7/17/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 15 PART 2


Paman dan kakak ipar Kang keluar dari istana Kang. Dayang Hong berbisik pada kakak ipar Kang. Ia ingin mengatakan sesuatu. Cho Yoo Kyung mengirimkan pesan, meminta untuk bertemu dengan raja. Kakak Na Gyeom menyuruh dayang untuk menghentikannya. Ia yang akan menemui Yoo Kyung. Ia minta agar raja nggak dibiarkan terganggu oleh seorang gisaeng rendahan.  


Kkeutdan keluar dari rumah keluarga Ja Hyeon. Para penjaga sama sekali nggak menaruh curiga kepadanya. Kkeutdan akan menemui Ja hyeon. Sepanjang perjalanan dia merasa khawatir. Takut kalo adá yang mengikuti. 


Roo Si Gae melatih Ja Hyeon ilmu bela diri. Ia memberitahu kalo Ja hyeon harus mundur 2 langkah kalo ingin menghindari serangan. Si Gae mundur dua langkah dan menyuruh Ja Hyeon untuk menyerangnya. Ja Hyeon menurut tapi tangannya nggak sampai. Si Gae lalu mengambil tongkat. Dia kembali menjelaskan kalo Ja Hyeon punya senjata, maka mundur dua langkah lagi. 


Si Gae menyuruh Ja Hyeon untuk menyerangnya. Dia akan menunjukkan cara menangkis serangan. Ja Hyeon menurut. Si Gae dengan mudah menangkap Ja Hyeon dan membantingnya. Si Gae menahan tangan Ja Hyeon sehingga dia nggak bisa bergerak. 


Kkeutdan yang baru sampai terkejut melihat apa yang dilakukan Si Gae pada nonanya. Apa dia sudah gila? Kkeutdan mendekat dan menarik rambut Si Gae. Ja Hyeon berusaha melerai. Itu nggak seperti yang Kkeutdan kira. Dia sedang belajar bela diri pada Si Gae. Kkeutdan mungkin nggak dengar. Mereka bertiga malah saling jambak. 


Hwi datang bersama Gi Teuk melihat apa yang terjadi. Kkeutdan berhenti karena melihat Hwi. Dia bertanya pada Ja Hyeon, Ja Hyeon mengangguk seolah membenarkan kalo pangeran Eunsung masih hidup. 


Ja Hyeon duduk bersama Si Gae dan Kkeutdan.  Mereka sedang dihukum. Di depan mereka ada Hwi dan Gi Teuk. Kkeutdan menyindir kalo Si Gae seorang prajurit jadi jangan bersikap sombong dan kuat dengannya. Dia bahkan nggak bisa apa-apa saat ada yang menjambak rambutnya. Si Gae terpancing emosi. Dia mau menyerang Kkeutdan tapi keburu ditarik sama Gi Teuk. 


Hwi menghampiri Ja Hyeon dan duduk disampingnya. Ia menanyakan apa Ja Hyeon baik-baik saja? Hwi hendak merapikan rambut Ja Hyeon tapi Ja Hyeon menolak. Dia malah bangkit dan pergi bersama Kkeutdan. 


Kkeutdan menyisir rambut Ja Hyeon. Ia bertanya apa Ja Hyeon sedang menghukum Hwi? Ja Hyeon mengelak. Dia memberitahu kalo hatinya nggak akan luluh. Ja Hyeon mengatakan semua yang Hwi lakukan yang membuatnya menderita dan sekarang Hwi malah meragukannya. Ja Hyeon berkata kalopun seluruh dunia salah paham terhadapnya, nggak seharusnya dia melakukan itu. Selama ini Ja Hyeon selalu mempercayai Hwi, jadi dia bisa mempertaruhkan segalanya. 


Kakak Na Gyeom memberikan sekotak uang dan sebidang tanah dengan rumah untuk Yoo Kyung. Ia meminta Yoo Kyung untuk meninggalkan ibu kota dan tinggal sementara waktu disana sambil menyembuhkan matanya. Yoo Kyung bertanya apa hanya segitu harga matanya? Yoo Kyung ingin bertemu dengan raja. Kakak Na Gyeom memberitahu kalo akan sulit menemuinya karena raja sibuk dengan urusan kerajaan. Yoo Kyung mengingatkan kalo raja menggunakannya sebagai mata-mata saat dia membutuhkannya. Kang bahkan memanggilnya untuk masalah sekecil apapun bahkan setelah penobatannya. Yoo Kyung menanyakan maksudnya mereka ingin bilang kalo nggak menggunakan orang buta dengan satu mata? Kakak Na Gyeom meminta Yoo Kyung untuk menjaga bicaranya. Raja sama sekali nggak melupakannya, hanya ini bukan waktu yang tepat. Yoo Kyung mulai geram. Dia menyatakan kalo dia nggak membutuhkan yang lain. Dia ingin minta bertemu dengan raja. Kakak Na Gyeom menolak. Dia lalu mengungkit tentang Na Gyeom yang berbuat nekat untuk menghukum Yoo Kyung. Ia menyampaikan kalo Yoo Kyung akan bisa menemui raja kalo dia mau menunggu dengan sabar. Sekali lagi ia meminta Yoo Kyung untuk meninggalkan ibu kota dan hidup dengan tenang. Yoo Kyung nggak mau. Mereka menggigit tangan yang memberi mereka makan. Apa bayaran untuk mempertaruhkan nyawanya agar Kang bisa naik tahta adalah mengorbankan matanya? Kakak Na Gyeom mengancam kalo Yoo Kyung bisa mati tanpa jejak. Tapi mengingat kontribusinya untuk membantu Kang mencapai tujuan bersamanya, itu sebabnya mereka membiarkan Yoo Kyung tetap hidup. Ia minta Yoo kyung bersyukur dan menunggu dengan sabar. 


Na Gyeom mengaku hanya ingin membantu Kang mengatasi rasa sakit kepalanya. Kang marah. Apa dia pernah minta? Na Gyeom bertanya apa Kang akan membiarkan seorang gisaeng memasuki istana? Na Gyeom akan mendengarkan seluruh kebencian Kang dan membersihkan Kang dari lumpur. Itulah keinginannya. Mengingat kalo Kang punya banyak rumor tentang wanita apa Kang ingin punya skandal dengan gisaeng juga? Na Gyeom mengaku menggunakan segala cara untuk memastikan kalo nggak ada lagi rumor yang beredar. Kang bertanya kenapa Na Gyeom selalu bertindak tanpa tanya-tanta dulu padanya? Kenapa Na Gyeom melakukan hal-hal yang nggak dia perintahkan? Kang menasehati agar Na Gyeom jangan terlalu terburu-buru. Ia mengingatkan kalo mengabaikan perintah bisa berubah jadi penghianatan. 


Na Gyeom bangkit dan duduk di sebelah Kang. Ia menggenggam tangan suaminya. Ia minta diberi rasa aman. Mereka belum punya keturunan. Na Gyeom mengatakan akan memberi Kang seorang putra. Anak laki-laki yang sehat seperti dirinya. Dengan begitu ia akan menstabilkan kerajaan. Kang menarik tangannya. Ia mengatakan kalo begitu melahirkan seorang putra, banyak ratu yang lebih memilih putranya daripada suami. Na Gyeom menanyakan maksudnya. Kang menambahkan kalo itu tertulis dalam sejarah. Suaminya adalah matahari terbenam, dan putranya adalah matahari terbit. Na Gyeom memberitahu kalo hati wanita nggak seperti itu. Ingin melahirkan anak yang mirip suaminya adalah harapan yang dimiliki setiap wanita. Kang menebak yang Na Gyeom inginkan hanya melahirkan putra raja. Raja baru untuk mewarisi tahta berikutnya. 


Kjeutdan menyiapkan air hangat untuk Ja Hyeon mandi. Ja Hyeon menyuruh Kjeutdan menunggu diluar. Dia akan mandi sendiri. Kkeutdan menilai kalo Ja Hyeon jadi makin dewasa selama dia nggak ada. Tapi kalo Ja Hyeon melakukan itu, ia akan jadi merasa sedih. Kkeutdan lalu nenarik tangan Ja Hyeon. Ja Hyeon merasa kesakitan lalu menarik tangannya. Kkeutdan merasa ada yang nggak beres. Ia memeriksa tangan Ja Hyeon dan benar saja. Ada banyak bekas luka di sana. Bahkan ditangan yang sebelahnya. Kkeutdan menanyakan siapa yang melakukan itu pada Ja Hyeon? Apa ia mendapat siksaan saat diistana? Ja Hyeon bilang enggak. Kkeutdan lalu mau memeriksa kaki Ja Hyeon juga tapi Ja Hyeon melarang. 


Jungkook menyampaikan ke Hwi kalo mereka menerima kabar dari Yoo Kyung, dia kehilangan matanya. Gi Teuk bertanya gimana itu bisa terjadi? Jungkook memberitahu kalo ratu cemburu dan khawatir kalo Yoo Kyung akan jadi selir. Jadi kata mereka ratu membuatnya buta. Karena seseorang nggak bisa jadi selir kalo mereka memiliki cacat. Hwi memberitahu kalo itu sudah jadi peraturan di istana. Ia berpikir kalo Na Gyeom memperlakukan gisaeng seperti itu, ... . Gi Teuk memberitahu itulah sebabnya dia membuat Ja Hyeon jadi biarawati. Hwi jadi merasa nggak tenang. Ia mengkhawatirkan Ja Hyeon. 


Kkeutdan tiba-tiba masuk. Gi Teuk memarahinya. Beraninya Kkeutdan mengganggu percakapan orang dewasa. Apa dia mempelajarinya dari Roo Si Gae? Kkeutdan mengaku ingin bicara tentang Ja Hyeon. 


Kkeutdan memberikan surat Ja Hyeon sebelum menemui Kang pada Hwi. Ia memberitahu kalo Ja Hyeon memintanya mengirimkannya pada Hwi kalo terjadi sesuatu pada Ja Hyeon. Tapi Kkeutdan mengira kalo Hwi sudah meninggal. Kkeutdan ngdak tahu gimana cara memberikannya. Selama ini dia terus menyimpannya. Hwi membuka surat itu dan membacanya. 


Ja Hyeon: Kekasihku Hwi. 
Kamu adalah orang yang membangunkanku ketika aku tertidur. 
Kamu adalah guruku, kekasihku dan satu-satunya yang kumiliki. 
Demi dirimu, aku akan menjalani kehidupan yang nggak bisa aku hentikan. 
Karena itu, jangan terlalu bersedih. 
Suatu hari ketika kamu berperang, kamu mengatakan kalo hidupmu adalah milikku. 
Hidupmu memang milikku. 
Aku akan pergi lebih dulu dan menunggumu. 
Datanglah padaku setelah menjalani hidup yang panjang. 
Aku akan menjadi bunga yang menunggumu. 


Hwi mengatakan kalo ini yang Ja Hyeon tulis saat menunggu kematiannya. Kkeutdan menyampaikan kalo saat ia membantu Ja Hyeon mandi, ia melihat bekas penyiksaan di tubuh Ja Hyeon. Hwi terkejut. Kkeutdam bertanya apa Hwi sudah mengerti sekarang? Ja Hyeon nggak akan mungkin menemui orang lain meskipun Hwi mati. Hwi langsung bangkit dan keluar. 


Ja Hyeon sedang menata tempat tidur bersama Si Gae. Hwi tiba-tiba masuk dan menyuruh Si Gae keluar. Ja Hyeon memberitahu kalo sudah malam. Kalo ada yang ingin Hwi katakan, besok saja. Hwi membentak Si Gae agar keluar. Si Gae pun keluar. 


Ja Hyeon memarahi Hwi yang bersikap seperti itu pada Si Gae. Mata Hwi merah. Ia menarik Ja Hyeon dan memeriksa tangannya. Ia bahkan ingin membuka pakaian Ja Hyeon untuk memeriksa tubuhnya. Ja Hyeon melarangnya. Apa yangHwi lakukan? 


Hwi duduk di hadapan Ja Hyeon. Ia menangis. Hwi bertanya seberapa menyakitkannya itu? Neraka macam apa itu bagi Ja Hyeon? Ia berniat untuk membunuh mereka. Ia akan menyingkirkan semuanya. Ja Hyeon menatap Hwi. Ia memberitahu kalo bekas luka akan tetap ada. Tapi dia bisa melindungi diri sendiri sekarang. Bekas luka akan tetap ada. 


Hwi bangkit dan memeluk Ja Hyeon. Ia janji nggak akan meragukan Ja Hyeon. Dia nggak akan goyah. Dia hanya benci pada dirinya sendiri karena nggak bisa melindungi Ja Hyeon. Ja Hyeon mengaku tahu. Dengan berderai air mata Hwi mengatakan kalo Ja Hyeon hanya perlu membuangnya. Penderitaan seperti apa yang Ja Hyeon alami sampai tubuhnya yang lemah itu terluka seperti itu? 


Ja Hyeon melepaskan pelukannya lalu menatap Hwi. Ia bertanya apa Hwi akan melakukannya kalo itu dirinya? Hwi nggak akan bisa. Hwi bertanya apa Ja Hyeon ingin mati? Ja Hyeon mengaku awalnya ingin mati, tapi setelah melihat pemakaman Hwi, ia ingin memberikan sesuatu yang pantas didapatkan oleh musuhnya. Ja Hyeon mencoba membunuh Kang dengan tangannya sendiri. Ia dihukum karena penghianatannya. Kang nggak bisa disalahkan jadi ratu menjatuhkan hukuman dengan mengirimnya ke Jeongubwon dan mengubur insiden itu. Ja Hyeon memberitahu kalo dia adalah orang yang berbeda sekarang. Dari orang yang belajar melukis dan melihat pacuan kuda jadi seseorang yang berpikir untuk membunuh seseorang dan berusaha mewujudkannya. Dia bukan Ja Hyeon yang Hwi cintai dulu. 


Hwi kembali menarik Ja Hyeon dalam pelukannya. Ia mengakui kalo ini semua salahnya jadi Ja Hyeon jangan memaafkannya. 


Si Gae dan Kkeutdan menunggu di luar. Si Gae bertanya apa mereka berdua bertengkar lagi? Kkeutdan santai. Hwi mungkin meminta maaf. Si Gae menanyakan kesalahan Hwi. Kkeutdan meremehkan. Orang yang polos seperti Si Gae nggak akan mungkin tahu apa yang terjadi antara seorang pria dan wanita. Si gae mengatakan kalo Kkeutdan juga nggak tahu, dia kan nggak punya kekasih. Kkeutdan sesumbar, bukannya nggak punya, tapi dia menolaknya. Dan semua pelayan ada di bawah. Banyak pria yang mengantre untuk bisa bersamanya. Si Gae meremehkan, lalu kenapa Kkeutdan belum menikah? Kkeutdan beralasan karena dia melayani Asshi. Si Gae mengejek, kalo gitu Kkeutdan nggak akan pernsh menikah. Kkeutdan kesal. Ia menyatakan kalo dia akan menikah. 


Yoo Kyung meminta Jungkook bertemu dengannya. Ia ingin tahu untuk siapa Jungkook bekerja dan apa yang ingin ia ketahui. Jungkook memberitahu kalo dia adalah seseorang yang kehilangan ayahnya di tangan pemberontak. Jungkook mengaku ingin tahu siapa musuhnya yang sebenarnya. 


Yoo Kyung lalu membuka sebuah kotak yang berisi buku catatan kasir. Ia menanyakan apa Jungkook punya kekuatan untuk menggunakannya  kalo dia memberikan informasi? Apakah Jungkook bisa melawan raja? Kalo enggak, maka Jungkook akan kehilangan nyawanya dan kebenaran akan terkubur. 


Jungkook menatap Yoo Kyung lalu mempersilakan seseorang untuk masuk. Orang itu adalah Hwi. Yoo Kyung terkejyt melihat Hwi ternyata masih hidup. Jungkook memberitahu kalo itu adalah kesungguhannya. 


Kang mengaku rindu berburu bersama paman. Paman mengatakan kalo Kang bisa melakukannya sekarang dan pergi berburu. Kang punya 8 wilayah di Joseon. Kang mengatakan kalo orang-orang akan merasa bosan kalo dia melakukannya. Dia akan memuaskan diri dengan memanah. 


Paman mengangguk. Ia tersenyum. Tapi senyumnya berubah jadi menyeramkan saat Kang mengambil busur dan panah. Kang menarik busurnya siap memanah. Tapi dia merasa ada yang aneh dan nggak jadi memanah. Ia melepaskan busur dan panahnya. Tangannya terasa sakit. Dan saat dilihat tangan dan wajah Kang berubah jadi biru. Paman mengambil anak panah Kang menggunakan sapu tangan. Ia memberitahu kalo itu racun. Seseorang berusaha melukai Kang. Kang berteriak marah. 


Hwi dan Ja Hyeon melihat buku catatan kasir yang diberikan oleh Yoo Kyung. Mereka terkejut karena ternyata bukan hanya pelayan istana tapi merrka juga membayar penjaga istana. Para penjaga istana dan prajurit bahkan para dayang juga dibayar setiap bulan. Mereka menghabiskan banyak uang dan menyiapkannya begitu lama dan mengumpulkan orang-orang itu. Hwi menyalahkan dirinya sendiri yang b*doh. Dia bahkan nggak tahu seberapa luas jaring kekuasan Kang. Hwi hanya melawannya karena merasa marah. Ia orang yang b*doh dan naif yang nggak bisa melindungi siapapun. Ja Hyeon membela Hwi. Hwi nggak melakukan kesalahan apapun. Merekalah yang jahat. 


Hwi terus menatap Ja Hyeon. Ia merasa kalo Ja Hyeon sudah jadi rekan sejatinya. Ja Hyeon menyatakan akan tetap pergi bersama Hwi meski dia nggak bisa bertarung sebaik Roo Si Gae. Hwi tersenyum lalu melanjutkan kalo Ja Hyeon nggak akan mendengarkan meski dia melarang. Ja Hyeon mengaku kalo dia nggak punya tujuan. 


Kang sudah diperiksa oleh tabib. Tabib memberitahu kalo racun yang ada di anak panah berasal dari akar. Na Gyeom bertanya apa itu beracun juga? Tabib melanjutkan kalo itu digunakan sebagai tonik yang bisa membunuh nyawa seseorang. Racun itu dicampur dengan batu di panah. Kang terluka saat menarik panah dan racun itu menembus luka. 


Paman mengaku khawatir hari seperti ini akan datang. Ia kembali mendesak Kang untuk menyingkirkan mantan raja. Paman meminta Kang untuk mempelajari situasi. Satu-satunya cara agar Kang bisa tidur tenang adalah dengan menyingkirkan anak itu. Na Gyeom mengangguk setuju. 


Na Gyeom bicara berdua dengan Kang. Ia menyampaikan kalo apa yang dikatakan paman ada benarnya. Ini adalah penghianatan pada raja. Kang mengatakan kalo Eunsung belum lama meninggal dan untuk mengganggu keponakannya yang masih kecil, itu memiliki konsekuensi besar untuk pemerintahan. Lagi pula ibu suri nggak akan tinggal diam. Na Gteom menyarankan kalo Kang nggak perlu memberutahunya tapi memaksanya. Kalo memang itu terlalu sulit, maka Kang bisa mengirimnya ke pengasingan. 


Orang-orang yang menyiapkan panah ditangkap dan dihukum cambuk. Mereka ditanyai siapa yang memerintahkan. Para dayang dan pelayan juga ditangkap. Dayang Hong melapor ke ibu suri kalo mereka akan membawa mantan raja dari Seungpyeongdeug dan mengusirnya dari istana. Ibu suri marah. Ia bertanya kemana mereka akan membawanya? Dayang Hong mekanjutkan kalo mereka berpikir ada orang-orang yang ingin mengembalikan tahta kepada mantan raja yang akan menimbulkan bahaya bagi raja yang sekarang makanya mereka menangkap semua dayang dan pelayan dari tempat tinggal ratu. 


Kakak Na Gyeom membawa beberapa prajurit ke istana mantan raja. Ia memerintahkan untuk masuk dan membawa mantan raja. Di dalam mantan ratu memeluk anaknya erat. Para prajurit itu mengambil paksa mantan raja dari pelukan ibunya. Mantan ratu mengejar mereka dan memohon agar mereka nggak membawa anaknya. Biar dia saja yang pergi. 


Ibu suri datang. Mantan raja langsung menghambur ke pelukan neneknya. Mantan ratu bersujud dihadapan ibu suri agar menolongnya. Ibu suri marah. Ia bertanya siapa yang berani memperlakukan cucunya seperti itu? Beraninya mereka mengusir mantan raja. Kakak Na Gyeom maju. Ia menyampaikan kalo hal itu sudah diputuskan oleh para menteri dengan suara terbanyak. Ibu suri semakin marah. Ia mengingatkan kalo raja masih memiliki dua ratu yang masih hidup, beraninya mereka bertindak tanpa berdiskusi dengannya. Ibu suri melarang mereka membawa mantan raja. Kakak Na Gyeom mengatakan kalo dia hanya mengikuti perintah. Ibu suri menantang mereka untuk membawa raja ke hadapannya. Raja sudah berjanji padanya. 


Kang datang dan menyatakan kalo janji itu susah rusak. Kang mengingatkan kalo anak ibu suri adalah raja Joseon yang menduduki tahta sekarang. Ia memberitahu kalo ia hampir mati karena racun. Kang melanjutkan kalo mantan raja membahayakan raja saat ini dan bisa menjadi penghianat. Mantan ratu menanyakan apa yang akan diketahui pangeran muda tentang itu? Mereka nggak tahu apa-apa tentang itu. Mantan ratu menagih janji Kang untuk melindunginya. Kang menyampaikan karena itulah dia mengirim mantan raja ke pengasingan. Karena Kang nggak punya bukti, dia nggak bisa memerintahkan hukuman mati. 


Ibu suri yang geram bertanya kenapa Kang nggak menurunkan posisinya saja? Mantan raja masih terlalu kecil untuk nggak bersama ibunya. Kang malah mengingatkan ibu suri kalo dia bahkan lebih muda dari mantan raja saat ia harus hidup sendirian di luar istana. Ibu suri nggak bisa bilang apa-apa lagi. 


Kang memerintahkan kakak iparnya untuk membawa mantan raja seperti yang telah direncanakan. Kakak ipar Kang bahkan nggak menghiraukan ibu suri dan mantan ratu yang menangis memanggil-manggil anak dan cucunya. 


Kang bicara berdua dengan ibu suri. Ibu suri marah karena Kang nggak menepati janjinya. Apa dia nggak takut pada langit? Kang mengatakan kalo ibu suri kasihan pada cucunya tapi nggak khawatir pada putranya yang hampir mati. Ibu suri memotong, memangnya apa yang akan anak itu ketahui? Apa yang akan dilakukan ratu yang sudah kehilangan segalanya? Kang memberitahu kalo nasib cucu ibu suri ada di tangan ibu suri. Semakin tinggi ibu suri menunjukkan rasa hormatnya pada raja, maka para pejabat dan rakyat pun akan mengikuti. Tapi ibu suri sepertinya belum memutuskan. Mata ibu suri mulai berair. Ia menanyakan maksud Kang ia harus membuat kesepakatan demi nyawa keponakannya yang masih kecil? Kang memberitahu kalo itu yang ia pelajari dari ibu suri. Ia meminta ibu suri untuk memihaknya. Memastikan para pejabat agar nggak mengejeknya. Kalo itu terjadi maka mereka yang ingin berhianat, akan menyingkirkan niat buruk mereka. 


Na gyeom mendesak Kang agar menurunkan tahta ratu. Ketika mantan raja telah dikirim ke pengasingan,  ibunya nggak bisa terus menjadi ratu. Kang menolak. Menurutnya, kalo mereka mengusirnya maka dia akan menghubungi putranya di pengasingan atau membentuk gerakan pemberontakan. Kang berpikir kalo lebih baik mrngawasinya di istana. Na gyeom memberitahu kalo dia nggak bisa lagi memperlakukan mantan ratu sebagai atasannya lagi. Kang menanyakan apa yang akan Na Gyeom lakukan? Na Gyeom meminta Kang untuk mengumumkan kalo mantan ratu sudah dicopot dari posisinya sesuai dengan protokol yang tepat. Dia tinggal di istana hanya karena permintaan dari ibu suri. Na Gyeom menambahkan kalo dengan cara itu Kang bisa menyelamatkannya. 


Rakyat bersujud di sepanjang jalan yang dilalui oleh mantan raja. Mereka menangis meratapi nasib mantan raja. Mantan raja yang masih kecil itu hanya diam tanpa mengerti apa-apa. Dia ditempatkan di sebuah kurungan layaknya seorang penjahat. 


Hwi melihat itu bersama Ja Hyeon. Hwi teringat saat mantan raja memanggilnya, paman dan menggendongnya. Ja Hyeon menyesalkan mantan raja yang dikirim ke pengasingan tanpa ibunya. 


Jungkook menemui paman sesuai panggilan. Paman meminta Jungkook melakukan sesuatu untuk raja. Jungkook menyampaikan kalo raja adalah pemimpinnya. Tapi sebelum itu, ia adalah orang yang membantunya membalaskan dendam atas kematian ayahnya. Jungkook menambahkan kalo dia nggak akan bisa melakukannya tanpa bantuan raja. 


Paman lalu memberikan sesuatu pada Junhkook. Paman memberitahu kalo itu adalah chowoo. Jungkook mengetahui kalo itu adalah racun. Paman menyampaikan kalo ada seseorang yang harus Jungkook singkirkan dengan itu. Jungkok nggak akan bisa membawa pasukan. Mereka akan mengirim sesrorang untuk menemani Jungkook. 


Paman mengantar kepergian Jungkook. Anak buah paman bertanya kenapa ia mengirim orang lain sedangkan ia bisa melakukannya sendiri. Paman mengaku hanya ingin memastikan apakah Jungkook berada di pihaknya apa enggak. Kalo Jungkook nggak melakukannya, maka dialah yang harus menyelesaikannya. Itulah sebabnya paman memanggil mereka berdua. 


Para pelayan Hwi diam-diam menempelkan pengumuman di banyak tempat. Hwi dan Gi Teuk juga melakukan hal yang sama. Itu adalah pengumuman tentang merebut tahta. 


Bersambung...

Komentar: 
Suka sebel sendiri kalo lihat Kang. Gampang banget dihasutnya. Sama paman, sama Na Gyeom juga. 
Eh, sudah sampai di lima episode ketiga. Rasanya lama banget sampai ke sini. Agak bosen juga, sih. Lihat drama baru-baru ini pada bagus-bagus. Ya, buat pembelajaran juga, sih buat kedepannya kalo milih drama yang episodenya pendek aja. 
Hhh..., masih 5 episode lagi. TT
Semangat! 

Salam 
Anysti18

3 komentar

  1. Semangat kakak... Q slalu nungguin sinopsisnya lho....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas komentarnya. Bikin semangat up lagi. ^_^

      Salam
      Anysti18

      Hapus
  2. Semangat ya kelanjutannya ditunggu pake banget ^_^

    BalasHapus


EmoticonEmoticon