6/20/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 13 PART 1



Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 12 Part 4
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 13 Part 2


Ja Hyeon dan Si Gae terus berlari. Tiba-tiba Ja Hyeon terjatuh. Roo Si Gae yang berlari lebih dulu kembali lagi dan mengulurkan tangannya ke Ja Hyeon. Ja Hyeon membeeikan tangannya dan mereka kembali berlari.


Tandu yang dinaiki Kkeutdan hampir sampai di kuil. Pelayan tampak nggak tenang. Anak buah Kang melihatnya tapi nggak menaruh curiga sedikitpun.


Nggak seberapa lama, mereka akhirnya sampai. Pelayan membantu Kkeutdan keluar dari tandu. Kkeutdan menutupi wajahnya dengan pakaian sehingga nggak terlihat oleh pengawal. Kkeutdan segera masuk ke kuil. Sampai di dalam ia langsung melepaskan pakaian yang menutupi wajahnya dan menghela nafas lega. Kkeutdan duduk. Ia mengintip orang-orang yang ada di luar melalui jendela.


Ja Hyeon dan Si Gae sampai di pelabuhan. Ja Hyeon bilang pada pemilik kapal, dua orang ke pulau Kyodong. Orang itu memperhatikan Ja Hyeon dan Si Gae. Ia menginginkan 5 nyang untuk itu. Ja Hyeon merogoh sakunya dan memberikan cincin giok dan tusuk rambut untuk orang itu. Ja Hyeon berjanji akan memberikan apa yang orang itu mau. Tapi seenggaknya, ja Hyeon ingin dibiarkan naik perahu dulu. Orang itu memperhatikan mereka berdua lalu mempersilakan mereka untuk naik. Si Gae dan Ja Hyeon pun naik ke atas perahu.


Kkeutdan tertidur saat sedang berdoa. Sementara itu pelayan yang menunggu di luar tampak sudah bosan. Anak buah Kang memutuskan untuk masuk. Pelayan yang menunggu di dekat pintu mencegahnya. Ia memberitahu kalo Asshi belum selesai berdoa. Pengawal yang angkuh itu mengatakan, meski dia bisa bersujud 108 kali, seharusnya dilakukan 10 kali saja. Pengawal ity sampai bertanya-tanya, gimana bisa dia melakukannya seharian?


Pengawal itu membuka pintu dan mengajak Ja Hyeon pergi karena matahari sebentar lagi akan terbenam. Kkeutdan yang baru bangun tidur labgsung menengok ke belakang tanpa menutupi wajahnya. Pengawal yang meligat kalo dia bukan Ja Hyeon merasa kesal karena kecolongan. Kkeutdan berbalik dan menutupi wajahnya tapi sudah terlambat. Para pengawal itu berlari menjauh mencari Ja Hyeon yang sebenarnya. Kkeytdan dan pelayan hanya bisa melihatnya saja.


Ja Hyeon sendiri sudah berada di atas perahu dan sudah meninggalkan pelabuhan.


Hwi, Gi Teuk bersama 3 orang yang baru datang dari utara sedang membakar ikan. Si gembul mengingat saat masih di utara, yang bisa mereka lakukan hanyalah berburu. Ia merasa jauh lebih baik berada di sebuah pulau. Mereka bahkan bisa memancing. Hwi hanya tersenyum mendengarnya. Orang yang duduk di sebelah Hwi mengatakan kalo ia dengar orang luar nggak diperbolehkan datang. Ia berharap mereka nggak akan merepotkan Hwi, pangeran. Orang yang duduk di tengah memberitahu kalo mereka mengijinkan beberapa budak. Ia meminta Hwi untuk mengakui mereka sebagai budaknya. Benar, kan, Gi Teuk? Gi Teuk tersenyum membenarkan.


Hwi menghela nafas. Ia memberitahu kalo mereka nggak akan lama disana. Gi Teuk dan ketiga orang itu langsung menatapnya. Hwi mengajak mereka semua untuk pergi. Salah satu dari ketiga orang itu bertanya apa Hwi akan melarikan diri? Hwi tersenyum. Ia mengingatkan kalo mereka berhasil melarikan diri dari orang-orang Jurchen yang ganas. Mereka baru saja pulang ke kampung halaman. Sambil makan ikan, si gembul mengingatkan kalo mereka butuh waktu tiga tahun untuk melarikan diri waktu itu. Dua temannya langsung menatapnya.


Gi Teuk bertanya bukankah menunggu lebih baik? Ketika pengasingan Hwi selesai,... . Hwi memotong. Ia balik bertanya, apa kakaknya akan membiarkannya bebas? Jika ibu suri sendiri yang menghentikan kakkanya dan pamannya, apa ibu suri juga bisa melindungi tahta raja yang masih muda? Gi Teuk kembali menanyakan apa yang Hwi bisa lakukan jika ia melarikan diri sebagai penjagat? Hwi menyatakan nggak akan melarikan diri sebagai penjahat. Mereka akan bisa mengejarnya. Hwi mengatakan kalo dia harus bebas. Mereka lalu sama-sama menatap Hwi.


Hwi berdiri di tepi pantai seorang diri. Matahari hampir turun. Ia menatap ke depan dengan penuh keyakinan.


Jenderal Jungkook mengadakan rapat bersama dengan anak buah Kang. Jungkook bertanya, jadi maksudnya Eun Sung melarikan diri dan tewas saat melarikan diri dari para penjaga? Anak buah Kang mengangguk mengiyakan. Jungkook menghela nafas. Menurutnya, untuk melakukan itu, mereka harus membuatnya meninggalkan rumahnya. Anak buah Kang mengatakan kalo mereka menyerang, maka Eun Sung akan mencoba melarikan diri lebih dulu. Ia melanjutkan kalo mereka perlu mencari tahu rute pelariannya dan memasang jebakan. Jungkook menyela, mereka akan menyingkirkannya dan melaporkannya sebagai buronan. Anak buah Kang menyampaikan kalo mereka lah yang akan mengurus masalah di ibukota. Jungkook bertanya apa pangeran Jin Yang setuju?


Anak buah Kang terdiam sesaat. Salah satu diantaranya memberitahu kalo setelah misi ini selesai, Jungkook akan dipanggil ke ibukota. Jika putranya bisa mengisu posisi yang ditinggalkan ayahnya, bukankah itu akan membuat mendiang raja senang? Jungkook tampak memikirkannya.


Anak buah Kang yang ditugaskan untuk menjaga Ja Hyeon pergi ke pelabuhan. Ia menanyai seorang nelayan. Apa ia telah membantu seorang wanita menyeberangi sungai hari ini? Dia seorang wanita muda yang sedang menyamar. Orang itu menjawab kalo ada banyak pelanggan. Gimana bisa dia mengenali mereka? Cih! Anak buah Kang kesal. Mereka bahkan nggak memiliki petunjuk.


Ja Hyeon dan Si Gae masih di atas perahu. Pendayung sampan mengeluh. Sekarang sudah malam dan gelap jadi mereka nggak bisa pergi lebih jauh lagi. Ja Hyeon bangkit. Ia mengatakan kalo mereka nggak boleh berhenti. Mereka sedang terburu-buru. Pendayung sampan mengingatkan kalo manusia perlu tidur di malam hari. Menurutnya terlalu sulit untuk mendayung tanpa tidur. Ia lalu menambahkan kalo Ja Hyeon menambahkan ongkosnya mungkin... . Ja Hyeon mengaku sudah memberikan semua yang ia miliki. Pendayung sampan meremehkan. Dengan uang segitu, mereka hanya bisa sejauh ini.


Si Gae yang sudah nggak bisa sabar lagi akhirnya bangkit dan menghampiri pendayung sampan. Si Gae merebut dayungnya dan menyuruhnya turun. Si Gae memberitahu kalo dia tahu bagaimana caranya mendayung. Si Gae nggak membutuhkannya jadi dia bisa turun. Orang itu memberirahu kalo disana semuanya air. Dia harus pergi kemana? Si Gae maju. Menurutnya itu bukan urusannya. Turun! Orang itu mundur karena Si Gae terus maju. Orang itu malah tertawa. Ia pikir mereka adalah pelanggan, tapi ternyata pencuri. Kenapa mereka mencuri perahunya?


Orang itu merebut kembali dayungnya tapi Si Gae terus memeganginya dan nggak mau melepaskannya. Si Gae menyingkirkan tangan orang itu dari dayung lalu memelintir tangan kanannya. Pendayung sampan kesakitan. Si Gae mendorongnya hingga terjatuh (untung nggak nyemplung). Si Gae meletakkan dayung di atas leher pendayung sampan. Si Gae memberinya pilihan. Ia mau turun atau mengantar mereka? Ja Hyeon hanya melihat saja dari tadi. Pendayung sampan yang terjepit akhirnya mengangguk. Ia akan mengantar mereka.


Si Gae melepaskannya dan kembali pada Ja hyeon. Sambil mengusap hidungnya. Ja Hyeon memuji Si Gae, hebat. Si Gae nggak bilang apa-apa dan kembali duduk. Sementara pendayung sampan kembali mendayung.


Anak buah Kang yang ditugaskan untuk menjaga Ja Hyeon melapor pada Kang kalo Ja Hyeon melarikan diri. Kang sampai nggak habis pikir, Ja Hyeon bahkan menaiki perahu di Mapo? Anak buah Kang mengangguk mengiyakan. Kang menduga kalo sepertinya Ja Hyeon pergi ke pulau Kyodong. Ia memerintahkan anak buahnya untuk pergi dan membawanya kembali. Anak buah Kang mengiyakan perintahnya. Kang mengancam jika kali ini ia membiarkannya pergi, maka dia akan mati. Anak buah Kang mengangguk paham. Ia lalu bangkit dan pergi.


Kkeutdan dan pelayan yang membantunya bersujud di hadapan ibu. Ibu marah. Ia bertanya kemana Ja Hyeon pergi? Kkeutdan nggak menjawab. Ibu jadi lemas dan hampir jatuh. Beruntung Deuk Sik sigap menangkapnya. Ibu duduk. Ia menatap Kkeutdan. Ibu menyimpulkan kalo Ja Hyeon mengikuti Hwi kesana berdasarkan diamnya Kkeutdan. Kkeutdan masih diam. Dia nggak berani menjawab. Satu-satunya yang bisa ia katakan adalah maaf.


Deuk Sik juga nggak habis pikir. Kenapa Kkeutdan jadi seperti ini? Menurut Deuk Sik ini nggak seperti melihat-lihat arena pertandingan gyeokgu atau bermain dengan bunga. Itu hal yang berbeda. Bisa-bisanya Kkeutdan melakukan itu. Kkeutdan mengaku takut kalo Asshi akan bunuh diri. Pelayan yang membantu Kkeutdan juga minta maaf pada ibu.


Ibu hanya menghela nafas. Ia berkata akan mengusirnya. Deuk Sik terkejut dan langsung menatap ibu. Ibu akan mengusir Ja Hyeon dari keluarga Seong. Deuk Sik menegur ibu. Ibu mengatakan kalo mereka nggak bisa melakukan apa yang Ja Hyeon mau. Menurut ibu, Ja Hyeon nggak bisa tinggal di sana lagi. Mereka nggak punya hubungan lagi dengannya. Kkeutdan memberitahu kalo Asshi akan kembali. Dia bilang nggak akan menetap disana. Dia bilang kalo dia akan pulang. Ibu kekeuh mengatakan kalo sekarang mereka nggak punya anak perempuan. Deuk Sik bilang ke ibu kalo dia akan mencarinya. Ja Hyeon mungkin belum jauh. Ibu bilang nggak perlu. Bagi ibu, Ja Hyeon adalah orang asing sekarang. Ibu lalu bangkit dan pergi. Kkeutdan memanggilnya tapi nggak digubrus sama ibu.


Beberapa pria memakai cadar berjalan menuju rumah Hwi. Anehnya pengawal langsung pergi begitu melihatnya. Para pria itu menatap rumah Hwi dan pelan-pelan mendekat sambil menarik pedang. Mereka masuk tapi rumah itu sudah kosong. Mereka menduga kalo Hwi sudah tahu dan meladikan diri. Mereka bergegas keluar dan mencari.


Hwi, Gi Teuk dan tiga orang dari utara melarikan diri bersama-sama. Mereka nggak habis pikir gimana mereka bisa membuat Hwi tetap hidup? Para pria berpakaian hitam dan bercadar mengejar mereka.


Mereka sampai di jalan bercabang. Gi Teuk bilang ke Hwi kalo ia akan memancing mereka. Hwi mengangguk. Mereka berlari tepisah dengan Hwi. Orang yang mengejar Hwi pun berpencar. Hanya satu orang saja yang mengejar Hwi sementara yang lainnya mengejar Gi Teuk dan yang lainnya. Hwi terus berlari sampai di batu karang. Hwi terpojok. Kalo dia mundur, maka dia akan jatuh ke laut. Orang itu terus maju. Hwi bertanya apa kakaknya yang mengirim orang itu kesana?


Orang itu hendak menarik pedangnya. Hwi nggak gentar. Dia juga menarik pedangnya. Kedua orang itu bertarung menggunakan pedang.


Tiba-tiba sebuah anak panah melayang dan menembus dada Hwi. Orang yang memanahnya adalah Jungkook. Seketika itu juga Hwi roboh dan jatuh ke laut dalam.


Jungkook dan para pengawal berlari mendekat. Jungkook memberitahu kalo dia ingin membalas dendam atas kematian ayahnya. Anak buah Kang maju dan melongok ke bawah. Dia bilang ke Jungkook kalo dia nggak bisa melihat apapun. Ia merasa harus memastikan mayatnya. Jungkook memberitahu kalo sebentar lagi air akan pasang. Saat ombak datang besok pagi, mayatnya pasti akan ada di tepi pantai. Jungkook berkata kalo dia ingin mencarinya sekarang, ia mempersilakannya untuk mencarinya sendiri jika mau.


Ja Hyeon dan Si Gae sampai di pulau Kyodong. Si Gae menyuruh pendayung sampan untuk menunggu di sana. Ja Hyeon dan Si Gae turun dari perahu. Ja Hyeon menghela nafas sebelum memulai langkahnya.


Jungkook dan anak buah Kang mencari mayat Hwi kesokan harinya. Setelah lama mencari akhirnya salah seorang anak buah Kang menemukan sesosok mayat yang mengapung di antara bebatuan. Ia berseru memberitahu semuanya kalo sudah ketemu. Orang-orang itu pun mendekat.


Anak buah Kang mendekati mayat itu dan membalikkan tubuhnya. Kondisi mayat itu sangat mengenaskan. Wajahnya hancur dan sudah membusuk. Mereka merasa sulit untuk mengenali wajah pangeran. Kemungkinan mayatnya sudah membusuk saat terbawa ombak ke tepi pantai. Anak buah Kang yang lain mengatakan kalo itu tempat yang sama saat mereka memanahnya. Pakaiannya juga sama. Jungkook memerintahkan anak buahnya untuk membawa mayat itu. Anak buah Kang mengiyakan dan membawa mayat itu.


Ja Hyeon dan Si Gae berlari menuju rumah pengasingan Hwi. Mereka berpapasan dengan Jungkook dan anak buah Kang. Jungkook melihat mereka dan meminta mereka untuk berhenti. Anak buah Kang mengenali Ja Hyeon dan menghampirinya sambil memanggil, Asshi!


Ja Hyeon melihat orang-orang itu membawa gerobak berisi mayat. Belum apa-apa anak buah Kang sudah berpesan agar Ja Hyeon nggak melihatnya. Ja Hyeon malah semakin penasaran dan bertanya mayat siapa itu? Ja Hyeon menatap anak buah Kang dan menanyakan dimana pangeran? Anak buah Kang nggak menjawab. Ja Hyeon berkata kalo dia dengar Hwi diasingkan di pulau itu. Ja Hyeon merasa harus melihat wajahnya untuk memastikan kalo dia baik-baik saja.


Jungkook yang nggak tahu siapa Ja Hyeon bertanya dia siapa? Ia berjalan menghampiri Ja Hyeon. Siapa dia untuk bertanya tentang kehidupan seorang penjahat? Ja Hyeon yang keberatan Jungkook memanggil Hwi sebagai penjahat langsung menoleh menatapnya.


Jungkook memberitahu kalo pangeran Eun Sung, Lee Hwi sudah meninggal dunia. Ja Hyeon menatap Jungkook nggak percaya. Jungkok melanjutkan, meskipun dia seorang penjahat, dia bersekongkol dan mencoba melarikan diri dari pulau ini. Dan berakhir seperti itu.


Ja Hyeon dan Si Gae syok mendengarnya. Jungkook menarik pedangnya dan mengarahkannya ke leher Ja Hyeon. Ia meminta Ja Hyeon untuk memberitahukan identitasnya. Karena Ja Hyeon nggak kunjung menjawab, Jungkook mengalihkan pedangnya ke leher Si Gae. Apa dia ada di pihaknya? Apa dia berencana membantunya melarikan diri?


Anak buah Kang meminta Jungkook berhenti dan memberitahu kalo dialah yang meminta mereka datang. Jungkook menurunkan pedangnya dan menyimpannya kembali. Ja Hyeon dan Roo Si Gae maju mendekati mayat itu. Ja Hyeon membuka penutupnya dan melihat tangan. Ia meyakini kalo itu adalah tangan Hwi. Ia hendak melihat wajahnya tapi nggak sanggup dan memalingkan wajahnya.


Si Gae yang ingin memastikannya sendiri membukanya dan melihat wajah Hwi sudah hancur dan ngaak bisa dikenali lagi. Dia syok dan bertanya-tanya apa itu benar-bena r Hwi? Semua orang terdiam. Ja Hyeon ingat kalo pakaian yang dia pakai... . Ja Hyeon nggak bisa melanjutkan kalimanya. Tubuhnya lemas dan hampir jatuh. Si Gae menangkapnya. Anak buah Kang juga jadi mencemaskannya. Ja Hyeon menghela nafas panjang, mencoba untuk tegar tapi nggak bisa.


Raja akan makan. Tapi sebelum itu, dayang terlebih dulu memakan makanan itu untuk mengetahui apakah makanan itu beracun apa enggak. Dayang santai memakan makanan itu. Sampai di satu makanan, sendok itu tiba-tiba berubah menjadi hitam. Dayang memberitahu ratu kalo di dalam makanan itu ada racunnya. Ratu panik dan memeluk anaknya. Tapi anehnya, setelah itu dayang tampak tenang. Seolah ia nggak terkejut sama sekali.


Ratu membawa raja keluar dari istananya. Dayang dan pelayan menemaninya di belakang.


Kang berdiri di depan kamar ibu suri. Ia bilang ke dayang ibu suri kalo dia ingin bicara dengan ibu suri. Dayang lalu memanggil ibu suri dan menyampaikan kalo pangeran Jin Yang ingin bertemu. Ibu suri sama sekali nggak menjawab. Datang menjadi nggak enak hati dengan Kang. Tanpa menoleh Kang menyuruhnya untuk memberitahu sekali lagi. Dayang menurut dan memanggil ibu suri. Ibu suri menyuruh dayang untuk membiarkannya masuk. Pelayan membukakan pintu untuk Kang.


Ratu sedang bersama raja dan para pelayan. Mereka akan ke istana ibu suri. Tiba-tiba ada genteng yang jatuh di depan raja. Ratu bahkan langsung melompat karena terkejut. Semua orang panik. Ratu memeluk raja dan melindunginya. Ia menatap para pengawal dan bertanya apa yang mereka lakukan? Ia meminta semua orang untuk melindungi Jeonha. Dayang lalu memerintahkan para pengawal untuk memeriksa sekeliling.


Kang menghadap ibu suri. Ibu suri bertanya ada perlu apa Kang datang pagi-pagi begini? Kang meminta ibu suri agar jangan terkejut. Ia mengaku datang karena ia mengkhawatirkan ibu suri. Kang memberitahu kalo mereka mendapat laporan dari pulau Kyodong. Ibu suri bertanya apa Eun Sung sakit? Kang memberitahu kalo Eun Sung meninggal. Dia bertindak nggak masuk akal dan mencoba melarikan diri. Dia tewas karena terkena panah dari salah satu penjaga. Mereka mengatakan kalo dia jatuh ke dalam air dan tenggelam. Ibu suri menghela nafas. Dia tampak tenang dan nggak merasa sedih sedikitpun. Kang memanggil ibunya.


Ibu suri menyela. Ia mengingatkan kalo itu pernah terjadi sebelumnya. Eun Sung yang diduga meninggal, kembali setelah tiga tahun. Menurut ibu suri, Eun Sung nggak akan mati semudah itu. Kang menekankan kalo ada mayat. Menurut Kang, ini adalah kasus yang berbeda kali ini. Kematian Eun Sung, adalah kebenaran yang nggak mungkin salah lagi. Ibu suri, membentak Kang, enggak! Putranya belum mati! Kang menyatakan kalo ibu suri dan dirinya berusaha keras untuk menyelamatkan nyawanya. Adiknya bahkan nggak bisa tinggal diam di pulau pengasingan. Bagi Kang, Eun Sung sendirilah yang membuat tragedi itu. Tanpa basa-basi, ibu suri bertanya apa Kang menunggu itu? Dia menunggu kakaknya meninggal, lalu membunuh adiknya. Kang menegur ibu suri. Ibu suri menyela, sekarang yang perlu Kang kakukan adalah membunuhnya, ibu Kang sendiri. Lalu ia bisa melakukan apapun yang ia inginkan dengan delapan wilayah Joseon. Kang menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca dan nafas yang nggak teratur.


Tanpa mereka sadari, ratu telah mendengarkan pembicaraan mereka di luar. Ia tampak syok. Pangeran Eun Sung sudah meninggal? Tanpa ia sadari ia mempererat genggaman tangannya. Raja yang masih kecil hanya terdiam. Ratu lalu memeluk putranya. Dayang menasehati agar ia menenagkan diri. Ratu bertanya apa ada orang lain yang masih hidup? Ia bertanya siapa yang akan melindungi putranya? Ratu menangis sementara dua dayang di dekatnya hanya bisa melihatnya saja.

Bersambung...

Komentar:
Itu beneran Hwi nggak, ya? Masa iya itu Hwi. Setuju sama ibu suri. Itu nggak mungkin Eun Sung. Sebelumnya juga pernah terjadi yang seperti ini, Eun Sung dikabarkan meninggal, eh, tahu-tahu malah muncul dalam keadaan sehat-sehat aja. Apalagi ini baru episode 13, masih tujuh episode lagi, masa iya pemeran utamanya meninggal di tengah-tengah episode? Hadeuh, tepok jidad!
Comments


EmoticonEmoticon