8/31/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 18 PART 2


Si Gae datang ke istana dan bertemu dengan dayang ibu suri. Roo Si Gae menyampaikan kalo Ja Hyeon ingin bertemu dengan ibu suri. Dayang mengatakan kalo sudah cukup merepotkan Ja Hyeon pergi dari kuil Jeongeop. Si Gae mau memberitahu kalo Hwi..., eh, maksudnya itu berkaitan dengan pangeran Eunsung yang meninggalkan beberapa varang. Ja Hyeon ingin bertemu dengan ibu suri karena ingin memberikan sesuatu padanya. 


Dayang menanyakan kenapa Si Gae masih belum belajar sopan tahun? Dayang tahu kalo sebenarnya Si Gae tahu gimana caranya bicara formal. Si Gae nggak menggunakannya dengan sengaja, kan? Si Gae malas. Dia nggak tertarik dengan itu. Ia maju dan bertanya pada dayang, apa doa nggak bawa gula-gula? Dayang malas dan memalingkan wajahnya. 


Seorang pria membagikan sesuatu pada sekumpulan pria sambil menanyai asal mereka. Kakak Na Gyeom datang. Para pria yang berbaris itu melihatnya dan memanggilnya. Mereka hendak menghampirinya tapi ditahan. Kakak Na Gyeom lalu masuk dengan leluasa. 


Nggak jauh dari sana nampak Hwi dan Jungkook sedang mengawasi. Hwi sampai nggak habis pikir gimana dia bisa segitu kurang ajar, sedang dia adalah kakak dari ratu dan juga seorang Byeongjo (Menteri Urusan Militer). Beraninya dia menyuruh orang-orang itu untuk berbaris dan menerima suap? 


Jungkook menyindir kalo di dalam gua yang tanpa harimau, kelinci itu akan bertindak sebagai raja. Dia mengambil alih posisi pangeran Yang Ahn yang sudah nggak ada. Hwi hanya menghela nafas nggak nyangka. Jungkook melanjutkan kalo pangeran Jin Yang menyambut hangat para koruptor yang mendukungnya. Selama mereka nggak memberontak melawannya. Dan mereka bisa diam-diam mengumpulkan kekayaan. Bahkan kalo mereka menerima suap, dia akan menutup mata. 


Jungkook menatap Hwi dan memberitahu kalo dari Hojo (menteri perpajakan), Jeongyeon sampai Uuijeong (penasehat Negara Kanan), Park Boogyung, mereka semua sibuk mengumpulkan uang kotor. Hwi bertanya-tanya apa yang mereka lakukan? Apa mereka nggak takut dengan mata rakyat? 


Jungkook mengingatkan kalo Kang adalah raja dengan latar belakang yang busuk, maka para menteri tahu kelemahannya. Mereka sepakat untuk saling menutupi kesalahan. Dan rakyatlah yang menderita. Rakyat marah karena selebaran yang tersebar dan pemerintah yang korup. Jungkook memberitahu Hwi kalo ada percikan api maka semuanya akan terbakar. 


Hwi memberitahu kalo setiap raja yang naik tahta harus melakukan upacara di makam raja Taejo, pendiri Joseon. Ia merasa kalo kakaknya pasti akan segera melakukannya. Jungkook mengatakan akan mencaritahu apa saja agenda raja. Hwi berencana akan mulai betaksi saat Kang pergi kesana. Hwi lalu menatap Jungkook seraya mengangguk. 


Na Gyeom menghadap ibu suri dan mantan ratu. Na Gyeom mengungkit Ja Hyeon yang berani menentang ibu suri dengan meninggalkan Jeongubwon sendirian. Ia merasa kalo itu nggak bisa dibiarkan. Menurutnya itu sama saja dengan menghina keluarga kerajaan. 


Mantan ratu mengatakan kalo dia dengar Ja Hyeon sakit. Dia pulang ke rumah untuk sementara waktu agar bisa memulihkan kesehatannya. Na Gyeom menatap mantan ratu sinis. Ia mengatakan kalo meskipun Ja Hyeib sakit, dia harus mati di sana. Seorang biksuni nggak punya urusan di luar kuil. 


Mantan ratu menatap Na Gyeom dan memintanya untuk nggak khawatir dengan hal-hal semacam itu. Mereka harus menyiapkan ruang persalinan dan menyiapkan diri untuk persalinan tapi mereka sama sekali nggak tahu banyak tentang kehamilannya. Na Gyeom menatap mantan ratu seolah tersindir. 


Ibu suri yang sedari tadi hanya diam akhirnya angkat bicara. Mereka akan meminta tabib untuk memeriksa nadi Na Gyeom dan mengetahui kapan mereka harus mulai mempersiapkan persalinan. Na Gyeom nggak bisa berkutik dan hanya bisa mengangguk. 


Di luar dayang memberitahu kalo putri Daejehak ada di sana. Ibu suri memintanya untuk masuk. Na Gyeom nggak setuju dan menegur ibu suri. Ibu suri menatap Na Gyeom dan mengatakan kalo dia ingin mendengar langsung dari Ja Hyeon tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ibu suri mengaku akan mengurusnya sendiri dan meminta Na Gyeom untuk kembali ke tempatnya. 


Na Gyeom keluar dan berpapasan dengan Ja Hyeon. Na Gyeom merasa kalo Ja Hyeon benar-benar punya nyali. Dia pikir dia sedang ada dimana? Apa Ja Hyeon sungguh ingin mati? Ja Hyeon tersenyum dan menanyakan kabar ratu. Ia mendengar kalo Na Gyeom hamil. Selamat. Na Gyeom marah. Dia bertanya kenapa Ja Hyeon melakukan itu? Apa yang sebenarnya Ja Hyeon rencanakan? 


Ja Hyeon menatap Na Gyeom dan mengatakan kalo setelah terkurung di Jeongubwon, dan menjalani kehudupan yang sama dengan seorang tahanan, Ja Hyein berpikir kalo akan lebih baik memakai pakaian sutra dan makan makanan yang lezat mesku hidup terkurung di dalam istana. Na Gyeom panik. Apa Ja Hyeon sudah g*la? Apa dia sungguh ingin jadi selir? 


Ja Hyeon tetap tenang. Ia ingin meminta maaf pada ibu suri. Ia akan mengatakan pada Ibu suri kalo ia akan melakukan apa yang diinginkan oleh raja. Na Gyeom menatap Ja Hyeon tajam, jangan mimpi! Ja Hyeon menatap perut Na Gyeom dan menasehati kalo Na Gyeom harus melahirkan seorang putra karena seorang anak perempuan nggak akan berarti untum tahta. Tapi kalo seorang selir melahirkan putra, maka dia bisa menjadi raja. 


Na Gyeom seolah tersulut. Ia maju dan hendak melakukan sesuatu pada Na Gyeom tapi keburu dayang menyela mengatakan kalo ibu suri sedang menunggu Ja Hyeon. Silakan masuk. Ja Hyeon yang sedang menatap Na Gyeom tajam lalu masuk ke istana Ibu suri. 


Ja Hyeon memberi hormat pada ibu suri. Ibu suri menanyakan keadaan Ja Hyeon karena dia mendengar Ja Hyeon sedang sakit. Ja hyeon berterima kasih atas perhatian ibu suri. Ibu suri kembali bertanya kalo dia dengar Ja Hyeon punya beberapa barang Eunsung? 


Ja Hyeon lalu mengambil barang bawaannya dan memberikannya pada ibu suri. Ibu suri nampak tegang membuka apa yang dibawa oleh Ja Hyeon. Mantan ratu bertanya bukankah itu kain sutra? Ja Hyeon mengangguk membenarkan. Ibu suri mengambil kain itu dan melihat ada tulisan di dalamnya. 


Ibu suri, ini aku, putramu yang nggak berbakti. Ibu pasti telah mendengar kalo aku telah mati saat mencoba melarikan diri. Tapi itu nggak benar. Berkat bantuan orang-orang yang setia, kami bisa menculik mantan raja dan sekarang kami sedang bersembunyi. 
Kakak sudah membuat kesepakatan dengan orang Jurchen dan menggadaikan negeri kita. Juga mencoba membunuhku dan mantan raja. Untungnya aku bisa menyelamatkan mantan raja dengan bantuan orang-orang yang setia. 


Namun aku nggak berdiam diri dan melihat kekejaman kakak lebih lama lagi. Ketika aku sudah siap, aku akan menggulingkan kakakku dan melindungi mantan raja yang akan kembali menduduki tahta. Tolong bantu kami mewujudkan impian ini dan melindungi mantan raja. Tolong jaga kesehatan ibu agar kita bisa bertemu lagi sampai saat itu tiba. 
Dari Hwi, putramu yang nggak berbakti. 


Ibu suri sampai menangis membacanya. Mantan ratu menatap Ja Hyeon dan bertanya, pangeran Eunsung masih hidup? Ja Hyeon hendak menjawabnya tapi sebelumnya dia melihat ke belakang. Ia akhirnya menghampiri mantan raja dan memberitahu kalo Hwi bersama mantan raja. Mantan ratu terkejut. Benarkah? Apa dia nggak terluka? Apa dia baik-baik saja? Ja Hyeon menenangkan. Dia memberitahu kalo mantan raja tumbuh dengan baik. Mantan ratu menangis syok. 


Ibu suri menangis sambil memeluk kain sutra itu. Ibu suri mengaku sudah menduganya. Di sudut hatinya, ia yakin kalo anaknya belum mati. Ibu suri yakin Hwi akan menyelamatkan keponakannya yang masih kecil dan hidup dengan sehat. Seperti mimpi, ibu suri berharap itu akan menjadi kenyataan. 


Mantan ratu juga menangis. Ibu suri menatap Ja Hyeon dan menanyakan apakah putranya benar-benar masih hidup? Ja Hyeon mengatakan kalo mereka pergi ke Yeong Wol bersama-sama dan menyelamatkan mantan raja. 


Kang terkejut dengar dayang memberitahunya kalo ja Hyeon datang ke istana. Dayang melanjutkan kalo Ja Hyeon sedang mengunjungi ibu suri. 


Ja Hyeon memberitahu ibu suri kalo dia nggak bisa bergerak bebas karena para penjaga mengawasi rumahnya. Ja Hyeon akan berterima kasih kalo ibu suri memberinya ijin untuk berkunjung dan menyampaikan berita tentang pangeran dan mantan raja pada ibu suri. 


Ibu suri mengatakan akan memberitahu dayang Jang. Mantan ratu berpesan kalo Ja Hyeon harus berhati-hati karena masa depan putranya ada di tangan Ja Hyeon. Ja Hyeon meminta mantan ratu untuk nggak mengatakan itu. Pangeran lah yang melindungi mantan raja dengan segenap kekuatannya. Ja Hyeon hanya melakukan tugasnya. 


Ibu suri bertanya kalo Ja Hyeon pasti membencinya. Ibu suri bahkan nggak tahu kalo Ja Hyeon sedang membantu Hwi tapi ibu suri malah memperlakukan Ja Hyeon dengan kejam. Ja Hyeon malah merasa sebaliknya. Pangeran hanya percaya pada ibu suri. Ja Hyeon merasa kalo Hwi pasti merasa sulit melindungi mantan raja dan berpura-pura mati. Dan untuk bisa hidup lagi, juga mampu melayani mantan raja di bawah sinar matahari yang cerah, Hwi butuh bantuan dari ibu suri dan mantan ratu. Ibu suri mengangguk. 


Ayah Ja Hyeon pulang dari dinasti Ming. 


Ja Hyeon keluar dari istana ibu suri. Di jalan dia ditemui oleh dayang Kang. Dayang menyampaikan kalo raja ingin bertemu dengan Ja Hyeon sebelum dia pergi. Ja Hyeon terkejut mendengarnya tapi dia hanya bisa mengangguk mengiyakan. 


Ja Hyeon dibawa dayang untuk menemui Kang yang rupanya sudah menunggunya. Kang berbalik dan menatap Ja Hyeon. Kang menanyakan kenapa Ja hyeon datang ke istana? Ja Hyeon mengatakan kalo dia ingin membuat kesan yang baik pada ibu suri agar bisa masuk dengan mudah kedepannya. Kang tersenyum mengetahui Ja Hyeon sudah belajar untuk mempertimbangkan hal-hal yang seperti itu. 


Ja Hyeon mengakui kalo tetap b*doh telah menempatkannya ke posisi sekarang. Dia kehilangan kekasihnya, disiksa, juga hampir menghabiskan seluruh hidupnya terkurung di Jeongubwon. Kang menyindir apa dia harus bilang kalo Ja Hyeon yang baru sangat mengagumkan? 


Ja Hyeon mengaku akan sering mengunjungi ibu suri. Dan kalo ada waktu, dia juga akan menemui Kang. Kang maju menghampiri Ja Hyeon dan menanyakan kenapa dia berubah? Kang mengaku terus berpikir kapan Ja Hyeon mulai berubah? Sesaat kemudian Kang membenarkan, dengan semua yang telah Ja Hyeon lalui, seseorang pasti bisa berubah. Eunsung sudah meninggal, juga waktu telah berlalu. Kang berpikir kalo Ja Hyeon sudah sadar. 


Ja Hyeon hanya menunduk dengan wajah sedihnya. Kang menatapnya dan menanyakan bukankah Ja Hyeon ingn jadi ratunya? Ja Hyeon mengangkat wajahnya dan mengangguk pelan. Kang melanjutkan kalo Ja Hyeon mengejutkannya saat di kuil dengan permintaan seperti itu. Kang menanyakan apa ada sesuatu? Atau ada seseorang yang sedang Ja hyeon sembunyikan? 


Ja Hyeon langsung menatap kang tajam. Kang bertanya bukankah Hwi masih hidup? Ja Hyeon nampak gugup tapi dia berusaha menyembunyikannya. Kang kian mendekat. Dia menebak kalo Eunsung lah yang menyelamatkan Ja Hyeon dan mereka berdua tinggal bersama di kuil. Kang lalu datang dan Ja Hyeon ingin membantu Eunsung melarikan diri. Ja hyeon bilang ingin menjadi ratu dan ingin pulang ke rumah. Itu kan rencana Ja Hyeon? 


Ja Hyeon yang tetap tenang hanya menghela nafas. Kang melanjutkan kalo tanpa mengetahui hal itu, Kang merasa senang untuk sesaat dengan tipuan dan ejekan Ja Hyeon. Jantungnya berdetak kencang. 


Ja Hyeon langsung menatap Kang. Ia mendengar kalo ratu sedang hamil. Kalo dia melahirkan seorang putra maka Kang nggak akan punya alasan untuk menggulingkannya. Karena Kang nggak bisa memberinya apa yang ia inginkan, apa Kang mencoba menghindari kesalahan dengan mengungkit orabg yang telah mati? 


Tanpa mengalihkan tatapannya Kang menanyakan kalo dia benar-benar menjadikan Ja Hyeon sebagai ratunya, lalu apa yang akan Ja Hyeon lakukan selanjutnya? Terlepas dari siapa yang akan melahirkan putra atau putrinya. Kalo Kang menjadikan Ja Hyeon ratunya, maka Eunsung yang masih hidup akan rahu gimana rasanya tinggal di neraka. 


Ja Hyeon nggak mau kalah. Dia mengatakan kalo Kang harus menepati janjinya. Ja Hyeon mengaku akan terus menunggu. 


Dayang menghampiri Kang dan memberitahu kalo Daejehak sudah kembali dari Ming. Kang lalu kembali menatap Ja Hyeon dan sesumbar kalo pengakuan Kaisar Ming akan memperkuat pengakuan atas penobatannya. Bahkan kalo Eunsung masih hidup, maka nggak akan ada yang berubah. 


Ibu suri menunjukkan surat dari Eunsung pada sekretaris kerajaan yang nggak lain adalah kakaknya. Sekretaris kerajaan mengabarkan kalo Daejehak sudah kembali. Itu artinya Kaisar Ming mengakui raja. 


Ibu suri santai mengatakan kalo Kang nggak pantas menjadi raja. Dia menggadaikan negeei mereka pada orang-orang Barbar atas hidup Eunsung. Sekretaris kerajaan menduga kalo itu adalah ulah pangeran Yang Ahn. Ibu suri bertanya sinis, apa sekretaris kerajaan pikir Kang nggak tahu? Ibu suri meyakini kalo apa yang terjadi pada Eunsung dan Seungpyung adalah perintah dari raja. 


Sekretaris kerajaan menanyakan apakah mengembalikan tahta mantan raja adalah pilihan yang terbaik? Ibu suri menanyakan maksud kakaknya. Sekretaris kerajaan melanjutkan kalo semua perbuatan kotor terungkap, dan menggulingkan tahta lagi, apa itu akan membantu? Apa yang akan dipikirkan oleh rakyat tentang keluarga kerajaan? Ia mengingatkan kalo raja yang sekarang juga putra ibu suri. 


Ibu suri buru-buru memotong ucapan kakaknya. Kalo dia memaafkan penghianatan dan pembunuhan hanya karena Kang adalah putranya, setelah memaafkan tindakannya, apa dia harus hidup seolah nggak ada yang terjadi? Bahkan kalo negeri mereka hancur? Seorang ibu harus mengarahkan anaknya ke jalan yang benar saat dia melenceng dari jalannya. Sekretaris kerajaan hanya menghela nafas. 


Daejehak menghadap raja dan menyampaikan kalo dinasti Ming akan mengirim delegasi untuk bertemu dengan pangeran Seungpyung untuk mengkonfirmasikan penyerahan tahtanya. Kang menghela nafas. 


Kakak ipar Kang menanyakan gimana bisa Daejehak membiarkan hal itu terjadi? Ia mengatakan kalo harusnya Daejehak mendapatkan pengakuan kaisar. Daejehak mengaku kalo dia nggak punya alasan untuk menolak saat mereka ingin mengikuti prosedur. Daejehak melanjutkan kalo mereka membawa pangeran Seungpyung kembali dari pengasingan dan memintanya menemui utusan ... . 


Kakak ipar Kang bersuara lagi. Ia mengatakan hal itu karena pangeran Seubgpyung sekarang nggak ada di sana. Daejehak tampak terkejut mendengarnya. 


Salah seorang menteri Kanan menyampaikan kalo ada banyak hal yang terjadi saat Daejehak pergi. Pangeran Yang Ahn berusaha menyembunyikan pangeran Seungpyung lalu dieksekusi. 


Kang memerintahkan agar anak itu ditemukan sebelum delegasi datang. Kalo perlu cari di setiap wilayah Joseon. Temukan dia dan bawa ke hadapan Kang. Semua menteri menunduk nggak berani. 


Daejehak menatap Jungkook seolah tahu kalo itu adalah bagian dari rencana mereka. 

Bersambung...

Komentar:
Baru aja berlega hati karena paman sudah nggak ada, eh, sekarang malah jadi sebel lagi sama kakaknya Na Gyeom. Hadeuh, tepok jidad! 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon