10/06/2018

SINOPSIS The Perfect Match Episode 5 PART 3

SINOPSIS The Perfect Match Episode 5 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: SET TV
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS The Perfect Match Episode 5 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS The Perfect Match Episode 5 Part 4

Fenqing pulang dengan langkah berjingkat. Pelan-pelan ia masuk ke kamarnya. Ia lalu menggantung gaunnya di pintu dan baru sadar kalo sepatu haknya nggak ada. 


Sepatu Fenqing masih ada di rumah Tingen. Tingen mengambilnya dan teringat saat Fenqing berputar memakai gaun putih. Fenqing menatapnya sambil senyum. 


Dan saat mabuk Fenqing bahkan menyuruhnya untuk lebih sering senyum. Ia merasa kalo Tingen tampak sangat manis saat sedang tersenyum. 


Tingen menatap sepatu itu dan secara nggak sadar ia pun tersenyum. 


Fenqing melihat buku harian ayahnya. Ia lalu teringat kata-kata Tingen. 

Flashback...


Apa Fenqing benar-benar ingin belajar darinya? Apa Fenqing benar-benar ingin meningkatkan keahliannya? Kalo iya maka biar Tingen membantunya. Tingen mengatakan kalo mulai hari ini buku diary itu harus hilang. 


Saat di mobil Tingen menanyakan kenapa Fenqing menyerah semudah itu saat ia sangat ingin pergi. Ia menasehati kalo Fenqing harus merebut kesempatannya karena membuat hidangan sama seperti pesta gudang anggur malam ini. Dan Fenqing nggak akan bisa mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya. 


Dan saat di dapur Presdir Wang. Tingen memberitahu kalo ada banyak bahan di sana. Ada anggur juga. Ia menyuruh Fenqing untuk coba meminumnya dan itu akan memberinya inspirasi, karena saat ia mabuk, nggak tahu kenapa masakannya jadi sangat enak. Memasaklah sesuai naluri. 

Flashback end...


Fenqing menatap buku itu dan merasa kalo sudah waktunya untuk melepaskannya. Ia bertekad untuk membuat menunya sendiri. 


Fenqing keluar dari kamarnya dan menghampiri Yang yang sedang ada di meja makan. Yang sendiri sepertinya akan berangkat sekolah. Fenqing menyuruhnya untuk duduk. Yang menurut dan duduk di dekat kakaknya. Fenqing memberikan buku harian ayah pada Yang. Yang sendiri nggak langsung menerimanya. Fenqing meraih tangan Yang agar mengambil buku itu. Fenqing memberitahu kalo ia belajar banyak dari buku itu. 


Tanpa mereka sadari, ada ibu yang berdiri nggak jauh dari mereka. Fenqing memberitahu Yang kalo ia ingin punya buku hariannya sendiri. Ia menasehati agar Yang menyelesaikan pelatihan deni memasak dengan cepat. Dan setelah itu mereka bisa membuka restoran kari mereka bersama. Yang mendengarkan Fenqing sambil makan. 


Mendadak ibu jadi sedih. Kalo bukan karena kecelakaan mobil yang merenggut nyawa ayah anak-anak waktu itu, tentulah hidup nggak akan berat untuk Qingqing. 


Fenqing menyuruh Yang untuk makan pelan-pelan. Ia akan berangkat kerja. Fenqing bangkit siap untuk berangkat kerja. Yang memanggilnya dan mengatakan kalo ia ... . Belum sempat Yang menyelesaikan kalimatnya, ponselnya keburu bunyi. Nggak tahu telpon dari siapa yang jelas, Yang langsung pergi setelah menerima telpon itu. Saat Fenqing menanyakan telpon dari siapa, Yang bahkan nggak mau mengatakannya. 


Yang pergi begitu saja. Fenqing menghampiri ibunya dan menenangkannya. Ia akan mengikuti Yang. 


Fenqing sudah di luar tapi malah ketemu sama Ah Wei. Ia menanyakan Yang pada Ah Wei. Ah Wei menahan Fenqing dan menanyakan kemana Fenqing semalam nggak pulang? Fenqing hendak memberitahu Ah Wei tapi nggak jadi. Nggak mungkin ia bilang kalo ia menginap di rumah Tingen dan tidur bersama. 


Fenqing memberitahu kalo ia mengantar Huo Tingen karena dia mabuk. Ah Wei lalu bertanya apa Fenqing menginap di rumah Huo Tingen? Fenqing memberitahu kalo itu nggak seperti yang Ah Wei pikirkan. Ah Wei mencari tahu apa yang terjadi. Ia menanyakan apa yang Fenqing lalukan sampai menginap di rumahnya segala? Fenqing mengaku nggak melakukan apapun. Mereka... . 


Fenqing tiba-tiba marah. Ia menanyakan apa yang Ah Wei lakukan? Memang kenapa kalo semalam ia menginap? Toh ia bukan anak kecil. Kenapa Ah Wei seolah nggak mempercayainya? Fenqing memberitahu kalo ia bisa mengurus diri sendiri. Ah Wei mengatakan kalo ia nggak bermaksud begitu. Yang ingin ia katakan adalah... . Fenqing bertanya apa? Ah Wei mengatakan kalo Fenqing bisa menghubunginya tiap kali ada masalah. Ia akan pergi menjemput Fenqing. 


Fenqing memberitahu kalo dia mabuk, gimana bisa dia menelpon Ah Wei? Ah Wei terkejut dengar Fenqing mabuk. Sedetik kemudian Fenqing baru sadar kalo dia keceplosan. Fenqing lalu mencoba mengalihkan dengan bilang kalo dia akan terlambat kerja. Dia main pergi begitu saja padahal Ah Wei belum selesai ngomong. 


Ah Wei jadi khawatir saat teringat Fenqing mabuk. Ia takut terjadi sesuatu. 


Tingen dalam perjalanan ke restoran. Ia menguap lebar, masih ngantuk. Xiaobin menelponnya. Tingen  memberitahu kalo dia akan segera sampai setelah belok kanan. Xiaobin malah menyuruhnya untuk membeli bumbu. Tingen merasa nggak habis pikir. Kenapa mesti dia? 


Motor Fenqing tiba-tiba ada di samping mobil Tingen. Tingen bertanya-tanya kenapa Fenqing pergi kerja pagi-pagi gini? Tingen lalu menutup telpon dari Xiaobin. Ia hendak memanggil Fenqing tapi Fenqingnya malah sudah keburu pergi. 


Tingen merasa kalo itu bukanlah arah ke restoran. Ia lalu memutuskan untuk mengikuti Fenqing. 


Fenqing berjalan mengikuti Yang. Dan di belakangnya ada Tingen yang juga mengikutinya. Fenqing asal masuk tanpa tahu kemana ia pergi. Tingen melihat tempat yang Fenqing tuju dan merasa khawatir. Pasalnya Fenqing datang ke klinik Ginekologi. 


Tingen masuk karena mengkhawatirkan Fenqing. Perawat melihatnya dan menanyakan apakah ia sedang mencari anggota keluarga? Tingen asal mengiyakan. Ia adalah anggota keluarga wanita yang barusan masuk. 


Tingen lalu kembali mengikuti Fenqing. Fenqing tampak ragu mau masuk ke ruang periksa. Hal itu makin membuat Tingen khawatir. Tingen kembali teringat kejadian semalam. Ia merasa nggak mungkin. Dia?? 


Fenqing merasa bingung habis antara masuk apa enggak. Tapi pada akhirnya ia memilih masuk. Tingen juga ingin ikut masuk. 


Sampai di dalam perawat bertanya pada Fenqing, apa ia memerlukan sesuatu? Fenqing bertanya pada perawat, sebenarnya klinik itu untuk apa? Perawat memberitahu kalo ini klinik ginekologi. Tingen masuk. Perawat menanyainya apa ada yang bisa dibantu? Tingen maju dan memberitahu perawat kalo ia adalah pacarnya Fenqing. 


Tingen menatap Fenqing dan memberitahu kalo apapun yang terjadi pada Fenqing, ia akan bertanggung jawab. Ia meminta agar Fenqing jangan khawatir. Katakan apa yang terjadi padanya. Fenqing sampai melongo dan nggak bisa berkata-kata. 


Yang membuka tirai dan memanggil Fenqing. Ia menanyakan apa yang Fenqing lakukan? Fenqing membalikkan. Harusnya dia yang tanya pada Yang. Kenapa Yang ada di sana? Yang nggak bisa mengatakannya. 


Tingen menyimpulkan kalo itu adalah adiknya Fenqing. Tingen mengaku nggak peduli dengan apa yang dikakukan adiknya Fenqing. Ia lebih khawatir pada apa yang Fenqing lakukan di sana. Tingen mengaku lupa pada apa yang terjadi semalam, tapi apapun yang terjadi, ia akan bertanggung jawab. Tingen meminta Fenqing untuk mengatakannya pada dokter. 


Dokter merasa kalo itu nggak terlalu buruk karena Fenqing punya pacar yang bertanggung jawab. Fenqing malah nggak ngerti. Yang bahkan bertanya memastikan apa dia pacarnya Fenqing? Fenqing melambaikan tangannya. Ia memberitahu kalo mereka semua kalo itu salah paham. Ia menyuruh agar pemeriksaan dilanjutkan. 


Fenqing menarik Tingen keluar. Ia bertanya apa Tingen sudah g*la? Kenapa dia memberitahu mereka kalo ia adalah pa.. . Tingen malah balik nanya, memangnya apa yang harus ia katakan? Apa harus ia mengatakan kalo mereka adalah... kemungkinan, ...teman yang baru saja melakukannya semalam? Fenqing nggak ngeh. Apa hubungannya dengan tadi malam? Tingen memberitahu kalo meskipun dia nggak ingat apa yang telah terjafi semalam, tapi kalo memang ia melakukannya semalam, jadi Fenqing datang kesana hari ini untuk melakukan pemeriksaan. 


Fenqing mengerti apa yang Tingen maksud. Ia tersenyum lalu merangkul Tingen. Jadi Tingen berpikir kalo mereka... . Tingen mengiyakan. Ia bertanya apakah Fenqing merasa kurang sehat? Fenqing tertawa. Ia memberitahu kalo ia datang kesana karena... . Yang keluar bersama pacarnya. Tingen menyapa mereka dan menanyakan apa mereka sudah selesai dengan pemeriksaannya? 


Yang berniat kabur tapi Fenqing menangkapnya duluan. Apa yang akan Yang lakukan? Yang minta dilepaskan. Sakit. Ia lalu dibawa keluar. Tingen menatap Fenqing yang menjauh dan bertanya apa mereka melakukannya? 


Fenqing melepaskan Yang setelah sampai di luar. Yang kesal. Menurutnya nggak terlihat baik menyeret orang seperti itu. Fenqing membalikkan apa terlihat baik pergo ke ginekologi di usia semuda itu? Kenapa mereka ada di sana? Yang seolah nggak mau menjawabnya. Ia balik bertanya kenapa kakaknya ada di sana? Ia mengingatkan kalo pria itu mengaku sebagai pacarnya tadi. Siapa dia? 


Fenqing menoleh menatap Tingen. Ia memberitahu Yang kalo Tingen adalah Chef. Tingen memberitahu kalo dia adalah temannya Fenqing. Fenqing memberitahu kalo dia adalah chef di tempatnya bekerja dan juga temannya. Ia pergi kesana karena mengikutinya. Fenqing sudah menjawabnya dan sekarang giliran Yang. Kenapa mereka pergi ke ginekolog? 


Yang mengatakan kalo itu bukan apa-apa. Ia memberitahu kalo dokter menegaskan kalo Rita punya fibroid kecil. Itulah kenapa menstrulasinya terlambat beberapa hari. Fenqing tetap marah.  Yang nggak memikirkan studinya dan punya pacar, Yang bahkan pergi ke ginekolog? Gimana kalo dia benar-benar hamil? 


Yang santai, mereka akan menikah. Fenqing nggak ngerti. Apa yang akan Yang gunakan untuk menikah? Gimana Yang akan menghasilkan uang untuk menghidupinya? Yang sendiri masih pelajar. Kalopun Yang menginginkannya apakah orang tuanya akan mengijinkan? Yang kembali meremehkan. Kalo orang tuanya nggak setuju maka mereka bisa bekerja dan hidup sendiri. Fenqing marah. Apa sih yang Yang bicarakan? 


Yang mengatakan kalo ia bukan anak kecil lagi. Ada banyak hal yang bisa ia putuskan sendiri. Walaupun hidup akan sulit, ia percaya kalo mereka akan bahagia. Tingen menatap Yang dan menanyakan apa yang akan Yang lakukan untuk menjamin kalo mereka bisa hidup bahagia? Ia menanyakan berapa umur mereka? Apa Yang sudah lulus? Pekerjaan apa yang Yang miliki dan gimana dia akan menghidupinya? Anggaplah kalo Yang sudah menemukan pekerjaan, tapi kenapa dia harus menderita dengan Yang? Kalo Yang nggak mengkhawatirkan keluarganya itu nggak masalah. Tapi gimana dengan pacarnya? Apa keluarganya nggak akan khawatir dan marah? Ia meminta Yang agar berhenti memikirkan angan-angannya. 


Fenqing terkejut lihat Tingen seemosional itu. Ia menanyakan apa yang terjadi pada Tingen? Tingen menatap Fenqing dan mengaku baik-baik saja. Ia menyuruh Fenqing untuk melanjutkannya. Ia berbalik membelakangi mereka. Yang pamit. Ia pun pergi bersama dengan pacarnya. 


Fenqing hendak mengejarnya tapi Tingen malah menariknya. Tingen memberitahu kalo semua yang ia katakan saat di rumah sakit adalah benar. Kalo terjadi sesuatu dengannya maka ia akan bertanggung jawab. Fenqing nggak ngerti. Apa sih yang akan terjadi? Dia baik-baik saja. Tingen nggak peduli. Ia ingin Fenqing datang padanya kalo terjadi sesuatu di masa depan. Fenqing mengiyakan. Ia ngerti. 


Tingen lalu melepaskan tangan Fenqing dan pergi. Fenqing sendiri masih nggak ngerti. Apa yang sebenarnya terjadi semalam? 


Tingen sudah sampai di mobilnya. Ia membenarkan. Mungkin memang nggak terjadi apa-apa. Fenqing sendiri bilang kalo nggak terjadi apa-apa. Lagian juga mereka mabuk. Ia mabuk dan apa yang bisa terjadi? Tingen baru ingat. Wei Fenqing... . 


Fenqing tiba-tiba melintas dengan motornya. Tingen tersenyum. Mungkin memang dia terlalu sensitif. Fenqing tahu-tahu sudah ada di delatnya dan menanyakan Tingen sensitif terhadap apa? Tingen terkejut. Ia nggak habis pikir Fenqing bisa secepat itu. Ia memberitahu kalo ia sensitif pada perubahan suhu. Tingen mengucapkan selamat pagi pada Fenqing. Ia lalu bilang akan masuk. Fenqing menatap langit. Ia merasa kalo memang ada banyak perubahan. 


Ruxi menulis tentang malam di pesta gudang anggur. Dari pasar malam ia melepaskan seragamnya sebagai koki dan memakai sepatu hak tinggi untuk hadir di istana kelas atas. Dia bagaikan koki terkenal dari La Mure. Tapi di saat yang sama ia membuat kudapan pasar malam seperti ayam goreng asin dengan teh hijau dan memberi mereka karakteristik baru. 


Rupanya Ruxi sedang bersama dengan Tianzhi. Tianzhi menegurnya. Kalo memang Ruxi nggak ingin makan malam dengannya, nggak seharusnya ia terus menatap laptopnya. Ruxi bertanya apa Tianzhi tahu kalo terlalu kasar mengundang seseorang untuk sarapan setelah pesta koktail? Tianzhi hanya tersenyum. Ia yang mengantar Ruxi pulang jadi ia tahu kalo Ruxi nggak mabuk. 


Tianzhi melanjutkan kalo ia datang untuk misi rahasia ibu tirinya untuk mendorong Ruxi dan Tingen agar bisa bersama. Ruxi nggak ngerti. Mereka? Tianzhi mengingatkan kalo kemarin Tingen mabuk dan terus mendesaknya untuk mengantar Ruxi pulang. Ia merasa kalo kakaknya ada rasa pada Ruxi. Ruxi hanya tersenyum. Lalu? Tianzhi meminta Ruxi untuk berhenti mengatakan hal itu. Ia memberitahu kalo kakaknya sudah lama membujang. Dia hanya tahu gimana caranya memasak dan nggak tahu apa-apa tentang wanita. Ia meminta Ruxi untuk berusaha keras. Ia meyakinkan Ruxi kalo ia layak untuk itu. 


Ruxi hanya tersenyum. Ia mengaku tahu. Tapi Tianzhi bilang kalo Tingen sangat mabuk kemarin? Apa dia tahu cara untuk menghilangkan sisa mabuk? Tianzhi hanya tersenyum. 


Tingen sudah ada di ruangannya. Ponselnya bunyi. Ada pesan masuk dari Ruxi. Ia pun membalas pesan itu. Ruxi tersenyum membaca pesan dari Tingen. Ia lalu menyuruh Tingen untuk memilih antara A atau B? Tingen sendiri nggak ngerti maksudnya apaan? Ia nggak membalasnya dan meletakkan ponselnya begitu saja. Ia lalu menata mejanya. Ruxi kembali menulis pesan, seorang penolong bilang kalo permen loli dan daging tanpa lemak bisa membantu menghilangkan rasa mabuk. Secara nggak diduga, yang dipilih Tingen adalah G. Ruxi tersenyum. 

Bersambung...


Komentar:
Agak lucu lihat Tingen salah paham pas datang ke ginekolog. Tapi terharu juga pas dengar kalo dia akan bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi pada Fenqing. 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon