4/15/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 5 PART 2

SINOPSIS Grand Prince Episode 5 BAGIAN 2


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 5 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 5 Part 3

Ayah permaisuri menggendong anak raja. Kakak permaisuri Hyo melihat wajah putra raja. Ia memujinya cantik, dia sangat mirip dengan ibu suri. Permaisuri Hyo mengatakan kalo ibu suri bilang bahwa bayinya mirip dengan raja saat raja masih bayi. Ayah permaisuri merasa nggak penting dia mirip dengan siapa. Dia tampan karena aura kerajaan. Kakak permaisuri Hyo berkata setelah mendengar permaisuri Hyo menderita selama persalinan, ia  mengatakan kalo ibu di rumah sangat mengkhawatirkannya. Dia lalu ngasih sup ayam dan ikan mas. Ia meminta permaisuri memakannya pada pagi dan sore hari. 


Permaisuri Hyo menghela nafas. Karena ia melahirkan sungsang, ia yakin ia akan meninggal. Ibu suri mengatakan untuk menyelamatkan bayi terlebih dahulu. Ia bahkan nggak merasa sedih. Ia juga merasakan hal yang sama. Jika dia meninggal, ia pasti sudah mati. Ia ingin membesarkan bayinya dengan baik. Ia minta tolong pada mereka agar melindungi bayinya. Ia takut pada paman bayi yang jahat itu. 


Ayah permaisuri mengatakan bahwa pangeran Jinyang adalah orang yang mencari Saejae (saejae adalah adik laki-laki raja naik ke tahta). Jadi dia akan menjadi ancaman besar untuk bayi ini. Tapi pangeran Eunsung berbeda. Yee Yee Jae Yee (musuhnya musuh adalah teman kita). Mereka akan menggunakannya. Pangeran Eunsung akan mengawasi kakaknya dan melindungi keponakannya pada saat yang bersamaan. Permaisuri Hyo hanya menghela nafas. 


Hwi dan Kang menunggang kuda melewati keramaian bersama beberapa pengawal. Di belakangnya ada beberapa pelayan yang mengikuti. Semua orang memberi hormat pada mereka. 


Seorang pria berdiri di pintu masuk dan mempersilakan tamu untuk masuk. Ia menyapa dengan ramah. Di dalam rumah itu ada beberapa orang yang sedang sibuk membuat persiapan. Na Gyeom sedang dirias. Sudah selesai. Na Gyeom melihat wajahnya di cermin. Na Gyeom memujinya sangat cantik. Seol Hwa bertanya apa Na Gyeom nggak gugup? Na Gyeom mengaku sedikit gugup. Ja Hyeon malah mengatakan merasa aneh. Rasanya seperti Na Gyeom menjadi orang yang berbeda dibandingkan mereka sekarang. Seol Hwa menyahut, dia dengar mereka harus menikah untuk menjadi dewasa. Na Gyeom tersemyim dan bilang mereka akan menikah satu prr satu sebentar lagi. 


Ja Hyeon bertanya mereka akan dekat seperti ini bahkan setelah menikah, kan? Na Gyeom menghela nafas. Dia juga mau, tapi ia merasa ia nggak bisa datang dan pergi sesukanya. Seol Hwa mengatakan begitu Na Gyeom menikah, dia akan menjadi ibu rumah tangga. Karena ibu mertuanya ada di istanq, bukankah Na Gyeom akan menjadi seperti ratu? Alih-alih diwarisi oleh orang tuanya saat ini, bukankah akan lebih mudah mememui mereka setelah menikah? Na Gyeom menjelaskan kalo istana selalu tahu. Rumahnya akan dipenuhi dengan mata-mata istana yang lebih menakutkan daripada ibu mertua. Seol Hwa ngasih tahu kalo Na Gyeom bisa membuat mereka berada di pihaknya. Yang ia butuhkan hanya uang. Uang adalah tuan. 


Na Gyeom dan Ja Hyeon tersenyum. Na Gyeom ingat hadiahnya untuk Na Gyeom yang ia buat bersama dengan Kkeutdan. Ia memberikannya pada Na Gyeom dan Seol Hwa. Ja Hyeon pikir jika mereka masing-masing memilikinya, mereka akan merasa lebih baik. Na Gyeom bilang itu cantik. Seol Hwa bertanya apa itu pertemanan norigae (ornamen sulaman)? Na Gyeom menatap Ja Hyeon dan berterima kasih. Ia akan menyimpannya. Ja Hyeon berpesan agar Na Gyeom hidup dengan baik. Na Gyeom tersenyum dan mengangguk. 


Pelayan Na Gyeom tiba-tiba masuk dan ngasih tahu kalo suami Na Gyeom ada disini. Para pangeran sudah datang. Na Gyeom tersenyum dan mengatur nafasnya. Seol Hwa menatap Ja Hyeon dan memberitahu kalo ada seseorang yang ia suka. Ja Hyeon terkejut. Na Gyeom bilang Ja Hyeon akan melihatnya hari ini. Ja Hyeon minta Seol Hwa memberitahunya siapa dia. Seol Hwa mengaku sudah mengatakannya pada orang tuanya kalo ia ingin menikah dengannya. Ja Hyeon nanya, apa ni? Apa hanya tinggal dia sekarang? Mereka bertiga tertawa. 


Kang dan Hwi sampai di kediaman keluarga Na Gyeom. Semua orang melihat mereka, tak terkecuali Ja Hyeon. Ja Hyeon melihat Hwi dan ia sedikit terkejut. Seol Hwa yang berdiri di samping Ja Hyeon ngasih tahu kalo dialah orangnya. Ja Hyeon nanya dimana? Seol Hwa ngasih tunjuk, di belakang mempelai pria, anggota kerajaan paling tampan di Joseon. Pangeran Eunsung. Giamana menurut Ja Hyeon? Bukankah dia lebih tampan daripada mempelai pria? Bener, kan? Ja Hyeon bertanya benarkah dia pangeran? Ja Hyeon bilang bukan. Itu adalah Lee Hwi. Tuan Lee Hwi. Seol Hwa ngasih tahu kalo dia pangeran Eunsung, Lee Hwi. Dia adalah adik bungsu raja. Seol Hwa bertanya bagaimana menurut Ja Hyeon? Ka Hyeon menatap Hwi dan nggak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Seol Hwa. Dia merasa kesal karena telah di bohongi. 


Acara pernikahan di mulai. Penghulu menyampaikan mempelai wanita akan membungkuk. Na Gyeom lalu membungkuk di hadapan Kang. Ia melakukannya sebanyak tiga kali.


Ja Hyeon berdiri nggak jauh dari sana. Ia teringat saat Hwi menyangka ia tertarik dengan keluarfa kerajaan. Apa Ja Hyeon sama seperti wanita lainnya? Ja Hyeon keluar dan berpapasan dengan Kang. Hwi menyuruhnya segera meninggalkan ruangan. Di kesempatan yang lain Hwi mengaku sebagai Lee dari Distrik Gwanggwang. Ja Hyeon tampak syok. 


Penghulu lalu mengatakan mempelai pria akan membungkuk sebagai balasan. Kang melakukan apa yang dikatakan penghulu. Hwi tersenyum melihatnya. Ia lalu melihat Ja Hyeon dan melambaikan tangan. Tapi anehnya Ja Hyeon malah memalingkan wajahnya. Penghulu lalu mengatakan mempelai wanita akan membungkuk lagi. Ja Hyeon akhirnya meninggalkan acara pernikahan. Hwi dan Kang sama-sama melihatnya. 


Hwi melihat hyung-nya lalu menyusul Ja Hyeon. Ia memanggil Ja Hyeon. Ja Hyeon mengulangi puisi Hwi. 
"Langit penuh dengan bulan, 
Taman penuh dengan bunga-bunga
Bayang-bayang bulan menutupi bunga.
Karena kita yang seperti bulan dan bunga sedang duduk saling memandang. 
Aku nggak perlu tahu apa-apa seperti rasa malu atau aib"


Ja Hyeon berbalik dan menanyakan apa semuanya bohong? Hwi mau menjelaskan tapi keburu dipotong sama Ja Hyeon. Sepanjang siang dan malam, banyak surat cinta yang dikirimkan. Apa itu semua cuma lelucon? Hwi mendekat dan bilang enggak. Ia minta agar Ja Hyeon nggak salah paham. Ja Hyeon mundur. Ia merasa b*doh. Lee yang tinggal di Distrik Gwanggwang. Istana Gyeongbok di Distrik Gwanggwang, jadi Do-ryongnim...maksudnya yang mulia. Dia nggak berbohong. 


Hwi meminta maaf pada Ja Hyeon. Ia nggak bisa ngasih tahu selama ini karena... . Ja Hyeon memotong menanyakan apa hobi Gwi menyamar dan menjadian wanita polos sebagai bahan lelucon? Hwi berusaha untuk menjelaskan tapi lagi-lagi dipotong sama Ja Hyeon. Bahkan ada wanita yang ingin menikah dengannya. Hwi sendiri mengaku nggak tahu tentang itu. Ketulusannya hanya terhadap Ja Hyeon. Ja Hyeon menangis dan mrnanyakan ketulusan? Ketulusan Hwi ditutupi kebohongan dan diwarnai oleh kesombongan. Apa itu ketulusannya, yang mulia? Hwi menghela nafas. Dia ingin Ja Hyeon mendengarkannya. Ja Hyeon merasa nggak mau denger apa-apa lagi. Mereka sekarang...adalah orang asing. Ja Hyeon melarang Hwi bersikap seperti mengenalnya mulai sekarang. 


Ja Hyeon lalu meninggalkan Hwi. Hwi berpikir sejenak lalu menyusul Ja Hyeon. Tapi belum apa-apa dia bertemu dengan Gi Teuk yang memberitahu kalo pengantin pria harus ganti pakaian sekarang. Dia ngajak Hwi pergi. 


Kang berganti pakaian dengan dibantu sama pelayan. Paman berdiri di belakangnya. Dia menanyakan bagaimana perasaan Kang? Kang mengatakan menginginkan sesuatu yang lain. Ia merasa serakah. Kang menghela nafas lalu mengulangi, ia merasa serakah terhadap segalanya. 


Kang berbalik dan bertanya pada pamannya, apa yang harus ia lakukan? Paman tertawa dan menanyakan maksud Kang apakah Jo Hwi Gyeong yang rendah hati itu? Mengingat status Kang, nggak sulit mengatasi orang seperti itu. Kang bisa memberi perintah. Kang menjelaskan, maksudnya bukan No Ryu Jang Hwa (rumput liar atau bunga liar di sisi jalan yang bisa diambil seseorang, yang berarti gisaeng). Meskipun ia merangkul mereka puluhan kali, ia memiliki rasa haus yang nggak bisa dipadamkan oleh mereka. Paman mengerti. Ia menghampiri keponakannya. Ia akan membantu Kang. Paman menanyakan apa yang Kang inginkan? Kang hanya menghela nafas.


Ja Hyeon membakar semua surat dari Hwi. Ia merobek-robek semuanya dan membakarnya. Kkeutdan duduk di belakangnya. Kalo itu pangeran, Kkeutdan merasa bukankah itu hal yang baik? Kenapa Ja Hyeon sangat marah? Ja Hyeon memberitahu kalo Hwi menipunya. Kkdutdan merasa tahu bagaimana perasaan Ja Hyeon, tapi... . Ja Hyeon menambahkan, ia bahkan nggak mengetahuinya, jantungnya berdebar-debar karena cemas dan ia bahkan nggak bisa tidur. Kketdan menanyakan apa Ja Hyeon sangat menyukainya? Ja Hyeon merasa semua itu hanyalah lelucon pangeran. Kkeutdan berpikir mungkin saja dia tulus. Ja Hyeon bilang enggak, dia hanya mempermainkannya. Ternyata kakak-beradik itu sama saja. Ja Hyeon mengambil saputangannya dan hendak membakarnya juga tapi nggak jadi. Ia hanya menghela nafas.


Malam pertama Kang, tapi dia malah minum terus. Na Gyeom yang duduk disampingnya hanya melihatnya saja. Ia lalu mengatakan sekarang sudah larut malam. Kang nggak ngomong apa-apa lalu menuang minumannya lagi. Ia menghela nafas lalu minum lagi. Na Gyeom mengingatkan bukannya ada yang ingin Kang berikan padanya? Kang bilang ia akan mengembalikan pisau perak Na Gyeom pada malam pertama mereka. Kang menghela nafas lalu mengambilnya dari lengan bajunya. Kang memberikannya pada Na Gyeom. Kang bertanya bagaimana perasaannya Na Gyeom? Kang memperjelas, bagaimana perasaan Na Gyeom setelah menjadi istri dari pangeram yang ia inginkan? Na Gyeom menghela nafas sebelum menjawabnya. Berdasarkan hukum adat, seorang wanita nggak bisa memilih suaminya. Na Gyeom bisa sampai disini setelah merebut calon suami kakaknya darinya. Itu sebuah petualangan yang seperti perjudian. Tapi Na Gyeom merasa telah melihat seorang pangeran yang kuat dan percaya diri dalam diri Kang. Dan ia gemetar karena kegirangan dengan keyakinannya bahwa ia akan menyesal. Kang tersenyum lalu bertanya Na Gyeom nggak akan menyesal? Dia sudah nggak bisa kembali sekarang. Kang menatap Na Gyeom dan menanyakan apa gunanya penyesalan? (Mianhae... adegan malam pertama sampai disini aja, ya. Mohon maaf sekali lagi. Sstt.. adegan dewasa)


Na Gyeom terbangun tapi Kang nggak ada di sampingnya. Kang sendiri sedang berdiri di luar. Na Gyeom memakai pakaiannya dan mencari suaminya. Ia menemukan Kang tapi nggak berbuat apa-apa. Mereka sama-sama menghela nafas. 


Kang dan istrinya menemui ibu suri dan memberi hormat. Ibu suri mengatakan peristiwa baik terus menerus terjadi pada keluarga kerajaan yang sepi. Seorang wonja (seseorang yang akan menjadi putera mahkota) telah lahir. Anggota keluarga baru telah dibawa masuk. Ibu suri merasa nggak menyangka ia bisa menyaksikannya. Na Gyeom tersenyum. Kang mengatakan ibu suri masih garus melihat lebih banyak cucu dan melihat putera bungsunya menikah. Ibu suri harus banyak berharap san bahagia, ibu. Ibu suri menatap Kang dan berpesan agar ia setia pada raja. Dan bagi Na Gyeom, persiapkan dirinya menjadi ratu. Itu adalah tugas mereka sebagai pasangan suami istri. 


Permaisuri Hyo juga berpesan agar mereka sering-sering mengunjungi istana. Ia senang karena memiliki saudara ipar sekarang. Na Gyeom bertanya apa bayi itu sehat? Permaisuri Hyo menatap anaknya. Ia tumbuh dan berkembang setiap hari. Kang melirik bayi itu lalu menghela nafas. 


Gi Teuk mengembalikan surat yang tadinya akan di berikan pada Ja Hyeon. Seperti yang mereka duga, Ja Hyeon nggak akan menerimanya. Gi Teuk bertanya haruskah ia pergi kesana sekali lagi? Hwi memintanya untuk melupakannya. Ia sudah pergi kesana lima kali tanpa hasil. Gi Teuk mengkoreksi, enam kali. Hwi menghela nafas. Ia seperti putus asa. Gi teuk malah bertanya apa ini akhir hubungan Hwi dengannya? Hwi tiba-tiba bangkit. Gi Teuk menanyakan apa yang akan Hwi lakukan sekarang? Hwi dengan optimis bilang akan mengambil tindakan. Dia lalu pergi. Gi Teuk mengingatkan kalo Hwi harus punya rencana. Dia lalu menyusul Hwi.

Bersambung...

Komentar :
Ja Hyeon marah karena dibohongi. Sampai nggak mau lagi nerima surat dari Hwi.
Na Gyeom habis nikah malah tampak cantik. Seperti bercahaya. Tapi cara dia melihat bayi raja seperti sudah ketularan Kang.
Mianhae agak lama lanjutnya. Agak males ^_^. 

4 komentar

  1. Tetep semangat min,,,jgn malas2 yah update sinopx,,,tambah seru nih min,,fightinggg

    BalasHapus
  2. Aq sering bolak baliik ksini,,cuma pengen pastiin udah keluar blom sinopx,,, tetep semangat yahhhhh

    BalasHapus
  3. Tetp smngat ya mba bwt sinopsisnya....mkin seru n penasaran dg critanya...^^

    BalasHapus
  4. Aku slalu baca ni sinopsis mbk.. Semgat dong nulis nyaaa.. Cuman bolak balik tiap hari tiap jam sapa tau update sinopsis nya semgat kak.. Di film udh 12 tuh... Lagi seru nih.. Aku lebih suka sinop nya kaka.. Serasa di dongengin dan terhibur setiap kalimat tmbahan nya kaka... Duh.. Ngk sbar episode selanjut nyaa....

    BalasHapus


EmoticonEmoticon