5/08/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 11 PART 1




Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 10 Part 4
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 11 Part 2


Kang mengarahkan pedang ke leher seorang penjahat yang masih hidup. Perintah siapa yang dia terima? Karena penjahat itu nggak kunjung mau mengaku, Kang menusuk dadanya pakai pedang. Orang itu mengaku nggak tahu. Kang lalu kembali mengarahkan pedangnya keleher sang penjahat dan bertanya lagi. Pelan-pelan Kang mengiris lehernya dan membuatnya mau mengakui. Eun Sung. Ja Hyeon dan keluarganya terkejut dengan jawaban itu. Kang langsung menoleh ke Ja Hyeon seolah ia juga terkejut. Kang kembali bertanya apa maksudnya? Penjahat itu menjelaskan jika pangeran Eun Sung membunuh Menteri Negara Kiri, Kim Chu dan pejabat pemerintah pembantu raja yang masih muda, maka pangeran Eun Sung akan mendapatkan tahta.


Ja Hyeon menggeleng nggak percaya. Kang menatap Ja Hyeon. Anak buahnya kembali dan menanyakan apakah Kang baik-baik saja? Kang nggak menjawab dan masih menatap Ja Hyeon. Ja Hyeon mengalihkan pandangannya. Ia masih nggak percaya.


Hwi dan Gi Teuk masih di jalan. Ia memacu kudanya agar bisa cepat sampai di iatana.


Kang menghampiri Ja Hyeon dan bertanya, apa Ja Hyeon mendengarnya? Suami Nang-ja, adiknya! Mereka mengatakan kalo dia yang merencanakan penghianatan ini. Ja Hyeon berkata nggak mungkin. Mereka menipunya. Kang menghela nafas. Ia lalu mengarahkan pedangnya ke leher ayah Ja Hyeon. Ibu memanggil Kang, Daegam! Kang bertanya, bukankah ia sudah tahu itu? Ja Hyeon bertanya apa yang Kang lakukan?


Kang mengalihkan pedangnya ke leher Ja Hyeon. Kang lanjut mengatakan kalo orang-orang itu mencoba membunuhnya. Ia bertanya bukankah Ja Hyeon juga bagian dari mereka? Ja Hyeon mebekankan kalo ini adalah hari ia menjadi pengantin. Apa ada wanita konyol yang mau mengisi hari paling bahagia dalam hidupnya dengan darah? Kang melepaskan leher Ja Hyeon. Ja Hyeon menasehati agar Kang jangan tertipu dengan kebohongan orang-orang itu. Bukankah Kang lebih tahu dari orang lain? Bahwa adiknya bukan orang seperti itu. Kang berpendapat kalo adiknya yang kembali setelah 3 tahun... dia adalah orang yang berbeda. Ja Hyeon membenarkan. Dia kembali dengan menjadi orang yang berbeda. Dia kembali dengan perasaan setia yang tulus.


Kang terdiam menatap Ja Hyeon. Ia lalu berbalik menatap anak buahnya dan memerintahkannya untuk membawa Asshi. Anak buah Kang mengangguk mengiyakan. Beberapa pengawal lalu maju dan menarik Ja Hyeon. Ja Hyeon menolak dan berusaha melepaskan diri. Ia memanggil ayah dan ibunya tapi mereka sama-sama nggak bisa melalukan apa-apa.


Ibu bertanya kenapa Kang membawa putrinya? Kang menunjuk penjahat yang nggak bisa ngapa-ngapain, jika kata-katanya benar, maka dia akan menjadi istri penghianat. Kang melanjutkan kalo keluarga ini akan menjadi mertua dari penghianat. Sampai keadaan tenang, ayah Ja Hyeon dan keluarganya akan dilindungi oleh orang-orangnya. Mereka akan melindungi putrinya juga. Ibu memprotes, apa kesalahan yang dilakukan putrinya? Ayah mengajak pergi ke istana. Jika ada kudeta, maka Kang harus pergi dan melindungi raja. Kang bertanya apa ayah Ja Hyeon masih nggak paham dengan apa yang sedang terjadi? Jika Eun Sung adalah penghianat, maka itu akan menjadi akhir dari keluarganya. Ayah, ibu dan Deuk Sik sama-sama terdiam.


Si Gae sampai di rumah Ja Hyeon tapi keadaan sudah sangat sepi. Beberapa pengawal keluar sambil membawa Ja Hyeon secara paksa. Roo Si Gae buru-buru sembunyi. Kkeutdan menyusul dan meminta mereka agar jangan membawa Asshi pergi. Ja Hyen menoleh dan meminta Kkeutdan agar jangan khawatir dan berpesan agar ia melindungi ayah dan ibunya. Kkeutdan masih mengejar Ja Hyeon. Seorang pengawal menariknya dan mendorongnya agar menjauh. Kkeutdan menangis. Ja Hyeon memanggil-manggilnya.


Para pengawal memasukkan Ja Hyeon kedalam tandu dan dibawa pergi. Kkeutdan merangkak memanggil-manggil Ja Hyeon sambil menangis. Roo Si Gae melihat Ja Hyeon di bawa pergi lalu mengikuti.


Kang menatap ayah Ja Hyeon dan mengatakan hanya ada satu cara agar ia bisa bertahan hidup. Jika Eun Sung adalah penghianat, maka jangan berpihak padanya. Ia bisa menjadi saksi dan menyelamatkan diri dari semua tuduhan. Ayah menanyakan apa maksud Kang? Kang menjelaskan, maksudnya, semua tergantung pada sikap ayah Ja Hyeon. Putrinya bisa mati sebagai istri penghianat atau hidup sendiri sebagai putri yang berbakti. Ayah dan ibu tampak memikirkannya.


Kang berbalik dan memerintahkan para pengawal untuk membawa pemberontak itu ke Uigeumbu (kantor Penyelidikan Kerajaan). Mereka akan pergi ke istana. Kang menatap ayah dan menhatuhkan pedangnya. Ia lalu melangkah pergi bersama dengan anak buahnya. Ayah dan ibu ingin menyusul Kang tapi salah seorang pengawal malah mengacungkan pedang ke leher ayah. Ibu bertanya pada ayah tentang apa yang sedang terjadi? Apa yang akan terjadi dengan Ja Hyeon mereka? Ayah diam dan nggak bisa ngomong apa-apa.


Hwi dan Gi Teuk sampai di istana. Mereka segera turun dari kuda. Gi Teuk menunjukkan kartu tanda masuk pada penjaga. Gi Teuk memberitahu itu kartu identitasnya sebagai pangeran Eun Sung. Hwi mendekat dan memberitahu ada pemberontak. Uichangseong (menteri kanan) Kim Chu dan menteri Do Hyeon Soo dibunuh. Hwi memerintahkannya untuk menutup pintu istana dan jangan biarkan siapapun masuk. Penjaga mengiyakan dan membiarkannya masuk.


Anak buah Kang memeriksa luka Kang. Lukanya lebih dalam dari yang ia kira. Tapi Kang malah berkata kalo itulah yang ia harapkan. Kang lalu menunggangi kudanya menuju istana.


Hwi dan Gi Teuk berlari menuju istana raja. Mereka melihat ada asap. Gi Teuk mengatakan kalo sepertinya ada kebakaran di istana raja. Hwi makin panik dan kembali berlari.


Di dalam istana sudah penuh dengan asap. Hwi bertanya pada kasim dimana Jeonha? Kasim menjawab kalo dayang Hong ada di dalam bersama raja. Hwi kembali bertanya, ada asap di istana tapi kenapa kasim nggak membantu raja melarikan diri? Kasim menjelaskan kalo mereka sedang mencari tahu darimana asalnya. Dayang bilang untuk nggak pergi dengan tergesa-gesa.


Hwi memaksa masuk kekamar Raja. Dayang bertanya apa yang Hwi lakukan? Kenapa ia ada disini? Hwi berniat mengangkat raja tapi dayang malah melarangnya. Hwi menyesal seharusnya ia menyingkirkannya sebelumnya. Asap itu membumbung ke udara dan ia malah menidurkan yang mulia seolah-olah nggak ada yang terjadi. Apa ia ingin membahayakan raja sebagai mata-mata Hyung? Dayang itu terdiam yang artinya memang benar. Hwi membuka selimut raja dan membangunkannya. Raja terbangun dan memanggil Hwi, paman. Hwi memberitahu kalo ia akan membawanya pergi. Raja yang masih mengantuk mengangguk pelan.


Dayang bangkit dan mengikuti Hwi. Hwi membawa akan raja ke istana Changdeok. Mereka akan memberitahu ibu suri dan ratu tentang masalah yang terjadi. Hwi melangkah keluar dengan diikuti kasim dan para pelayan. Diam-diam anak buah Kang mengintip dan memastikan semua berjalan sesuai rencana.


Sementara itu tandu yang dinaiki oleh Ja hyeon masih berada di jalan. Di dalam tandu Ja Hyeon melepaskan titik di wajahnya. Ia menangis.


Pengawal yang membawa pemberontak sampai di Uigeumbu. Petugas bertanya ada apa? Pengawal memperlihatkan wajah penjahat itu. Ia mengatakan kalo dia pemberontak. Mereka harus mencaritahu tentang siapa yang memerintahkan pemberontakan. Petugas memerintahkan pengawalnya untuk menyeretnya. Para pengawalpun segera membawanya.


Kang dan pengawalnya sampai di istana tapi mereka dihadang oleh penjaga. Mereka melarang Kang masuk. Pangeran Eun Sung menyuruhnya untuk nggak membiarkan siapapun masuk ke istana. Kang memberitahu kalo perintah itu berasal dari seorang pemberontak. Pangeran Eun Sung melakukan kudeta dan membunuh Jwachanseong (menteri negara kiri) Kim Chu dan para menteri istana lainnya. Kang meminta penjaga untuk segera mrnginformasikan ke istana ratu kalo Jeonha dalam bahaya. Penjaga mengiyakan dan meminta Kang menunggu. Ia pun segera masuk untuk melakukan apa yang Kang perintahkan.


Hwi menggendong raja menuju istana ibu suri.


Ibu suri terkejut saat diberitahu oleh paman. Seseorang meninggal? Apa maksudnya itu terjadi di pernikahan Eun Sung? Paman memberitahu kalo pemberontak Eun Sung membunuh semua menteri dan Jin Yang terluka terkena pedang. Ibu suri tambah terkejut dengar Kang terluka. Paman mengatakan kalo mereka berada di gerbang Gunchoo Moon saat ini dan meminta ijin untuk memasuki istana. Paman juga menambahkan kalo Eun Sung sudah membawa raja dan menutup pintu istana. Ibu suri merasa Hwi melakukan itu pasti untuk melindungi raja. Apa paman mencurigai Eun Sung sekarang? Paman menghela nafas. Ia lalu menyebutkan fakta kalo ada pemberontak yang ditangkap dari tempat kejadian. Jika ibu suri menginterogasi mereka, maka ia akan menemukan kebenaran. Ibu suri tampak cemas. Paman melanjutkan kalo satu-satunya orang yang bisa menyelesaikan masalah ini adalah Jin Yang. Paman meminta ibu suri untuk mempeetimcangkan kesetiaannya karena dia segera menuju istana terlebih dahulu meskipun ia terluka. Ibu suri menyatakan kalo ia akan menemui raja. Ia pun bangkit. Ibu suri berkata pada paman kalo ia garus menemui Jin yang dan Eun Sung. Paman ikut bangkit dan mengikuti ibu suri.


Kakak ipar Kang berpapasan dengan Hwi. Anak buah Kang meminta Hwi untuk berhenti. Hwi menyuruhnya untuk minggir. Anak buah Kang (kakak Na Gyeom) memerintahkan pengawal untuk menangkap pangeran Eun Sung yang telah bersekongkol dengan para pemberontak dan membunuh para menteri istana. Para pengawal terdiam, nggak berani melakukannya. Hwi bertanya omong kosong apa itu?


Kakak Na Gyeom menarik pedangnya. Seketika itu pula para pengawal juga mengeluarkan pedang mereka dan mengarahkannya ke kakak Na Gyeom. Kakak Na Gyeom meminta Hwi untuk menyerahkan raja. Hwi menolak. Para pemberontak mungkin mengincar istana. Gyeongbok dan tempat tinggal raja penuh dengan asap. Menurutnya evakuasi raja lebih dulu. Kakak Na Gyeom menyampaikan kalo mereks telah menerima perintah untuk nggak mengijinkan siapapun meninggalkan istana. Mereka nggak boleh melarikan diri. Hwi memerintahkan kalo ia yang menyuruh mereka untuk menutup pintu. Suasana menjadi tegang. Nggak ada diantara mereka yang mau menurunkan pedang.


Ibu suri datang bersama paman dan para dayang. Ibu suri menyuruh mereka untuk minggir. Seketika kakak Na Gyeom dan para pengawal itu menyimpan pedang masing-masing. Hwi memanggil ibu suri. Ibu suri menanyakan apa yang terjadi pada Hwi. Hwi menurunkan raja, siap menjelaskan yang sebenarnya.


Tiba-tiba terdengar suara Kang yang menyuruh Hwi untuk mundur. Ia melarang Hwi mendekati raja. Hwi memanggil Hyung. Kang melanjutkan kalo mereka harus menangkap Eun Sung. Pemberontak yang ditangkap di tempat kejadian mengaku kalo Eun Sung yang memerintahkannya. Hwi terkejut. Ia menatap ibu suri dan mengatakan kalo itu fitnah. Ibu suri menatap Kang dan Hwi secara bergantian. Ia lalu mengatakan nggak mungkin Eun Sung melakukan itu. Kang mengatakan kalo Jwachanseong meninggal di depan matanya. Menteri kanan juga kehilangan nyawanya. Apa ibu suri nggak melihat luka di lengannya? Kang memberitahu kalo ia juga hampir mati disana.


Hwi terkejut mendengar apa yang barusan dikatakan Kang. Ia menatap Kang dan bertanya apa yang sedang Hyung rencanakan? Paman meminta mereka untuk memulai interogasi dan mereka akan tahu apa yang sebenarnya terjadi. Paman dengar mereka sudah mendapat pengakuan. Paman rasa mereka harus mendengarkan apa yang dikatakan saksi dan mempertimbangkannya berdasarkan itu. Ibu suri terdiam. Masih sulit baginya untuk bicara. Kang menatapnya dan mengatakan meski ia ibunya, jika ia melindungi seorang penghianat, maka Kang nggak akan memaafkannya.


Kang lalu melangkah menghampiri raja. Raja yang berada dalam lingkungan Hwi tampak ketakutan. Kang bertanya pada Hwi, apa dia nggak lihat Jeonha ketakutan? Di depan Jeonha dan ibu suri apa Hwi ingin bertarung menggunakan pedang dengan para prajurit? Hwi menggeleng. Ia bertanya apa ini semua rencana Hyung? Di hari pernikahan Hwi, melihat darah di depan pengantinnya... . Kang memotong pembicaraan Hwi. Ia menyatakan kalo dialah yang terluka karena pedang. Ia yang seharusnya bertanya. Apa tujuan Hwi membuat kegaduhan seperti ini saat ia akan menjadi suami yang bahagia. Hwi berteiak lantang, meneriakkan kalo itu bukan dia. Kang ikutan teriak menyuruh Hwi mengatakannya di Uigeumbu. Semua orang terdiam. Nggak tahu mesti ngelakuin apa. Kang menatap Hwi dan memintanya menyerahkan Jeonha.


Nafas Ibu suri tampak memburu. Ia menarik raja dan meyakinkan Hwi untuk jangan khawatir. Ia menyuruh Hwi pergi dan menjawab pertanyaan. Ibu suri menyatakan kalo dia percaya pada Hwi. Hwi nggak bisa berkata-kata sementara Kang tersenyum.


Paman bertanya pada para pengawal, apa yang mereka tunggu? Paman menyuruh mereka untuk segera membawa pangeran Eun Sung. Dua pengawal maju dan membawa Hwi. Ibu suri dan Gi Teuk merasa berat melihat Hwi dibawa tapi mereka sama sekali nggak bisa melakukan apapun. Sementara Kang dan paman merasa lega karena sudah berhasil menyingkirkan Hwi.


Tandu yang dinaiki Ja Hyeon sampai di istana Kang. Pengawal membuka pintu tandu dan membantu Ja Hyeon keluar. Diam-diam Si Gae mengikuti. Ia melihat Ja Hyeon dari tempat persembunyiannya. Ja Hyeon di paksa masuk ke istana Kang.


Ja Hyeon dikurung di dalam gudang makanan. Ia memeriksa pintu dan pintu ternyata dikunci. Ja Hyeon pasrah.


Tiba-tiba pintu yang lain terbuka. Na Gyeom masuk membawakan pakaian. Ia menjatuhkan pakaian itu dan menyuruh Ja Hyeon untuk memakainya. Menurutnya Ja Hyeon akan lebih sedih kalo mengenakan pakaian itu. Ja Hyeon enggan menurut. Ia menatap Na Gyeom dan bertanya inikah alasan kenapa Na Gyeom ingin ia menikah apapun yang terjadi? Apa ini? Na Gyeom malah balik nanya. Ja Hyeon pasti sudah meligat dengan matanya sendiri. Bukan mereka yang merencanakan penghianatan. Tapi pangeran Eun Sung, suami Ja Hyeon. Ja Hyeon merasa Hwi nggak mungkin melakukan itu. Na Gyeom hanya tersenyum sinis. Ja Hyeon melanjutkan kalo perhatian Hwi pada negeri ini, kesetiaannya untuk raja, dia akan mengorbankan nyawanya lebih dulu. Dia bukan seseorang yang akan menyebabkan luka pada orang lain. Na Gyeom membantah. Eun Sung menyingkirkan kakaknya untuk menjadi saeja dan mengambil alih posisi Byeongjo (menteri urusan militer) demi ambisinya. Ja Hyeon mengatakan itu untukenyelamatkan raja. Na Gyeom menyindir, pembelaan yang bagus. Ja Hyeon mengingatkan kalo hari ini adalah hari pernikahan mereka. Kenapa pengantin pria membuat kegaduhan seperti itu di hari pernikahan? Ja Hyeon meminta Na Gyeom mengatakan hal yang masuk akal. Na Gyeom mengatakan kalo dia menjadi raja, entah sepuluh atau sembilan wanita, mereka akan mengantre untuknya. Apa pernikahan Ja Hyeon merupakan masalah besar?

Bersambung...

Komentar :
Kasihan Ja Hyeon dan Hwi. Rencana Kang emang rapi banget sampai nggak ada celah untuk Ja Hyeon dan Hwi untuk lolos.
Comments


EmoticonEmoticon