9/18/2018

SINOPSIS Grand Prince Episode 20 PART 1


Anak buah Kang menarik Roo Si Gae ke depan dan mengacungkan pedang di lehernya. Gi Teuk khawatir dan hendak menghampirinya tapi ditahan sama Hwi. Hwi menatap anak buah Kang dan melarangnya menyentuh Si Gae karena Si Gae adalah orangnya. Si Gae menatap Hwi penuh harap. Hwi mengaku kesetiaan anak buah Kang pada Kang tapi itu bukanlah kesetiaan. Ia memberitahu kalo raja sudah divonis dan dilengserkan. Dia dikurung dan menunggu hukuman. 


Anak buah Kang meminta Hwi untuk membawa raja kesana kalo nggak ingin melihat Roo Si Gae mati. Gi Teuk emosi dan menyuruh anak buah Kang untuk menyingkirkan pedang itu sekarang juga. Hwi menatap anak buah Kang tajam dan menyuruhnya untuk membebaskan Roo Si Gae. Anak buah Kang nggak mau menyerah. Ia tetap meminta raja di bawa kesana. 


Roo Si Gae memantapkan diri mendorong tangan anak buah Kang menggunakan kepalanya lalu berlari ke sisi Hwi. Anak buah Kang kalap dan mengayunkan pedangnya ke leher Roo Si Gae. Seketika itulah Roo Si Gae jatuh. Hwi menatap Si Gae syok. Anak buah Kang menatap Hwi seolah menegaskan kalo dia nggak main-main. 


Hwi berseru, serang! Jungkook dan yang lainnya maju menyerang pasukan anak buah Kang. Pasukan anak buah Kang berlari mundur. 


Hwi dan Gi Teuk menghampiri Si Gae. Hwi memanggil-manggil Si Gae tapi nggak dijawab. Gi Teuk menangis menatap keadaan Si Gae. 


Hwi menggendong Si Gae masuk ke dalam istana. Hwi tiba-tiba berhenti. Ia menyuruh Gi Teuk untuk menyuruh seseorang ke Naeuiwon (rumah sakit kerajaan) dan membawa tabib. Gi Teuk mengangguk lalu pergi. 


Anak buah Kang terus lari bersama anak buahnya. Pasukan Jungkook terus mengejar. 


Gi Teuk berlari bersama Gi Teuk dan tabib menuju kamar Roo Si Gae. Tabib selesai memeriksa Roo Si Gae. Ia memberitahu kalo lukanya terlalu dalam dan nggak bisa disembuhkan. Dia juga kehilangan banyak darah. Hwi memohon pada tabib untuk menyelamatkan Si Gae. Hentikan pendarahannya dan sembuhkan lukanya. 


Gi Teuk memberitahu kalo Roo Si Gae adalah wanita tangguh. Dia nggak seperti manusia tapi seperti binatang buas. Dia lebih kuat dari orang biasa. Gi Teuk yakin kalo Si Gae akan sekamat dan tabib pasti bisa menyelamatkannya. 


Si Gae membuka matanya dan meraih tangan Hwi. Hwi bertanya Si Gae sudah sadar? Gi Teuk menatap Si Gae dan meyakinkan kalo dia akan baik-baik saja. Apa itu sakit? Ja Hyeon menangis dan memarahi Si Gae. Sudah dia bilang agar jangan sampai terluka. Dia bahkan membuatkan baju besi untuk Si Gae pakai. 


Si Gae hendak mengatakan sesuatu tapi Hwi melarangnya. Ia berpesan agar Si Gae menyimpan tenaganya. Si Gae meraih tangan Hwi dan menulis nama Hwi di telapak tangannya dengan darahnya. Hwi menangis menyaksikannya. 


Ja Hyeon menangis dan memberitahu kalo itu adalah nama Hwi. Hwi menangis. Si Gae sudah belajar menulis rupanya. Hwi mencoba tersenyum karena Si Gae tahu bagaimana cara menuliskan namanya. 


Selesai menulis nama Hwi Si Gae mendadak jadi lemas dan akhirnya meninggal. Gi Teuk, Hwi dan Ja Hyeon menagis sambil memanggil nama Roo Si Gae. Mereka menangis meraung-raung meminta Roo Si Gae agar jangan meninggalkan mereka. 


Hwi duduk bersama Ja Hyeon. Ia menangis dan mengatakan kalo nggak ada yang bisa dia lakukan untuk Si Gae. Si Gae sendiri telah menyelamatkannya berkali-kali. Si Gae hanya mengalami penderitaan saat bersamanya selama 3 tahun. Kini saat masa indah itu ada di depan mata, Hwi ingin membalas budi pada Si Gae. 


Ja Hyeon juga menangis. Ia mengaku ingin menyajikan makanan yang lezat untuk Roo Si Gae dan mendandaninya dengan pakaian yang bagus. Memberinya sepatu sutra dan membuatkannya norigae (aksesoris wanita) untuk dibawa kemana-mana. 


Hwi melanjutkan kalo mereka hanya memberi penderitaan pada Roo Si Gae. Ja Hyeon menangis menatap Hwi. Ia mengaku kasihan pada Si Gae. Si Gae bertahan hidup untuk melihat Hwi. Dia yang selalu berkorban untuk mereka. 


Tangis Hwi makin pedih. Ja Hyeon menariknya dan membenamkannya dalam pelukannya. Mereka menangis bersama untuk seorang sahabat. 


Gi Teuk masih menunggui Roo Si Gae. Ia menatap dan mencium kening Si Gae. Ia mengatakan kalo Si Gae b*doh. Gi Teuk lalu menggenggam tangan Si Gae. Ia menangis tersedu-sedu sambil mencium tangan Si Gae. 


Mantan raja menemui ibunya. Mantan ratu memeluk anaknya. Ia merasa kalo Myeong tumbuh lebih cepat dari yang terakhir kali ia lihat. Myeong memberitahu kalo paman dan bibi sudah merawatnya dengan baik. 


Ibu suri menanyakan bibi siapa yang Myeong maksud? Myeong memberitahu bibi cantik. 


Kang memperhatikan kamarnya. Ia tersenyum perih menyikapi keadaannya sekarang. 


Anak buah Kang masih melarikan diri. Kakak Na Gyeom bertanya pada anak buah Kang, gimana caranya mereka bisa masuk ke istana? Anak buah Kang memberitahu kalo di sisi gerbang utara ada dinding yang bisa mereka panjat. Itu jalan rahasia yang digunakan raja untuk keluar masuk istana. 


Kakak Na Gyeom kembali bertanya apa yang mereka lakukan setelah berhasil masuk ke istana? Anak buah Kang mengatakan kalo mereka harus membebaskan raja. Mereka bisa memobilisasi pasukan selama raja masih hidup. Kakak Na Gyeom menanyakan gimana dengan ratu? Anak buah Kang menjelaskan kalo setelah memasuki istana, mereka akan terpecah menjadi 2 kelompok. Ia akan mengawal raja dan kakak Na Gyeom mengawal ratu. Kakak Na Gyeom mengerti. 


Mereka pun segera beraksi. Dayang Kang melihat semua itu. Ia menghampiri mereka. Dayang mengaku kalo dia menunggu mereka di sana karen ia pikir mereka akan masuk lewat sana. Anak buah Kang menanyakan apa yang terjadi pada raja. Dayang memberitahu kalo raja ditahan di istana rahasia dan ratu sedang dikurung di istana ratu. Sepertinya mereka akan dihukum saat matahari terbit. 


Kakak Na Gyeom mengatakan kalo mereka akan kembali kesana setelah berhasil menyelamatkan raja dan ratu. Anak buah Kang mengangguk. Merrka pun berpisah disana. 


Orang suruhan anak buah Kang menghampiri istana rahasia tempat Kang ditahan. Mereka memberitahu kalo mereka adalah penjaga pengganti. Penjaga merasa ada yang aneh karena pergantian penjaga baru beberapa waktu yang lalu. Anak buah Kang langsung menyerang penjaga itu dan memaksa masuk. 


Anak buah Kang menemui Kang dan meminta maaf karena dia datang terlambat. Kang menatap anak buahnya. Ia akan mengawal Kang dan menyiapkan tempat tinggal begitu mereka berhasil keluar dari istana. Ada rumah kosong yang dimiliki petugas. Kang menatap anak buahnya. Kang bertanya ia ingin kang hidup dalam persembunyian? 


Anak buah Kang memberitahu kalo perdana menteri sudah meninggal dab kepala sekretaris kerajaan sudah menghianati mereka. Daejehak yang telah menyelesaikan tugas dari Kng juga kemungkinan besar nggak berpihak pada mereka lagi. Kang mengerti maksudnya nggak ada seorangpun yang ada dipihaknya. 


Anak buah Kang meminta Kang untuk memikirkan masa depannya. Seenggaknya dia harus bertahan hidup. Kang menyela. Apa sekarang ia masih bisa memikirkan hidupnya? 


Na Gyeom bertanya pada pelayannya tentang apa yang sebenarnya terjadi di luar? Pelayan Na Gyeom memintanya untuk menenangkan diri. 


Na Gyeom mendengar pertarungan di luar. Ia pun bangkit dan keluar. Di luar ternyata ada kakaknya. Ia pun memanggil kakaknya. Kakak Na Gyeom memerintahkan dayang Hong untuk segera membawa pergi ratu. Dayang Hong mengiyakan lalu menarik ratu untuk pergi dari sana. 


Jungkook melihat ratu melarikan diri. Ia memerintahkan pengawal untuk menangkap ratu. Kakak Na Gyeom memikirkan nasib adiknya. Jung Kook menghampirinya dan bertarung dengannya. Jungkook berhasil menusukkan pedangnya ke tubuh kakak Na Gyeom. Na Gyeom yang belum jauh syok menyaksikan kakaknya terluka. 


Jungkook hendak menarik kembali pedangnya tapi nggak bisa karena kakak Na Gyeom menahan tangannya. Na Gyeom memanggil kakaknya dan hendak berlari kesana tapi ditahan oleh dayang Hong. Ia dipaksa pergi. 


Jungkook berhasil menarik tangannya. Ia melompat dan mengacungkan pedangnya menebas leher kakak Na Gyeom. Seketika kakak Na Gyeom jatuh dan mati. 


Jungkook lalu berlari dan mengejar ratu. Ia kehilangan jejak. Jungkook lalu menyuruh pasukannya untuk menggeledah semua tempat. 


Kang berhasil melarikan diri. Ia datang ke tempat dimana ia biasa melarikan diri dahulu. Kang menatap tempat itu dan menjadi ragu. Pengawalnya menghampirinya. Kang bertanya kalo dia melarikan diri, apa kelak dia bisa kembali lagi? Anak buah Kang nggak bisa menjawabnya. Kang mengatakan kalo Eunsung dan Seungpyung menargetkannya karena mereka kesulitan masuk istana. 


Kang menyatakan kalo dia nggak akan pergi. Sekalipun dia mati, maka ia akan tinggal di istana untuk berjuang sampai akhir. Ia yakin kalo Eunsung pergi maka semuanya akan baik-baik saja. Kalo Eunsung hilang maka Seungpyung dan ibu suri nggak akan bisa melawannya. 


Anak buah kang mengingatkan kalo kepala Uigeumbu telah memgambil alih pasukan. Kepala pengawal istana kerajaan bersama dengan Jungkook dan mereka nggak bisa mempercayai siapapun. Kang mengatakan kalo dia juga nggak percaya pada siapapun. 


Ratu datang bersama dayang Hong. Na Gyeom menyampaikan kalo kakkanya.. . Dayang memberitahu kalo kakak Na Gyeom dibunuh oleh kepala Do.


Anak buah Kang menyarankan agar Kang segera pergi karena terlalu bahaya kalo dia tetap di istana. Kang memerintahkan dayang Hong untuk mengawal Na Gyeom. Ia menyuruh Na Gyeom untuk pergi lebih dulu. Ia akan membalas dendam atas kematian kakak Na Gyeom. Na Gyeom mengaku nggak ingin Kang berada dalam bahaya. Ia ingin Kang juga melindungi diri. 


Anak buah Kang memberitahu kalo jumlah pasukan merrka terlalu sedikit. Mereka nggak akan bisa melawan para pemberontak. Kang menyatakan kalo ini hanya pemberontakan dan bukannya perang. Selama mereka bisa mendapatkan Eunsung, maka semuanya akan kembali normal. 


Na Gyeom mengatakan kalo dia akan ikut dengan Kang. Dia nggak bisa meninggalkan Kang. Kang menghela nafas. Ia mengingatkan kalo Ja Hyeon sedang hamil. Pikirkan bayi yang ada dalam rahimnya. 


Na Gyeom menangis. Ia bertanya apa yang akan terjadi pada bayinya kalo Kang nggak ada? Kang harus ada agar ada harapan untuk hari esok. Kang mengatakan kalo Na Gyeom pasti kesal padanya tentang banyak hal. Kang janji akan menebusnya satu persatu. 


Kang lalu mekangkah hendak pergi. Na Gyeom menahannya dengan mengatakan saat ia berikrar pada Kang saat mereka tinggal di luar istana, itu bukan karena rasa putus asanya untuk memenangkan hati Kang. Tapi karena Kang punya wanita lain di hatinya. 


Kang berbalik dan kembali menatap Na Gyeom. Na Gyeom melanjutkan kalo dengan berjanji menjadi pelayan Kang, Na Gyeom ingin menyampaikan kebenaran kalo dia nggak ingin berbagi otoritas dengan suaminya. Dan itu bukan karena keserakahannya. Ia hanya ingin menjadi istri Kang. 


Kang menghela nafas dan menghampiri Na Gyeom. Kang mengatakan kalo dukungan dan semangat dari Na Gyeom selalu membuatnya lebih kuat. Kang tersenyum lalu meletakkan tangannya di atas pundak Na Gyeom. Kang berterima kasih. Sampai ketemu lagi. Jaga diri baik-baik. Kang lalu berbalik dan meninggalkan Na Gyeom. 


Kang berjalan bersama anak buahnya dan beberapa pengawal. Ia menyuruh anak buahnya untuk membawa Eunsung padanya. Ia akan menunggu di istana utama. Kalo anak buah Kang mengatakan kalo itu adalah permintaannya maka dia nggak akan menolak. Dia adalah pria seperti itu. 


Anak buah Kang lalu memerintahkan para pengawal untuk mengawal raja. Kang mengambil pedang anak buahnya lalu pergi ke istana utama. 

Bersambung...


Komentar:
Sedih pas lihat Roo Si Gae meninggal. Jadi keinget pas nenekku meninggal seminggu yang lalu. Hiks..hiks... 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon