4/27/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 9 PART 3

SINOPSIS Grand Prince Episode 9 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 9 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 9 Part 4

Hwi maju dan menghampiri Kang. Tanpa bilang apa-apa sebelumnya Hwi langsung memeluk Kang. Hwi bilang ke Hyung-nya kalo dia kembali. Dia nggak mati. Dia masih hidup. Kang sendiri nggak bisa berkata-kata. 


Ja Hyeon sudah mengemasi pakaiannya. Pelan-pelan dia membuka pintu lalu keluar tanpa ada orang yang tahu. Tapi tiba-tiba ada tangan yang mencegahnya. Deuk Sik. Dia meminta Ja Hyeon menyerah. Ja Hyeon lalu berlari ke arah yang berlawanan. Tapi ia kembali dihadang sama beberapa pelayan. Deuk Sik menghampirinya. Ja Hyeon menatap kakaknya dan memohon. Deuk Sik mengatakan kalo bukan karena istri dari pangeran Jin Yang, Ja Hyeon pasti sudah dipermalukan lagi. Ia beruntung Na Gyeom mengirimkan pesan mereka untuk mengawasinya dengan baik. Ja Hyeon menanyakan Na Gyeom melakukan itu? Deuk Sik lalu memerintahkan para pelayan agar bergantiam berjaga setiap malam mulai hari ini. Jika mereka kehilangan wanita ini, maka mereka akan mati. Mengerti? Para pelayan pun mengiyakan. 


Akhirnya Ja Hyeon dikunci di dalam kamarnya. Di dalam kamar, Ja Hyeon membuka kotak cerminnya dan mengambil gunting. Tanpa ragu sedikitpun ia memotong rambutnya sendiri. 


Kang dan Hwi sedang berganti pakaian dibantu oleh Para pelayan. Kang berkata kalo Hwi punya banyak bekas luka. Hwi menjawab kalo dia berada di medan perang sebelumnya. Kang bersyukur Hwi kembali dengan selamat. Dengan dingin Hwi berkata kalo dia nggak akan mati karena ada seseorang yang menunggunya. Kang menyampaikan karena Hwi sudah kembalu di waktu terjadinya kemalangan di istana, Kang nggak bisa menunjukkan kebahagiannya atas kembalinya Hwi di tengah suasana kesedihan karena kematian Raja. Pasti sulit bagi Hwi karena dia nggak bisa berlari menuju wanita yang ia rindukan. Tapi lebih baik nggak bertemu dengan wanita yang akan menikah dengan pria lain. 


Hwi terkejut dan langsung menoleh. Kang melanjutkan kalo dia berbicara tentang Ja Hyeon. Tapi karena mereka saling menyayangi sebagai teman, betapa senangnya dia melihat Hwi kembali dengan selamat. Hwi seolah nggak percaya dengan apa yang ia dengar sebelumnya sehingga dia menanyakannya lagi. Ja Hyeon akan menikah? Kang menyampaikan kalo dia akan menikah dengan anggota keluarga kerajaan, Weol Yeong. 


Hwi langsung berbalik dan pergi. Gi Teuk pergi menyusulnya. Kang menoleh melihat kepergian adiknya. Pengawal Kang juga melihat Hwi pergi. Mereka segera masuk dan menghampiri Kang. Kang menyuruh para pelayan untuk pergi. Para pelayan menurut dan pergi. Anak buah Kang maju dan bertanya apa yang akan Kang lakukan sekarang? Karena pangeran Eun Sung yang menerima surat wasiat terakhi. Tanpa menoleh Kang mengatakan bahwa setiap hari selama tiga tahun, ia mendengarkan banyak nasehat dan menahan nafas. Hanya tinggal tiga hari. Kang menatap para anak buahnya dan melanjutkan, dalam tiga hari sebrlum saeja yang masih bayi menjadi raja dengan perlindungan Eun Sung, mereka harus membatalkan surat wasiat dan mendapatkan wasiat baru dari ibu suri. Anak buah Kang bertanya akankah semua berjalam seperti itu? Kang merasa harus pergi ke istana ibu suri. Karena Eunsung nggak ada di istana, semua yang terjadi akan tergantung padanya. Kang menatap ke depan dengan yakin.


Hwi dan Gi Teuk menunggang kuda menuju rumah keluarga Ja Hyeon. Setelah sampai ia langsung turun dan berjalan masuk. Pelayan yang sedang menyapu bertanya dia siapa? Hwi nggak menggubrisnya dan terus berjalan. Pelayan itu mengejar Hwi dam bertanya apa yang dia lakukan? Dia mau kemana? Hwi bertanya dimana Daegam? Di mana Asshi? Pelayan bertanya siapa Hwi. 



Ayah keluar dan bertanya ada keributan apa itu? Apa yang mereka lakukan di rumah orang lain pagi-pagi begini? Hwi mrnghampiri ayah Ja Hyeon dan mengatakan kalo dia Eun Sung. Ayah dan ibu menatap Hwi lekat-lekat. Ayah bertanya dia masih hidup atau dia hantu? Hwi memberitahu kalo raja sudah meninggal dunia. Ayah dan ibu terkejut. 


Ayah langsung melangkah ke halaman untuk bersujud. Para pelayan mengikuti. Ibu berlari menuju kamar Ja Hyeon. Hwi berkata kalo dia harus bertemu dengan Ja Hyeon. Hwi memohon agar ayah mengatakan pada Ja Hyeon kalo dia masih hidup dan ia sudah kembali. Ayah bangkit dan menatap Hwi. Ayah mengaku nggak bisa. 


Ibu masuk ke kamar Ja Hyeon dan terkejut melihat penampilan Ja Hyeon. Ibu menanyakan apa yang Ja Hyeon lakukan? Dengan dingin Ja Hyeon menyampaikan kalo dia akan pergi ke gunung dan menjadi biarawati Budha. Ibu mendekat dan memberitahu kalo pangeran Eun sung sudah kembali. Dia masih hidup dan mencarinya. Ja Hyeon langsung menatap ibu. 


Ayah menyampaikan kalo putrinya sudah diatur pernikahannya dengan pria lain. Hwi serasa nggak percaya mendengarnya. Dia mundur dan menghadap kamar Ja Hyeon. Ayah menegur Hwi. Ia nggak boleh masuk. Hwi yang nggak peduli berjalan dan memanggil Ja Hyeon. Ja Hyeon mendengar suara Hwi. Ayah mengarahkan agar Hwi kembali saja ke istana. Ia harus menghadiri pemakaman kerajaan. Hwi nggak peduli dan berteriak memanggil Nang-ja. 


Ja Hyeon bangkit dan melangkah keluar dia bahkan nggak pakai sepatu dulu. Hwi melihatnya dengan tatapan sendu. Ja Hyeon memanggil yang mulia. Mereka berlari saling menghampiri lalu saling memeluk. Hwi dan Ja Hyeon sama-sama menangis meluapkan rasa rindu mereka. Perpisahan selama tiga kemarin serasa terbayar dengan pertemuan ini. 


Kang menghadap ibu suri. Ia menanyakan apa maksud ibu suri wasiat terakhir itu sesuai dengan harapannya? Ibu suri mengatakan kalo itu wasiat terakhir dari almarhum raja yang khawatir dengan kerajaan. Raja sudah memikirkan keputusan itu dengan matang-matang. Kang mengaku nggak tahu bahwa ibu suri ingin menjadi ratu. Ibu suri menegur Kang yang ia rasa kasar sekali. Itu wasiat terakhir raja yang ingin melindungi Saeja, dan Kang ingin memutar baliknya? Kang mengingatkan kalo putra sulung ibu sudah meninggal. Menurut Kang sekarang saatnya ibu suri menunjuknya sebagai saeja. Kang meminta ibu memdatalkan dekrit kerajaan. Ibu menolak. Wasiat terakhir almarhum raja telah diumumkan. Ibu suri nggak bisa mengubahnya sesukanya. Kang mengingatkan kalo dia juga putranya. Kenapa bukan dia saja yang jadi saeja? Ibu menanyakan apa Kang pikir tahta adalah sesuatu yang setiap orang bisa menunggu giliran dan mencobanya? Jika Joseon nggak menetapkan garis pewarisan tahta, akar negara ini akan terguncang. Kang memprotes, harus ditetapkan bahwa orang yang kompeten yang dapat naik tahta. Seperti bagaimana ayah mendorong paman untuk naik tahta. Ibu mengingatkan kalo Joseon telah menetapkan bahwa putra sulung harus menjadi raja. Ibu memberitahu kalo paman Kang membawa seorang gisaeng ke istana. Dia nggak bermoral ketika dia menyentuh istri orang lain. Itulah sebabnya dia diusir dari istana. Kang mengingatkan kalo saeja masih muda. Dia nggak bisa menjadi raja. Ibu suri membentak Kang. Ia, ibunya, masih hidup! Ibu meminta Kang menghentikan keserakahannya yang nggak berguna itu. Kang membalikkan. Apa ibu suri juga nggak serakah? Keserakahan ibu suri untuk menjadi ratu telah membuat puyranya berubah menjadi orang-orangan sawah yang nggak berguna. Ibu suri mengatakan kalo ini yang terakhir. Jika Kang mengguncang keluarga kerajaan lagi dengan perkataannya yang nggak sopan, meskipun Kang adalah putranya, ibu suri nggak akan memaafkannya. Kang terdiam dan nggak bisa berkata-kata lagi. 


Kang meninggalkan kediaman ibu suri dengan kecewa. Ia bertanya pada anak buahnya, apa pamannya memasuki istana? Dimana dia? Anak buah kang menjawab mungkin dia pergi ke istana ratu. Kang segera beranjak menuju ke sana. 


Ibu suri bicara dengan kakaknya. Ia mengatakan jin Yang nggak ingin mematuhi wasiat terakhir almarhum raja. Tapi begitu saeja naik tahta, dia nggak akan punya pilihan selain menerimanya. Kakak ibu suri mengingatkan hanya tiga hari. Selama hari-hari itu berlalu dengan tenang,... . Ibu suri menghadap kakaknya dan memintanya untuk menemukan Eun Sung. Hanya Eun sung yang bisa menghadapi Jin Yang. Kakak ibu suri pun mengiyakan. Ia segera beranjak untuk melaksanakan perintah. 


Hwi sendiri sedang bersama dengan Ja Hyeon. Hwi bertanya ada apa dengan rambutnya? Wanita yang nggak pernah berhenti merindukannya selama ini... . Ini bukan penampilan Ja Hyeon yang ia kenal. Ja Hyeon membalikkan. Hwi juga nggak seperti dirinya yang dulu. Hwi sangat kurus dan ia terlihat sedikit lebih tua. 


Hwi maju dan membelai rambut Ja Hyeon. Dan tersenyum. Menurutnya Ja Hyeon seperti bayi. Tapi ia selalu cantik. Ja Hyeon tersenyum. Ia berusaha melaluinya. Tapi ia nggak bisa melakukannya lagi. Jadi ia memotong rambutnya. Meskipun ia harus menjadi seorang biarawati, ia nggak akan menjadi istri dari pria lain. Hwi berterima kasih. Ia berharap Ja Hyeon akan menunggunya, tapi ia dengar Ja Hyeon akan menikah dengan pria lain. Tapi Hwi juga nggak punya hak untuk membencinya. Begitulah cara Hwi mengendalikan pikirannya. Ja Hyeon mengingatkan kalo Hwi berjanji kalo dia akan kembali dan nggak akan mati. Hwi bahkan nggak percaya padanya. Setiap hari selama tiga tahun, semua orang mengatakan bahwa dia telah mati. Ja Hyeon menutup telinganya dan nggak mendengarkan mereka. Ja Hyeon terus menunggunya. Hwi pikir dia sudah menikah dengan orang lain? 


Hwi kembali menarik Ja Hyeon kedalam pelukannya. Ia mengaku takut. Ia takut kalo ini hanya mimpi. Selama beberapa hari ia memimpikan Ja Hyeon. Setelah ia tahu kalo itu hanya mimpi saat ia terbangun, Hwi nggak ingin membuka mata lagi. 


Ja Hyeon melepaskan pelukannya dan membelai wajah Hwi. Dia memberitahunya kalo ini bukan mimpi. Ja Hyeon mengusap air mata Hwi dan mengatakan kalo orang yang ada di depan Hwi adalah dia, Ja Hyeon. Mereka bersama lagi. Ja Hyeon tersenyum menatap Hwi. Hwi menariknya dan menciumnya. 

Bersambung...

Komentar :
Nggak tahu ini cuman perasaanku aja atau emang bener. Menurutku Kang itu nggak jahat. Nggak tahu kenapa tiap kali lihat ekspresi wajahnya nggak kayak tokoh-tokoh jahat yang biasa ada di drama. Apalagi kalo lihat matanya yang berkaca-kaca. Kalo menurutku sih dia cuman kurang kasih sayang aja. Secara dia dari kecil kan dijauhkan dari orang tuanya. Kalo masalah dia serakah itu sih karena hasutan dari sang paman. Dan baru tahu juga alasan paman nggak jadi raja adalah karena gisaeng yang dia bawa ke istana. 

1 komentar

  1. Iya kayaknya, setuju sama pendapat kakak, kang spertinya sih gak sejahat itu, cuman ya itu di hasut trus sama paman....
    😘😘😄😄 Semangat kkak...

    BalasHapus


EmoticonEmoticon