6/23/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 13 PART 2


Penulis Sinopsis: Anysti
All images credit and content copyright: OCN
Supported by: oppasinopsis.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 13 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Grand Prince Episode 13 Part 3

Kang menjatuhkan bunga teratai di sungai tempat Yeon Hee tenggelam dulu. Kakak iparnya yang berdiri di belakangnya bertanya apa dia memikirkan pangeran Sun Sung? Dengan mata berair Kang menyatakan nggak akan memikirkan siapapun. Dia juga nggak akan merindukan siapapun. Dia nggak akan menyesali apapun. Kang menghela nafas lalu pergi. 


Eun Sung akan dimakamkan. Ja Hyeon, Si Gae, Jungkook dan anak buah Kang melihatnya. Tiba-tiba Ja Hyeon minta dihentikan saat jenazah Hwi akan dilemparkan ke liang. Ja Hyeon menatap Jungkook dan mengingatkan kalo itu pangeran. Apa nggak masalah melakukan pemakaman bangsawan dalam kondisi seperti itu? Jungkook memberitahh kalo dia bukan anggota kerajaan. Ia menekankan kalo ini pemakaman seorang penjahat. Merupakan adat istiadat mengubur orang yang diasingkan di tempat pengasingan mereka. Ja Hyeon mengatakan seenggaknya gunakan peti mati. Ja Hyeon akan menyiapkan peti mati. Jungkook nggak mau mendengarkan Ja Hyeon. Ia meminta anak buahnya untuk memasukkan mayat Hwi ke dalam liang. 


Mayat Hwi dibuang begitu saja ke dalam lubang. Si Gae merasa sedih melihatnya. Ja Hyeon meraih tangan Jungkook dan memohon agar mereka nggak melakukannya. Jungkook menyingkirkan tangan Ja Hyeon dan mendorongnya. Ja Hyeon merangkak dan meminta agar Hwi nggak di kubur. Si Gae menarik Ja Hyeon dan memintanya untuk bangkit tapi Ja Hyeon malah menghempaskan tangan Si Gae. Si Gae mengaku nggak mau melihatnya. Ia merasa kalo itu bukan Hwi. Sementara mayat itu mulai dikubur. Si Gae berbalik dan mundur. 


Anak buah Kang menghampiri Ja Hyeon. Ia mengatakan kalo Ja Hyeon harus pergi karena perahu akan segera berangkat. Ja Hyeon nggak menghiraukannya dan terdiam menatap mayat yang ia yakini sebagai Hwi.

Proses pemakaman selesai. Ja Hyeon sama sekali nggak beranjak dari tempatnya. 


Anak buah Kang dan Jungkook berbalik dan berbicara di belakang. Si Gae menatap mereka dan merasa curiga. Anak buah Kang mengatakan meski pangeran Eun Sung meninggal, tapi mereka kehilangan yang lainnya. Ia merasa kalo ia harus menangkap mereka. Jungkook menyatakan kalo ialah yang akan mengurus mereka. Si Gae memutuskan untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Jungkook mengingatkan kalo ini adalah pulau. Kalo nggak ada perahu, nggak akan ada cara lain untuk pergi. Karena pemimpin mereka mati, jika mereka menyerah, maka ia akan menjadikan mereka sebagai budak. Dan jika mereka terus melawan, maka Jungkook akan membunuh mereka. 


Si Gae bertanya-tanya dia mesti gimana? Si Gae akhirnya pergi. Jungkook dan anak buah Kang kembali menyaksikan pemakaman. Si Gae sendiri sudah jauh. Jungkook bertanya kemana perginya gadis Barbar tadi? Anak buah Kang meminta bawahannya untuk segera mencari. Ja Hyeon masih duduk tenang di tempatnya. Ia menoleh ke belakang. Melihat orang-orang mulai pergi. 


Ratu menemui ibu suri. Ia meminta pada ibu suri agar memberikan semuanya pada pangeran Jin Yang. Meski ia kehilangan kakaknya dan ayahnya. Ia masih mampu bertahan. Tapi ia merasa nggak bisa melanjutkan hidupnya jika ia kehilangan anaknya. Ibu mengingatkan kalo raja adalah putranya. Tapi hanya dia raja di negeri ini. Dia juga raja yang telah naik tahta. Ratu tetap meminta ibu suri agar memberikan tahta pada pamannya. Ratu mengaku takut anaknya... . Ratu merangkul raja dan minta ibu suri agar menyelamatkannya. Ibu suri menegur ratu. Ratu mengungkapkan kalo ada racun dalam makanan raja. Ubin jatuh di jalan yang dilalui raja. Ibu sudi menghela nafas. Ratu melanjutkan kalo mata-mata paman ada di mana-mana. Ratu mengaku merasa takut dengan apa yang dia pakai, apa yang dia makan dan minum. Baginya hidup seperti ini bukanlah hidup. Mata ibu suri jadi berkaca-kaca mendengar semua itu. Ratu meminta maaf. Ia menyesalkan mengatakan itu pada ibu suri yang sudah kehilangan anak-anaknya. Ratu menyatakan nggak ingin melalui penderitaan yang sama seperti ibu suri. Ia mengaku sudah melihat begitu banyak kematian. Ia telah kehilangan banyak keluarganya. Ia memohon pada ibu suri agar putranya diselamatkan. 


Ibu suri bertanya apa ratu nggak tahu kalo raja akan berada dalam bahaya yang lebih besar jika dia melepaskan tahtanya? Ratu dengan percaya diri akan meminta bantuan pada pamannya. Ia akan memberinya tahta jadi ia akan meminta dia melindungi nyawa putranya. Ibu suri menyela. Ia meminta ratu untuk menyadarkan dirinya. Ibu suri menanyakan apa ratu berpikir kalo posisinya seperti ibu yang lainnya? Ia mengaku kehilangan suaminya juga. Ia kehilangan dua putranya. Apa ratu berpikir bahwa ibu suri nggak tahu seperti apa kesedihan itu? Apa ratu pikir ibu suri nggak pernah menderita? Ratu memanggil ibu suri. Ibu suri melanjutkan, daripada memikirkan rasa sakit seorang ibu, ia meminta ratu untuk memikirkan posisinya sebagai ratu terlebih dahulu. Ibu suri selama ini memendam perasaannya dan memikirkan tugasnya selagi ia masih hidup. 


Ratu menyatakan kalo dia bukan ibu suri. Ia mengaku nggal bisa melakukan itu. Ia hanyalah seorang ibu. Ia bahkan nggak bisa menhadu seorang putri atau adik yang baik. Ia yang telah membuat mereka semua mati. Ratu bertekad kalo seenggaknya dia harus jadi ibu yang baik. Ia meminta ibu suri untuk melepaskan posisinya sebagai ratu. Ia mengaku nggak ingin menjadi ratu. Ia hanya akan menjadi ibu bagi anaknya. Ratu yang sudah sangat emosi menatap anaknya dan mendekapnya erat. Raja yang masih kecil hanya menatap ibunya. Ibu suri menghela nafas berkali-kali, mencoba untuk menenangkan diri. 


Ja Hyeon pulang bersama dengan anak buah Kang. Jungkook mengantar kepergian mereka. Hati-hati dijalan. Mereka lalu berpisah. Anak buah Kang menatap Ja Hyeon dan mengajaknya untuk pergi sekarang. Ja Yeon menatap hampa anal buah Kang kemudian pergi bersama mereka. Si Gae diam-diam mengintip mereka dari balik pohon. 


Kang menari bersama seorang gisaeng di gibang. Ia tampak sangat bahagia. Kakak iparnya yang juga ada di sana hanya menatapnya. Yoo kyung melihatnya dari kejauhan. Teman Yoo Kyung bertanya apa Kang benar-benar kakak dari orang yang meninggal itu? Kenapa dia terlihat bahagia? Yoo Kyung malah mengatakan kalo Kang tengah bersedih. Meski dia bahagia, dia nggak tahu bagaimana caranya bahagia. Ketika dia sedih, dia nggak tahu bagaimana caranya menangis. Dia menangis dengan seluruh tubuhnya seperti itu. 


Paman menemui kakak dari ibu suri. Ia mengatakan kalo orang yang tahu perasaan ibu suri, adalah ia, Doseungji (sekretaris kerajaan). Eunsung telah meninggal di pengasingan. Ratu datang ke istana ibu suri setiap hari dengan membuat keributan tentang menyerahkan tahta putranya. Paman tertawa. Ia lalu melanjutkan dengan bertanya pada kakak ibu suri, bukankah bagus karena semuanya mengalir secara alami seperti apa yang seharusnya mereka lakukan? Kakak ibu suri menggaris bawahi. Mengalir secara alami? Bukannya selama ini semuanya sudah mengalir mengikuti arus? Paman meminta kakak ibu suri untuk mendengarkan apa yang dikatakan orang-orang. Mengangkat raja yang masih kecil setelah raja sebelumnya sakit? Belum lama kerusuhan di Utara diselesaikan. Paman bertanya apa kakak ibu suri nggak mendengar kekhawatiran orang-orang yang mengkhawatirkan keselamatan mereka sendiri? Apa dia nggak mendengarnya? Kakak ibu suri menghela nafas berat. Paman melanjutkan kalo saat kakak ibu suri memiliki seseorang yang siap menjadi raja, kenapa harus mengambil jalan yang sulit? Kakak ibu suri kembali menghela nafas. Paman sedikit mendekat sambil berkata jika kakak ibu suri, Doseungji, memberikan kekuatan dan dukungannya kepada Jin Yang, bukankah itu suatu kehormatan karena memiliki kekuatannya melalui pihak keluarga ibu? Kakak ibu suri terkejut. Kekuasaan melalui pihak keluarga ibu? Ia mengaku hanya khawatir tentang masa depan kerajaan. Paman memintanya untuk memikirkan kembali hari-hari terakhir Kim Chu. Saat mendukung raja yang buruk dan mengalami kematian yang tragis. Sekali lagi paman meminta kakak ibu suri untuk memikirkannya baik-baik. Keputusan sesaat bisa berarti hidup atau mati. Kehormatan atau penghinaan. Kakak ibu suri hanya menghela nafas dan nggak bilang apa-apa. 


Ja Hyeon pulang dengan diantar oleh anak buah Kang. Kkeutdan melihatnya dan segera menghampirinya. Ja Hyeon nggak bilang apa-apa. Wajahnya tampak pucat. Ibu dan kakaknya menghampirinya. Ibu bertanya Ja Hyeon dari mana aja? Kkeutdan menegur Ma-nim. Ibu menatap Ja Hyeon, karena Ja Hyeon pergi tanpa ijinnya, Ja Hyeon nggak peduli dengan semua tubuhnya yang berkerut. Karena Ja Hyeon mulai mengikuti pria itu, Ja Hyeon nggak lagi menjadi putrinya dari keluarga itu. Ibu dengan tegas menyatakan kalo mereka nggak menerima Ja Hyeon lagi. 


Deuk Sik menyatakan pada ibu untuk memukuli Ja Hyeon didalam. Ibu membentak Deuk Sik dan memintanya untuk mendengarkannya baik-baik. Ibu mengumumkan kalo ada yang membiarkan Ja Hyeon masuk ke rumah, maka mereka juga akan diusir. Kkeutdan jadi merasa nggak enak. 


Anak buah Kang maju. Ia menyampaikan kalo Ja Hyeon sangat terkejut sekarang. Ia meminta ibu untuk membiarkan Ja Hyeon untuk masuk. Ibu menatap Ja Hyeon dan baru menyadari wajah sedihnya. Anak buah Kang memberitahu kalo pangeran Eunsung meninggal di pulau itu. Ibu dan kakak Ja Hyeon tampak terkejut. Anak buah Kang menyampaikan kalo Ja Hyeon sudah memastikannya sendiri. 


Ja Hyeon menatap wajah ibunya. Ibu maju dan memeluk putrinya. Ibu menangis. Ja Hyeon sendiri hanya diam. Ibu bertanya kenapa Ja Hyeon pergi ke sana? Kenapa Ja Hyeon pergi dan melihat pemandangan yang menyeramkan itu? Gimana Ja Hyeon bisa melanjutkan hidupnya sekarang? Gimana Ja Hyeon akan hidup dengan kenangan itu? Kkeutdan juga ikutan nangis jadinya. 


Ayah bertemu dengan paman. Ayah bertanya apa kabar itu benar? Apa benar pangeran Eunsung meninggal di pengasingan? Paman menghela nafas. Alih-alih bertobat di sana, dia terkena panah saat melarikan diri dengan pikiran penghianatannya. Seandainya dia hidup dengan tenang, maka dia akan diampuni dan bisa kembali. Paman bahkan mengatakan kalo seseorang yang sangat tamak nggaj tahu cara menyerah. Ayah mengingatkan paman kalo Eunsung adalah keponakannya, sama seperti pangeran Jin Yang. Kenapa paman hanya melindungi pangeran Jin Yang? Gimana bisa paman sangat kejam pada pangeran Eunsung? Paman menhatakan klao ayah dan ibunya bahkan lebih menyukai anak sulung dan anak bungsu. Paman menambahkan kalo kerajaan harus meperlakukannya dengan hangat. Ayah bertanya apa paman puas? Keponakannya tumbuh menjadi monster dan adiknya meninggal dengan tragis. Apa paman puas sekarang? Paman hanya tersenyum. 


Paman melangkah mendekati ayah dan menanyakan apa ayah pikir tahta raja untuk manusia biasa? Paman memberitahu kalo tempat itu dulunya miliknya. Paman merasa bisa melihatnya saat ia kehilangan itu. Menurutnya, semangat manusia belaka nggak bisa memenuhi peran itu. Jadi paman membesarkannya untuk menjadi kuat. Memberi simpati kepada anjing, dia butuh hati yang dingin dan membakar ambisi, itulah satu-satunya cara... . Ayah memotong. Ia mengingatkan paman kalo pangeran Eunsung dan pangeran Jin Yang bukanlah penghianat. Ayah menegaskan kalo pamanlah yang penghianat, pangeran Yang Ahn. Paman berpendapat kalo ayah sungguh nggak sopan. Apa maksud aysh dengan mengatakan kalo paman adalah seorang penghianat? Menurut paman, duq mengembalikan semuanya ke tempat seharusnya. Itu adalah kesetiaannya. Menurut paman justru ayahlah yang twlah membuat semuanya jadi seperti itu. Paman meninggalkan ayah sambil tertawa. Ayah sendiri jadi merasa ngfak nyaman diingatkan tentang peristiwa itu. Tentang keputusan yang ia ambil. 


Ayah menemui kakak ibu suri dan mengakui kalo semua adalah kesalahannya. Seharusnya ayah mengatakan yang sebenarnya meski ia menghilang seperti embun pagi saat eksekusi. Ayah merasa membuat keputusan yang salah karena tekanan agar menyerah. Ayah bertanya-tanya gimana dia bisa menebus kesalahannya? Kakak ibu suri menatap ayah. Ia mengingatkan kalo ini sudah terlambat. Ibu suri dan dirinya nggak bisa melindungi raja yang masih kecil. Ayah bertanya apa maksudnya merrka harus membiarkan pangeran Jin Yang naik tahta? Kakak ibu suri mengatakan kalo aja raja sepuluh tahun lebih tua, mereka pasti sudah menunjuknya sejak lama. Tapi raja masih terlalu muda. Kakak ibu suri merasa waktu nggak memihak mereka. Lambat laun pangeran Jin Yang akan mengambil alih tahta. Jika semuanya nggak terjadi sesuai rencana, maka akan terjadi pertumpahan darah. Ibu suri telah kehilangan dua puteranya. Paman bertanya apa ibu suri akan mampu menanggungnya? Kakak ibu suri merasa nggak punya kepercayaan diri. Ayah bertanya apa yang harus mereka lakukan? Seenggaknya mereka harus setia pada seseorang. Kakak menyarankan agar mereka memilih raja yang bisa membawa kedamaian dan menstabilkan wilayah utara dan selatan. Ayah diam sambil memikirkannya. 


Kkeutdan nungguin Ja Hyeon makan. Ada bayak makanan tapi Ja Hyeon hanya makan nasi saja. Ia menghela nafas dan memanggil Asshi. Kkeutdan mengambil air minum dan menyarankan agar Ja Hyeon makan pelan-pelan dan minum air. Ja Hyeon nggak menggubris dan terus makan. Kkeutdan khawatir. Dia bilang ke Ja Hyeon kalo Ja Hyeon boleh nangis. Ja Hyein bisa mencukur rambutnya dan masuk ke kuil. Kenapa Ja Hyeon malah melakukan itu? 


Deuk Sik masuk dan memanggil Ja Hyeon. Kkeutdan bangkit dan memanggil Do-ryongnim. Deuk Sik tampak prihatin menatap adiknya. Dia bertanya pada Kkeutdan, Ja Hyeon masih seperti itu? Kkeutdan menghela nafas. Dia memberitahu Deuk Sik kalo Ja Hyeon terus mandi selama beberapa hari ini. Dan sekarang dia terus-terusan makan. Dia juga cukup lama diam di depan meja makan. Deuk Sik menghela nafas. Ia memberitahu Ja Hyeon kalo pangeran Jin Yang naik tahta. Setelah pangeran Eunsung meninggal, petisi datang dari mana-mana. Mengungkapkan kecemasan atas fakta bahwa raja terlalu muda. Akhirnya ibu suri mengeluarkan dekrit untuk pergantian tahta. Ja Hyeon terdiam dan berhenti makan. Deuk Sik melanjutkan kalo sekarang raja Joseon adalah pangeran Jin Yang. 


Ja Hyeon jadi tersedak mendengarnya. Kkeutdan menepuk-nepuk punggungnya dan memberinya minum. Ja Hyeon menepuk-nepuk dadanya sampai ia bisa merasa tenang. Deuk Sik maju dan meletakkan sesuatu di atas meja Ja Hyeon. Sepertinya sebuah surat. Deuk Sik mengatakan kali setelah Ja Hyeon pergi, atau dua hari sesudahnya, buruh di terminal kapal membawa itu. Deuk Sik melanjutkan kalo sebelum Eun Sung meninggal, dia menulis itu saat di pengasingan. Ja Hyeon menghadap kedepan sambil menghela nafas. 

Ja Hyeon membuka surat itu dan membacanya.

Rumahmu di ibukota dan rumahku sekarang di privinsi Gwangha. 
Meskipun kita saling merindukan, kita nggak bisa ketemu. 
Saat hujan turun di pepohonan kerajaan, 
Hati kita yang terbakar akan padam. 


Ja Hyeon melipat surat itu dan menangis. Dia meletakkan surat Hwi di dadanya. 


Ibu suri mengunjungi makam raja. Ia bertanya kenapa raja meninggal di depannya? Ibu suri menyampaikan kalo setelah itu hidupnya jadi sangat sulit. Ibu suri menangis. Ia melanjutkan kalo setelah menerima wasiat yang raja tinggalkan setelah kematiannya, ibu suri mengaku telah melukai anak-anaknya. Ibu suri bertanya apa ia melakukan hal yang baik? Dua dayang yang berdiri di belakang ibu suri menundukkan wajah mereka. Curhat ibu suri kian pedih. Is mengatakan kalo dengan tangannya sendiri ia menurunkan tahta cucunya. Ibu suri menempatkan Jin Yang di atas tahta. Ia bertanya pada makam raja apa raja akan memarahinya? Apa Eunsung baik-baik saja? Apa dia nggak membenci ibunya? 


Kang memakai jubah raja dengan dibantu pelayannya. Kang menatap jubah yang ia pakai. Kang menghela nafas. Matanya berkaca-kaca. 


Kang resmi diangkat menjadi raja. Ia duduk di singgasananya dan memberikan sambutannya. Kang berjanji akan melayani raja sebelumnya yang masih sangat muda. Dan juga akan menjalankan pemerintahan yang sedang dalam kekacauan. Agar mereka bisa memenuhi impian para pendahulu yang menginginkan kerajaan yang kuat yang juga merupakan keinginannya. Kang meminta pada semua menteri agar membantunya mengemvan tugas penting itu. Membangun era baru negeri mereka. Para menteri kompak memberi bormat dan berterima kasih pada raja. Paman tersenyum penuh kemenangan. 


Kang melanjutkan kalo posisi Yeonguijeong (perdana menteri) yang kosong karena ia telah naik tahta, akan ia isi dengan anggota keluarga kerajaan yang selalu menemaninya dari awal sampai sekarang, pangeran Yang Ahn. Paman tersenyum dan memberi hormat pada Kang. Sementara para menteri yang lain tampak nggak suka dengan keputusan yang Kang ambil. Kang menanyakan pendapat para menteri. Para menteri baik menteri kanan dan menteri kiri nggak ada yang menyampaikan keberatan mereka. 


Kang mengatakan kalo Do Jeong Gook, putera dari menteri kanan, Do Yeon Soo, akan ditugaskan di Uigeumbu (badan Investigasi Kerajaan). Uh Ui Woon yang telah setia kepadanya akan menjadi kepala pengawal istana kerajaan. Agar ia bisa terus melindungi istana kerajaan. 


Kakak ibu suri menyampaikan pemikirannya. Mesku itu adalah pilihan yang baik untuk nenempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, ada proses untuk melakukan hal semacam itu. Ia menyarankan agar Kang mengikuti prosedur untuk penunjukan... . Kang menyela, karena terlalu cepat naik tahta, ia belum sempat mengikuti proses itu sendiri. Kang bertanya pada kakak ibu suri apakah ia keberatan dengan proses yang Kang lalui untuk menjadi raja? Kakak ibu suri merasa nggak nyaman. Dia bilang nggak gitu juga. Kang mengumumkan jika mereka punya pendapat, ia minta agar dikatakan sekarang. Semua menteri terdiam. Nggak ada dari mereka yang mau menyela Kang. Kang menegaskan bahwa siapapun bawahannya yang ia pilih, ia ingin tahu pendapat para menteri. Para menteri menampakkan wajah tegang. 

Bersambung... 

Komentar:
Akhirnya kesampaian juga keinginan  Kang untuk menjadi raja. Kira-kira apa aja yang bakal dia lakukan? Secara pas jadi pangeran aja dia sudah semena-mena. Gimana kalo dia jadi raja? Hadeuh, tepok jidad!

1 komentar

  1. Kaka update trus ya, penasaran banget sama endingnya...

    BalasHapus


EmoticonEmoticon