7/25/2018

SINOPSIS The King of Romance Episode 14 PART 1


Di pesta penutupan La Muse. Wang Zhen bertanya pada Bruce, apa yang akan Bruce lakukan selanjutnya? Bruce mengaku akan kembali mengajar. Gimana dengan Bing Bing? Wang Zhen melarang Bruce buat menghkawatirkan pacarnya. Dia ada kok. 


Bing Bing lewat dan meletakkan sepiring kue di atas meja. Chef Ding datang dan menyapanya. 


Bruce melihat Yi Le tampak nggak sehat dan menghampirinya. Bruce memberikan kue cokelat lava pada Yi Le yang ia anggap sebagai tamu istimewa. Yi Le menolak. Dia nggak mau makanan penutup apapun karena perutnya sedang nggak enak. Wang Zhen datang dan bergabung bersama Yi Le. Bruce menawarkan sesuatu yang asin, quiche? Yi Le menolak. Dia malah ingin tahu gimana bisa Bruce menutup toko dan masih segini sombong? (Lah, wajahnya Yi Le pucat amat, ya?) Bruce tersenyum dan mengajak mereka untuk bersenang-senang. Toh mau ditutup juga. Bagi Bruce hidup adalah pesta. Jangan memiliki penyesalan dan berbahagialah. 


Yi Le malah jadi emosi. Dia bertanya pada Wang Zhen, apa dia nggak salah dengar? Buat Bruce itu mungkin menyenangkan, tapi gimana kali kenangan indah milik Bruce adalah penyesalan buat yang lain? (Maksudnya?) Bruce tampak nggak ngerti. Wang Zhen bertanya kenapa Yi Le nggak mendukung idolanya? Bukannya dia penggemar setia Bruce? Bruce mengiyakan. Ia mengingatkan kalo Yi Le adalah VVVIP-nya. Ada apa? Yi Le bingung mau menjawabnya. Tadinya dia pikir Bruce akan merasa sedikit sedih jadi dia datang untuk menghibur, tapi kenyataannya Bruce malah bahagia dan bahkan kelihat bangga. Yi Le merasa kalo perutnya benar-benar nggak enak dan pergi. 


Bing Bing mengobrol dengan Chef Ding. Bing Bing bertanya apa dia bisa kembali ke hotel? Chef Ding malah mencibir, Bing Bing mencuri pacar Manajer Ren dan masih ingin kembali ke hotel? Chef Ding memberitahu kalo dia punya teman yang baru membuka restoran dan sedang mencari chef. Bing Bing senang mendengarnya. 


Bai He datang. Bing Bing menyapanya dan bertanya dimana Ah Meng? Bai He memberitahu kalo Ah Meng nggak bisa datang karena kafenya sedang sibuk. Chef Ding menatap Bai He sambil senyum. Bai He jadi merasa nggak nyaman ditatap seperti itu. Bing Bing mengenalkan Bai He pada Chef Ding. 


Bing Bing lalu mengajak Bai He untuk ketemu dengan Bruce tapi Chef Ding malah menahan mereka. Ia memberitahu kalo jepit rambut Bai He tampak unik, pasti memiliki sejarah. Bai He mengaku kalo itu pemberian neneknya. Chef Ding merasa kalo batu akik di dalamnya telah berumur. Ia minta ijin untuk melihatnya. Bai He memberikannya. Chef Ding melihat jepit rambut itu dan mengundang Bai He untuk datang ke toko rumah antik milik ayahnya. Ayahnya adalah ahli barang antik. Bai He ragu. Dia menanyakan pendapat Bing Bing. Chef Ding juga memperbolehkan Bing bing untuk ikut juga. 


Bai He datang ke toko Chef Ding bersama dengan Bing Bing. Mereka tampak kagum pada barang-barang disana. Menurut Bai He seperti menjelajah waktu. Chef Ding memberitahu ayahnya kalo temannya punya jepit rambut dan memintanya untuk melihat. Ayah mempersilakan mereka untuk duduk dan minta diperlihatkan jepit rambutnya. 


Ayah melihat batu akik menggunakan kaca pembesar. Ia pastikan kalo batu akiknya antik. Tapi bagian lain dari jepit rambut itu baru dibuat, jadi selain batu akiknya, yang lain itu nggak ada harganya. Bai He kecewa. 


Bing Bing melihat jam saku yang menarik perhatiannya dan meminta Chef Ding untuk memperlihatkannya padanya. Rupanya Chef Ding memang berencana memperlihatkannya pada Bing Bing. Ia menunjukkan kalo pria dalam foto itu mirip sama pacarnya Bing Bing. Bai He yang juga melihatnya membenarkan. Tapi gadis disampingnya tampak buram. Ayah Chef Ding memberitahu kalo jam saku itu dijual padanya oleh seorang nenek tua dari desa militer nggak jauh dari sana. Di balik jam itu ada yang menyedihkan tapi indah. 


Bing Bing meminta ayah Chef Ding untuk menjual jam itu padanya. Bai He mengingatkan kalo Bing Bing nggak punya uang. Bing Bing mengaku merasa nggak asing saat ia melihat jam saku itu. Ayah Chef Ding mengangguk. Chef Ding memberitahu kalo harganya NT$80.000. Bing Bing merasa kalo itu mahal tapi Chef Ding bilang kalo itu sudah sangat murah. 


Bing Bing mengembalikan jam itu pada Chef Ding. Chef Ding mengingatkan kalo bukannya Bing Bing sangat menginginkannya? Bing Bing memutuskan untuk membiarkannya pada takdir. Chef Ding lalu memberitahu Bing Bing kalo dia sudah bertanya pada temannya pemilik restoran. Bing Bing bisa pergi mencobanya besok jam 9 pagi. Bing Bing senang dan berterima kasih pada Chef Ding. Bing Bing merasa kalo itu bagus. Dia nggak akan lagi bosan sepanjang hari di rumah. 


Malam harinya Bing Bing bermimpi tentang cinta masa lalunya. Pria yang ada dalam jam saku tadi siang bilang pada Bing Bing kalo dia akan selalu membawanya seperti Bing Bing yang selalu bersamanya. Bing Bing berpesan pada pria itu untuk menjaga diri dan dia akan menunggu sampai ia kembali. 


Bing Bing terbangun. Dia nggak habis pikir kenapa dia bermimpi seperti itu? Ia merasa itu terjadi karena apa yang ia pikirkan tadi siang. Sebenarnya Bing Bing ingin membeli jam itu untuk Romeo tapi sayangnya dia nggak punya cukup uang. Bing Bing lalu ingat kalo dia punya wawancara besok. Dia nggak boleh terus memikirkannya. Cepat tidur!


Bing Bing datang ke restoran milik teman Chef Ding dan dia terlambat. Bing Bing lalu ke dapur untuk dites. Ia membuka tas pisaunya dan malsh mendapati kalo pisaunya tumpul. Bing Bing membuat suatu masakan sambil ditunggui oleh pemilik restoran. 


Masakan Bing Bing sudah jadi. Ia menyuguhkannya pada pemilik restoran. Pemilik memberitahu kalo membuat makanan yang enak adalah kualifikasi dasar seorang koki. Dan kualitas pribadi dan etika kerja adalah apa yang mempengaruhi keputusannya dalam mempekerjakan seseorang. Pemilik bertanya sudah berapa lama Bing Bing jadi asisten Chef di hotel Kai Li? Bing Bing menjawab 4 tahun. Pemilik berpikir kalo jalan Bing Bing untuk jadi Chef masih panjang. Bing Bing kecewa. Dia ditolak.


Bing Bing lalu bermain game dengan teman-temannya. Sebenarnya dia juga nggak mau jadi pecundang. Tapi setelah jadi asisten Chef selama bertahun-tahun, gimana bisa dia nggak berkembang sama sekali? Teman Bing Bing menyarankan agar Bing Bing menggunakan avatar Julietnya untuk melakukan siaran langsung. Dijamin uangnya pasti bagus. Gui Lian setuju. Menurutnya Juliet sangat populer. Kalo Bing Bing datang ke perusahaan game dan melakukan siaran langsung, dia pasti bisa mendapatkan penghasilan sekitar NT$70.000-80.000 perbulan. Teman-teman Bing Bing mendukung Bing Bing. Mereka menyemangatinya kalo itu pasti akan mudah. 


Bing Bing benar-benar melakukan siaran langsung. Ia memperkenalkan sebuah permainan. Sayangnya Bing Bing hanya mendapatkan sedikit pemirsa. Baru juga mulai dia sudah terbunuh. 


Seseorang menghampiri Bing Bing dan bilang nggak papa. Normal kalo punya sedikit pemirsa saat Bing Bing baru mulai. Orang itu menyuruh Bing Bing untuk datang 3 kali dalam seminggu. Siaran dimulai dari jam 1 siang sampai pukul 9 malam. Bing Bing bisa mencoba bermain diantara jam itu. Bing Bing akan mencatat waktunya dan mengambil ponsel tapi malah membuat ponselnya terjatuh. Ponsel Bing Bing layarnya jadi retak gara-gara jatuh. 


Bing Bing berbelanja bersama Wang Zhen tapi malah melamun mulu. Wang Zhen yang sudah berjalan di depan kembali lagi dan mengambil gambar bersama Bing Bing menggunakan ponsel. Bing Bing protes kenapa Wang Zhen terus-terusan ngambil foto? Wang Zhen mengatakan kalo dia membuat kenangan untuk mereka. 


Bing Bing nggak bilang apa-apa lagi. Wang Zhen bertanya ada apa? Apa sesuatu nggak berjalan lancar? Alis Bing Bing hampir menyentuh poninya. Bing Bing mengelak. Dia lalu cerita kalo dia dapat pekerjaan. Wang Zhen bertanya apa di restoran yang Bing Bing pernah cerita itu? Bing Bing memberitahu kalo itu masih masa percobaan tapi dia akan mencobanya. Wang Zhen tersenyum dan membelai kepala Bing Bing. Dia tahu Bing Bing pasti bisa. Ia juga yakin kalo setelah meninggalkan Bruce, Bing Bing akan segera jadi Chef. 


Wang Zhen mengambil buah. Ia meminta Bing Bing mendekat. Wang Zhen ingin Bing Bing pindah ke rumahnya saat ia pergi ke Vietnam. Bing Bing bertanya kenapa? Wang Zhen memberitahu kalo di rumahnya ada AC, bak mandi, dan juga dapurnya besar. Menurutnya tinggal disana lebih baik. Bing Bing malah merasa sebaliknya. Secara Wang Zhen kan bujangan, kalo dia tinggal disana, maka itu akan seperti sebuah skandal.


Wang Zhen tetap menyuruh Bing Bing pindah. Sedetik kemudian Bing Bing malah jadi girang. Ia bertanya apa boleh dia berendam di bak mandi? Wang Zhen memgangguk. Dalam hati Bing Bing malah ngeluh. Kenapa harus nunggu bulan depan? Cuacanya dingin. Dia ingin berendam sekarang. Wang Zhen juga menyadari kalo pipit kecilnya pingin banget berendam di bak mandi rumahnya. 


Wang Zhen melarang Bing Bing bilang seperti itu dihadapan pria. Bikin nggak bisa tidur. Bing Bing meledek, kenapa wajah Wang Zhen jadi merah? Dia kan dokter kandungan? Bukannya dia sudah sering melihatnya? Wang Zhen santai. Dia memberitahu kalo wanita-wanita itu nggak dipanggil Gao Bing Bing. Eh, giliran Bing Bing yang malu. Wang Zhen berjalan meninggalkan Bing Bing. 


Bing Bing nggak tenang dikamarnya. Gimana bisa dia bohong pada Romeo? Bing Bing merasa kalo keputusannya benar. Harusnya dia  nggak perlu membuat Wang Zhen khawatir saat Wang Zhen sendiri sedang sibuk. Bing Bing lalu melihat fotonya bersama Romeo di ponselnya yang layarnya retak. Hhhh... . 


Wang Zhen menata makanan di kulkas lalu meminum susu. Dia melihat fotonya bersama Bing Bing di ponselnya. Wang Zhen nampak sedih menyaksikan senyum Bing Bing yang belakangan ini makin jarang. 


Wang Zhen masuk ke ruang istirahat dan melihat Ah Bo tiduran. Apa sekarang waktu istirahatnya? Bukankah seharusnya dia pergi ke kamar 247 untuk membantu Nyonya Hu? Ah Bo bangun dan langsung menatap Wang Zhen sinis. Wang Zhen mengerti. Dia lalu menelpon Xiao Fang dan memintanya untuk membantu melakukan tes kehamilan pada nyonya Hu di kamar 247. 


Wang Zhen bertanya ada apa? Ah Bo memberitahu kalo mereka putus. Putus? Pria dengan 8-pack itu? Ah Bo mengangguk membenarkan. Dia menangis. Sejak mulai magang sampai sekarang, setiap hari dia kelelahan seperti anjing dan nggak ada hasil dari pekerjaannya. Dia bahkan nggak tahu apa yang ingin dia lakukan. Wang Zhen nggak ngerti apa hubungannya hal itu dengan putusnya Ah Bo. Ah Bo mengatakam tentu ada hubungannya. Kalo dia nggak bisa mencapai sesuatu dalam pekerjaannya maka dia juga nggak akan merasakannya dalam hubungannya. Pacarnya sibuk kerja tiap hari dan nggak memperdulikannya. Ah Bo bertanya tentang masa depan mereka pada pacarnya tapi dia nggak menjawab Ah Bo. Ah Bo menangis sedih dan akan melupakannya saja. 


Wang Zhen duduk. Ia menyimpulkan kalo wanita butuh pernikahan untuk mendapatkan perasaan aman? Ah Bo merasa nggak ada gunanya ngomongin itu. Toh mereka sudah putus. Dia lalu kembali tiduran. Wang Zhen tampak memikirkannya. 


Wang Zhen makan sambil berkirim pesan dengan Bing Bing. 

Wang Zhen: Gimana pekerjaan hari ini? 

Bing Bing: Aku kepala Chef yang membanggakan hari ini. Pelanggan sangat menyukai ravioliku dan mereka memanggilku ke meja mereka untuh berterima kasih. 


Wang Zhen lalu bangkit dan meninggalkan makanannya. Dia melakukan pemesanan tempat di restoran tempat Bing Bing kerja. 


Yi Le datang dan langsung menyerbu camilan Wang Zhen. Dia bertanya apa yang Wang Zhen lihat? Segitu seriusnya. Wang Zhen mengaku nggak lagi lihat apa-apa. 

Bersambung...

Komentar:
Yang namanya bohong apapun alasannya tetep aja nggak baik kalo menurutku. Nggak ada tuh yang namanya bohong demi kebaikan. Dikiranya nggak sakit apa kalo orang yang dibohongin tahu. Lah kok jadi sewot sendiri? Hadeuh, tepok jidad!

Salam 
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon