9/12/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 2 PART 4

SINOPSIS Sm:)e Episode 2 BAGIAN 4


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 2 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 3 Part 1

Du Ruo merapikan meja Ye Ling. Ye Ling datang dan terkejut melihat ruangannya sudah berubah rapi. Du Ruo memberitahu kalo dia merapikan meja Ye Ling. Ruangannya sekarang sudah bersih dan rapi. Hal itu akan bermanfaat bagi... . 


Ye Ling marah. Siapa yang minta Du Ruo mengatur kantornya dengan segitu berantakan? Ye Ling menghampiri mejanya dan mencari data yang baru dia selesaikan kemarin. Nggak ketemu. Ye Ling lalu beranjak ke sisi sebelahnya. Ye Ling mengobrak-abrik mejanya tapi tetap nggak ketemu. 


Ye Ling lalu menanyakan mie piala dan lolipopnya. Dimana mereka? Ye Ling menunjuk-nunjuk Du Ruo dan menanyakan kalo Du Ruo pasti membuang makanan yang belum dia habiskan kemarin. Du Ruo memberikan makanan yang ia pegang pada Ye Ling. Ye Ling menerimanya dan langsung memakannya. 


Ye ling lalu memberikan makanan itu pada Du Ruo dan memintanya untuk mengatur ulang semua yang ada di ruangannya sebelum ia kembali dari rapat. Kembalikan semuanya seperti semula. Ngerti? Du Ruo sampai nggak bisa berkata-kata menatap makanan Ye Ling di tangannya. Ye Ling lalu keluar sambil menepuk dadanya. 


Du Ruo mengembalikan ruangan Ye Ling jadi berantakan. Ye Ling kembali dan senang melihat ruangannya kembali berantakan. Makanan dan kertas berserakan di meja. Perasaan seperti itulah yang ia inginkan. 


Ye Ling mengambil keripik kentangnya lalu duduk di kursinya. Ia berpesan agar kedepannya Du Ruo nggak usah mengacaukan barang-barangnya lagi. Ia memberitahu kalo semua yang ada di sana adalah yang paling cocok untuk keadaannya. Dengar??!! Du Ruo menatap semua benda yang berserakan di meja, merasa nggak habis pikir. Tapi akhirnya ia mengiyakan saja. Ye Ling lalu menyuruhnya untuk pergi menyibukkan diri. 


Du Ruo mengangguk dan berbalik. Baru juga mau melangkah dia sudah balik lagi menatap Ye Ling. Ia menanyakan apa ada yang bisa ia lakukan untuknya? Ye Ling menyuruh Du Ruo untuk menulis jadwalnya Xiaoxing. Du Ruo mengangguk dan menanyakan yang lainnya. Ye Ling mengatakan kalo tugas Du Ruo hanya itu dan nggak ada lagi yang lainnya. Du Ruo mengangguk lalu pergi. 


Du Ruo mengambil buku di meja dan menulis sambil sesekali menatap Ye Ling. 


Jiang Ye datang ke kantor. Sepertinya ia sangat dekat dengan semua pegawai. Ia berjalam sambil menyapa semua orang. Dan tiba-tiba ia menarik seseorang yang berjalan melewatinya. Jiang Ye bertanya kenapa orang itu berjalan tergesa-gesa? Orang itu adalah sekretaris Xin Yualin. Dengan nggak nyaman dia bilang nggak ada apa-apa. Xin Yualin melihat hal itu. Sekretaris Xin Yualin memberitahu kalo Jiang Ye bisa menemui tuan Xin di kantornya. Jiang Ye mengatakan kalo dia bisa menemukannya sendiri. Ia meminta sekretaris Xin Yualin untuk menyibukkan diri saat itu. 


Jiang Ye melepaskan sekretaris itu lalu melangkah menuju ruangan Xin Yualin. Xin Yualin yang menyadari hal itu pura-pura menelpon, membicarakan tentang masalah sponsor dan kalo itu menyangkut investasi keuangan, ia yakin kalo mereka mengerti apa yang ia maksud. 


Jiang Ye yang mendengarnya kembali dan menengok ke arah Xin Yualin. Xin Yualin mengatakan pada orang di seberang kalo nggak masalah kalo dia seorang superstar, yang penting adalah kemampuan aktingnya. Xin Yualin berbalik dan pura-pura terkejut melihat Jiang Ye. Ia mempersilakan Jiang Ye untuk duduk dan menutup telponnya. 


Xin Yualin menghampiri Jiang Ye dan meminta maaf, belakangan dia selalu sibuk. Jiang Ye bilang nggak papa. Xin Yualin menanyakan keputusan Su Zhan. Jiang Ye memberitahu kalo Xin Yualin punya mata yang bagus. Naskahnya luar biasa. Ia yakin kalo itu pasti akan jadi blockbuster. Dan secara pribadi, Jiang Ye juga sangat menyukai film itu. Ia yakin kalo Su Zhan jadi pemeran utama protagonis laki-lakinya, itu akan sangat pas. Ia meminta untuk segera membuat kontraknya. 


Xin Yualin tersenyum. Ia memberitahu kalo masih ada beberapa saat untuk penjadwalan. Jiang Ye menanyakan jadwalnya. Ia memberitahu kalo itu nggak masalah. Masalahnya adalah kalo Su Zhan adalah pemeran utama ptotagonis laki-laki, bukankah lawan mainnya juga harus mumpuni? 


Xin Yualin mengiyakan. Jiang Ye bertanya apa Xin Yualin nggak memiliki pilihan? Bagaimana dengan Shen Xun? Ia merasa kalo Shen Xun paling cocok. Xin Yualin hanya tersenyum garing. Ia mengiyakan. Tapi apa Shen Xun free? Ia akan mengundang Shen Xun untuk makan berdua. Giliran Jiang Ye yang tersenyum garing. Ia mengangguk dan akan mengurusnya. Saat jadwalnya sudah jelas, mereka akan membuat janji lain. 


Mereka lalu bangkit. Xin Yualin menawarkan untuk mengantar Jiang Ye. Jiang Ye menolak. Ia rasa nggak perlu. Ia menyuruh Xin Yualin untuk menyibukkan diri. Dan setelah beberapa langkah, ekspresi Jiang Ye tiba-tiba berubah. 


Sutradara sedang menjelaskan adegan berikutnya pada beberapa pemain. Xiaoxing tiba-tiba ditelpon oleh Du Ruo. Xioaxing bertanya ada apa Du Ruo menelponnya? Du Ruo bertanya Xiaoxing sedang ada di scene nomor 3, kan? Ia akan membawa sutradara Ye. Xiaoxing langsung melotot mendengarnya. Apa Du Ruo g*la? Du Ruo memberitahu kalo alasan sutradara ingin menyeretnya pulang adalah karena dia khawatir Xiaoxing akan diganggu di luar. Jadi untuk acara hari ini, Xioaxing harus tampil dengan baik agar sutradara Ye bisa melihat bakatnya dalam berakting. Xiaoxing memberitahu kalo itu ngak perlu. Tapi Du Ruo malah sudah menutup telponnya. 


Sutradara memanggil Xiaoxing. Ia pun mendatangi sutradara dan meminta maaf. Xiaoxing bertanya dimana dia harus duduk? Sutradara menunjukkan tempat duduk Xiaoxing dan Xiaoxing langsung duduk disana. 


Jiang Ye mengantar Su Zhan ke lokasi syuting. Ia memberitahu kalo Su Zhan nggak harus tampil sendiri. Ia merasa kalo Ji Xiaoxing nggak punya alasan untuk menolak karena tawaran yang luar biasa telah diberikan perusahaan. Kalo memang Xiaoxing ingin terkenal, Jiang Ye yakin kalo Xiaoxing pasti akan menandatanganinya. 


Su Zhan memberitahu kalo ia nggak disana karena ingin Xiaoxing menandatanganinya. Jiang Ye lalu menanyakan apa artinya itu? Su Zhan menatap tas yang ia bawa dan memilih nggak menjawabnya. Ia lalu mengambil sarung tangan dan maskernya lalu memakainya. Jiang Ye bertanya apa Su Zhan ingin ia membantu memberikannya? Ia mengingatkan kalo ada banyak orang di lokasi dan itu pasti akan membuat Su Zhan merasa nggak nyaman. 


Su Zhan menyatakan kalo dia bisa melakukannya sendiri. Jiang Ye menyarankan agar Su Zhan nggak menceritakan rahasianya pada Xiaoxing. Paham? Su Zhan menatap Jiang Ye dan mengatakan kalo Xiaoxing hanya akan membantu melakui kebohongan dan kebohongan, maka ia lebih baik menyerah sekarang. 


Su Zhan mengambil tasnya dan keluar dari mobil. 


Xiaoxing memulai syutingnya. Ia menuang arak ke dalam cangkir. Pelan-pelan ia meminumnya. Seorang pemuda masuk ke kedai itu dan melihat Xiaoxing. Ia tersenyum dan menghampiri Xiaoxing. 


Pemuda itu duduk di dekat Xiaoxing dan menyapanya sebagai pendekar wanita. Mereka bertemu lagi. Sungguh kebetulan. Xiaoxing mengambil pedangnya diam-diam. Ia bersiap untuk mencabutnya. Tiba-tiba sutradara bilang, CUT! Ia merasa kalo itu sudah lumayan. Sutradara memarahi meja sebelah yang nggak bisa mendapatkan ekspresi yang tepat. 


An Ge melambaikan tangannya pada Xioaxing dan memberitahu kalo akting Xiaoxing barusan nggak buruk. Xiapxing menatap An Ge dan bertanya kenapa dia tampak akrab padanya? Apa mereka pernah ketemu sebelumnya? 


An Ge menghela nafas karena Xiaoxing nggak ingat padanya. Padahal mereka sudah sering berakting di acara itu dan Xiaoxing sama sekali nggak ingat padanya? An Ge menyebutkan nama lengkap Xiaoxing, Ji Xiaoxing. An Ge bertanya apa kehadirannya benar-benar transparan? 


Xiaoxing tersenyum dan mengaku tahu kalo dia adalah An Ge. An Ge menatap Xiaoxing dan memintanya untuk memikirkannya lagi. An Ge menyapu bibirnya dengan ibu jarinya. 

Flashback...


Ye Ling membelai An Ge. An Ge mengatakan kalo bibirnya seperti buah persik. Mereka terkejut karena tiba-tiba Xiaoxing datang. 


An Ge melihat Xiaoxing lari dari seorang pria. 

Flashback end...


Xiaoxing baru ingat sekarang. Ia menunjuk Na Ge lalu memegang bibirnya. An Ge tersenyum karena Xiaoxing sudah mengingatnya. Xiaoxing menepuk pundak An Ge dan mengatakan kalo sebagai laki-laki, pasti itu nggak mudah baginya. Tapi buat Xiaoxing, harusnya dia nggak menuntut An Ge untuk terus maju. Tapi... . Xiaoxing tersenyum geli dan membebaskan An Ge selama An Ge bahagia. An Ge merasa nggak ngerti maksud Xiaoxing. 


Sutradara menghampiri Xiaoxing. Ia memuji akting Xiaoxing yang nggak buruk. Xiaoxing mengucapkan terima kasih. Sutradara meminta Xiaoxing untuk mempertahankannya. Ia memberikan sebuah kesempatan dan memberikan dialog untuk peran Xiaoxing. 


Xiaoxing hendak bilang kalo dia nggak bisa tapi sutradara sudah pergi. Syuting pun kembali dimulai. An Ge menghampiri Xioaxing dan menyapanya sebagai pendekar wanita. Mereka ketemu lagi. Kebetulan sekali. Xiaoxing pelan-pelan meraba pedangnya dan hendak menariknya. 


Xioaxing melihat kamera yang menyorotnya. Ia mulai merasa gugup. An Ge berbisik mengingatkan dialog yang harus Xiaoxing katakan, itu bukan kebetulan. Aku telah lama menunggumu. Xiaoxing menatap An Ge dan akan mengatakannya. Tapi nyatanya Xiaoxing nggak bisa mengatakannya. Ia kembali melihat orang-orang belakang layar yang menatapnya. 


Xiaoxing benar-benar nggak bisa melakukannya. Ia melihat orang-orang itu dan jadi makin gugup. Sutradara marah melihat akting Xiaoxing. Saking gugupnya dia hampir saja menjatuhkan cangkir. 


Sutradara marah dan bilang cut. Ia merasa kalo Xiaoxing sangat b*doh. Orang-orang yang duduk di meja sebelah juga ikutan menunjuk-nunjuk Xiaoxing yang bahkan nggak bisa mengatakan kalimat yang sederhana. 


Xioaxing makin gugup. Ia kembali teringat masa lalunya. Darah mengalir di jalan. Di dekatnya ada kamera. 


Xiaoxing melihat sekitar dan tampak bingung. Tepat saat itu Ye Ling datang bersama dengan Du Ruo. Xiaoxing nggak tahan lagi. Ia menutup telinganya tapi itu nggak bisa menghentikan suara orang-orang. Akhirnya ia bangkit dan berlari keluar. 

Ia berhenti di tempat dimana nggak ada orang disana. Xiaoxing bersandar di dinding sambil mengatur nafas. Pelan-pelan ia melorot dan meringkuk. Xioaxing menangis sambil menyembunyikan wajahnya. 


Su Zhan perlahan-lahan menghampirinya. Xiaoxing mengangkat wajahnya dan melihat Su Zhan. Su Zhan mendekat dan membuka maskernya. Ia meminta Xiaoxing untuk mengganti pakaiannya dan pergi bersamanya. 

Bersambung...


Komentar:
Makin penasaran sama Ye Ling. Sebenarnya ada apa, sih antara dia sama Xiaoxing? 
Dan apa mungkin penyebab aphasia lensa yang diidap Xiaoxing adalah karena trauma masa lalunya? 

Salam 
Anysti18

1 komentar


EmoticonEmoticon