9/02/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 1 PART 4

SINOPSIS Sm:)e Episode 1 BAGIAN 4


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 1 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 2 Part 1

Xiaoxing berlari meninggalkan ruang rekaman. Ye Ling mengejarnya dan meminta Xiaoxing agar tetap disana. Xiaoxing nggak mau. Dikiranya dia g*la? Dia nggak akan berhenti lari. 


Sementara itu Xin Yualin sedang ada tamu. Ia memandu mereka menaiki tangga. Xiaoxing yang sedang lari sambil menuruni tangga nggak sengaja hampir menabrak Xin Yualin. Untungnya Xin Yualin berhasil menghindar. Xiaoxing kehilangan keseimbangannya dan malah menendang salah seorang tamu Xin Yualin. Setelah itu Xiaoxing hampir jatuh. Xin Yualin mengulurkan tangannya dan menarik baju Xiaoxing. 


Xiaoxing menatapnya nggak suka. Xin Yualin sontak melepaskannya dan membuat Xiaoxing hampir jatuh menabrak tamu Xin Yualin. Mereka hampir aja berciuman. Xiaoxing mendorong orang itu di detik-detik terakhir. Orang itu jatuh berguling-guling di tangga. 


Xiaoxing mengejarnya bersama Xin Yualin dan tamunya yang lain. Seorang wanita datang dan ikut membantu tuan Song. Tuan Song bangun dan bertanya dia ada dimana? Xiaoxing meminta maaf. Dia akan mrngantarnya ke rumah sakit. Atau Xiaoxing bisa memberinya pesan. Tuan Song menolak. Nggak perlu. 


Ye Ling menuruni tangga dan melihat Xiaoxing. Ia pun memanghilnya dan bertanya apa Xiaoxing membuat masalah lagi? Xiaoxing panik. Dia nggak mau Ye Ling menangkapnya. Xiaoxing menunjukkan Ye Ling pada tuan Song dan bilang kalo Ye Ling yang akan memberikan kompensasi. Yeling adalah pacarnya. Setelah mengatakan itu Xiaoxing main pergi gitu aja. 


Ye Ling hendak mengejarnya tapi ditahan oleh tuan Song. Ia meminta Ye Ling untuk membayarnya karena itu sangat menyakitkan. Xin Yualin sendiri malah tersenyum melihatnya. 


Xiaoxing terus lari dan akhirnya bersembunyi di dekat pintu tangga darurat. An Ge yang kebetulan lewat ditanyai seseorang, apa dia melihat seorang gadis pakai pakaian kuno lewat sana? An Ge tahu kalo orang yang dimaksud adalah Xiaoxing. Xiaoxing memohon agar An Ge nggak memberitahu kalo dia ada disana. 


An Ge mengerti. Dia lalu menunjuk ke arah yang sebaliknya. Orang itu pun pergi. Xiaoxing berterima kasih ala pendekar. Dia melihat sekeliling lalu pamit. An Ge menatap kepergian Xiaoxing lalu tersenyum. 


Xin Yualin menelpon seseorang dari dalam mobilnya. Nggak jauh dari sana Xiaoxing juga sedang menelpon. Dia menanyakan seberapa telanjang yang diinginkan? Xiaoxing janji akan memperbaikinya. Xin Yualin membuka kaca mobilnya dan melihat Xiaoxing. Xiaoxing yang hendak membuka pakaiannya jadi terkejut. 


Xin Yualin menyuruhnya pergi. Xiaoxing mengangguk dan membereskan tasnya. Xin Yualin bertanya apa begitu cara Xiaoxing mengenal Ye Ling? Xiaoxing nggak mengerti maksudnya. Ha? Xin Yualin bilang bukan apa-apa. 


Xin Yualin mengambil ponselnya dan menelpon Ye Ling dan memberitahu kalo gadis yang Ye Ling cari sekarang ada di tempat parkir. Xiaoxing bangkit dan merebut ponsel Xin Yualin. Xin Yualin hendak merebutnya kembali tapi nggak bisa karena Xiaoxing terlalu jauh. 


Ia lalu keluar dari mobil dan berniat menangkap Xiaoxing. Xiaoxing menghindar dan teriak minta tolong, ada pelecehan. Xin Yualin berbalik dan menyembunyikan diri, nggak mau dituduh melakukan pelecehan oleh dua orang pria yang sedang lewat. 


Setelah cukup jauh Xiaoxing meletakkan ponsel Xin Yualin di tanah lalu kabur. Xin Yualin hendak mengejar Xiaoxing tapi nggak jadi setelah sebuah mobil melindas ponselnya. Dia menatap ponselnya yang sudah remuk dengan perasaan hampa. 


Xiaoxing terus berlari sampai dia kelelahan. Ponselnya bunyi. Xiaoxing berhenti lari dan mengangkatnya. Yang menelponnya adalah tuan Song yang marah-marah. Dia bertanya apa Xiaoxing adalah gadis yang mendorongnya? Tuan Song mengancam kalo Xiaoxing nggak akan bisa lari darinya. Nggak akan. 


Su Zhan lagi gosok gigi lalu keluar dari kamar mandi. Dia terkejut melihat Jiang Ye duduk di sofanya sambil melempar-lempar jeruk. Su Zhan menanyakan apa yang Jiang Ye lakukan di sana? Dia masuk tanpa mengetuk lagi. 


Jiang Ye mengatakan kalo kali ini tuan Shu sampai melakukan wawancara dengan asisten Su Zhan. Asisten itu sudah memenuhi standar. Su Zhan kembali masuk ke kamar mandi dan Jiang Ye mengikutinya. Jiang Ye menanyakan apa yang membuat Su Zhan nggak puas dengan asistennya? 


Su Zhan berkumur lalu mengatakan kalo Jiang Ye yang terbaik, dia bisa langsung tahu kalo Su Zhan nggak puas. Jiang Ye menatap Su Zhan dan melarangnya memujinya. Poinnya adalah... . Su Zhan menoleh dan memberitahu kalo asistennya telah mengganti sandal biru putihnya. 


Jiang Ye nggak nyangka. Cuman gara-gara itu? Dia sendiri telah memperhatikan itu. Jiang Ye mengatakan kalo mungkin asisten Su Zhan pikir kalo sepatu itu sudah usang jadi pantas dibuang. Lagian itu bukanlah apa-apa. 


Su Zhan nggak menggubris dan asik menata rambutnya sambil bercermin. Su Zhan yang lagi memakai hairspray menoleh dan memberitahu kalo itu bukan apa-apa untuknya tapi nggak buat Su Zhan. Jiang Ye mengiyakan. Itu memang salahnya. Jiang Ye akan memberitahunya untuk menemukannya kembali. Letakkan dia di jalan, oke? 


Jiang Ye melanjutkan kalo masalahnya adalah Su Zhan punya syuting MV siang ini. Dan Su Zhan akan butuh asisten untuk merawatnya. Su Zhan mengatakan kalo dia nggak membutuhkannya. Jiang ye melarang Su Zhan untuk keras kepala. Penyakitnya... . 


Jiang Ye nggak jadi meneruskan ucapannya. Dia nggak maksud mengungkit tentang penyakit Su Zhan. Su Zhan juga seperti nggak nyangka Jiang Ye menngingatkannya pada penyakitnya. Sedetik kemudian Su Zhan seperti nggak peduli. Dia pamit. 


Di rumahnya Xiaoxing ditemui seorang kakek bersama dua pengawalnya. (Ingat seseorang yang pingsan gara-gara lihat Xiaoxing pas sama Su Zhan? Nah ini orangnya). Xiaoxing memberitahu kalo dia nggak pura-pura jadi hantu tapi jadi mayat. Tapi nggak pura-pura jadi mayat juga. Sebenarnya dia adalah... . Xiaoxing bingung gimana menjelaskannya karena ketiga orang itu tampak nggak ngerti. 


Saat itulah bel pintu bunyi. Xiaoxing tersenyum dan mengatakan kalo itu adalah pacarnya. Dia akan membuka pintunya. Xiaoxing membuka pintu dan yang datang adalah dua orang pria pakai kacamata hitam dan pakai pakaian serba hitam. Dua pria itu langsung masuk. 


Kakek itu ketakutan. Lebih-lebih saat satu dari dua pria itu mengambil sesuatu dari dalam jas-nya. Kakek itu makin ketakutan dan minta agar dia jangan disakiti. Pria itu maju dan meletakkan sesuatu di pangkuan sang kakek. Pria yang bersama si kakek mengambilnya dan melihat isinya adalah uang. Mereka lalu membawa kakek itu untuk pergi. 


Xiaoxing menatap dua pria itu. Dia juga merasa takut. Xiaoxing mengucapkan terima kasih karena mereka sudah menolongnya. Pintu ada di belakang mereka. Dua pria itu malah menyeret Xiaoxing keluar. 
Xiaoxing teriak minta tolong tapi nggak ada yang mau menolong. Dia lalu bertanya apa yang mereka inginkan adalah uang? Mereka bisa lebih kaya darinya. Kalo mereka menginginkannya harusnya mereka lebih baik padanya. 


Dua pria itu memasukkan Xiaoxing ke sebuah mobil. Xiaoxing merusaha menolak tapi nggak bisa. Di dalam mobil ada Su Zhan dan Jiang Ye. Su Zhan menarik tangan Xiaoxing dan melarangnya untuk takut. Ini dia, Su Zhan. Sekarang Xiaoxing tahu kan kalo dia adalah Su Zhan. Jiang Ye melihat Su Zhan memegang tangan Xiaoxing dan nggak terjadi apa-apa. 


Xiaoxing nggak berani menatap Su Zhan. Dia memuji kalo bos sangat bijaksana. Su Zhan memberitahu kalo dia bukan bos. Xiaoxing menatap Su Zhan dan ingat kalo Su Zhan adalah pria yang kemarin malam. Ia membenarkan kalo Su Zhan bukan bos. Ia menarik tangannya dan melanjutkan kalo Su Zhan adalah pria yang baik dalam mematuhi hukum dan juga disiplin. 


Xiaoxing melihat belakang dan terkejut lihat Jiang Ye menatapnya tajam. Xiaoxing bertanya kalo nggak ada apa-apa lagi, maka xia harus pergi. Xiaoxing hendak keluar tapi Su Zhan kembali menariknya. Su Zhan meminta hanya beberapa menit. 


Su Zhan menatap Jiang Ye dan memintanya untuk melihatnya. Su Zhan menyentuh jari-jari Xiaoxing pakai tangan kirinya dan sesumbar kalo dia bisa melakukannya. Su Zhan mengaitkan jarinya diantara jari Xiaoxing, dia juga bisa melakukannya. Xiaoxing berusaha menarik tangannya tapi nggak bisa. 


Kali ini Su Zhan menggenggam tangannya erat. Su Zhan senang bukan main karena dia juga bisa melakukannya. Xiaoxing menatap Su Zhan dan bertanya apa Su Zhan sudah lama menyukainya? Xiaoxing rasa nggak papa karena Su Zhan sudah membayar kakek tadi. Benar? Xiaoxing berterima kasih. 


Jiang Ye menatap Xiaoxing dan memanggilnya gadis muda. Apa dia punya waktu untuk makan siang? Jiang Ye mengaku ingin mengundangnya makan siang. Xiaoxing harus punya waktu, kan? Xiaoxing ketakutan. Dia memberitahu kalo dia bukan gadis muda. Dia nggak punya... . Xiaoxing menarik tangannya dan kali ini Su Zhan melepaskannya. 


Xiaoxing hendak keluar tapi Su Zhan kembali menariknya. Xiaoxing menatap Su zhan dan menyadari kalo dia memang terlihat seperti Su Zhan. Apa karena dia mengidolakan Su Zhan makanya dia melakukan operasi plastik? Xiaoxing merasa kalo ekspresi dan penampilan Su Zhan terlihat sangat alami. 


Xiaoxing pelan-pelan membuka pintu mobil tanpa Su Zhan dan Jiang Ye sadari. Dia menepuk pundak Su Zhan lalu keluar. 


Su Zhan yang nggak sempat menahannya dan akhirnya hanya melihatnya saja. Tapi itu nggak mengurangi kebahagiaannya. Ia menatap Jiang Ye dan menyombongkan kalo dia bisa melakukannya. Dia menyentuh tangan Xiaoxing. Dia benar-benar menyentuhnya. 


Jiang Ye mengulurkan tangannya ingin memastikan. Su Zhan panik. Apa yang ingin Jiang Ye lakukan padanya? Jauh-jauh darinya! Jiang Ye tersenyum dan merasa kalo tadi sangat menakjubkan. Benarkah? Tanya Su Zhan. Jiang Ye janji akan memperbaikinya untuk Su Zhan. Su Zhan tersenyum mendengarnya. 

Bersambung...

Komentar:
Hadeuh, ketawa mulu sepanjang nulis part ini. Dari pas Xiaoxing lari dari Ye Ling, saat Xiaoxing lari dari Xin Yualin, pas ponsel Xin Yualin kelindas mobil, sampai pas Xiaoxing disentuh-sentuh tangannya sama Su Zhan. Hadeuh, tepok jidad! 

Salam 
Anysti18

2 komentar


EmoticonEmoticon