9/02/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 19 PART 1


Ja Hyeon dan Gi Teuk mengawasi mantan raja yang sedang bermain bersama bunga-bunga. Ja Hyeon menghela nafas. Ia mengkhawatirkan Hwi. 


Sementara itu Kang dan pasukannya juga sedang bersiap-siap. Kang menatap tandunya dan menghela nafas. 


Hwi dan pasukannya melangkah dengan sangat yakin. 


Mantan ratu bertanya pada ibu suri,  apa dia sungguh akan datang? Ibu suri mengatajan kalo Eunsung sudah berjanji padanya kalo dia akan mengembalikan Myeong hari ini. Mantan ratu berandai-andai kalo rencananya gagal... ? Ibu suri memberitahu kalo itu nggak akan ada yang terjadi. Ibu suri menambahkan kalo raja yang sekarang nggak bisa menyentuh keponakannya karena ada pesyaratan yang harus Kang penuhi agar mendapat persetujuan dari dinasti Ming. Dan utusan akan datang menemui mantan raja. 


Mantan ratu merasa kalo utusan Ming datang dan pergi lagi maka hidup Myeong akan dalam bahaya. Ibu suri mengatakan kalo paling enggak mereka bisa mengulur waktu. Dan selama itu mereka bisa memikirkan apa yang bisa mereka lakukan. 


Hwi dan rombongan sampai di lokasi. Sementara itu rombongan kerajaan masih dalam perjalanan. 


Rombongan Hwi sampai di sungai. Pelayan Hwi bertanya apa ada kapal yang berhenti di sana? Hwi mengatakan kalo mereka harus menyeberangi sungai untuk sampai di makam kerajaan. Dan menurut informasi dari ibu kota, mereka bisa menyeberang dari sana. 


Ibu suri memberitahu mantan ratu kalo nggak lama lagi putri dari Daejehak akan datang. Ia meminta dayang untuk pergi dan menunggu di pintu gerbang agar rumor nggak beredar di istana. Dayang mengiyakan. Mantan ratu bertanya apa dia bisa ikut bersama ibu suri? Ibu suri melarang. Menurutnya kalo mantan ratu ikut dengannya maka orang- orang akan lebih curiga. Mantan ratu nampak nggak tenang. 


Dayang mengatakan kalo dia akan membawanya diam-diam. Mantan ratu menoleh dan mempercayakan anaknya pada dayang Jang. Dayang Jang mengangguk lalu pamit. 


Pelayan memberikan rebusan ikan mas yang Na Gyeom minta. Na Gyeom tersenyum. Ikan mas membantu kehamilan dan melindungi ibu selama masa kehamilan. Pelayan Na Gyeom mengatakan kalo kemarin dia berdoa pada bulan untuk bayi itu. Na Gyeom malah marah karena setahunya bulan punya banyak memiliki energi wanita sehingga mudah untuk mengandung anak perempuan. 


Pelayan Na Gyeom mengaku nggak tahu tentang itu. Na Gyeom menghela nafas. Ia dan Kang tidur bersama saat kantor ramalan memilih tanggal untuk mereka. Karena tabib belum memastikan bukan berarti nggak ada kemungkinan. Na Gyeom memberitahu kalo ada yang harus pelayan itu lakukan untuknya. Pelayan Na Gyeom mengangguk dan meminta Na Gyeom untuk mengatakannya. 


Na Gyeom meminta pelayannya untuk menemukan seorang wanita yang melahirkan anak laki-laki paling banyak di ibukota ini dan bawalah pisau dapur dari rumahnya. Pelayan Na Gyeom sampai heran, pisau? Na Gyeom memberitahu kalo itu tahayul, tapi mereka harus melakukan apapun yang mereka bisa. Pelayan Na Gyeom mengiyakan. Ia akan membawa apapun yang mereka katakan itu baik untuk kandungan. Ia lalu mempersilakan. Na gyeom untuk menikmati makanannya. 


Na gyeom mengangguk dan menyendok makanannya. Belum juga dia memakannya sudah mual duluan. Na Gyeom marah dan bertanya apa itu dibuat dari bahan berkualitas buruk? Pelayan Na Gyeom memberitahu kalo itu dibuat dari bahan kualitas terbaik. Na Gyeom jadi curiga. Dia lalu meraba perutnya dan tersenyum. 

Ja Hyeon mengganti pakaian Myeong dengan pakaian pangeran. Gi Teuk memberitahu kalo mantan raja akan kembali ke istana hari ini. Mantan raja menanyakan dia bisa bertemu dengan ibunya? Ja Hyeon tersenyum dan memberitahu kalo ibunya akan sangat bahagia karena mantan raja telah tumbuh dewasa. Mantan raja tersenyum menatap Ja Hyeon. 


Hwi dan pasukan bersiap di posisi masing-masing. Si Gae yang berada di samping Hwi mengajaknya untuk berburu kalo semuanya berjalan dengan baik hari ini. Hwi tersenyum dan menanyakan itukah yang Si Gae inginkan? Si Gae mengiyakan. Hanya mereka saja, seperti di masa lalu. 


Hwi mengingatkan kalo dulu mereka berburu karena nggak punya makanan dan bukannya untuk bersenang-senang. Si Gae nggak mau tahu, pokoknya mereka harus berburu. Hwi menatap Si Gae dan nggak bilang apa-apa. Si Gae mengatakan kalo Hwi bisa melakukannya untuknya. Hwi bisa kesana dan berburu bersamanya. Hwi tersenyum mengiyakan. Ayo berburu. Dia, Si Gae dan Gi Teuk, mereka bertiga. 


Si Gae mengangguk. Dia nggak bisa berhenti senyum. Hwi tiba-tiba minta maaf karena membawa Si Gae dari kampung halamannya dan membuatnya menderita seperti itu. Si Gae bilang nggak papa. Dia mengikuti Hwi atas keinginannya sendiri. Hwi memikirkannya dan merasa nggak pernah meminta Si Gae. Kenapa Si Gae meninggalkan kampung halamannya dan mengikutinya? 


Si Gae nggak langsung menjawabnya. Dia mengaku nggak mau sendirian. Si Gae memberitahu kalo orang-orang Joseon mengira dia kotor dan meludahinya, sementara orang-orang Hulli memanggilnya anjing kampung dan nggak menerimanya. Ayah Si Gae adalah kepala suku tapi nggak peduli dengannya. Si Gae sendiri juga nggak tahu apa itu benar apa enggak. 


Si Gae menatap Hwi dan tersenyum. Ia memberitahu kalo Hwi adalah orang yang paling hangat yang pernah dia temui setelah lahir. Si Gae mengaku kalo sendirian lagi terasa menakutkan baginya. Hwi menatap Si Gae dan janji nggak akan membiarkannya sendirian. Si Gae tersenyum mendengarnya. Hwi melanjutkan kalo selama sisa hidupnya, dia akan menjadikan Si Gae sebagai adiknya, dan setelah semua itu berakhir, Hwi akan bertanggung jawab dan menikahkan Si Gae dengan seseorang. Si Gae nggak suka mendengarnya dan menepuk dada Hwi. Para pelayan Hwi sampai terkejut dan melihat mereka. 


Mantan raja naik ke atas tandunya. Yoo Kyung berpesan pada Ja Hyeon dan Gi Teuk agar mereka menjaga diri. Ja Hyeon meminta Yoo Kyung untuk menyembunyikan orang-orang dengan baik saat mereka kembali. Ja Hyeon akan membantu saat ia sudah memastikan kalo raja aman. Yoo Kyung mengangguk. Gi Teuk berterima kasih atas bantuan Yoo Kyung selama ini. 


Teman Yoo Kyung menyatakan kalo itu belum berakhir. Dia menghampiri Gi Teuk dan menarik tangannya. Ia merasa kalo Gi Teuk mengatakannya seolah mereka nggak akan bertemu lagi. Gi Teuk merasa nggak nyaman dan menyingkirkan tangan itu. 


Ja Hyeon dan Gi Teuk pun pamit. Mereka berjalan di depan tandu yang membawa mantan raja. 


Yo Kyung dan temannya kembali ke kamar. Yoo Kyung mengambil beberapa barang dan meletakkannya di atas meja. Temannya menanyakan apa yang Yoo Kyung lakukan? Yoo Kyung menyuruh temannya Ah Rang untuk mengemasi barang-barangnya. Siapkan juga kuda yang cepat dan kuat. Dan juga pinjam kapal dari pelabuhan sungai Seo, jadi mereka bisa meninggalkan ibu kota kapanpun. 


Teman Yoo Kyung bertanya apa Yoo Kyung akan melarikan diri? Yoo Kyung menatap temannya dan bertanya apa dia pikir mereka bisa selamat kalo kudeta gagal? Mereka harus melarikan diri karena akan sulut bertahan di ibukota. 


Rombongan kerajaan sampai di dekat sungai. Pasukan Hwi mengintai dari semak-semak. Hwi mengangkat tangannya sebagai kode. Orang-orang Hwi mengambil busur mereka dan siap untuk memanah. 


Pasukan kerajaan berhenti. Jungkook dan anak buah Kang turun dari kudanya dan menghampiri tandu Kang. Anak buah Kang membuka tandu itu. Kang melangkahkan kakinya keluar dari tandu. Saat itulah Hwi menarik panahnya dan mengarahkannya ke Kang. Kang nggak jadi turun dari tandu dan kembali masuk. 


Pasukan Hwi memanah para pengawal. Para pelayan dan para menteri panik berhamburan. Jungkook dan anak buah Kang juga para pengawal menangkis anak panah yang berterbangan menggunakan pedang. Jungkook berteriak mengatakan kalo itu kolompok pemberontak. Ia menginstruksikan untuk melindungi raja. Banyak pasukan kerajaan yang tumbang terkena anak panah. 


Menteri kanan berseru kalo mereka harus melindungi raja. Dia hendak menghampiri tandu raja tapi malah terkena anak panah. Seketika itu juga dia meninggal. 


Jungkook meminta pengawal untuk melindungi tandu raja dan membawanya ke tempat yang aman. Pelan-pelan Jungkook mundur bersama para pengawal yang mengangkat tandu. Ia lalu menaiki kudanya dan pergi bersama tandu raja. 


Hwi menatap Si Gae dan memberitahu kalo dia akan mengikuti tandu raja. Semua orang akan pergi untuk bertempur di tempat lain. Si Gae menyuruh Hwi untuk pergi dan serahkan saja itu padanya. 


Hwi bangkit dan berlari mengikuti tandu raja. 


Si Gae bangkit dan mengajak pasukannya untuk pergi. Tapi yang nggak disangka Si Gae melihat beberapa orang datang. Ia bertanya-tanya apa itu? Para pelayan Hwi juga bertanya-tanya siapa mereka? Apa orang-orang itu berada di pihak mereka? 


Orang itu adalah kakak ipar Kang. Anak buah Kang lalu menghampirinya. Anak buah Kang memberitahu kalo mereka pergi ke arah sana. Kakak ipar Kang lalu memacu kudanya ke arah yang ditunjuk oleh kakak ipar Kang. 


Pelayan Hwi merasa kalo itu nggak  direncanakan. Si Gae seperti mengerti. Ia menyuruh pasukannya untuk kabur. Mereka menurut dan pergi. Pelayan Hwi bertanya gimana dengan Si Gae? Si Gae memberitahu kalo Hwi dalam bahaya. Pelayan Hwi memutuskan kalo mereka akan pergi bersama Si Gae. Si Gae memperingatkan kalo mereka ikut pergi maka mereka akan mati. 


Si Gae pergi lebih dulu. Pelayan Hwi hendak mengikuti Si Gae tapi ditahan oleh yang lain. Mereka merasa kalo apa yang dikatakan Si Gae benar. Kalo mereka pergi, maka mereka akan mati. Pelayan Hwi mengatakan kalo dia nggak menyesal sekarang. Ho Chi mengingatkan kalo mereka bisa lolos dari maut berkat seseorang. Dia nggak akan menyesal kalo mereka mati untuk yang mulia. 


Pelayan yang nggak setuju mereka membantu Hwi menyarankan agar mereka berdua nggak bersikap sok keren sekarang. Mereka membuatnya terlihat buruk. Ketua dari pelayan Hwi itu merangkul dua saudaranya. Ia lalu menarik pedangnya dan berseru, AYO!!! 


Hwi menghadang tandu raja. Jungkook turun dari kudanya dan menghampiri Hwi. Hwi menghampiri tandu raja dan menyuruh hyung-nya untuk keluar. 


Orang yang berada di dalam tandu rupanya bukanlah Kang. Ia membuka pintu tandu dan mengarahkan pedangnya ke arah Hwi. Hwi sigap mundur. Pertarunganpun kembali terjadi. 


Jungkook berseru kalo itu jebakan. Ia mengambil pedangnya dan bertarung dengan orang yang menggantikan Kang. Hwi yang kalap menebas orang yang menggantikan kakaknya hingga tewas. 


Jungkook mengatakan kalo sepertinya pangeran Jin Yang sudah tahu. Hwi terkejut mendengarnya. Ia merasa kalo mantan raja dan istana dalam bahaya sekarang. 


Jungkook dan Hwi tambah terkejut lagi melihat kakak ipar Kang datang bersama pasukannya. Jungkook, Hwi dan para pengawal mundur dan siaga dengan pedang masing-masing. Kakak ipar Kang menyapa Jungkook dan Hwi, senang bertemu dengannya. Dia sempat ragu tapi Hwi sungguh masih hidup. Kakak ipar Kang sesumbar kalo hari ini dia akan membunuh Hwi. 


Anak buah Kang mengumumkan kalo mereka adalah penghianat. Ia menyuruh pasukannya untuk menangkap para penghianat. Para parajurit maju dan pertarungan kembali terjadi. Banyak prajurit yang tewas dan kakak ipar dan anak buah Kang hanya melihat saja. 


Para menteri bersembunyi dan melihat pertarungan itu. Ayah bertanya pada sekretaris kerajaan apa dia sudah tahu kalo situasi seperti itu akab terjadi hari ini? Gimana bisa Byeongjo (menteri Urusan Militer) sudah tahu dan datanc membawa pasukan? Sekretaris kerajaan meminta ayah untuk nggak khawatir karena raja akan selamat. Karena Byeongjo dan kepala pengawal kerajaan sudah menyiapkan itu dan itu adalah perintah raja. Ia melanjutkan kalo raja akan berada di tempat yang aman. 


Ayah merasa khawatir. Ia bangkit dan menyarankan pada para menteri kalo mereka harus kembali ke istana. Kalo sesuatu terjadi di luar istana maka mereka harus mencari tahu apa yang terjadi di dalam istana. Ayah melangkah dan para menteri lainnya bangkit mengikuti. 

Bersambung...

Komentar:
Sayang rencana yang sudah disusun rapi oleh Hwi dan pasukannya harus gagal. Hmm,...jadi curiga. Jangan-jangan gara-gara sekretaris kerajaan yang waktu itu melarang Kang buat pergi ke makam kerajaan. Hadeuh, padahal dulunya kan dia berada di pihak Hwi. Hadeuh, tepok jidad! 

Salam 
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon