta pertolongan. 

Bersambung...

Komentar:
Berdasarkan pengakuan Kang, apa bener dia jatuh cinta beneran sama Ja Hyeon? Dia bahkan nggak ragu untuk menceritakan semua masalalunya pada Ja Hyeon. Kang juga bilang mau berubah demi Ja Hyeon. Tapi sayangnya dia juga nggak mau melepaskan Na Gyeom. Serakah.

Ja Hyeon terjun ke sungai demi Hwi dan demi rasa nggak sukanya pada Kang. Itu pasti bakalan bikin Kang marah. Sedikit ngingetin tentang dulu, pas Kang ingin merebut Yeon Hee, pelayan Hwi. Kang juga di tolak sampai akhir waktu itu.

1 komentar


EmoticonEmoticon