8/27/2018

SINOPSIS The King of Romance Episode 17 PART 4


Bing Bing makin panik. Dia memanggil-manggil Wang Zhen tapi nggak dijawab. Sebuah truk sampah melintas melewati Wang Zhen. Bing Bing bisa mendengar suaranya dengan jelas. 


Bing Bing keluar dan menelpon Wang Zhen balik. Wang Zhen yang mendengar ponselnya bunyi tersadar. Dia hendak meraih ponsel di depannya tapi nggak bisa. Wang Zhen yang susah nggak kuat lagi akhirnya pingsan. 


Bing Bing terus mencari Wang Zhen. Dia mendengar suara truck yang sama dengan yang tadi. Bing Bing menghampiri truck itu dan menanyakan dari mana dia mengemudi. Orang itu menunjukkan arahnya dan Bing Bing pun segera kesana.

Bing Bing masih berusaha menghubungi Wang Zhen. Akhirnya dia melihat mobil Romeo tapi Romeo sudah nggak ada di sana. Bing Bing melihat ke sekitar dan menemukan Wang Zhen tergeletak pingsan. 


Bing Bing panik. Dia menghampiri Wang Zhen dan berusaha membangunkannya tapi Wang Zhen sama sekali nggak merespon. Bing Bing menarik Wang zhen dan memeluknya sambil menangis. 


Wang Zhen nggak sadarkan diri di rumah sakit ditemani Bing Bing dan ayah. Wang Zhen membuka matanya. Dia melihat Bing Bung dan ayah sedang menatapnya. Dia sudah sadar? Ayah memberitahu kalo Wang Zhen sudah di sana selama 3 hari. Dokter bilang kalo itu adalah hepatitis akut dan itu sangat berbahaya. Ayah bersyukur karena langit melindungi Wang Zhen dan membawanta kembali dari pintu setan. 


Bing Bing tampak sedih. Ia mengira kalo mereka nggak bisa membantunya lagi. Wang zhen melepas masker oksigennya dan menatap Bing Bing. Wang Zhem tersenyum dan mengatakan kalo dia membohongi penguntitnya dengan mudah. Ia mengatakan kalo masih ada banyak hal yang harus dia lakukan. Mungkin dipikirnya Wang Zhen menyebalkan jadi dia dibiarkan pergi. Ayah tersenyum. Nggak papa selama Wang Zhen baik-baik saja. Wang Zhen tersenyum sambil menatap Bing Bing. 


Bing Bing menemani Wang Zhen jalan-jalan. Infusnya sudah dilepas. Bing Bing bertanya apa Wang Zhen kedinginan? Apa perlu dia ambilkan jaket? Wang Zhen bilang nggak papa. Dia sudah pulih. Bing Bing mengatakan kalo Wang Zhen baru pulih, dia nggak boleh sakit lagi. Wang Zhen mengatakan kalo dia nggak papa dan mengajak Bing Bing untuk bicara. Bing Bing bertanya sekarang? Wang Zhen mengiyakan. Kalo nggak sekarang kapan lagi? Setelah kembali, dia akan punya pasien setiap hari dan dia nggak akan menemukan kesempatan untuk bicara dengan Bing Bing lagi. Ayo!


Wang Zhen berjalan lebih dulu. Mau nggak mau Bing Bing mengikutinya. Bing Bing duduk di dekat Wang Zhen. Wang Zhen bertanya apa Bing Bing mengirimkan buku hariannya agar hubungan mereka bisa kembali seperti sebelumnya atau Bing Bing hanya ingin mendapatkan jawaban? 


Bing Bing mengatakan kalo sebenarnya dia menyesalinya setiap hari. Dengan begitu baru dia bisa memberi Wang Zhen kebahagiaan. Bing Bing mengaku memahami perasaan Wang Zhen. Tapi dia hanya bisa menggunakan buku hariannya untuk memberitahukan persaannya pada Wang Zhen. 


Wang Zhen menatap Bing Bing dan bertanya hanya itu? Bing Bing mengaku masih punya banyak hal untuk dikatakan tapi Wang Zhen tiba-tiba bertanya padanya. Otaknya bingung dan nggak bisa menjawabnya dengan baik. Wang Zhen berdehem. Sebenarnya kalo saat itu dia nggak punya cara lain, ia berpikir kalo dia sudah memberi Bing Bing apa yang dia inginkan. Jadi dia menggunakan cara paksaan dan ingin menyelesaikan semuanya dengan cepat. Dan setelah itu dia menyadari kalo dia sudah melakukan hal yang nggak adil. 


Bing Bing menatap Wang Zhen lekat-lekat. Wang Zhen merasa nggak nyaman dan bertanya kenapa Bing Bing melihatnya seperti itu? Bing Bing mengaku merasa kalo Wang Zhen bukan lagi orang yang sama. Wang Zhen bercanda mungkin itu seperti yang dikatakan ayahnya setelah kembali dari pintu setan, dia pasti berubah. Tapi saat itu dia benar-benar marah pada Bing Bing. Tapi Wang Zhen lebih marah lagi pada dirinya sendiri. Kalo saja dia bisa seperti Bing Bing saat dia masih di Jepang, dan bilang padanya kalo Bing Bing minta maaf kalo perasaannya hanya sebagai teman. Wang Zhen menyadari kalo dia nggak bisa melakukannya. 


Bing Bing menatap Wang Zhen. Wang Zhen melanjutkan kalo setelah itu dia pergi ke Vietnam dan menyibukkan diri dengan bekerja. Perangainya juga lebih tenang. Dan setelah membaca buku harian Bing Bing, pelan-pelan dia menemukan perasaannya lagi. Wang Zhen mengaku kalo dia nggak marah lagi. Tapi ada satu hal yang nggak dia ngerti. Apa perasaan Bing Bing padanya berubah? 


Wang Zhen merasa menyesal sejak dia kehilangan kesadarannya. Dia takut nggak bisa memberitahu Bing Bing tentang kata-kata tulusnya. Wang Zhen menyadari kalo dia benar-benar nggak bisa melihat Bing Bing lagi, maka dia akan lebih marah pada dirinya sendiri. Kegigihan dan harga diri sebenarnya nggak ada artinya untuknya. 


Wang Zhen mengulurkan tangannya dan meraih tangan Bing Bing. Dia lalu menghela nafas mengumpulkan keberaniannya. Ia bertanya apa Bing Bing ingat saat ia memberitahu kalo dia hidup dengan baik? Bing Bing mengangguk tapi matanya sudah tampak berkaca-kaca. Wang Zhen melanjutkan kalo saat dia bangun dari rumah sakit dan akhirnya melihat Bing Bing lagi, dia tiba-tiba menyadari kalo dia harus menjalani hidupnya dengan baik. 


Bing Bing tersenyum. Dan kali ini matanya mulai basah. Wang Zhen bertanya padanya apakah Bing Bing sekarang punya kepecayaan diri untuk memberinya kebahagiaan? Bing Bing mengangguk mengiyakan. Wang Zhen bercanda sayang sekali dia nggak bawa cincinnya. Bing Bing tertawa, menyebalkan! 


Bing Bing lalu pamit. Bruce sudah menunggunya. Dia harus pergi. Wang Zhen menahan tangan Bing Bing. Dia bertanya apa ada sesuatu yang Bing Bing lupa? Bing Bing nggak ngerti. Ha? Wang Zhen menarik Bing Bing dan menciumnya. 


Romeo: sekarang cinta sejati pipit kecil akhirnya dimulai. Di masa lalu kamu nggak tahu apa kesalahanmu. 


Wang Zhen sedang menyusun puzzle di rumahnya. Bing Bing tiba-tiba datang membawakan kue dan menabrak papan puzzle sampai semuanya jatuh berantakan. Bing Bing meminta maaf dia akan membantu memasangnya lagi. Pasti butuh waktu lama buat Wang Zhen. Wang Zhen tersenyum dan bilang nggak papa. Semuanya karena Bing Bing percaya dengan buku takdir. 


Wang Zhen meminta Bing Bing mendekat dan merangkulnya. Ia mengatakan kalo ini adalah hidup yang pertama dari tujuh kehidupan. Meng Jiang Niang menangis di Tembok Besar. Dan sekarang Tembok Besarnya sudah dirusak sama Bing Bing. Tapi ini bukan tragedi. Wang Zhen meminta Bing Bing untuk percaya padanya kalo dia bisa menyelesaikan kembali puzzle itu. 


Wang Zhen mengantar Bing Bing pulang ke rumahnya. Mereka sudah sampai di depan pintu. Bing Bing sudah mau masuk tapi Wang Zhen menariknya dan memeluknya. Sekali lagi. Dia lalu melepaskan pelukannya dan menatap Bing Bing. Takdir yang Bing Bing percayai. Itu yang kedua dari tujuh kehidupan. Liang Shan Bo dan Zhu Ying tai berpisah satu sama lain sejauh 18 mil. Wang Zhen menghitungnya dan 15, 16 masih 2 lagi. 


Wang Zhen menuruni tangga kemudian naik lagi dan memeluk Bing Bing. Dia lalu menatap Bing Bing. Menurutnya berpisah sejauh 18 mil benar-benar ngak ilmiah tapi itu adalah berkah. 


Wang Zhen bilang sekali lagi. Wang Zhen turun lagi dan naik lagi dan kali ini dia langsung mencium Bing bing. Habis itu Wang Zhen menatap Bing Bing dan bilang sampai jumpa. Bing Bing lalu masuk. Wang Zhen yang merasa berat berpisah dengan Bing Bing hanya bisa melambaikan tangan. Dia lalu menuruni tangga dan pulang. 

Romeo: Nggak peduli ada berapa banyak reinkarnasinya, sekarang adalah masa kini. Kami akan selalu bersama dan mencintai satu sama lain. 


Wang Zhen dan Bing Bing berada di toko sepatu. Bing Bing melihat sepatu yang dia sukai dan berniat mengambilnya. Karena letaknya ada di atas, membuatnya kesulitan mengambilnya. Wang Zhen tersenyum lalu mengambilkannya untuk Bing Bing. 


Wang Zhen bahkan membantu Bing Bing memakainya. Yang ketiga dari tujuh kehidupan, adalah jejak sepatu sulam Guo Hua dan Wang Yue Ying dan kepercayaan mereka untuk satu sama lain. 


Bing Bing lalu bangkit dan berdiri di samping Wang Zhen. 


Kehidupan keempat: reinkarnasi Wang Shi Hou. Mereka dijebak oleh orang jahat. 

Wang Zhen dan Bing Bing berada di jembatan. Wang Zhen memberikan tusuk rambut pada Bing Bing dan memakaikannya. Bing Bing menatap Wang Zhen dan tersenyum. Wang Zhen membelai wajah Bing Bing lalu memeluknya. 


Kehidupan kelima: Shang Lin dan Qin Xue Mei. Agar tetap sehat dan hidup dengam baik tiap hari. 

Bing Bing menyuapi Wang Zhen makanan. 


Kehidupan keenam: Wei Yan Chun dan Jia Yu Zhen di jembatan air biru. Sayang sekali mereka keras kepala. 

Bing Bing berjalan bersama Wang Zhen di sebuah jembatan. Wang Zhen meminta air minum Bing Bing tapi Bing Bing nggak mau memberikannya. Ia malah mencipratkan air itu ke Wang Zhen. Wang Zhen merebutnya lalu mereka kembali berjalan. 


Wang Zhen membisikkan sesuatu ke Bing Bing. Bing Bing bertanya apa mereka benar-benar harus melakukan itu? Bing Bing mengingatkan kalo sekarang adalah pasangan ketujuh, Li Kui Yuan dan Liu Rui Lian? 


Wang Zhen memperagakan jurusnya. Bing Bing menertawainya. Apakah itu kompetisi ilmu silat? Wang Zhen mengatakan kalo dia akan mencoba menggunakan gaya ilmu pedang keluarga Wang yang sudah ia latih dengan sangat keras. 


Wang Zhen lalu menuruni tangga. Dia lalu menghadap Bing Bing. Batu, gunting, kertas! Wang Zhen menang. Ia berkata untuk bisa memenangkan hati pipit kecil, ia harus mengetahui 18 macam ilmu silat. Wang Zhen pun naik satu tangga. 


Bing Bing minta sekali lagi. Batu, kertas, gunting! Kali ini giliran Bing Bing yang menang. Dia turun satu tangga. Gimanapun juga Zhen selalu menang. Wang Zhen menatap Bing Bing. Batu, kertas, gunting! Ha..ha..ha.. . Wang Zhen menang lagi. Dia naik satu tangga lagi. Wang Zhen memberitahu kalo Zhen nggak mencintai Jiangshan. Dia hanya mencintai Pipit kecil. 


Batu, kertas gunting! Bing Bing menang. Dia turun satu tangga. Wang Zhen hampir jatuh. Beruntung Bing Bing menariknya. Bing bing mengoreksi kalo Wang Zhen salah. Dia ngfak mencintai Jiangshan tapi hanya mencintai wanita cantik. Wang Zhen memberitahu kalo dia hanya memandang Xi Shi. 


Wang Zhen lalu memeluk Bing Bing. Bing Bing meminta Wang Zhen untuk membantunya. Wang Zhen hanya tersenyum. 


Yi Le dan Wang Zhen tersenyum menatap ayah Wang yang sedang menggendong Tiger. Wang Zhen mengingatkan ayahnya kalo besok adalah waktunya cek up. Wang Zhen melarang ayahnya makan apapun di malam hari. Dan juga ayah harus tidur lebih awal. Ayah mengiyakan. Lagi pula dia sudah kenyang setelah makan masi goreng buatan Bing Bing. 


Yi Le merasa kalo Tiger sangat beruntung punya ayah angkat yang mencintainya. Ayah tersenyum. Tiger tumbuh dengan baik. Ayah lalu menasehati Wang Zhen agar jangan terlalu sibuk bekerja. Apa Wang Zhen tahu apa yang paling ayah inginkan? 


Wang Zhen seperti tahu kemana arahnya. Dia lalu mengalihkan dengan meminta Tiger dari gendongan ayah. Wang Zhen memberitahu kalo dia belajar ginekologi karena dia suka dengan anak-anak. Selain itu dia sudah menemukan tujuan dengan menjadi dokter Wang Zhen. Sejak dia menerima tugas dokter tanpa batas, ia menyadari betapa mereka sekarang sangat bahagia. Khususnya saat ia punya kemampuan untuk membantu orang yang membutuhkan. Mengajar dan membantu mereka. Wang Zhen mengaku sangat menyukai apa yang dia lakukan sekarang. 

Bersambung...

Komentar:
Bing Bing dan Wang Zhen akhirnya baikan dan mengakui perasaan masing-masing. Tapi mentang-mentang episode terakhir isinya ciuman mulu. Hadeuh, tepok jidad!
Dan mohon maaf, ya, karena ini episode terakhir durasinya pun lebih panjang dari biasanya jadi aku bagi jadi 5 bagian. Nggak papa, ya???

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon