5/19/2018

SINOPSIS The King of Romance Episode 7 PART 3


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: Oksusu
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS The King of Romance Episode 7 Part 2
Wang Nuo sedang berjalan bersama seorang perawat. Ia mendengar kakak ipar Bai He sedang bertengkar dengan suaminya. Kakak ipar Bai He memarahi suaminya karena melakukan itu hanya akan membuatnya dalam bahaya. Kakak Bai He keluar. Ia memberitahu kalo dia nggak pergi, gimana mereka akan punya uang untuk makan? Apa dia nggak butuh uang? Kakak ipar Bai He menyatakan kalo dia nggak butuh suaminya. Dia akan memberitahu polisi. Kakak ipar Bai He melempar suaminya pakai sepatu. Kakak Bai He menyebut istrinya g*la. Dia lalu melangkah pergi. Kakak ipar Bai He mengatakan akan memberitahu polisi kalo dia menyelundupkan barang-barang ilegal. 


Wang Nuo masuk dan meminta kakak ipar Bai He untuk tenang karena itu nggak baik untuk bayinya. Kakak ipar Bai He bertaya kenapa Wang Nuo peduli? Suaminya bahkan nggak peduli. Ia berkata pada Wang Nuo kalo dia akan memberitahu polisi. Ia mengambil ponselnya dan melaporkan kalo suaminya menyelundupkan barang ilegal. Dia ada di gudang Tian Ming. Ia meminta polisi mengirim orang untuk menangkapnya. Wang Nuo terkejut mendengar kakak ipar Bai He menyebut-nyebut tentang gudang Tian Ming. 


Wang Nuo keluar dan menelpon Bruce. Bertanya apa dia sedang bersama Bing Bing? Bruce menjawab enggak dan menanyakan ada apa? Wang Nuo bertanya apakah Bing Bing pergi ke gudang Tian Ming? Belum juga Bruce menjawab tiba-tiba telponnya terputus. Wang Nuo berusaha memanggil Bruce tapi nggak ada jawaban. 


Bing Bing sudah sampai di gudang Tian Ming. Seorang pria mengantarnya sampai pintu dan memintanya masuk ke dalam. Bing Bing mengiyakan tanpa menaruh curiga sedikitpun. Di luar polisi datang. Pria yang tadi mengantar Bing Bing menyerukan kalo ada polisi. Semua orang panik dan berlarian. Polisi masuk dan menangkap orang-orang itu. Bing Bing panik nggak tahu mesti ngapain. Tiba-tiba dia ditarik oleh seseorang. Orang itu membekap mulutnya. Dia adalah Wang Nuo. Wang Nuo meminta Bing Bing agar diam. Wang Nuo melihat ke luar jendela. Beberapa polisi melintas. Wang Nuo segera menundukkan kepalanya. 


Setelah keadaan terasa aman, Wang Nuo membantu Bing Bing keluar lewat jendela. Mereka berjalan mengendap-ngendap. Wang Nuo mengulurkan tangannya pada Bing Bing. Bing Bing memberikan tangannya. Mereka berjalan menuju mobil Wang Nuo. Wang Nuo mengatakan kalo mereka harus pergi segera. Mereka masuk ke mobil dan pergi dari tempat itu. 


Bing Bing bertanya pada Wang Nuo, gimana dia bisa kesana? Bing Bing mengaku nggak tahu kalo Wang Nuo... . Wang Nuo memotong pembicaraan Bing Bing. Ia mengingatkan kalo Bing Bing bicara terlalu keras di telpon tadi siang. Seluruh orang di restoran tahu kalo Bing Bing akan ke gudang Tian Ming untuk membeli rempah-rempah. Ough... . Tapi Bing Bing masih penasaran gimana Wang Nuo tahu kalo ia akan ada dalam bahaya? 

Flashback...


Bruce menelpon Wang Nuo. Ia mengabarkan kalo dia mengalami kecelakaan lalu lintas. 


Wang Nuo datang ke gudang. Ia memarkirkan mobilnya di belakang dan mengendap-ngendap melihat situasi di dalam. Wang Nuo lalu masuk lewat jendela. Nggak lama kemudian polisi datang dan menangkap semuanya. Wang Nuo melihat Bing Bing yang sedang kebingungan dan menariknya. Wang Nuo membekap mulut Bing Bing agar dia nggak berisik. 

Flashback end...


Wang Nuo mengatakan kalo itu nggak penting. Ia lalu memberikan paket Bing Bing yang tertinggal pagi tadi. Wang Nuo bertanya apa itu? Bing Bing memberitahu kalo itu contoh rempah-rempah milik guru. Kenapa itu... . Wang Nuo memotong, menyuruh Bing Bing untuk menyerahkannya pada polisi dengan sukarela. Tapi kalo Bing Bing mau menjelaskan di pengadilan juga nggak masalah. Bing Bing menatap Wang Nuo yang sedang menyetir. Ia berterima kasih karena Wang Nuo sudah datang menyelamatkannya. Kalo bukan karena Wang Nuo,... . Lagi-lagi Wang Nuo memotong ucapan Bing Bing. Ia meminta Bing Bing untuk jangan membuang waktu untuk mengatakan terima kasih. Bruce yang memintanya datang. Bing Bing mengangguk mengerti. 


Wang Nuo bersama Bing Bing di kafe Ah Meng. Bing Bing terus saja melihat ke pintu menunggu kedatangan Bruce. Wang Nuo yang melihatnya tampak nggak suka. Nggak lama kemudian Ah Meng lewat dan menyapa guru. Bing Bing buru-buru bangkit dan menghampiri Bruce. Ia bertanya apa Bruce baik-baik saja? Bruce melihat Bing Bung lalu memeluknya. Wang Nuo yang melihatnya serasa patah hati. Bruce lega Bing Bing nggak papa. Dia mengaku sangat mengkhawatirkannya. 


Bruce melepaskan pelukannya. Dia mengatakan kalo tadinya mau datang menyelamakan Bing Bing  tapi ia malah mengalami kecelakaan. Bersyukur Wang Nuo ada disana. Bruce mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Wang Nuo sambil berterima kasih. Wang Nuo mengangguk. 


Bruce membantu Bing Bing duduk lalu memanggil Ah Meng dan mrmintanya untuk menyiapkan makanan kesukaan Bing Bing. Biarkan Bing Bing melepas stres. Ah Meng mengiyakan, segera datang! Bruce tersenyum dan mengulurkan tangannya menggenggam tangan Bing Bing. Wang Nuo yang melihatnya makin patah hati. Ia merasa nggak sanggup melihatnya lagi. Ia pun pamit. Bruce bertanya kenapa buru-buru? Ia menawari Wang Nuo untuk minum dulu. Wang Nuo menolak. Dia ada jadwal kerja besok pagi. Ia meminta mereka berdua untuk menikmatinya. Wang Nuo bangkit dan bergegas pergi. Bing Bing melihat Wang Nuo pergi dan sedikit merasa kecewa. 


Wang Nuo berhenti setelah agak jauh. Ia menghela nafas lalu kembali melangkah. 


Wang Nuo sampai di rumah. Ia duduk di sofa kesayangannya sambil memegang tablet. Tapi pikirannya nggak bisa lepas dari Bing Bing. Ia terus saja melihat ke atas. Apa dia nggak mengajak Bruce pulang? Wang Nuo yang makin gelisah akhirnya bangkit dan keluar. Niatnya sih mau menengok aja. Tapi malah membuat pintunya tertutup. Wang Nuo panik. Lah dia nggak bawa kunci? Nggak bawa ponsel? Nggak bisa masuk? (Hahaha....) Wang Nuo mulai kedinginan. Dia melongok ke atas, lah Bing Bing belum pulang? Hadeuh!!!


Agak lama kemudian Bing Bing pulang. Dia melihat Wang Nuo menggeliat-geliat aneh di luar. Wang Nuo melihat Bing Bing sudah pulang. Ia langsung menyapa. Susah pulang? Binh Bing menanyakan apa yang sedang Wang Nuo lakukan? Wang Nuo bukannya menjawab malah balik nanya, apa Bruce nggak datang bersama Bing Bing? Bing Bing menyampaikan kalo Bruce mabuk. Ia harus mengantarnya pulang dan Bing Bing mengaku sangat lelah. Bing Bing mau langsung naik ke atas tapi Wang Nuo menahannya. Itu... . Bing Bing balik lagi dan bertanya ada apa? Wang Nuo bertanya apakaha dia boleh ikut ke toilet? Bing Bing bertanya kenapa nggak menggunakan toiletnya sendiri? Wang Nuo yang sydah nggak tahan mengatakan kalo dia lupa kuncinya. Bing Bing melihat Wang Nuo tampak sudah sangat kebelet. Ia pun mempersilakan Wang Nuo untuk segera kesana. 


Wang Nuo habis dari toilet. Bing Bing menata kursi panjang dan memperbolehkan Wang Nuo untuk tidur disana. Wang Nuo menurut dan duduk disana. Bing Bing mengatakan jangan dikira dia nggak tahu balas budi. Hari ini ia memperbolehkan Wang Nuo menginap. Besok ia akan mencari tukang kunci. 


Wang Nuo mengangguk. Ia tiba-tiba bersin. Bing Bing bertanya apa Wang Nuo kedinginan? Bing Bing akan meminjamkan bajunya. Bing Bing mengambil sebuah baju dari gantungan. Wang Nuo berkata, itu kan baju perempuan? Bing Bing membenarkan. Dia kan perempuan, ya tentu saja bajunya baju perempuan. Wang Nuo geleng-geleng. Dia nggak mau. Bing Bing main lempar aja dan menyuruh Wang Nuo untuk memakainya. Wang Nuo nggak punya pilihan lain. Dia pun memakainya. 


Bing Bing membuatkan mie untuk Wang Nuo. Wang Nuo mengeluh. Apa Bing Bing nggak punya makanan lain selain mie instan? Bing Bing merasa mie instan juga lumayan. Ia juga memberikan sebutir telur, tuh! Apa Wang Nuo tersentuh? Wang Nuo nggak semangat. Ia menyindir 'Bing Bing dapat siapa dia' ya udah. Ada alasan kenapa kesehatan Bing Bing seperti nenek tua. Bing Bing menegur Wang Nuo, bisa nggak dia berhenti ngomel? Hari ini sungguh tragis bagi Bing Bing tapi Wang Nuo masih aja nguliahin dia. Wang Nuo meledek, dunia harus punya orang seperti Bing Bing yang menganggap tinggi kemampuan diri sendiri. Bing Bing selalu ingin menolong orang lain menyadari mimpi-mimpi mereka, tapi Bing Binh sendiri malah nggak bekerja sesuai dengan potensinya. Wang Nuo bertanya apa Bing Bing tahu kalo hari ini dia... . Bing Bing memotong, ia menebak kalo sebenarnya Wang Nuo ingin membantunya mewujudkan mimpinya, kan? 


Bing Bing memberikan sepanci mie dan sumpit pada Wang Nuo. Wang Nuo menerimanya dengan malas. Menurutnya Bing Bing terlalu berasumsi. Wang Nuo merasa sudah terjebak dalam kesemrawutannya. Bagi Wang Nuo Bing Bing seperti parasit. Bing Bing yang sedang melipat pakaian menyindir, tapi saat melihat parasit nggak punya rumah, Wang Nuo tetap memberinya tempat tinggal, kan? Dia bahkan membantu parasit itu menyewa rumah. Bing Bing berpendapat kalo Wang Nuo sebenarnya orang baik. Dia punya lidah yang tajam tapi hatinya lembut. Wang Nuo juga menyampaikan pendapatnya tentang Bing Bing. Dia tebal muka, karena itu ia mudah membuat kesalahpahaman besar. 


Bing Bing menatap Wang Nuo yang mulai memakan mie-nya. Ia bilang padanya kalo dia rindu bermain game sebagai Romeo dan Juliet. Wang Nuo menyindir Bing Bing. Ia ingat kalo seseorang mengatakan bahwa dia jika mereka memenangkan kompetisi, itu bukan karena usaha Romeo. Bing Bing menyangkalnya. Dia hanya bilang kalo mereka masih bisa masuk final meski tanpa Wang Nuo. Wang Nuo menegur Bing Bing kalo itu sama aja. Bing Bing bertanya kenapa Wang Nuo begitu? Apa Wang Nuo nggak ingin ikut kompetisi karena ketahuan kalo ia adalah Juliet? Wang Nuo menatap Bing Bing. Ia memang kecewa tapi bukan itu. Tapi kenyataan kalo Bing Bing dan Juliet adalah orang yang sama... . Itu terlalu aneh buat Romeo. Wang Nuo merasa butuh waktu untuk menerimanya. Bing Bing menghela nafas. Ia mengiyakan. Sebnarnya Bing Bing juga nggak menyangka kalo Wang Nuo akan kaget begini. 


Bing Bing bangkit dan membawa baju yang sudah ia lipat. Ia menanyakan apakah ia benar-benar berbeda dengan Juliet? Wang Nuo memberitahu kalo orang akan punya fantasi yang nggak realistis tentang idola mereka. Karena Juliet itu Dewi online Game. Bing Bing malah jadi tersipu. Benarkah? Wang Nuo menatap Bing Bing dan mengingatkan kalo dia sedang bicara tentang Juliet, bukan Gao Bing Bing. Bing Bing menyatakan kalo dia adalah Juliet. Wang Nuo menyangkal. Dia bukan Juliet, dia Gao Bing Bing. 


Wang Nuo merasa sedang mimpi buruk. Bing Bing membenarkan, maksudnya mimpi indah kali. Dan begitulah mereka bertengkar. Yang satu menyebut mimpi buruk dan yang lain menyebut mimpi indah. Akhirnya Wang Nuo mengalah. Dia memang Ju tapi nggak pakai liet
*Ju= babi
Wang Nuo tertawa. Bing Bing juga ikutan ketawa gara-gara lihat Wang Nuo. 


Bing Bing mendekati Wang Nuo. Ia bertanya apa Wang Nuo benar-benar nggak akan mempertimbangkan? Wang Nuo menanyakan tenang apa? Bing Bing memperjelas, ikut serta di final. Wang Nuo menatap Bing Bing yang sedang menatapnya. Dia jadi nggak tega. Ia mengatakan kalo dia nggak pernah bilang nggak akan ikut serta. Menurutnya Bing Bing hanya mengambil kesimpulannya sendiri. Bing Bing berpikir setelah Wang Nuo tahu kalo dia adalah Juliet, dia akan sangat marah sampai nggak mau ikut kompetisi. Wang Nuo memotong, apa dia orang yang seperti itu? Ia adalah orang yang tepat janji. Jika memang Wang Nuo ingin menolak, ia pastinya akan berbalik dan pergi begitu ia melihat Bing Bing diaana hari itu. Wang Nuo juga bertanya-tanya kenapa dia mau tinggal dan membantu mereka memenangkan ronde pertama? Bing Bing membenarkan. Dia juga penasaran. Jadi Wang Nuo berjanji, kan? Wang Nuo menatap Bing Bing. Cih! Dia memilih untuk kembali memakan mie-nya ketimbang menjawab pertanyaan Bing Bing. Bing Bing berpesan agar Wang Nuo jadi orang besar yang memaafkan orang yang lebih kecil. Gimana kalo Bing Bing ngasih tahu semua orang di grup kalo Wang Nuo satu-satunya alasan mereka bisa menang. Wang Nuo menggelengkan kepalanya. Bing Bing terus menatapnya dengan tatapan memelas. Wang Nuo yang orangnya nggak tegaan nggak bisa menolak dan akhirnya setuju. 


Bing Bing senang sekali mendengarnya. Yes!! Dia bangkit dan berguling-guling di tempat tidur. Bagus! Romeo dan Juliet, pasangan yang nggak terkalahkan dan selalu berkemenangan akan bersatu sekali lagi. Wang Nuo melarang Bing Bing agar jangan tersentuh. Ia melakukan itu karena kasihan pada tiga ksatria di grup. Bing Bing nanya kenapa? Wang Nuo menghela nafas. Dia nggak percaya mereka bahkan mendaftarkan diri di bagiannya di rumah sakit. 

Flashback...


Wang Nuo ada di ruang prakteknya. Tiga teman Bing Bing menemuinya. Wang Nuo beryanya kenapa mereka ada disini? Mereka menghampiri Wang Nuo dan memperdilakannya untuk duduk. Mereka memijit pundak Wang Nuo, mencium tangannya, mereka memintanya untuk menyelamatkan mereka karena Bing Bing akan membunuh mereka. 

Flashback end...


Wang Nuo menceritakan kalo tiga lelaki dewasa datang memohon padanya. Wang Nuo bangkit dan menghampiri Bing Bing. Ia memperagakan saat orang-orang itu memohon padanya. Memijit pundaknya, mencium tangannya, muach..muach.. . Bing Bing tertawa melihat Wang Nuo. 


Wang Nuo sudah tertidur pulas di kursi. Bing Bing yang masih terjaga menyelimutinya. Habis itu dia memandangi wakah Wang Nuo. Bing Bing mengucapkan selamat malam pada Romeo. Tersenyum lalu bangkit. 


Seorang tukang kunci membuka kunci pintu rumah Wang Nuo. Wang Nuo sendiri nungguin di sebelahnya. Orang itu terus melihat Wang Nuo. Nggak butuh waktu lama, pintu rumah Wang Nuo sudah bisa dibuka. Tukang itu bersiap mau pergi. Dia melihat penampilan Wang Nuo sekali lagi. Dia mengaku nggak tahu kalo itu trendi dengan memakai pakaian seperti itu. Wang Nuo cuman menghela nafas lalu buru-buru masuk. 


Sampai di rumah, Wang Nuo langsung melempar baju Bing Bing ke sofa dan mengambil ponselnya. Bruce tiba-tiba nelpon. Dia menanyakan Wang Nuo kemana semalam? Bruce bahkan nggak bisa ngubungin dia. Wang Nuo yang emang nggak ingin menjawab menanyakan ada apa? Bruce memintanya ketemuan di suatu tempat. 


Wang Nuo datang ke tempat yang Bruce janjikan. Tiba-tiba Ai Zhen dan Yi Le datang bawa kue tart sambil nyanyi lagu selamat ulang tahun. Wang Nuo melihat kue itu dan merasa sedih. Bruce yang memberinya ucapan selamat ulang tahun bahkan nggak dia hiraukan. Bruce melihat wajah Wang Nuo dan bertanya kenapa dia sangat terkejut? Apa dia lupa hari ulang tahunnya? Yi Le berkata mungkin Wang Nuo nggak bisa membayangkan siapa lagi yang datang. Ai Zhen tersenyum. 


Mereka membawa Wang Nuo ke sebuah ruangan. Disana sudah ada ayahnya. Wang Nuo bertanya kenapa ayahnya ada disana? Ayah memberitahu kalo Ai Zhen dan Bruce yang datang dan membawanya untuk merayakan hari ulang tahunnya. Ayah mempersilakan mereka semua untuk duduk. Disaat semua orang sudah duduk, Wang Nuo malah masih berdiri saja. Dia merasa ayahnya nggak perlu repot-repot untuk keluar. Ayah mengatakan kalo Ai Zhen tahu Wang Nuo akan berpikir seperti itu. Jadi itulah sebabnya dia bilang dia ingin memberinya kejutan. Ayah menambahkan kalo sangat jarang menemukan wanita yang bijaksana. Ayah meminta Wang Nuo untuk menghargainya. Wang Nuo menegur ayah agar nggak terus mengulanginya. 


Yi Le berusaha mengalihkan dengan memberitahu kalo kue itu dibuat oleh Bruce. Ia mengajaknya untuk mencobanya. Bruce mengatakan kalo ia membuatnya khusus untuk Wang Nuo. Ai Zhen akan menyalakan lilin di atas kuenya. Ia meletakkan satu lilin di atas kue. Wang Nuo mengingatkan kalo hari ini juga ulang tahun Wang Zhen. Bukankah mereka biasanya menyalakan dua lilin setiap tahun? Kenapa sekarang hanya satu lilin? Ai Zhen mengatakan ingin mendapatkan dua lilin tapi... . 


Ayah memotong kalimat Ai Zhen ia mengatakan kalo dia lah yang bilang ke Ai Zhen untuk menyalakan satu lilin saja tahun ini. Ayah menghela nafas. Sudah bertahun-tahun lamanya. Ini waktunya bagi mereka untuk meninggalkan Wang Zhen dalam hati mereka. Ayah merasa mereka sebaiknya berpandangan ke depan. Mereka akan lupa melakukan sesuatu yang perlu mereka lakukan jika mereka terjebak di masa lalu. Wang Nuo menanyakan apa maksud ayahnya dengan sesuatu yang perlu mereka lakukan. Ayah mendesak Wang Nuo untuk memberikan jawaban tentang pernikahan antara dirinya dan Ai Zhen. Melanjutkan keturunan keluarga Wang adalah apa yang harus Wang Nuo lakukan. 


Wang Nuo masih terpaku dengan topik sebelumnya. Ia bertanya apa ayah mencoba mengatakan untuk melupakan Wang Zhen? Lalu semua orang akan melanjutkan hidup dengan bahagia selamanya? Apa itu yang coba ayah katakan? Ayah hanya diam dan memalingkan wajahnya. 

Bersambung...

Komentar: 
Setuju dengan apa yang dibilang sama Wang Nuo, orang akan punya fantasinya sendiri tentang idola mereka. 

Aku juga pernah tuh kayak gitu. Nge-fans sama penyiar radio. Denger suaranya yang enak di kuping membuat berandai-andai tentang seperti apa orangnya tapi pas tahu ternyata orangnya... biasa aja. Hadeuh, tepok jidad!
Comments


EmoticonEmoticon