8/11/2018

SINOPSIS The King of Romance Episode 15 PART 3

King of Romance 15-3


Wang Zhen bangun pagi seperti biasanya. Tahu-tahu Bing Bing sudah ada di dapurnya dan menawarinya sarapan. Wang Zhen heran melihat ada banyak nasi goreng. Kenapa Bing Bing masak banyak nasi goreng? Bing Bing bilang kalo dia khawatir Wang Zhen akan merindukan masakan itu kalo dia nggak ada. Bing Bing memasukkan semuanya ke kulakas agar Wang Zhen bisa memanaskannya kapanpun. 


Wang Zhen tersenyum. Dia bertanya bukannya penerbangan Bing Bing besok lusa? Ekspresi Bing Bing mendadak berubah. Wang Zhen membelai rambutnya. Bing Bing sudah nggak tahan mau meninggalkannya, ya? Bing Bing diam. 


Wang Zhen lalu memeluknya. Ia menasehati kalo Bing Bing harus melakukan yang terbaik. Nantinya akan sulit bagi mereka dan mereka harus saling menyemangati satu sama lain. Wang Zhen meminta Bing Bing untuk menghubunginya kapanpun Bing Bing merindukannya. Mereka akan melakukan video call. Bing Bing juga bisa kembali kalo dia merasa lelah. Bing Bing mengangguk.

Bing Bing melamun sehabis mereka sarapan. Wang Zhen keluar dari kamarnya habis ganti baju. Bing Bing menghampirinya dan membantunya memakai jas. Wang zhen meminta Bing Bing untuk meluangkan waktunya hari ini karena ada yang ingin Wang Zhen bicarakan. Bing Bing mengiyakan. Wang Zhen melanjutkan kalo dia akan mengunjungi Bing Bing di Jepang kalo dia sudah menyerah terimakan pekerjaannya. 


Bing Bing tiba-tiba menyandarkan kepalanya di punggung Wang Zhen lalu memeluknya. Wang Zhen menggenggam tangan Bing Bing dan bertanya ada apa? 


Wang Zhen berbalik dan menatap Bing Bing. Bing Bing balik menatap Wang Zhen dan bertanya apa nggak ada ciuman perpisahan? Wang Zhen tersenyum lalu mencium kening Bing Bing. Bing Bing tahu-tahu maju dan mencium Wang Zhen lama. 


Wang Zhen menatap Bing Bing sambil senyum. Dia mengaku sangat bahagia. Sayang kebahagiaan itu akan berangsur menghilang. 


Bing Bing lalu memeluk Wang Zhen. Wang zhen mengatakan kalo peluang mereka bersama sangat kecil. Wang Zhen bahkan nggak ingin menghitungnya. Dia hanya tahu kalo peluang dia kehilangan Bing Bing adalah nol. Bing Bing menangis mendengarnya. (Duh, sedih amat, ya? Wang Zhen nggak tahu kalo bentar lagi dia bakal ditinggalin). 


Wang Zhen lalu melepaskan pelukannya. Romeo akan pergi kerja. Bing Bing lalu memberikan tas Wang Zhen. Wang Zhen lalu pergi. Bing Bing menatapnya sedih. 


Bing Bing masuk ke kamar Wang Zhen dan melihat dinding yang mencatat tinggi badannya dari kecil. Ada banyak sekali kenangan. Bing Bing lalu menulis sesuatu di sana. 
Romeo, selamat tinggal. 


Bing Bing keluar dengan membawa kopernya. Ayah sudah menunggunya di dalam mobil. Bing Bing masuk ke mobil. Ayah menilai kalo Bing Bing ngfak benar. Kalo Bing Bing benar imgin putus, harusnya langsung memberitahu Wang zhen. Bing Bing mengaku nggak bisa melakukannya karena Wang Zhen pasti nggak akan setuju. Lebih-lebih dengan kepribadiannya yang seperti itu, Wang Zhen pasti akan membawanya. Karena itu Bing Bing harus yakin dan nggak boleh menyerah. 


Ayah nggak bisa bilang apa-apa lagi dan menjalankan mobilnya. Bing Bing sendiri terus melihat ke atas. 


Wang Zhen sudah selesai bertugas. Dia melepaskan jas dokternya lalu mengambil jas dan ponselnya di loker. Wang Zhen terkejut membaca pesan Bing Bing. Diapun segera pergi. 

Juliet: Romeo, maaf. Karena aku nggak tahu gimana harus bilang selamat tinggal. Aku hanya bisa menggunakan cara ini untuk mengucapkan perpisahan. Aku meninggalkan hadiah kecil untukmu di rumah. Aku harap masa depanmu berjalan lancar. 


Wang Zhen pulang ke atap dan melihat semuanya sudah bersih. Wang Zhen duduk. Dia syok karena nggak ada lagi barang-barang Bing Bing di sana. 


Wang Zhen yang putus asa pulang ke rumahnya. Dia melihat ada sebuah kotak dan surat di atas meja. Wang Zhen membaca surat itu. 


Dari awal sejak Romeo dan Juliet bertemu, saat yang paling berharga adalah melihatmu melepas topengmu dan menjadi dirimu sendiri. Di saat yang sama kamu juga membantuku berdamai dengan diriku sendiri. Sekarang sudah saatnya mengucapkan selamat tinggal. Semakin aku menyadari betapa hebatnya dirimu, semakin aku menyadari kalo aku nggak cukup baik. Mungkin takdir adalah hal yang sama. Kali ini, kalo memang benar-benar kamu, maka hatiku yang sudah lama mengapung akhirnya akan bisa menepi. Tapi kalo aku hanya kekasih sementara, aku masih akan mengingat kenangan baiknya. 


Wang Zhen bertanya-tanya apa yang terjadi? Dia lalu membuka kotak itu. Isinya adalah jam saku. Dan saat Wang Zhen membukanya, ada fotonya di dalamnya. Wajahnya mirip dengan Wang Zhen. 


Bruce masuk karena pintunya nggak terkunci. Bruce meletakkan sekotak kue di atas meja. Dia menatap Wang Nuo dan bertanya ada apa? Wang Zhen memberitahu kalo Bing Bing sudah pergi ke Jepang. Bruce heran, harusnya kan perginya besok? Wang Zhen memberitahu kalo Bing Bing pergi sehari lebih awal dan meninggalkan catatan konyol dan jam. 


Wang Zhen memberikan jam itu pada Bruce. Bruce membukanya dan merasa kalo pria itu terlihat seperti Wang Nuo. Apa artinya? Wang Zhen mengaku nggak tahu. Dia mengaku mendengar cerita tentang jam itu dua hari yang lalu di rumah sakit dan dan kemudian Bing Bing memberinya jam itu. Artinya apa? Apa itu hanya kebetulan? Masalahnya kenapa dia pergi? 


Bruce duduk di meja dan bertanya apa yang terjadi selama dua hari kemarin? Wang Zhen memberitahu kalo dia berencana melamar Bing Bing hari ini. Bruce terkejut, melamar? Wang Zhen mengangguk. Bruce bertanya apa Bing Bing tahu? Wang Zhen nggak tahu. Dia menanyakan apa yang ibgin Bruce katakan? Bruce lalu ingat sesuatu. 

Flashback...


Bing Bing mengaku kalo kecepatan cintanya dan Wang Nuo berbeda. Dia masih mencoba membiasakan diri tapi Wang Zhen sudah memikirkan jauh ke depan. Dia merasa kalo dia nggak bisa mengimbanginya. 

Flashback end...


Bruce terkejut. Ia merasa kalo Bing Bing pasti tahu kalo Wang Nuo mau melamarnya. Ia hanya memperburuk keadaan. Inilah alasannya Bing Bing memutuskan untuk pergi, karena dia ingin putus. 


Bruce memberitahu Wang Zhen agar jangan terlalu memikirkannya. Mungkin saja Bing Bing nggak suka hubungan jarak jauh jadi dia mengucapkan selamat tinggal sehari lebih awal. Wang Zhen merasa kalo itu nggak mungkin. Terus surat itu artinya apa? Bruce mengambil surat itu dan membacanya. Wang Zhen mengaku nggak bisa memahami Bing Bing. 


Bruce merasa kalo Bing Bing meninggalkan Wang Zhen. Bruce bilang kalo Bing Bing memberi restu ke Wang Zhen. Tahu sendiri kan kalo bahasa Cina Bing Bing nggak terlalu bagus. Jadi suratnya juga nggak jelas. 


Wang Zhen bangkit hendak pergi. Bruce bertanya Wang Zgen mau kemana? Wang Zhen menatap Bruce dan mengatakan kalo Bruce juga punya masalah dalam pemahaman bahasa Cina. Dia akan mencari Bing Bing. Bruce membaca surat itu lagi dan mengkhawatirkan Bing Bing. 


Bing Bing sendiri sudah di bandara. Dia akan berangkat jam 2.30. 


Wang Zhen berlari sampai bandara. Nyeberang sampai nggak lihat-lihat. Dia mencari jadwal penerbangan ke Jepang. Lega karena masih belum berangkat. Dia terus berlari kesana kemari mencari Bing Bing. Dan akhirnya ketemu. Wang Zhen memanggil Bing Bing. Suasana mendadak jadi canggung. Bing Bing bertanya kenapa Wang Zhen kesana? Wang Zhen mengingatkan kalo mereka sepakat Wang Zhen akan mengantar kepergiannya. Kenapa pergi nggak bilang-bilang? Mata Bing Bing mulai merah. Dia mengaku nggak tahu gimana mesti bilang selamat tinggal pada Wang Zhen. Wang Zhen menanyakan maksudnya. 


Bing Bing mengatakan kalo Juliet yang Romeo tunggu bukanlah dirinya. Wang Zhen menyangkal. Kalo bukan Bing Bing lalu siapa lagi? Apa ini alasan Bing Bing meninggalkan surat dan jam itu? Bing Bing mengiyakan. Ia mengatakan kalo pria di foto itu mirip Wang Zhen. Mungkin mereka memang punya hubungan di masa lalu. Tapi orang yang berdiri di samping pria itu bukanlah Bing Bing. Wang Zhen menyimpulkan maksudnya dia nggak ditakdirkan buat Bing Bing? Bing Bing mengangguk mengiyakan. 


Bing Bing mengingatkan kalo Romeo dan Juliet nggak pernah happy ending. Dia sudah lama memikirkannya dan memutuskan untuk menulisnya. Bing Bing lalu ngajak putus. Wang Zhen bertanya kenapa Bing Bing terobsesi dengan takdir? Apa cintanya hanya cinta sepihak? Bing Bing mengaku nggak bisa melihat masa depan. Dia ingin melepaskan Wang Nuo untuk agar dia bisa bebas. Wang Zhen merasa kalo Bing Bing aneh dan yang ia katakan nggak masuk akal hanya  untuk bilang putus. 


Bing Bing mengangguk. Wang Zhen bertanya apa Bing Bing sudah memikirkannya matang-matang? Bing Bing kembali mengangguk. Dia lalu pamit dan melangkah. Wang Zhen menahan tangan Bing Bing dan memintanya agar nggak berangkat hari ini agar mereka bisa bicara baik-baik. Bing Bing minta maaf. Dia nggak bisa. Wang Zhen pelan-pelan melepaskan tangannya. Bing Bing mengucakan selamat tinggal lalu pergi. 


Juliet: Romeo, apa kamu percaya kalo seseorang bisa menjadi kekasih selama beberapa generasi? Apa kamu percaya reinkarbasi? 

Romeo: Aku percaya ilmu pengetahuan. 

Juliet: Tapi ilmu pengetahuan nggak bisa menjelaskan takdir seseorang. 

Romeo: Ilmu pengetahuan bisa menjelaskan semuanya. Takdir hanyalah misteri


Juliet: Kalo kamu jadi aku, aku akan menyadari kalo kehidupan masa lalu sudah ditentukan lrbih dulu. Itu ilmu pengetahuam yang indah. 

Romeo: Beruntungnya aku bukan kamu. 


Bing Bing menangis. Wang Zhen terus mrnatap Bing Bing bahkan sampai dia menghilang. 

Bersambung...

Komentar:
Cup! Cup! Cup! Jangan nangis Wang Zhen! Bing Bing kali ini kejam amat, ya sama Wang Zhen. Awalnya saja ngasih harapan tapi habis itu malah ditinggalin. Hhh...

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon