10/06/2018

SINOPSIS The Perfect Match Episode 6 PART 3

SINOPSIS The Perfect Match Episode 6 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: SET TV
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS The Perfect Match Episode 6 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS The Perfect Match Episode 6 Part 4

Ruxi berpendapat kalo memang Ah Wei ingin melindungi orang yang ia cintai, maka akan lebih mudah kalo menggunakan identitasnya? Ah Wei tersenyum. Dia rasa juga begitu. Dia mengaku sudah memikirkannya. Siapa tahu suatu hari nanti ia akan pulang dengan alasan itu. Ruxi tersenyum dan berpesan agar Ah Wei jaga diri. Mereka lalu saling berpelukan. 


Tanpa mereka sadari Zhen Zhen melihat mereka dari atas. 


Ah Wei melepaskan pelukannya dan mengucapkan sampai jumpa? Ruxi mengangguk lalu pergi. Dan baru juga melangkah Ah Wei sudah kembali memanggilnya. Ah Wei meminta kakkanya untuk jaga diri juga. Ruxi tersenyum dan mengangguk. 


Bahan makanan datang. Xiaobin menghampiri pengantarnya dan memintanya untuk membawa bahan-bahan itu ke dalam. Ia akan membukakan pintu. Xiaobin masuk ke dapur dan terkejut lihat lampu masih menyala. Tambah terkejut lagi saat melihat Fenqing tidur di sana. 


Fenqing membuka matanya dan melihat Tingen di depannya. Ia bertanya-tanya kenapa ia tidur lagi dengannya? 


Xiaobin mendekat dan membuat Fenqing kaget. Xiaobin mengambil ponselnya dan berniat memfoto mereka sebagai kenang-kenangan. Fenqing bangkit dan menghalanginya. Ia melarang Xiaobin melakukannya. Xiaobin menyuruh Fenqing untuk diam karena Tingen sedang tidur. Ia bertanya apa yang mereka lakukan kemarin? Fenqing memberitahu kalo nggak terjadi apa-apa. Ia hanya bekerja lalu ketiduran. 


Xiaobin meminta Fenqing untuk memberitahunya yang sebenarnya. Apakah semalam mereka berdua,... . Fenqing nggak mau mengatakannya. Ia akan pulang dan mandi. Xiaobin makin curiga. Ia mengingatkan kalo mereka sudah dewasa. Nggak ada CCTV juga di sana. Fenqing nggak mau memberitahunya dan pergi 


Xiaobin tertawa. Ia lalu mengambil gambar Tingen yang masih tidur. Iseng ia menyentuh alis Tingen. Dan tiba-tiba Tingen bangun dan menangkap jarinya. Ia menanyakan apa yang Xiaobin lakukan? Xiaobin kaget lihat Tingen hanya pura-pura tidur. Tingen menanyakan apa Fenqing sudah pergi? Xiaobin memberitahu kalo Fenqing pergi mandi. Tingen marah karena Xiaobin menakuti Fenqing. 


Xiaobin menatap Tingen. Dia mengaku nggak percaya kalo Tingen bisa makan 3 mangkuk nasi, dari dasar pertama sampai dasar rumah. (Maksudnya apa, ya?) Ia juga menanyakan gimana dengan keadaan pasangan tidurnya? Tingen kesal. Apa maksudnya itu? Dimana kasurnya? Xiaobin memberitahu kalo sekarang anak muda bisa tidur dimanapun. Xiaobin bahkan pernah di gunung.


Tingen meminta Xiaobin agar berhenti mengacau. Ia lalu memberikan menu untuk musim depan. Xiaobin menyindir, dia nggak nyangka Tingen harus ditemani Fenqing semalaman cuman buat membicarakan menu baru. Tingen membalas kalo otak Xiaobin begitu kotor. Xiaobin pura-pura nggak ngeh. Ia memberitahu kalo tidur sangatlah penting. 


Tingen memberitahu kalo Fenqing kemarin datang dan ia sibuk memikirkan menu baru dan mereka begitu sibuk sampai ketiduran. Xiaobin mengingatkan kalo dia adalah orang yang paling mengerti Tingen. Dulu Tingen paling nggak suka kalo ada orang di sampingnya saat memeriksa menu baru. Tapi Wei Fenqing malah menemaninya semalaman. Muah... . Xiaobin meledek Tingen pasti menyukainya, kan? 


Tingen tersenyum. Ia mengaku nggak ngerti apa yang Xiaobin maksud. Xiaobin mendekat dan tetap mengatakan kalo Tingen pasti menyukai Fenqing. Xiaobin mengaku bisa melihat tatapan Tingen pada Fenqing. Ia memberitahu kalo wanita itu seperti ikan. Tingen harus segera memakannya saat mereka masih segar. Lebih baik lagi kalo Tingen memakannya seperti makan sashimi, dengan wasabi. Xiaobin menunjuk Tingen dan bilang kalo Tingen melihat Fenqing sebagai wanita. 


Tingen menangkap jari Xiaobin dan mencapit lehernya dengan kaki. Ia meminta Xiaobin untuk menghotmati wanita. Fenqing adalah wanita. Apakah wanita itu ikan? Xiaobin mengalah. Ia mengiyakan kalo wanita bukanlah ikan. Tingen lalu melepaskannya. Ia lalu pamit, mau mandi. 


Ah Wei menunggu Fenqing di atap. Fenqing pulang. Ia melihat Ah Wei tapi hanya melewatinya begitu saja tanpa bilang apa-apa. Ah Wei memanggilnya dan menanyakan Fenqing nggak pulang gara-gara dia? Fenqing nggak menjawab. Ah Wei mengatakan kalo dia akan pindah. 


Fenqing berbalik dan menatap Ah Wei. Ah Wei mengatakan kalo ia pindah, Fenqing nggak perlu tinggal di luar semalaman dan membuat orang mengkhawatirkannya. Fenqing nggak tahu mesti ngomong apa. Ah Wei mengaku ngerti. Ia nggak akan membiarkan Fenqing melihatnya lagi. Ah Wei lalu pergi meninggalkan Fenqing. Fenqing merasa menyesal. Tapi dia nggak bisa apa-apa juga. 


Zhen zhen datang dan menghampiri Fenqing. Ia meminta Fenqing agar berbaikan dengan Ah Wei. Ia khawatir Ah Wei akan pergi selamanya. Fenqing menanyakan maksud Zhen zhen. Zhen zhen memberitahu klao semalam ia melihat seorang wanita meminta Ah Wei untuk pulang. Ia merasa kalo itu adalah mantan pacar Ah Wei. Fenqing menanyakan apakah dia wanita yang membuat Ah Wei terluka sangat lama waktu itu? 


Zhen zhen mengangguk membenarkan. Ia takut Ah Wei mencari wanita itu lagi. Fenaing merasa kalo itu nggak mungkin. Ia lalu melihat Ah Wei dari atap. Ah Wei pergi dengan motornya. Zhen Zhen makin khawatir. 


Fenqing juga bingung. Ia melihat jam tangannya. Sudah waktunya kerja. Ia pamit pada Zhen zhen. Mau siap-siap. Ia berpesan agar Zhen zhen mengabarinya kalo Ah Wei kembali. 


Xiaobin merayu seorang koki perempuan. Tingen menghampirinya dan ingin bicara. Fenqing sedang mengaduk bumbu. Tapi ia sama sekali nggak fokus malah melamun. Dalam hati ia bertanya-tanya apa Ah Wei akan menemui mantan pacarnya? Atau ia yang telah membuatnya pergi? 


Fenqing memotong mentimun dan kembali melamun. Ia bingung gimana harus ngomong ke Ah Wei. Apa Ah Wei mau medengarkannya? 


Masakan Fenqing gosong. Ia buru-buru menghampirinya. Fenqing mau mengambil sesuatu di rak tapi malah membuat semuanya jatuh. Tingen yang melihatnya merasa khawatir. Ia menyuruh Justin untuk mengambil alih tugas Fenqing. Ia lalu memanggil Fenqing dan bertanya ada apa? 


Fenqing meminta maaf dan mengaku nggak sengaja. Tingen kembali bertanya kenapa Fenqing tampak nggak berkonsentrasi? Tingen menatap Xiaobin di sebelahnya yang pasang pose keren. Ia menyuruhnya pergi. Xioabin mengiyakan. Ia akan pergi kerja. 


Tingen menyuruh Fenqing untuk mendekat. Fenqing maju satu langkah. Tingen menanyakan apa yang Fenqing pikirkan? Apa ia masih mengkhawatirkan adiknya? Fenqing menatap Tingen sambil membatin kalo hari ini Tingen begitu lembut. Tingen kembali bertanya apa terjadi sesuatu dengan keluarga Fenqing? Fenqing nggak menjawab. Tingen kembali bertanya, apa masalah pribadi? Apa itu ada hubungannya dengan pria itu? Ah Wei? Lagi-lagi  Fenqing nggak menjawab. Tingen mengulangi, Fenqing nggak bisa konsentrasi kerja karena pria itu? 


Fenqing meminta maaf dan memberitahu kalo Ah Wei penting untuknya. Tingen makin malas. Jadi menurut Fenqing kerja di La Mure nggak penting? Tingen kesal habis. Dia memanggil Xiaobin lalu pergi. Fenqing bingung. Dia harus ngapain? 


Tingen bertanya pada Xiaobin apa dia tahu kenapa dia marah? Xiaobin yang nggak tahu apa-apa bilang nggak tahu. Tingen memberitahu kalo yang paling membuatnya kesal adalah kenapa film tragedi terus berputar. Seorang wanita jatuh cinta pada pria yang nggak ada progres dan terus membuatnya sedih. 


Tingen duduk dan Xiaobin mengikuti. Ia merasa kalo Tingen marah bukan gara-gara Aaron Kwok kecil tapi karena khawatir pada Fenqing. Karena Fenqing memegang tempat penting di hati Tingen. Karena itulah Tingen peduli. Tingen menatap Xiaobin dan bertanya apa belakangan pencernaannya nggak berjalan dengan baik? Xiaobin heran karena Tingen bisa tahu hal itu. Tingen memberitahu kalo nafasnya bau. Xiaobin mengeceknya dan ternyata  enggak. 


Tingen bertanya apa Xiaobin sudah menemukan Yang? Xiaobin mengiyakan. Ia sudah menanyakannya ke beberapa murid dan memang ada yang bernama Wei Chen Yang. Ia merasa kalo dialah orangnya. Tingen menyuruh Xiaobin untuk mengawasinya. Xiaobin mengangguk mengiyakan. Ia lalu menyarankan agar Tingen berhati-hati pada Wei Fenqing. Kalo seseorang pergi nggak papa, tapi kalo hati yang pergi, bakalan susah dicari lagi. Tingen menatap Xiaobin tajam. Ia memberitahu kalo pengalaman hubungan Xiaobin nggak diinginkan karena sangat nggak nyata. 


Xiaobin kesal. Dia mau bilang sesuatu tapi keburu Tianzhi datang. Tingen menyapanya dan bertanya ada apa? Tianzhi masuk dan duduk di hadapan Tingen. Ia memberitahu kalo ibu baru menelpon dari luar negeri. Ia meminta Tingen untuk melakukan perjamuan untuk para perwakilan pemerintah yang adalah teman baiknya untuk menaikkan status La Mure. Tingen mengaku tahu. Mereka nggak akan bisa menolak teman ibu. Tingen lalu menyuruh Tianzhi untuk memberitahu ibu kalo mereka akan berusaha sebaik mungkin. Tianzhi mengaku sudah memberitahu ibu kalo Tingen akan mengurus hal itu. Dan pastinya akan sempurna. Xiaobin menambahkan kalo kakak Tianzhi selalu benar. 


Tianzhi tersenyum. Ia memberitahu kalo ia punya masalah lain. Apa Tingen akan pergi ke acara pembukaan restoran Italia dan Perancis GMT di Hotel Grand Mayful? Tingen memberitahu kalo ia akan pergi. Tingen bangkit dan menghampiri Tianzhi. Ia meminta Tianzhi untuk membantu melihat menu mereka untuk musim selanjutnya. Ia meminta pendapat Tianzhi. 


Tianzhi tampak nggak begitu tertarik. Ia mengingatkan kalo Tingen adalah orang yang memimpin La Mure. Selama Tingen setuju, maka ia juga akan menyetujui hal itu. Tingen lalu memberikan catatannya pada Xiaobin dan memintanya untuk memberikannya pada Jake. Itu adalah menu untuk musim selanjutnya. Tianzhi bangkit dan pamit. Sekali lagi ia mengingatkan Tingen untuk datang ke acara prmbukaan restoran Italia dan Perancis GMT. Tingen mengangguk mengiyakan. 


Selepas Tianzhi pergi, Tingen  bertanya apa Xiaobin akan pergi? Xiaobin mengiyakan. Ia akan pergi dengan para gadis. Tingen melarangnya. Xiaobin harus menjaga restoran. Tingen pamit. Dia mau ke kamar mandi. Xiaobin kesal karena Tingen bertanya hanya untuk mengganggunya. 


Ruxi sedang minum kopi sambil menatap laptopnya sementara Tianzhi sedang membeli pakaian. Ia lalu mengirim pesan pada Ruxi. Ia bertanya apa Ruxi akan datang ke acara pembukaan restoran Italia dan Perancis GMT malam ini? Ruxi tersenyum lalu membalasnya. Tianzhi tersenyum melihat pesan balasan dari Ruxi. 


Fenqing yang berada di dapur mendapat pesan dari Zhen Zhen yang memberitahu kalo Ah Wei sudah kembali. Tapi dia akan pergi lagi. Ia meminta Fenqing untuk datang dan menghentikannya. Fenqing merasa bingung. Dia ingin datang tapi kan dia sedang bekerja. 


Jake menghampiri Fenqing dan mencicipi masakannya. Jake bertanya apa yang Fenqing masak? Ia mengaku nggak pernah merasakan kari yang menjijikkan seperti itu. Menurutnya itu nggak pedas dan nggak harum. Apa Fenqing masih berani menyebut dirinya sebagai koki setelah memasak itu? Fenqing meminta maaf. Ia akan mengulanginya. Jake melarangnya. Ia merasa kalo hasilnya akan tetap sama meski Fenqing mengulanginya. Fenqing hanya akan membuang-buang bahan makanan restoran. Ia mengaku nggak tahu apa yang dilihat Chef dari Fenqing sampai membuatnya mengijinkan Fenqing masuk ke La Mure. 


Tanpa Jake sadari, Tingen sudah berdiri di belakangnya. Fenqing meminta maaf pada Jake. Tingen mengatakan kalo dia juga nggak tahu apa yang ia lihat dari Fenqing. Tapi menurutnya Jake benar kari itu terlihat buruk. Tingen berterima kasih karena Jake sudah mengajari Fenqing. Ia meminta Jake untuk meninggalkan Fenqing padanya. Jake mengangguk lalu pergi. 


Tingen menatap kari Fenqing. Ia memberitahu kalo kari yang dibuat tanpa ketulusan nggak akan pernah terasa enak. Tingen lalu menatap Fenqing dan mengaku nggak ingin bilang apa-apa lagi. Ia mempersikakan Fenqing untuk pergi. 


Tingen berbalik dan meninggalkan Fenqing. Fenqing meminta maaf dan mengejar Tingen. Ia meminta Tingen agar membiarkannya tetap di sana. Ia janji akan bekerja dengan keras. Tingen nggak yakin. Apa Fenqing bisa memenuhi janji itu? Kalo enggak maka selesaikan masalahnya lalu balik lagi. Atau kalo enggak itu akan sia-sia. Fenqing bertanya gimana dengan makan malamnya? 


Tingen menatap Fenqing dan menanyakan apa itu masih penting untuk Fenqing sekarang ini? Tingen meminta Fenqing agar nggak ragu untuk pergi kalo memang hal itu sangat mengganggunya. Fenqing masih belum ngeh. Tingen menasehati agar jangan sampai keputusan yang Fenqing buat dalam satu detik menjadi penyesalan seumur hidupnya. Fenqing bisa pergi sekarang. 


Fenqing mengerti. Ia lalu beranjak. Tingen meminta Fenqing untuk menghubunginya kalo terjadi sesuatu. Tingen lalu memalingkan wajahnya pada para koki dan meminta mereka untuk bergerak dengan cepat. Fenqing berterima kasih dan janji akan menyelesaikannya dan kembali. Ia lalu pergi. Tingen menoleh dan melihat Fenqing benar-benar pergi. 


Ia melangkah seolah nggak percaya. Xiaobin yang sedari tadi menyaksikan drama Tingen di pintu memberitahu kalo tindakan Tingen sekarang adalah memberikan Fenqing pada pria lain. Tingen mengaku sudah tahu. Karena dia tahu makanya dia nggak ingin Fenqing sepertinya. Meninggalkan begitu banyak penyesalan. 

Bersambung...


Komentar:
Wah pasti nyesek banget buat Tingen lihat Fenqing pergi buat laki-laki lain. Apalagi Fenqing sampai nggak bisa konsentrasi gitu. Untung aja nggak terjadi kecelakaan. 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon