SINOPSIS Grand Prince Episode 13 PART 1
Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 12 Part 4
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 12 Part 4
Ja Hyeon
dan Si Gae terus berlari. Tiba-tiba Ja Hyeon terjatuh. Roo Si Gae yang berlari
lebih dulu kembali lagi dan mengulurkan tangannya ke Ja Hyeon. Ja Hyeon
membeeikan tangannya dan mereka kembali berlari.
Tandu yang
dinaiki Kkeutdan hampir sampai di kuil. Pelayan tampak nggak tenang. Anak buah
Kang melihatnya tapi nggak menaruh curiga sedikitpun.
Nggak
seberapa lama, mereka akhirnya sampai. Pelayan membantu Kkeutdan keluar dari
tandu. Kkeutdan menutupi wajahnya dengan pakaian sehingga nggak terlihat oleh
pengawal. Kkeutdan segera masuk ke kuil. Sampai di dalam ia langsung melepaskan
pakaian yang menutupi wajahnya dan menghela nafas lega. Kkeutdan duduk. Ia
mengintip orang-orang yang ada di luar melalui jendela.
Ja Hyeon dan
Si Gae sampai di pelabuhan. Ja Hyeon bilang pada pemilik kapal, dua orang ke
pulau Kyodong. Orang itu memperhatikan Ja Hyeon dan Si Gae. Ia menginginkan 5
nyang untuk itu. Ja Hyeon merogoh sakunya dan memberikan cincin giok dan tusuk
rambut untuk orang itu. Ja Hyeon berjanji akan memberikan apa yang orang itu
mau. Tapi seenggaknya, ja Hyeon ingin dibiarkan naik perahu dulu. Orang itu memperhatikan
mereka berdua lalu mempersilakan mereka untuk naik. Si Gae dan Ja Hyeon pun
naik ke atas perahu.
Kkeutdan
tertidur saat sedang berdoa. Sementara itu pelayan yang menunggu di luar tampak
sudah bosan. Anak buah Kang memutuskan untuk masuk. Pelayan yang menunggu di
dekat pintu mencegahnya. Ia memberitahu kalo Asshi belum selesai berdoa.
Pengawal yang angkuh itu mengatakan, meski dia bisa bersujud 108 kali, seharusnya
dilakukan 10 kali saja. Pengawal ity sampai bertanya-tanya, gimana bisa dia
melakukannya seharian?
Pengawal
itu membuka pintu dan mengajak Ja Hyeon pergi karena matahari sebentar lagi
akan terbenam. Kkeutdan yang baru bangun tidur labgsung menengok ke belakang
tanpa menutupi wajahnya. Pengawal yang meligat kalo dia bukan Ja Hyeon merasa
kesal karena kecolongan. Kkeutdan berbalik dan menutupi wajahnya tapi sudah
terlambat. Para pengawal itu berlari menjauh mencari Ja Hyeon yang sebenarnya.
Kkeytdan dan pelayan hanya bisa melihatnya saja.
Ja Hyeon
sendiri sudah berada di atas perahu dan sudah meninggalkan pelabuhan.
Hwi, Gi
Teuk bersama 3 orang yang baru datang dari utara sedang membakar ikan. Si
gembul mengingat saat masih di utara, yang bisa mereka lakukan hanyalah berburu.
Ia merasa jauh lebih baik berada di sebuah pulau. Mereka bahkan bisa memancing.
Hwi hanya tersenyum mendengarnya. Orang yang duduk di sebelah Hwi mengatakan
kalo ia dengar orang luar nggak diperbolehkan datang. Ia berharap mereka nggak
akan merepotkan Hwi, pangeran. Orang yang duduk di tengah memberitahu kalo
mereka mengijinkan beberapa budak. Ia meminta Hwi untuk mengakui mereka sebagai
budaknya. Benar, kan, Gi Teuk? Gi Teuk tersenyum membenarkan.
Hwi
menghela nafas. Ia memberitahu kalo mereka nggak akan lama disana. Gi Teuk dan
ketiga orang itu langsung menatapnya. Hwi mengajak mereka semua untuk pergi. Salah
satu dari ketiga orang itu bertanya apa Hwi akan melarikan diri? Hwi tersenyum.
Ia mengingatkan kalo mereka berhasil melarikan diri dari orang-orang Jurchen
yang ganas. Mereka baru saja pulang ke kampung halaman. Sambil makan ikan, si
gembul mengingatkan kalo mereka butuh waktu tiga tahun untuk melarikan diri waktu
itu. Dua temannya langsung menatapnya.
Gi Teuk
bertanya bukankah menunggu lebih baik? Ketika pengasingan Hwi selesai,... . Hwi
memotong. Ia balik bertanya, apa kakaknya akan membiarkannya bebas? Jika ibu
suri sendiri yang menghentikan kakkanya dan pamannya, apa ibu suri juga bisa
melindungi tahta raja yang masih muda? Gi Teuk kembali menanyakan apa yang Hwi
bisa lakukan jika ia melarikan diri sebagai penjagat? Hwi menyatakan nggak akan
melarikan diri sebagai penjahat. Mereka akan bisa mengejarnya. Hwi mengatakan
kalo dia harus bebas. Mereka lalu sama-sama menatap Hwi.
Hwi berdiri
di tepi pantai seorang diri. Matahari hampir turun. Ia menatap ke depan dengan
penuh keyakinan.
Jenderal
Jungkook mengadakan rapat bersama dengan anak buah Kang. Jungkook bertanya, jadi
maksudnya Eun Sung melarikan diri dan tewas saat melarikan diri dari para penjaga?
Anak buah Kang mengangguk mengiyakan. Jungkook menghela nafas. Menurutnya, untuk
melakukan itu, mereka harus membuatnya meninggalkan rumahnya. Anak buah Kang
mengatakan kalo mereka menyerang, maka Eun Sung akan mencoba melarikan diri lebih
dulu. Ia melanjutkan kalo mereka perlu mencari tahu rute pelariannya dan
memasang jebakan. Jungkook menyela, mereka akan menyingkirkannya dan melaporkannya
sebagai buronan. Anak buah Kang menyampaikan kalo mereka lah yang akan mengurus
masalah di ibukota. Jungkook bertanya apa pangeran Jin Yang setuju?
Anak buah Kang
terdiam sesaat. Salah satu diantaranya memberitahu kalo setelah misi ini
selesai, Jungkook akan dipanggil ke ibukota. Jika putranya bisa mengisu posisi
yang ditinggalkan ayahnya, bukankah itu akan membuat mendiang raja senang?
Jungkook tampak memikirkannya.
Anak buah
Kang yang ditugaskan untuk menjaga Ja Hyeon pergi ke pelabuhan. Ia menanyai
seorang nelayan. Apa ia telah membantu seorang wanita menyeberangi sungai hari
ini? Dia seorang wanita muda yang sedang menyamar. Orang itu menjawab kalo ada banyak
pelanggan. Gimana bisa dia mengenali mereka? Cih! Anak buah Kang kesal. Mereka
bahkan nggak memiliki petunjuk.
Ja Hyeon dan
Si Gae masih di atas perahu. Pendayung sampan mengeluh.
Sekarang sudah malam dan gelap jadi mereka nggak bisa pergi lebih jauh lagi. Ja
Hyeon bangkit. Ia mengatakan kalo mereka nggak boleh berhenti. Mereka sedang terburu-buru.
Pendayung sampan mengingatkan kalo manusia perlu tidur di malam hari.
Menurutnya terlalu sulit untuk mendayung tanpa tidur. Ia lalu menambahkan kalo
Ja Hyeon menambahkan ongkosnya mungkin... . Ja Hyeon mengaku sudah memberikan
semua yang ia miliki. Pendayung sampan meremehkan. Dengan uang segitu, mereka
hanya bisa sejauh ini.
Si Gae yang sudah nggak bisa sabar lagi akhirnya
bangkit dan menghampiri pendayung sampan. Si Gae merebut dayungnya dan
menyuruhnya turun. Si Gae memberitahu kalo dia tahu bagaimana caranya mendayung.
Si Gae nggak membutuhkannya jadi dia bisa turun. Orang itu memberirahu kalo
disana semuanya air. Dia harus pergi kemana? Si Gae maju. Menurutnya itu bukan
urusannya. Turun! Orang itu mundur karena Si Gae terus maju. Orang itu malah
tertawa. Ia pikir mereka adalah pelanggan, tapi ternyata pencuri. Kenapa mereka
mencuri perahunya?
Orang itu merebut kembali dayungnya tapi Si Gae terus
memeganginya dan nggak mau melepaskannya. Si Gae menyingkirkan tangan orang itu
dari dayung lalu memelintir tangan kanannya. Pendayung sampan kesakitan. Si Gae
mendorongnya hingga terjatuh (untung nggak nyemplung). Si Gae meletakkan dayung
di atas leher pendayung sampan. Si Gae memberinya pilihan. Ia mau turun atau mengantar
mereka? Ja Hyeon hanya melihat saja dari tadi. Pendayung sampan yang terjepit
akhirnya mengangguk. Ia akan mengantar mereka.
Si Gae melepaskannya dan kembali pada Ja hyeon. Sambil
mengusap hidungnya. Ja Hyeon memuji Si Gae, hebat. Si Gae nggak bilang apa-apa
dan kembali duduk. Sementara pendayung sampan kembali mendayung.
Anak buah Kang yang ditugaskan untuk menjaga Ja Hyeon
melapor pada Kang kalo Ja Hyeon melarikan diri. Kang sampai nggak habis pikir,
Ja Hyeon bahkan menaiki perahu di Mapo? Anak buah Kang mengangguk mengiyakan.
Kang menduga kalo sepertinya Ja Hyeon pergi ke pulau Kyodong. Ia memerintahkan
anak buahnya untuk pergi dan membawanya kembali. Anak buah Kang mengiyakan
perintahnya. Kang mengancam jika kali ini ia membiarkannya pergi, maka dia akan
mati. Anak buah Kang mengangguk paham. Ia lalu bangkit dan pergi.
Kkeutdan dan pelayan yang membantunya bersujud di
hadapan ibu. Ibu marah. Ia bertanya kemana Ja Hyeon pergi? Kkeutdan nggak
menjawab. Ibu jadi lemas dan hampir jatuh. Beruntung Deuk Sik sigap menangkapnya.
Ibu duduk. Ia menatap Kkeutdan. Ibu menyimpulkan kalo Ja Hyeon mengikuti Hwi
kesana berdasarkan diamnya Kkeutdan. Kkeutdan masih diam. Dia nggak berani
menjawab. Satu-satunya yang bisa ia katakan adalah maaf.
Deuk Sik juga nggak habis pikir. Kenapa Kkeutdan jadi
seperti ini? Menurut Deuk Sik ini nggak seperti melihat-lihat arena pertandingan
gyeokgu atau bermain dengan bunga. Itu hal yang berbeda. Bisa-bisanya Kkeutdan
melakukan itu. Kkeutdan mengaku takut kalo Asshi akan bunuh diri. Pelayan yang
membantu Kkeutdan juga minta maaf pada ibu.
Ibu hanya menghela nafas. Ia berkata akan mengusirnya.
Deuk Sik terkejut dan langsung menatap ibu. Ibu akan mengusir Ja Hyeon dari
keluarga Seong. Deuk Sik menegur ibu. Ibu mengatakan kalo mereka nggak bisa
melakukan apa yang Ja Hyeon mau. Menurut ibu, Ja Hyeon nggak bisa tinggal di
sana lagi. Mereka nggak punya hubungan lagi dengannya. Kkeutdan memberitahu
kalo Asshi akan kembali. Dia bilang nggak akan menetap disana. Dia bilang kalo
dia akan pulang. Ibu kekeuh mengatakan kalo sekarang mereka nggak punya anak perempuan.
Deuk Sik bilang ke ibu kalo dia akan mencarinya. Ja Hyeon mungkin belum jauh.
Ibu bilang nggak perlu. Bagi ibu, Ja Hyeon adalah orang asing sekarang. Ibu
lalu bangkit dan pergi. Kkeutdan memanggilnya tapi nggak digubrus sama ibu.
Beberapa pria
memakai cadar berjalan menuju rumah Hwi. Anehnya pengawal langsung pergi begitu
melihatnya. Para pria itu menatap rumah Hwi dan pelan-pelan mendekat sambil
menarik pedang. Mereka masuk tapi rumah itu sudah kosong. Mereka menduga kalo
Hwi sudah tahu dan meladikan diri. Mereka bergegas keluar dan mencari.
Hwi, Gi
Teuk dan tiga orang dari utara melarikan diri bersama-sama. Mereka nggak habis
pikir gimana mereka bisa membuat Hwi tetap hidup? Para pria berpakaian hitam
dan bercadar mengejar mereka.
Mereka
sampai di jalan bercabang. Gi Teuk bilang ke Hwi kalo ia akan memancing mereka.
Hwi mengangguk. Mereka berlari tepisah dengan Hwi. Orang yang mengejar Hwi pun
berpencar. Hanya satu orang saja yang mengejar Hwi sementara yang lainnya
mengejar Gi Teuk dan yang lainnya. Hwi terus berlari sampai di batu karang. Hwi
terpojok. Kalo dia mundur, maka dia akan jatuh ke laut. Orang itu terus maju.
Hwi bertanya apa kakaknya yang mengirim orang itu kesana?
Orang itu
hendak menarik pedangnya. Hwi nggak gentar. Dia juga menarik pedangnya. Kedua
orang itu bertarung menggunakan pedang.
Tiba-tiba
sebuah anak panah melayang dan menembus dada Hwi. Orang yang memanahnya adalah
Jungkook. Seketika itu juga Hwi roboh dan jatuh ke laut dalam.
Jungkook
dan para pengawal berlari mendekat. Jungkook memberitahu kalo dia ingin
membalas dendam atas kematian ayahnya. Anak buah Kang maju dan melongok ke bawah.
Dia bilang ke Jungkook kalo dia nggak bisa melihat apapun. Ia merasa harus
memastikan mayatnya. Jungkook memberitahu kalo sebentar lagi air akan pasang.
Saat ombak datang besok pagi, mayatnya pasti akan ada di tepi pantai. Jungkook berkata
kalo dia ingin mencarinya sekarang, ia mempersilakannya untuk mencarinya
sendiri jika mau.
Ja Hyeon dan
Si Gae sampai di pulau Kyodong. Si Gae menyuruh pendayung sampan untuk menunggu
di sana. Ja Hyeon dan Si Gae turun dari perahu. Ja Hyeon menghela nafas sebelum
memulai langkahnya.
Jungkook
dan anak buah Kang mencari mayat Hwi kesokan harinya. Setelah lama mencari
akhirnya salah seorang anak buah Kang menemukan sesosok mayat yang mengapung di
antara bebatuan. Ia berseru memberitahu semuanya kalo sudah ketemu. Orang-orang
itu pun mendekat.
Anak buah
Kang mendekati mayat itu dan membalikkan tubuhnya. Kondisi mayat itu sangat
mengenaskan. Wajahnya hancur dan sudah membusuk. Mereka merasa sulit untuk mengenali
wajah pangeran. Kemungkinan mayatnya sudah membusuk saat terbawa ombak ke tepi
pantai. Anak buah Kang yang lain mengatakan kalo itu tempat yang sama saat
mereka memanahnya. Pakaiannya juga sama. Jungkook memerintahkan anak buahnya
untuk membawa mayat itu. Anak buah Kang mengiyakan dan membawa mayat itu.
Ja Hyeon
dan Si Gae berlari menuju rumah pengasingan Hwi. Mereka berpapasan dengan Jungkook
dan anak buah Kang. Jungkook melihat mereka dan meminta mereka untuk berhenti.
Anak buah Kang mengenali Ja Hyeon dan menghampirinya sambil memanggil, Asshi!
Ja Hyeon
melihat orang-orang itu membawa gerobak berisi mayat. Belum apa-apa anak buah
Kang sudah berpesan agar Ja Hyeon nggak melihatnya. Ja Hyeon malah semakin
penasaran dan bertanya mayat siapa itu? Ja Hyeon menatap anak buah Kang dan
menanyakan dimana pangeran? Anak buah Kang nggak menjawab. Ja Hyeon berkata
kalo dia dengar Hwi diasingkan di pulau itu. Ja Hyeon merasa harus melihat
wajahnya untuk memastikan kalo dia baik-baik saja.
Jungkook
yang nggak tahu siapa Ja Hyeon bertanya dia siapa? Ia berjalan menghampiri Ja
Hyeon. Siapa dia untuk bertanya tentang kehidupan seorang penjahat? Ja Hyeon
yang keberatan Jungkook memanggil Hwi sebagai penjahat langsung menoleh menatapnya.
Jungkook
memberitahu kalo pangeran Eun Sung, Lee Hwi sudah meninggal dunia. Ja Hyeon
menatap Jungkook nggak percaya. Jungkok melanjutkan, meskipun dia seorang penjahat,
dia bersekongkol dan mencoba melarikan diri dari pulau ini. Dan berakhir
seperti itu.
Ja Hyeon
dan Si Gae syok mendengarnya. Jungkook menarik pedangnya dan mengarahkannya ke
leher Ja Hyeon. Ia meminta Ja Hyeon untuk memberitahukan identitasnya. Karena
Ja Hyeon nggak kunjung menjawab, Jungkook mengalihkan pedangnya ke leher Si Gae.
Apa dia ada di pihaknya? Apa dia berencana membantunya melarikan diri?
Anak buah
Kang meminta Jungkook berhenti dan memberitahu kalo dialah yang meminta mereka
datang. Jungkook menurunkan pedangnya dan menyimpannya kembali. Ja Hyeon dan Roo
Si Gae maju mendekati mayat itu. Ja Hyeon membuka penutupnya dan melihat tangan.
Ia meyakini kalo itu adalah tangan Hwi. Ia hendak melihat wajahnya tapi nggak
sanggup dan memalingkan wajahnya.
Si Gae yang
ingin memastikannya sendiri membukanya dan melihat wajah Hwi sudah hancur dan
ngaak bisa dikenali lagi. Dia syok dan bertanya-tanya apa itu benar-bena r Hwi?
Semua orang terdiam. Ja Hyeon ingat kalo pakaian yang dia pakai... . Ja Hyeon
nggak bisa melanjutkan kalimanya. Tubuhnya lemas dan hampir jatuh. Si Gae menangkapnya.
Anak buah Kang juga jadi mencemaskannya. Ja Hyeon menghela nafas panjang,
mencoba untuk tegar tapi nggak bisa.
Raja akan
makan. Tapi sebelum itu, dayang terlebih dulu memakan makanan itu untuk mengetahui
apakah makanan itu beracun apa enggak. Dayang santai memakan makanan itu. Sampai
di satu makanan, sendok itu tiba-tiba berubah menjadi hitam. Dayang memberitahu
ratu kalo di dalam makanan itu ada racunnya. Ratu panik dan memeluk anaknya. Tapi
anehnya, setelah itu dayang tampak tenang. Seolah ia nggak terkejut sama sekali.
Ratu
membawa raja keluar dari istananya. Dayang dan pelayan menemaninya di belakang.
Kang berdiri
di depan kamar ibu suri. Ia bilang ke dayang ibu suri kalo dia ingin bicara
dengan ibu suri. Dayang lalu memanggil ibu suri dan menyampaikan kalo pangeran
Jin Yang ingin bertemu. Ibu suri sama sekali nggak menjawab. Datang menjadi
nggak enak hati dengan Kang. Tanpa menoleh Kang menyuruhnya untuk memberitahu sekali
lagi. Dayang menurut dan memanggil ibu suri. Ibu suri menyuruh dayang untuk
membiarkannya masuk. Pelayan membukakan pintu untuk Kang.
Ratu sedang
bersama raja dan para pelayan. Mereka akan ke istana ibu suri. Tiba-tiba ada
genteng yang jatuh di depan raja. Ratu bahkan langsung melompat karena terkejut.
Semua orang panik. Ratu memeluk raja dan melindunginya. Ia menatap para pengawal
dan bertanya apa yang mereka lakukan? Ia meminta semua orang untuk melindungi
Jeonha. Dayang lalu memerintahkan para pengawal untuk memeriksa sekeliling.
Kang
menghadap ibu suri. Ibu suri bertanya ada perlu apa Kang datang pagi-pagi
begini? Kang meminta ibu suri agar jangan terkejut. Ia mengaku datang karena ia
mengkhawatirkan ibu suri. Kang memberitahu kalo mereka mendapat laporan dari pulau
Kyodong. Ibu suri bertanya apa Eun Sung sakit? Kang memberitahu kalo Eun Sung
meninggal. Dia bertindak nggak masuk akal dan mencoba melarikan diri. Dia tewas
karena terkena panah dari salah satu penjaga. Mereka mengatakan kalo dia jatuh
ke dalam air dan tenggelam. Ibu suri menghela nafas. Dia tampak tenang dan
nggak merasa sedih sedikitpun. Kang memanggil ibunya.
Ibu suri
menyela. Ia mengingatkan kalo itu pernah terjadi sebelumnya. Eun Sung yang
diduga meninggal, kembali setelah tiga tahun. Menurut ibu suri, Eun Sung nggak
akan mati semudah itu. Kang menekankan kalo ada mayat. Menurut Kang, ini adalah
kasus yang berbeda kali ini. Kematian Eun Sung, adalah kebenaran yang nggak
mungkin salah lagi. Ibu suri, membentak Kang, enggak! Putranya belum mati! Kang
menyatakan kalo ibu suri dan dirinya berusaha keras untuk menyelamatkan
nyawanya. Adiknya bahkan nggak bisa tinggal diam di pulau pengasingan. Bagi
Kang, Eun Sung sendirilah yang membuat tragedi itu. Tanpa basa-basi, ibu suri
bertanya apa Kang menunggu itu? Dia menunggu kakaknya meninggal, lalu membunuh
adiknya. Kang menegur ibu suri. Ibu suri menyela, sekarang yang perlu Kang kakukan
adalah membunuhnya, ibu Kang sendiri. Lalu ia bisa melakukan apapun yang ia inginkan
dengan delapan wilayah Joseon. Kang menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca dan
nafas yang nggak teratur.
Tanpa
mereka sadari, ratu telah mendengarkan pembicaraan mereka di luar. Ia tampak
syok. Pangeran Eun Sung sudah meninggal? Tanpa ia sadari ia mempererat
genggaman tangannya. Raja yang masih kecil hanya terdiam. Ratu lalu memeluk
putranya. Dayang menasehati agar ia menenagkan diri. Ratu bertanya apa ada
orang lain yang masih hidup? Ia bertanya siapa yang akan melindungi putranya?
Ratu menangis sementara dua dayang di dekatnya hanya bisa melihatnya saja.
Bersambung...
Komentar:
Itu beneran
Hwi nggak, ya? Masa iya itu Hwi. Setuju sama ibu suri. Itu nggak mungkin Eun
Sung. Sebelumnya juga pernah terjadi yang seperti ini, Eun Sung dikabarkan meninggal,
eh, tahu-tahu malah muncul dalam keadaan sehat-sehat aja. Apalagi ini baru
episode 13, masih tujuh episode lagi, masa iya pemeran utamanya meninggal di
tengah-tengah episode? Hadeuh, tepok jidad!