SINOPSIS Grand Prince Episode 11 PART 1
Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 10 Part 4
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 10 Part 4
Kang mengarahkan
pedang ke leher seorang penjahat yang masih hidup. Perintah siapa yang dia
terima? Karena penjahat itu nggak kunjung mau mengaku, Kang menusuk dadanya
pakai pedang. Orang itu mengaku nggak tahu. Kang lalu kembali mengarahkan
pedangnya keleher sang penjahat dan bertanya lagi. Pelan-pelan Kang mengiris
lehernya dan membuatnya mau mengakui. Eun Sung. Ja Hyeon dan keluarganya
terkejut dengan jawaban itu. Kang langsung menoleh ke Ja Hyeon seolah ia juga
terkejut. Kang kembali bertanya apa maksudnya? Penjahat itu menjelaskan jika
pangeran Eun Sung membunuh Menteri Negara Kiri, Kim Chu dan pejabat pemerintah pembantu
raja yang masih muda, maka pangeran Eun Sung akan mendapatkan tahta.
Ja Hyeon
menggeleng nggak percaya. Kang menatap Ja Hyeon. Anak buahnya kembali dan
menanyakan apakah Kang baik-baik saja? Kang nggak menjawab dan masih menatap Ja
Hyeon. Ja Hyeon mengalihkan pandangannya. Ia masih nggak percaya.
Hwi dan Gi
Teuk masih di jalan. Ia memacu kudanya agar bisa cepat sampai di iatana.
Kang
menghampiri Ja Hyeon dan bertanya, apa Ja Hyeon mendengarnya? Suami Nang-ja,
adiknya! Mereka mengatakan kalo dia yang merencanakan penghianatan ini. Ja
Hyeon berkata nggak mungkin. Mereka menipunya. Kang menghela nafas. Ia lalu
mengarahkan pedangnya ke leher ayah Ja Hyeon. Ibu memanggil Kang, Daegam! Kang bertanya,
bukankah ia sudah tahu itu? Ja Hyeon bertanya apa yang Kang lakukan?
Kang mengalihkan
pedangnya ke leher Ja Hyeon. Kang lanjut mengatakan kalo orang-orang itu mencoba
membunuhnya. Ia bertanya bukankah Ja Hyeon juga bagian dari mereka? Ja Hyeon
mebekankan kalo ini adalah hari ia menjadi pengantin. Apa ada wanita konyol
yang mau mengisi hari paling bahagia dalam hidupnya dengan darah? Kang
melepaskan leher Ja Hyeon. Ja Hyeon menasehati agar Kang jangan tertipu dengan
kebohongan orang-orang itu. Bukankah Kang lebih tahu dari orang lain? Bahwa
adiknya bukan orang seperti itu. Kang berpendapat kalo adiknya yang kembali
setelah 3 tahun... dia adalah orang yang berbeda. Ja Hyeon membenarkan. Dia
kembali dengan menjadi orang yang berbeda. Dia kembali dengan perasaan setia
yang tulus.
Kang terdiam
menatap Ja Hyeon. Ia lalu berbalik menatap anak buahnya dan memerintahkannya untuk
membawa Asshi. Anak buah Kang mengangguk mengiyakan. Beberapa pengawal lalu
maju dan menarik Ja Hyeon. Ja Hyeon menolak dan berusaha melepaskan diri. Ia
memanggil ayah dan ibunya tapi mereka sama-sama nggak bisa melalukan apa-apa.
Ibu
bertanya kenapa Kang membawa putrinya? Kang menunjuk penjahat yang nggak bisa
ngapa-ngapain, jika kata-katanya benar, maka dia akan menjadi istri penghianat.
Kang melanjutkan kalo keluarga ini akan menjadi mertua dari penghianat. Sampai
keadaan tenang, ayah Ja Hyeon dan keluarganya akan dilindungi oleh orang-orangnya.
Mereka akan melindungi putrinya juga. Ibu memprotes, apa kesalahan yang
dilakukan putrinya? Ayah mengajak pergi ke istana. Jika ada kudeta, maka Kang
harus pergi dan melindungi raja. Kang bertanya apa ayah Ja Hyeon masih nggak paham
dengan apa yang sedang terjadi? Jika Eun Sung adalah penghianat, maka itu akan
menjadi akhir dari keluarganya. Ayah, ibu dan Deuk Sik sama-sama terdiam.
Si Gae
sampai di rumah Ja Hyeon tapi keadaan sudah sangat sepi. Beberapa pengawal keluar
sambil membawa Ja Hyeon secara paksa. Roo Si Gae buru-buru sembunyi. Kkeutdan
menyusul dan meminta mereka agar jangan membawa Asshi pergi. Ja Hyen menoleh
dan meminta Kkeutdan agar jangan khawatir dan berpesan agar ia melindungi ayah dan
ibunya. Kkeutdan masih mengejar Ja Hyeon. Seorang pengawal menariknya dan
mendorongnya agar menjauh. Kkeutdan menangis. Ja Hyeon memanggil-manggilnya.
Para
pengawal memasukkan Ja Hyeon kedalam tandu dan dibawa pergi. Kkeutdan merangkak
memanggil-manggil Ja Hyeon sambil menangis. Roo Si Gae melihat Ja Hyeon di bawa
pergi lalu mengikuti.
Kang menatap
ayah Ja Hyeon dan mengatakan hanya ada satu cara agar ia bisa bertahan hidup.
Jika Eun Sung adalah penghianat, maka jangan berpihak padanya. Ia bisa menjadi
saksi dan menyelamatkan diri dari semua tuduhan. Ayah menanyakan apa maksud
Kang? Kang menjelaskan, maksudnya, semua tergantung pada sikap ayah Ja Hyeon.
Putrinya bisa mati sebagai istri penghianat atau hidup sendiri sebagai putri
yang berbakti. Ayah dan ibu tampak memikirkannya.
Kang berbalik
dan memerintahkan para pengawal untuk membawa pemberontak itu ke Uigeumbu (kantor
Penyelidikan Kerajaan). Mereka akan pergi ke istana. Kang menatap ayah dan
menhatuhkan pedangnya. Ia lalu melangkah pergi bersama dengan anak buahnya. Ayah
dan ibu ingin menyusul Kang tapi salah seorang pengawal malah mengacungkan
pedang ke leher ayah. Ibu bertanya pada ayah tentang apa yang sedang terjadi? Apa
yang akan terjadi dengan Ja Hyeon mereka? Ayah diam dan nggak bisa ngomong
apa-apa.
Hwi dan Gi
Teuk sampai di istana. Mereka segera turun dari kuda. Gi Teuk menunjukkan kartu
tanda masuk pada penjaga. Gi Teuk memberitahu itu kartu identitasnya sebagai
pangeran Eun Sung. Hwi mendekat dan memberitahu ada pemberontak. Uichangseong
(menteri kanan) Kim Chu dan menteri Do Hyeon Soo dibunuh. Hwi memerintahkannya
untuk menutup pintu istana dan jangan biarkan siapapun masuk. Penjaga mengiyakan
dan membiarkannya masuk.
Anak buah
Kang memeriksa luka Kang. Lukanya lebih dalam dari yang ia kira. Tapi Kang
malah berkata kalo itulah yang ia harapkan. Kang lalu menunggangi kudanya
menuju istana.
Hwi dan Gi
Teuk berlari menuju istana raja. Mereka melihat ada asap. Gi Teuk mengatakan kalo
sepertinya ada kebakaran di istana raja. Hwi makin panik dan kembali berlari.
Di dalam
istana sudah penuh dengan asap. Hwi bertanya pada kasim dimana Jeonha? Kasim
menjawab kalo dayang Hong ada di dalam bersama raja. Hwi kembali bertanya, ada
asap di istana tapi kenapa kasim nggak membantu raja melarikan diri? Kasim
menjelaskan kalo mereka sedang mencari tahu darimana asalnya. Dayang bilang
untuk nggak pergi dengan tergesa-gesa.
Hwi memaksa
masuk kekamar Raja. Dayang bertanya apa yang Hwi lakukan? Kenapa ia ada disini?
Hwi berniat mengangkat raja tapi dayang malah melarangnya. Hwi menyesal seharusnya
ia menyingkirkannya sebelumnya. Asap itu membumbung ke udara dan ia malah
menidurkan yang mulia seolah-olah nggak ada yang terjadi. Apa ia ingin
membahayakan raja sebagai mata-mata Hyung? Dayang itu terdiam yang artinya
memang benar. Hwi membuka selimut raja dan membangunkannya. Raja terbangun dan
memanggil Hwi, paman. Hwi memberitahu kalo ia akan membawanya pergi. Raja yang
masih mengantuk mengangguk pelan.
Dayang
bangkit dan mengikuti Hwi. Hwi membawa akan raja ke istana Changdeok. Mereka
akan memberitahu ibu suri dan ratu tentang masalah yang terjadi. Hwi melangkah keluar
dengan diikuti kasim dan para pelayan. Diam-diam anak buah Kang mengintip dan
memastikan semua berjalan sesuai rencana.
Sementara
itu tandu yang dinaiki oleh Ja hyeon masih berada di jalan. Di dalam tandu Ja
Hyeon melepaskan titik di wajahnya. Ia menangis.
Pengawal
yang membawa pemberontak sampai di Uigeumbu. Petugas bertanya ada apa? Pengawal
memperlihatkan wajah penjahat itu. Ia mengatakan kalo dia pemberontak. Mereka
harus mencaritahu tentang siapa yang memerintahkan pemberontakan. Petugas memerintahkan
pengawalnya untuk menyeretnya. Para pengawalpun segera membawanya.
Kang dan
pengawalnya sampai di istana tapi mereka dihadang oleh penjaga. Mereka melarang
Kang masuk. Pangeran Eun Sung menyuruhnya untuk nggak membiarkan siapapun masuk
ke istana. Kang memberitahu kalo perintah itu berasal dari seorang pemberontak.
Pangeran Eun Sung melakukan kudeta dan membunuh Jwachanseong (menteri negara kiri)
Kim Chu dan para menteri istana lainnya. Kang meminta penjaga untuk segera
mrnginformasikan ke istana ratu kalo Jeonha dalam bahaya. Penjaga mengiyakan
dan meminta Kang menunggu. Ia pun segera masuk untuk melakukan apa yang Kang
perintahkan.
Hwi menggendong
raja menuju istana ibu suri.
Ibu suri
terkejut saat diberitahu oleh paman. Seseorang meninggal? Apa maksudnya itu terjadi
di pernikahan Eun Sung? Paman memberitahu kalo pemberontak Eun Sung membunuh
semua menteri dan Jin Yang terluka terkena pedang. Ibu suri tambah terkejut dengar
Kang terluka. Paman mengatakan kalo mereka berada di gerbang Gunchoo Moon saat
ini dan meminta ijin untuk memasuki istana. Paman juga menambahkan kalo Eun Sung
sudah membawa raja dan menutup pintu istana. Ibu suri merasa Hwi melakukan itu
pasti untuk melindungi raja. Apa paman mencurigai Eun Sung sekarang? Paman
menghela nafas. Ia lalu menyebutkan fakta kalo ada pemberontak yang ditangkap
dari tempat kejadian. Jika ibu suri menginterogasi mereka, maka ia akan
menemukan kebenaran. Ibu suri tampak cemas. Paman melanjutkan kalo satu-satunya
orang yang bisa menyelesaikan masalah ini adalah Jin Yang. Paman meminta ibu
suri untuk mempeetimcangkan kesetiaannya karena dia segera menuju istana
terlebih dahulu meskipun ia terluka. Ibu suri menyatakan kalo ia akan menemui raja.
Ia pun bangkit. Ibu suri berkata pada paman kalo ia garus menemui Jin yang dan
Eun Sung. Paman ikut bangkit dan mengikuti ibu suri.
Kakak ipar Kang
berpapasan dengan Hwi. Anak buah Kang meminta Hwi untuk berhenti. Hwi
menyuruhnya untuk minggir. Anak buah Kang (kakak Na Gyeom) memerintahkan pengawal
untuk menangkap pangeran Eun Sung yang telah bersekongkol dengan para
pemberontak dan membunuh para menteri istana. Para pengawal terdiam, nggak
berani melakukannya. Hwi bertanya omong kosong apa itu?
Kakak Na
Gyeom menarik pedangnya. Seketika itu pula para pengawal juga mengeluarkan
pedang mereka dan mengarahkannya ke kakak Na Gyeom. Kakak Na Gyeom meminta Hwi untuk
menyerahkan raja. Hwi menolak. Para pemberontak mungkin mengincar istana.
Gyeongbok dan tempat tinggal raja penuh dengan asap. Menurutnya evakuasi raja lebih
dulu. Kakak Na Gyeom menyampaikan kalo mereks telah menerima perintah untuk
nggak mengijinkan siapapun meninggalkan istana. Mereka nggak boleh melarikan
diri. Hwi memerintahkan kalo ia yang menyuruh mereka untuk menutup pintu.
Suasana menjadi tegang. Nggak ada diantara mereka yang mau menurunkan pedang.
Ibu suri
datang bersama paman dan para dayang. Ibu suri menyuruh mereka untuk minggir.
Seketika kakak Na Gyeom dan para pengawal itu menyimpan pedang masing-masing. Hwi
memanggil ibu suri. Ibu suri menanyakan apa yang terjadi pada Hwi. Hwi
menurunkan raja, siap menjelaskan yang sebenarnya.
Tiba-tiba
terdengar suara Kang yang menyuruh Hwi untuk mundur. Ia melarang Hwi mendekati
raja. Hwi memanggil Hyung. Kang melanjutkan kalo mereka harus menangkap Eun
Sung. Pemberontak yang ditangkap di tempat kejadian mengaku kalo Eun Sung yang
memerintahkannya. Hwi terkejut. Ia menatap ibu suri dan mengatakan kalo itu
fitnah. Ibu suri menatap Kang dan Hwi secara bergantian. Ia lalu mengatakan nggak
mungkin Eun Sung melakukan itu. Kang mengatakan kalo Jwachanseong meninggal di
depan matanya. Menteri kanan juga kehilangan nyawanya. Apa ibu suri nggak melihat
luka di lengannya? Kang memberitahu kalo ia juga hampir mati disana.
Hwi
terkejut mendengar apa yang barusan dikatakan Kang. Ia menatap Kang dan bertanya
apa yang sedang Hyung rencanakan? Paman meminta mereka untuk memulai interogasi
dan mereka akan tahu apa yang sebenarnya terjadi. Paman dengar mereka sudah
mendapat pengakuan. Paman rasa mereka harus mendengarkan apa yang dikatakan
saksi dan mempertimbangkannya berdasarkan itu. Ibu suri terdiam. Masih sulit
baginya untuk bicara. Kang menatapnya dan mengatakan meski ia ibunya, jika ia
melindungi seorang penghianat, maka Kang nggak akan memaafkannya.
Kang lalu
melangkah menghampiri raja. Raja yang berada dalam lingkungan Hwi tampak
ketakutan. Kang bertanya pada Hwi, apa dia nggak lihat Jeonha ketakutan? Di depan
Jeonha dan ibu suri apa Hwi ingin bertarung menggunakan pedang dengan para prajurit?
Hwi menggeleng. Ia bertanya apa ini semua rencana Hyung? Di hari pernikahan
Hwi, melihat darah di depan pengantinnya... . Kang memotong pembicaraan Hwi. Ia
menyatakan kalo dialah yang terluka karena pedang. Ia yang seharusnya bertanya.
Apa tujuan Hwi membuat kegaduhan seperti ini saat ia akan menjadi suami yang
bahagia. Hwi berteiak lantang, meneriakkan kalo itu bukan dia. Kang ikutan teriak
menyuruh Hwi mengatakannya di Uigeumbu. Semua orang terdiam. Nggak tahu mesti
ngelakuin apa. Kang menatap Hwi dan memintanya menyerahkan Jeonha.
Nafas Ibu
suri tampak memburu. Ia menarik raja dan meyakinkan Hwi untuk jangan khawatir.
Ia menyuruh Hwi pergi dan menjawab pertanyaan. Ibu suri menyatakan kalo dia
percaya pada Hwi. Hwi nggak bisa berkata-kata sementara Kang tersenyum.
Paman
bertanya pada para pengawal, apa yang mereka tunggu? Paman menyuruh mereka
untuk segera membawa pangeran Eun Sung. Dua pengawal maju dan membawa Hwi. Ibu
suri dan Gi Teuk merasa berat melihat Hwi dibawa tapi mereka sama sekali nggak
bisa melakukan apapun. Sementara Kang dan paman merasa lega karena sudah
berhasil menyingkirkan Hwi.
Tandu yang
dinaiki Ja Hyeon sampai di istana Kang. Pengawal membuka pintu tandu dan membantu
Ja Hyeon keluar. Diam-diam Si Gae mengikuti. Ia melihat Ja Hyeon dari tempat
persembunyiannya. Ja Hyeon di paksa masuk ke istana Kang.
Ja Hyeon
dikurung di dalam gudang makanan. Ia memeriksa pintu dan pintu ternyata dikunci.
Ja Hyeon pasrah.
Tiba-tiba
pintu yang lain terbuka. Na Gyeom masuk membawakan pakaian. Ia menjatuhkan
pakaian itu dan menyuruh Ja Hyeon untuk memakainya. Menurutnya Ja Hyeon akan
lebih sedih kalo mengenakan pakaian itu. Ja Hyeon enggan menurut. Ia menatap Na
Gyeom dan bertanya inikah alasan kenapa Na Gyeom ingin ia menikah apapun yang
terjadi? Apa ini? Na Gyeom malah balik nanya. Ja Hyeon pasti sudah meligat
dengan matanya sendiri. Bukan mereka yang merencanakan penghianatan. Tapi
pangeran Eun Sung, suami Ja Hyeon. Ja Hyeon merasa Hwi nggak mungkin melakukan
itu. Na Gyeom hanya tersenyum sinis. Ja Hyeon melanjutkan kalo perhatian Hwi
pada negeri ini, kesetiaannya untuk raja, dia akan mengorbankan nyawanya lebih
dulu. Dia bukan seseorang yang akan menyebabkan luka pada orang lain. Na Gyeom
membantah. Eun Sung menyingkirkan kakaknya untuk menjadi saeja dan mengambil
alih posisi Byeongjo (menteri urusan militer) demi ambisinya. Ja Hyeon
mengatakan itu untukenyelamatkan raja. Na Gyeom menyindir, pembelaan yang bagus.
Ja Hyeon mengingatkan kalo hari ini adalah hari pernikahan mereka. Kenapa
pengantin pria membuat kegaduhan seperti itu di hari pernikahan? Ja Hyeon
meminta Na Gyeom mengatakan hal yang masuk akal. Na Gyeom mengatakan kalo dia
menjadi raja, entah sepuluh atau sembilan wanita, mereka akan mengantre
untuknya. Apa pernikahan Ja Hyeon merupakan masalah besar?
Bersambung...
Komentar :
Kasihan Ja Hyeon
dan Hwi. Rencana Kang emang rapi banget sampai nggak ada celah untuk Ja Hyeon
dan Hwi untuk lolos.