10/09/2018

SINOPSIS The Perfect Match Episode 7 PART 4

SINOPSIS The Perfect Match Episode 7 BAGIAN 4


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: SET TV
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS The Perfect Match Episode 7 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS The Perfect Match Episode 8 Part 1

Tingen bangkit dan menatap Fenqing. Fenqing jadi salah tingkah. Tingen mau ngapain? Tingen menghampiri Fenqing dan menatapnya tajam. Ia mengambil kembang api Fenqing yang sudah nggak menyala dan membuangnya. 


Ia mematikan lampu yang ada di atas Fenqing dan menyentuh kakinya. Fenqing makin panik, Tingen mau ngapain? Tingen menarik kaki Fenqing lalu menunjuk ke atas. Fenqing menurut dan melihat ke atas. Tingen lalu kembali ke tempatnya. 


Fenqing menurut. Ia menatap langit dan merasa takjub. Cantik. Tingen memberitahu kalo dia senang kemping sendirian. Itu semua karena bintang di malam hari. Sangat mengobati dan membuatnya santai. 


Fenqing menatap Tingen yang tersenyum menatap langit. Mendadak ia merasa kalo jantungnya berdegub kencang. Makin lama makin aneh. Ia merasa kalo ia nggak bisa seperti itu. Gimana bisa seseorang melupakannya setelah menyatakan cinta? Fenqing merasa kalo dia harus memperjelas semua itu. 


Fenqing merubah posisi duduknya dan memanggil Tingen. Ia mengatakan kalo ada sesuatu yang sudah lama ingin ia tanyakan. Tingen mengangguk seolah mempersilakan. Menurut Fenqing, menyukai seseorang itu nggak mudah tapi jatuh cinta dengan seseorang itu lebih sulit. Tingen malah nggak ngerti maksud Fenqing. Fenqing melanjutkan kalo mengatakannya secara langsung adalah yang tersulit. Tingen nggak ngerti tapi ia terap mengiyakan. Fenqing melanjutkan kalo meski mereka hanya mengenal dalam beberapa hari tapi bagi Fenqing, Tingen adalah chefnya. 


Tingen nggak bisa berkata-kata. Fenqing mengaku tahu kalo pacaran dengan rekan kerja sangat canggung. Tingen mendekat. Fenqing melanjutkan jadi... . Tingen penasaran dan bertanya jadi? Fenqing meminta maaf. Dia nggak bisa menerima cinta Tingen. 


Tingen terkejut. Apa? Apa maksudnya Fenqing nggak bisa menerima cintanya? Fenqing mengiyakan. Sekali lagi dia minta maaf. Tingen malah makin bingung. Kenapa Fenqing minta maaf padanya? Ia merasa kalo itu aneh. Biasanya kalo Fenqing menolak seseorang, orang itu harus menyatakan cinta lebih dulu. Tapi Tingen kan merasa kalo dia belum... . 


Fenqing memotong mengatakan kalo Tingen sudah menyatakan cinta. Tingen heran. Kapan? Dimana? Fenqing mengambil ponselnya dan menunjukkannya pada Tingen. Tingen serasa nggak percaya melihatnya. Ia melihatnya sekali lagi dan mengatakan kalo itu nggak mungkin. Dia memang merasa kalo orang itu mirip dengannya tapi pasti itu bukan dia. Fenqing memberitahu kalo itu adalah Tingen. 


Tingen tetap nggak percaya. Itu sama sekali nggak masuk akal baginya. Itu... dia... hari itu mereka mabuk dan... . Ia membenarkan. Hari itu mereka mabuk jadi pasti itu perkataannya saat ia mabuk. Fenqing tertawa. Ia mengingatkan kalo Tingen itu pria sejati. Tapi menggunakan mabuk sebagai alasan...? Itu sama sekali nggak beetanggung jawab. Tingen memberitahu kalo nggak gitu. Tapi kenapa Fenqing memintanya buat bertanggung jawab? Kenapa juga dia harus bertanggung jawab? Apa Fenqing ingin mereka berpacaran? 


Fenqing nggak nyangka Tingen menanyakan hal itu. Ia menjawab enggak. Tingen bertanya lalu apa yang harus ia pertanggung jawabkan? Fenqing nggak bisa menjawabnya. Tingen menawarkan untuk meluruskan. Itu adalah ponsel Fenqing. Fenqing menggunakan ponselnya untuk merekamnya. Artinya Fenqing punya maksud tersembunyi padanya. 


Fenqing membenarkan. Dia juga nggak habis pikir kenapa dia mengambil ponselnya dan merekam Tingen? Tingen membenarkan dan bertanya kenapa Fenqing merekamnya. Fenqing nggak bisa menjawabnya. Dia juga nggak tahu. Lagian dia juga mabuk. Tingen menyindir kalo sangat menyenangkan buat Fenqing. Sekarang dia malah bilang kalo dia mabuk. Dan ternyata mabuk bisa membuat orang jadi nggak bertanggung jawab. 


Fenqing nggak bisa berkata-kata. Tingen bertanya apa Fenqing ingin menggunakan rekaman itu untuk mengancamnya. Fenqing buru-buru menyangkal. Tingen bertanya lagi, atau Fenqing ingin mengambil keuntungan darinya? Fenqing kembali menyangkal. 


Tingen tersenyum dan mengaku sedikit mengerti. Sebenarnya Fenqing kan yang menyukainya jadi Fenqing menggunakan ponselnya untuk merekamnya? 


Fenqing bangkit dan menyangkalnya. Dia lalu memberitahu kalo dia adalah Wei Fenqing, kalo dia menyukai seseorang kenapa mesti sembunyi-sembunyi? Kalo dia benar-benar menyukai seseorang, maka dia akan... . Fenqing mengangkat kaki kananya dan meletakkannya di atas kaki Tingen. Tingen nggak ngerti maksudnya apa? Apa Fenqing ingin ia mengikat tali sepatunya? 


Fenqing menurunkan kakinya dan bilang enggak. Mendadak dia jadi gugup. Nggak ada apa-apa. Tingen ikutan bangkit. Ya, nggak ada apa-apa. Artinya Fenqing nggak mungkin mencintainya dan dia juga nggak mungkin mencintai Fenqing. Mudah saja. Itu hanya kesalahpahaman. Ia lalu mengembalikan ponsel Fenqing. Fenqing juga membenarkan. Salah paham. 


Tingen menatap Fenqing dan menangkap kalo Fenqing tampak seperti merasa bersalah. Fenqing menyangkal. Enggak! Tingen tetap merasa kalo wajsh Fenqing tampak sedikut bingung sekarang. Enggak! Tingen menanyakan apakah ada yang masih ingin Fenqing katakan padanya? Atau hipotesa Tingen tadi nggak bener? Tingen menatap Fenqing yang nggak bisa menjawab. 


Fenqing merasa terpojok. Ia meminta Tingej agar jangan bicara sembarangan. Ia mengaku ingin istirahat. Fenqing lalu pergi meninggalkan Tingen. 


Tingen menatap Fenqing. Ponselnya tiba-tiba bunyi. Ada pesan dari Ruxi. Ia memberitahu Tingen kalo ia ada waktu besok. Kalo Tingen ingin pergi kencan dia nggak masalah. Tingen nggak berniat membalasnya. Ia malah teringat perkataan Xiaobin. Besok adalah hari terakhir dari 7 hari pelatihan. Tingen membenarkan. 7 hari akan segera berakhir. Selamat malam. 


Tingen nggak bisa tidur gara-gara dengar suara dengkuran Fenqing. Ia merasa kesal. Ia sudah memberikan kantung tidurnya buat Fenqing tapi Fenqing malah mengorok. Tingen jadi bertanya-tanya apa yang terjadi? Gimana bisa dia menyatakan cinta pada Fenqing? Rasanya nggak mungkin. 


Tangan Fenqing tiba-tiba mendarat di wajah Tingen. Tingen mau marah tapi nggak bisa setelah melihat wajah Fenqing. Ia menyingkirkan tangan Fenqing dan memarahinya. Tidur di sebelah Fenqing sangat berbahaya. Ia mendorong Fenqing agar menyingkir darinya. 


Tingen menatap wajah Fenqing dan kembali teringat kalo saat itu dia mabuk. Mungkin itu adalah kata-kata yang nggak dia sadari. Lagian juga mereka belum sampai pada tahap itu. Fenqing kembali melayangkan tangannya ke Tingen. Beruntung Tingen sigap menangkap tangannya. Tapi Fenqing malah melayangkan kakinya ke tubuh Tingen. Tingen marah-marah. Dia meminta Fenqing untuk melepaskannya. 


Fenqing mengigau mengatakan kalo dia bisa berenang. Gaya katak. Fenqing mengayun-ayunkan tangannya ke wajah Tingen seolah sedang berenang. Tingen ingin minggir tapi nggak bisa gara-gara ditahan sama kakinya Fenqing. Fenqing lalu berputar-putar seperti sedang berenang. Tingen berusaha membangunkannya. Apa Fenqing baik-baik saja? Ia membuatnya takut. Fenqing sempat diam tapi sedetik kemudian dia kembali lagi. Dan payahnya dia malah menendang Tingen tepat di... . 


Hari sudah pagi. Tingen sudah tidur jauh dari Fenqing tapi Fenqing tetap bisa mengayunkan tangannya ke wajah Tingen. Tingen sampai kesal. Kenapa Fenqing terus memukulnya? Dia hanya ingin tidur. 


Tingen bangkit dan mengancam Fenqing. Dia nggak peduli apa Fenqing beneran tidur apa pura-pura. Rasanya dia mau g*la. Kekuatannya makin lemah dan sudah hampir g*la tapi Fenqing sama sekali nggak membiarkannya untuk tidur. Semalam Fenqing memukulnys setiap 5 menit. Apa sekarang sudah selesai? Tingen memohon agar Fenqing membiarkannya tidur barang sebentar saja. Kalo Fenqing masih memukulnya maka ia akan memutuskan hubungan dengan Fenqing dan mereka akan berakhir.  Tiba-tiba Tingen merasa sedih ingat kalo mereka akan segera berakhir. 


Ia malah jadi ingat kejadian malam itu saat mereka mabuk dan saling melepaskan pakaian masing-masing dan melemparkannya ke atas. 

Bersambung...

Komentar:
Duh kasihan Tingen. Harusnya tidur sama Fenqing jadi momen yang romantis tapi malah jadi amburadul gitu?? ^_^
Dan Tingen mulai galau gara-gara 7 harinya sama Fenqing bakal segera berakhir. Apa dia bakal nurut sama Xioabin buat nggak meluluskan Fenqing biar dia nggak pergi? 

Salam
Anysti18

1 komentar

  1. Wkwkkwkw, couple ini emg kocak banget sih kak, seru...

    BalasHapus


EmoticonEmoticon