7/29/2018

SINOPSIS The King of Romance Episode 14 PART 3


Bing Bing membuat kue. Bruce mengambilnya dari pemanggang dan mengatakan kalo ini sangat buruk. Bruce menghampiri Bing Bing dan memintanya untuk melihatnya. Ukurannya nggak rata, beberapa retak dan semuanya gagal. Bruce meletakkannya di meja dan membuangnya. Bing Bing bertanya kenapa dibuang? Bruce santai. Kalo nggak dibuang buat apa? 


Bing Bing putus asa. Bruce selalu mengharapkan kesempurnaan dalam semua kue buatannya. Dia bahkan nggak pernah ragu. Walaupun toko gulung tikar, Bruce juga nggak ragu untuk memakannya. Bruce duduk dan menatap Bing Bing. Bing Bing menjelaskan kalo yang ingin dia katakan adalah, dia sama sekali nggak cocok dengan jenis pekerjaan itu. Bing Bing merasa kalo dia harus menyerah sekarang. 


Bruce melipat tangannya dan bertanya maksudnya Bing Bing nggak akan pergi ke Jepang? Bing Bing mengaku tahu kepribadiannya. Untuk mengatakan dengan baik, dia mudah bergaul. Sebenarnya Bing Bing hanya main-main. Lagian ini hanya kehidupan, kenapa dia harus menjadikannya melelahkan dan menggelisahkan? Bing Bing menyadari kalo dia selalu mengurus hal-hal dengan pola pikir cukup baik. Itu karena Bing Bing merasa kalo dia gagal, dia nggak akan sedih. 


Bruce menasehati kalo Bing Bing nggak perlu segitu pesimis. Bing Bing harus percaya diri kalo dapat tantangan. Dengan begitu Bing Bing akan percaya kalo ada makna dibalik semua ini. Bing Bing mengaku tahu apa yang ingin Bruce katakan, jadi optimis atau berusaha keras. Tapi Bruce bukan dia. Bruce adalah dewa makanan penutup. Bahkan saat toko gulung tikar, ia masih tetap bisa kemana saja dan bertahan. Bing Bing memberitahu kalo kata-kata Bruce nggak membuatnya nyaman tapi malah membuat hatinya merasa kosong. 


Bruce menatap Bing Bing dan membuat Bing Bing merasa nggak nyaman. Dia sedang depresi. Nggak seharusnya dia bicara tentang itu. Bruce malah tersenyum. Ia bertepuk tangan karena Bing Bing sekarang tahu caranya menyerang balik. Menurut Bruce, jadi marah artinya Bing Bing nggak mau menyerah, nggak mau dikalahkan. Bing Bing mengangguk. Bruce lalu menceritakan sebuah rahasia. 


Bruce berdiri disebelah Bing Bing. Bagi Bing Bing, ia mungkin guru membuat makanan penutup, tapi sebenarnya dia sama sekali nggak suka makanan penutup. Bruce jatuh cinta pada makanan penutup karena cake pertama yang dia buat. Bruce melihat ekspresi bahagia di wajah orang yang memakannya. Dalam hati Bruce merasakan kehangatan. Bruce lalu bertanya apa Bing Bing pernah merasa seperti itu? 


Bing Bing memberitahu kalo baru-baru ini dia merasakannya. Bruce jadi antusias. Ia bertanya kenapa Bing Bing nggak menggunakan perasaan itu dan bekerja keras untuk mencoba lagi? Bing Bing malah balik nanya, apa dia bisa melakukannya? Bruce menatap Bing Bing tajam. Dia percaya pada Bing Bing. Dan Bing Bing juga harus percaya pada dirinya sendiri. 


Wang Zhen push up. Tapi habis itu dia malah jatuh. Dia kembali teringat alasan Bing Bing berbohong padanya. Bing Bing nggak mau direndahkan. Bing Bing nggak mau dianggap lemah dan nggak layak buat Wang Zhen. Kata orang Bing Bing memanfaatkannya untuk menaiki tangga sosial. 


Wang Zhen bangkit dan duduk. Dia tampak nggak tenang. 


Bel pintu bunyi. Wang Zhen bangkit dan membukanya. Bing Bing datang. Boleh masuk? Wang Zhen mengangguk. Bing Bing memberinya makaron rasa teh hijau. Wang Zhen meraih makaron itu lalu menarik Bing Bing dalam pelukannya (aww... bau keringat). 


Bing Bing meminta maaf. Wang Zhen menggeleng. Dia yang salah. Dia nggak merhatiin perasaan Bing Bing dan mengatakan hal-hal itu. Maaf. 


Wang Zhen memakan makaron Bing Bing dan mengatakan kalo rasanya sangat enak. Bing Bing tersenyum. Bing Bing memanggilnya dokter Wang. Ia melaporkan kalo dia sudah merefleksikan dalam-dalam. Bing Bing janji nggak akan ragu-ragu lagi. Dia juga akan meneliti keahlian kulinernya seperti itu. Wang Zhen mempersilakan Bing Bing untuk melakukan apapun yang dia suka. Wang Zhen hanya berharap Bing Bing nggak akan menyembunyikan masalahnya lagi. Bicarakan dengannya. Mereka akan bicara dan mendiskusikannya dan menghadapinya. Bing Bing mengiyakan. 


Bing Bing lalu menyampaikan kalo dia sudah membuat keputusan tentang tujuannya dan akan mengatakannya pada Wang Zhen. Wang Zhen mengangguk dan siap mendengarkan. Bing Bing melanjutkan kalo dia sudah memutuskan untuk menjadi murid magang Akira-san untuk makanan penutup. Wang Zhen berpendapat kalo nama itu kedengaran seperti patisier terkenal? Bing Bing membenarkan. Dia adalah master terkenal di Jepang. Bruce memberitahunya jadi dia masih mempertimbangkan. Dan setelah mengalami apa yang terjadi kemarin, Bing Bing bertekad untuk pergi ke luar negeri dan meraih kesempatan itu. 


Wang Zhen memotong. Bing Bing mau ke luar negeri? Bing Bing mengiyakan. Dan kalo dia bisa cepat, dia bisa menyelesaikan studinya dalam satu atau dua tahun. Wang Zhen meletakkan makaronnya. (Duh sampai keselek). Wang Zhen bertanya satu atau dua tahun? Bing Bing mengiyakan. Wang Zhen mengingatkan kalo itu masalah penting. Kenapa Bing-Bing nggak berdiskusi dengannya sebelum membuat keputusan? Bing Bing santai menanggapinya, lah ini dia lagi mendiskusikannya??!! (Hadeuh, tepok jidad!) 


Wang Zhen nggak terima. Bing Bing sudah memutuskannya dengan Bruce dan baru mengatakannya padanya sekarang? Dia mengingatkan kalo itu pemberitahuan dan bukannya diskusi. Bing Bing berpikir kalo Wang Zhen pasti akan setuju. Seperti saat Wang Zhen ingin pergi ke Vietnam, Bing Bing juga mendukung. 


Wang Zhen makin gemas. Dia pergi ke Vietnam hanya selama dua atau tiga bulan. Dan Bing Bing pergi selama satu atau dua tahun. Itu jelas-jelas beda! Wang Zhen bangkit. Nggak habis pikir. Bing Bing menyimpulkan kalo itu artinya Wang Zhen nggak mau dia pergi? Tapi bukannya Wang Zhen bilang ingin Bing Bing mengejar mimpinya? 


Wang Zhen menatap Bing Bing dan meletakkan tangannya di lengan Bing Bing. Dia bukannya mau mencegah. Tapi dia merasa kalo Bing Bing punya masalah dalam mengatasi masalah. Wang Zhen mengingatkan kalo dia mendiskusikan tentang Vietnam dengan Bing Bing sebelum mendaftar. Tapi Bing Bing membuat keputusan bersama Bruce untuk pergi ke Jepang bahkan sebelum berdiskusi dengannya. Wang Zhen merasa kalo seolah dia orang terakhir yang tahu. Dengan polosnya Bing Bing membantah dan mengatakan kalo Wang Zhen orang kedua yang tahu. Lagian apa bedanya? Wang Zhen makin kesal. Jelas beda! Ini masalah dengan perasaan. 


Bing Bing juga nggak mau disalahkan. Dia langsung datang dan mengatakannya pada Wang Zhen ketika dia sudah membuat keputusan. Wang Zhen menghela nafas mencoba untuk tenang. Ia mengatakan kalo merupakan berkat untuk bisa melakukan apa yang mau Bing Bing lakukan. Merupakan berkat juga untuk membantu Bing Bing membuat keputusan. Dan merupakan berkat tersendiri juga kalo ada orang lain lagi yang bisa Bing Bing bagi kebahagiaan. Hidup bahagia dan berkat disatukan bersama mulai dari hal kecil dalam hidup. Dan yang Wang Zhen rasakan adalah Bing Bing sama sekali nggak menghargai berkat yang mereka miliki. 


Bing Bing nggak bisa berkata-kata. Dia meraih tangan wang Zhen. Itulah kenapa dia nggak mau hanya dia saja yang selalu menerima. Wang Zhen mencoba membalikkan. Seandainya ia meninggalkan Bing Bing selama satu atau dua tahun, apa Bing Bing mampu melihatnya pergi? Bing Bing menatap Wang Zhen dan nggak bisa menjawab. Dalam hati Bing Bing berkata kalo dia nggak bisa melihat Wang Zhen pergi. Tapi ini adalah kesempatan yang jarang. Apa dia harus menyerah? 


Wang Zhen datang ke gym seperti biasa. Dia melihat Bruce sedang lari di treadmil. Wang Zhen yang masih kesal pada Bruce menghampirinya. Bruce menyapa Wang Zhen dan mengajaknya joging bersama. Wang Zhen iseng menambah kecepatan treadmil sehingga Wang Zhen kewalahan. Apa yang Wang Nuo lakukan? Wang Zhen bertanya kalo Bruce menusuknya dari belakang dan masih berani bertanya? Bruce bingung. Maksudnya? 


Wang Zhen masih menatap Bruce sinis. Bruce bertanya ada apa? Apa dia nggak bahagia? Wang Zhen menyuruh Bruce untuk berhenti bicara. Bruce adalah mantan pacar pacar Wang Zhen dan Bruce berani membuat rencana dengan pacarnya di belakangnya. Apa itu nggak terlalu menyedihkan? Bruce menjelaskan kalo sebenarnya enggak begitu. Ia memberitahu kalo wanita sekarang beda dengan wanita jaman dulu. Wanita sekarang memiliki mimpi. Mereka butuh karir agar merasa stabil. Dia justru membantu Wang Zhen. 


Wang Zhen meledek, Bruce sudah jadi seorang profesional sekarang. Waktu itu dengan kakaknya, mereka berdua... . Bruce buru-buru memotong. Dia ini berbeda. Kakak Wang Zhen itu alien yang nggak menginjak bumi. Wang Zhen tersenyum sinis. Bruce mengambil Yi Le sebagai contoh. Dia pandai, punya kemampuan dan profesional. Pria yang bersamanya bisa mendapatkan keuntungan tanpa henti dari keduanya baik dalam hubungan dan karir. Wang Zhen membenarkan, selama dia nggak ceroboh. Ah, lupain!


Bruce malah jadi penasaran. Yi Le kenapa? Ada apa dengannya? Bruce duduk di samping Wang Zhen dan ingin tahu ada apa dengan Yi Le? Bruce mengatakan kalo Yi Le adalah temannya. Wang Zhen memberitahu kalo otak Yi Le telah menggumpal. Tiba-tiba pingin jadi ibu tunggal. Bruce malah nggak ngeh. Dikiranya Yi Le mau mengadopsi anak. Kontan Wang Zhen menatapnya dan bertanya kemana perginya otak Bruce? 


Bruce mengerti. Yi Le hamil? Apa dia punya pacar? Wang Zhen memberitahu kalo Yi Le nggak bilang apa-apa tapi perasaan Wang Zhen bilang kalo Yi Le belum lama pacaran sama pria itu. Lebih-lebih pria itu nggak tahu kalo Yi Le hamil. Yi Le berpikir untuk melahirkan dan membesarkan anak itu sendiri. Bruce lalu teringat kejadian hari itu. 

Flashback...


Bruce bangun di tempat tidur dan nggak pakai baju. Dan ternyata nggak pakai celana juga. Yi Le yang sedang memakai stocking bertanya apa Bruce sudah bangun? 

Flashback end...


Bruce bertanya apa Yi Le bilang sudah berapa lama dia hamil? Wang Zhen menatap Bruce an curiga, jangan-jangan Bruce pelakunya. Dalam hati Bruce merasa kalo nggak mungkin dia sehebat dan seakurat  itu. 


Wang Zhen pulang dari rumah sakit dengan naik sepeda. Di jalan dia mendapat telpon dari toko perhiasan yang menanyakan apa dia punha janji jam 4 sore? Wang Zhen mengaku nggak punya janji. Dia akan datang tepat waktu. Wang Zhen menutup telponnya dan merasa kalo itulah satu-satunya jalan. 


Bing Bing cerita ke Ah Meng dan Bai He kalo dia bertengkar dengan Romeo. Ah Meng menyuruh Bing Bing untuk pergi dan minta maaf pada dokter Wang sekarang juga. Bing Bing nggak mau. Kenapa dia harus minta maaf? Dia sudah mengatakan apa yang ingin dikatakan tapi Romeo tetap berpikir kalo Bing Bing nggak mempertimbangkan perasaannya. Gimana lagi Bing Bing harus membuktikan kepeduliannya? 


Bai He memberitahu kalo ini namanya perasaan. Kalo seorang pacar pergi ke luar negeri untuk satu atau dua tahun tanpa berdiskusi terlebih dahulu, siapa yang nggak meledak? Bing Bing mengatakan kalo dia berpikir Romeo akan selalu memberinya dukungan. Itulah kenapa ia... . Apa kalo Romeo nggak suka maka dia nggak bisa pergi? 


Bai He duduk. Dia benar-benar kesal. Apa otaknya Bing Bing kotak? Kalopun Romeo nggak mengijinkannya pergi, sebagai pacar Bing Bing harus melakukan itu. Kalo Romeo nggak setuju, maka Bing Bing bisa bercanda padanya. Kenapa Bing Bing malah keras kepala padanya? Bing Bing merasa ngfak gitu. Kapan dia melakukannya? Dia bicara baik-baik kok.


Bai He mengambil paksa ponsel Bing Bing. Bing Bing menanyakan apa yang akan Bai He lakukan? Bai He menulis sesuatu lalu memberikannya pada Bing Bing. 
Romeo sayang, jangan marah. Ini adalah salahku. Di masa depan, aku pasti akan menempatkanmu sebagai prioritas utama dalam hidupku. Kamu akan jadi yang pertama yang aku beritahu semuanya. Kamu adalah langitnya Juliet. 
Bing Bing meraaa kalo itu sangat memuakkan. Ia berniat menghapusnya tapi Ah Meng buru-buru merebutnya dan mengirimnya ke Romeo. 


Bing Bing mengambil ponselnya kembali. Dia kesal karena dua temannya sama sekali nggak membantu. Romeo akan tahu kalo bukan dia yang menulis itu. Gimana nanti Bing Bing akan bicara padanya? 


Wang Zhen sedang di toko perhiasan untuk memilih cincin buat Bing Bing. Ia telah menemukan cincin yang ia cari. Pesan dari Bing Bing masuk. Wang Zhen tersenyum membacanya. Dia merasa kalo itu nggak seperti Juliet. Apa Bing Bing akan bercanda dengan cara itu? 


Wang Zhen keluar dari toko perhiasan. Lah dia baru ingat kalo dia ngdak tahu ukuran jari Bing Bing. 


Ah Meng dan Bai He senang bukan main saat pesan balasan dari Romeo masuk. 
Zhen ngerti. Kamu pipit kecil yang memuakkan. Cium ♡ ^_^
Ah Meng dan Bai He jadi bingung. Siapa Zhen? Bai He malah terpikir kalo Bing Bing lagi main permainan raja dan budaknya. Ah Meng menambahi kalo dia nggak nyangka dokter Wang menyukai permainan kostum. 


Bai He menepuk pundak Bing Bing dan mengaku punya pertanyaan untuk Bing Bing. Apa Bing Bing ingin dipinjami cambuk kulit dan borgol? Bing Bing memberitahu kalo bukan itu maksudnya. Mereka hanya salah paham. Bing Bing mencoba mengalihkan dengan menunjukkan kalo intinya Romeo mengiriminya simbol wajah tersenyum. Itu artinya dia sudah memaafkannya. Iya, kan? Bing Bing merasa itu hebat. Tadinya dia benar-benar khawatir gimana caranya bicara dengannya. 


Bing Bing lalu mendapat telpon dari Chef Ding yang memberitahu kalo dis sudah menghubungi nenek Xu yang menjual jam saku itu. Dia bilang bisa bertemu dengan Bing Bing. Chef Ding akan mengirimikan alamatnya. 


Yi Le bertemu dengan Bruce di kantin rumah sakit. Bruce memberi Yi Le makaron rasa lemon. Yi Le merasa senang dan memakannya dengan lahab. Katanya itu lezat. Bruce menanyakan kalo belakangan Yi Le suka makanan asam? Yi Le langsung tediam mendengarnya. Dia meletakkan makaronnya dan mengambil minumannya. Apa Ah Nuo yang kasih tahu? Bruce mengaku hanya ingin menanyakan apa anak itu miliknya? 


Wajah Yi Le berubah jadi tegang. Tapi sedetik kemudian dia malah tersenyum dan bilang bukan. Bruce terlalu banyak berhayal. Bruce menatap Yi Le tajam. Jelas-jelas sekitar waktu itu saat mereka mabuk dan kemudian... . Sekitar waktu itu, kan? 


Yi Le mendekat. Dia mengaku bertemu dengan pria muda di internet. Sayang mereka berpisah nggak lama setelah mereka berpacaran. Bruce menanyakan sekali lagi apa itu benar-benar bukan anaknya? Yi Le yakin bukan. 


Bruce tampak lega mendengarnya. Fluhh.. . Yi Le tampak kecewa melihatnya. Bruce benar-benar lega. Bruce mengiyakan. Itu seperti hidupnya melintas di hadapan matanya. Yi Le mengerti. Itu yang Bruce lihat saat dia sekarat. Bruce berubsh jadi serius. Kalo memang itu anaknya, maka dia akan bertanggung jawab untuk itu. Yi Le nggak yakin Bruce bisa. Barusan dia lihat Bruce, fluhh sambil menghela nafas. Dan itu sangat jujur. Bruce tersenyum. 

Bersambung...

Komentar:
Hal yang paling manis dari sebuah pertengkaran adalah saat berbaikan. Iya, nggak? Tapi Bing Bing memang naif banget. Pas dia bilang kalo Wang Zhen merasa kalo dia kayak orang terakhir yang tahu Bing Bing mau pergi, dengan santainya dia bilang kalo dia nggak yang terakhir, dia yang kedua. Hadeuh, tepok jidad! Padahal kita tahu kalo Wang Zhen orangnya pencemburu.  

Sama kayak Bruce yang ngira kalo Yi Le mau mengadopsi anak pas Wang Zhen bilang Yi Le mau jadi ibu tunggal. Dua orang itu memang mikirnya terlalu sederhana. 

Dan yang paling aku suka adalah persahabatan antara Bing Bing, Bai He dan Ah Meng. Mereka selalu ada buat Bing Bing dan siap membantu kapan saja. Kayak gitu, ya rasanya punya sahabat perempuan? 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon