10/06/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 5 PART 2

SINOPSIS Smile Episode 5 BAGIAN 2


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 5 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 5 Part 3

Su Zhan menatap Xiaoxing dan masih merasa nggak yakin. Xiaoxing merengek memintanya untuk mencoba. Lagian apa yang harus ditakuti? Xiaoxing menyarankan agar mereka mulai dengan foto. Xiaoxing menempelkan foto Du Nian pada boneka itu. Su zhan akhirnya mengangguk. 


Xiaoxing meminta Su zhan agar mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan boneka itu. Su Zhan merasa enggan tapi Xiaoxing memaksa. Setelah tangan kanan sekarang Xiaoxing bahkan meminta Su Zhan untuk menggenggam tangan kiri. Setelah itu Xiaoxing meminta Su Zhan untuk menatap mata Du nian. Su Zhan menatapnya sambil menghela nafas. Xiaoxing menyuruh Su Zhan untuk menatapnya dengan tatapan lembut. 


Su Zhan melakukan apa yang disuruh oleh Xiaoxing. Tapi jatuhnya malah seperti memelototi. Xiaoxing menegur agar jangan seperti itu. Menurutnya itu sama sekali bukanlah perasaan. Xiaoxing mengarahkan kalo di mata Su Zhan harus ada cinta di dalamnya. Su Zhan berusaha mengerti apa yang dimaksud oleh Xioxing. Lemah lembut, seolah dimatanya hanya ada Du Nian seorang. Seolah dia bersinar, muah! 


Su Zhan menatap Xiaoxing dan memprotes, gimana bisa mata seseorang menciptakan hati? Apa Xiaoxing bisa mencontohkannya? Xiaoxing mengiyakan, ia akan memberi contoh dan meminta Su Zhan untuk memperhatikannya.

Xiaoxing menggulung lengan bajunya dan menatap Su Zhan sambil senyum. Nggak tahu kenapa matanya tiba-tiba berkilau. Dan bukannya tersentuh, Su Zhan malah tertawa. Xiaoxing jadi marah. Bisa nggak Su Zhan serius? Su Zhan berhenti tertawa. Xiaoxing kembali berakting menatap Su Zhan dengan tatapan penuh cinta. Kali ini Su Zhan menatapnya dengan tatapan yang beda dengan yang tadi. 


Du Nian datang ke tempat Su Zhan. Ia bilang pada seorang karyawan kalo dia ingin mencari Xiaoxing. Karyawan itu meminta Du Nian untuk menelponnya. Du Nian mengiyakan lalu mengambil ponselnya. 


Xiaoxing yang sedang berakting terpaksa berhenti karena ponselnya bunyi. Ia mengangkatnya lalu berjalan agak jauh dari Su Zhan. Du Nian memberitahu kalo dia ada di depan. Xiaoxing mengerti. Ia lalu menutup telponnya dan kembali pada Su Zhan. Ia memberitahu Su Zhan kalo Du Nian ada di pintu masuk. Mungkin Du Nian ada perlu dengannya. Apa ia boleh melihatnya? Su Zhan mengiyakan. Ia menyuruh Xiaoxing untuk pergi. Xiaoxing janji akan segera kembali. 


Xiaoxing berbalik tapi sedetik kemudian ia balik lagi. Ia memberitahu kalo ia hanya pergi sebentar. Xiaoxing menyuruh Su Zhan untuk terus berlatih. Ia berharap kalo Su Zhan sudah mengerti saat ia kembali. Ia menarik Su Zhan menghadap boneka dan ia harap Su Zhan bisa jadi seseorang yang baru saat ia kembali. Semoga berhasil. Xiaoxing lalu pergi meninggalkan Su Zhan. 


Su Zhan menatap Du Nian dan tersenyum. 


Xiaoxing duduk bersama dengan Du Nian. Xiaoxing bertanya kenapa Du Niaj nggak memberitahunya kalo dia mau datang? Du Nian mengatakan kalo dia hanys lewat lalu terpikir untuk mengunjunginya. Ia menawarkan kenapa mereka nggak makan siang bersama? Du Nuan memberitahu kali sore nanti dia ada latihan. 


Xiaoxing mengatakan kalo dia nggak bisa. Su Zhan mungkin nggak akan setuju. Du nian bilang nggak papa. Tapi dari raut wajahnya ia tampak kecewa. 


Du Nian bangkit. Ia merasa kalo perusahaan itu dirancang dengan sangat unik. Pasti hidup sesuai dengan namanya. Xiaoxing ikutan bangkit. Ia mengiyakan. Ia memberitahu kalo dia juga suka desain. Tapi hari ini ada bos jadi dia nggak bisa menunjukkannya pada Du Nian. Du Nian menenangkan, Xiaoxing bisa menunjukkannya lain kali. 


Du Nian lalu menanyakan dimana Xiaoxing biasanya kerja? Apa di kantor Su Zhan? Xiaoxing mengiyakan. Ia biasa menghabiskan waktu di sana. Itu ada di lantai atas. Du Nian lalu mengatakan kalo dia ingin kopi. Apa Xiaoxing bisa mengambilkannya untuknya? Ia akan pergi setelahnya. 


Xiaoxing mengiyakan. Ia akan membelikannya untuk Du Nian dan memintanya untuk menunggu. Du Nian berterima kasih. Xiaoxing lalu pergi. Dan tanpa Xiaoxing tahu, Du Nian mengambil tasnya dan pergi. 


Su Zhan mendekati bonekanya dan menatapnya tajam. Ia memberitahu kalo ia adalah gadis  yang paling cantik yang pernah ia temui. 


Du Nian tiba-tiba datang. Su Zhan terkejut melihatnya. Du Nian sendiri juga terkejut lihat wajahnya ada di boneka. Ia menatap Su Zhan sebal. Su Zhan mau menjekaskan kalo itu nggak seperti yang ... . Du Nian nggak mau mendengarnya dan pergi. 


Xiaoxing selesai membeli kopi dan bertemu dengan Du Nian yang sudah mau pergi. Ia memanggilnya dan bertanya kenapa dia mau pergi? Apa dia nggak mau minum kopi? Du Nian memberitahu kalo dia sudah nggak mau lagi. Ada hal yang harus ia lakukan jadi dia pergi dulu. Du Nian llu pergi. Xiaoxing mau memanggilnya tapi sudah nggak keburu. Xiaoxing meletakkan kopinya lalu kembali ke atas. 


Su Zhan masih memperhatikan bonekanya saat Xiaoxing kembali. Su Zhan menghadap Xiaoxing dan mengaku punya sesuatu untuk didiskusikan dengannya. Xiaoxing bertanya apa? Su Zhan bertanya bisa nggak mereka nggak usah pakai boneka itu? Xiaoxing langsung menggeleng. Su Zhan meminta  Xiaoxing untuk melihatnya. 


Su Zhan memegang tangan itu tapi malah membuatnya terlepas. Su Zhan memberitahu kalo tangan itu dingin dan keras. Gimana bisa mendatangkan perasaan emosi? Xiaoxing mengambil tangan itu dan memberitahu kalo memang kurang. Su Zhan membenarkan. Xiaoxing merasa kalo itu pasti nggak bisa meciptakan suasana hati. Su Zhan kembali mengiyakan. Xiaoxing lalu tersenyum. Ia memberitahu kalo ia punya ide lain. 


Shen Xun dan Su Weibai sudah memakai kostum mereka dan sekarang tengah di make up. Shen Xun memperlihatkan aksesorisnya pada Ye Ling dan memberitahu kalo sebagian besat dipilih oleh stylist-nya. Ye Ling melihatnya dan merasa kalo itu terlalu banyak. Ia mengatakan kalo mereka harus memeriksanya terlebih dahulu apakah perhiasan itu cocok dengan latar belakang sejarah apa enggak. 


Shen Xun kesal. Ia memberitahu kalo perhiasan yang diberikan oleh stylist-nya modelnya simpel. Su Weibai ikutan nimbrung. Yang sutradara maksud adalah yang alami. Shen Xun mengingatkan kalo ia terbiasa menjalani kehidupan yang mewah. Perhiasan yang ada nggak cocok dengan gayanya. Su Weibai kembali berkomentar kalo drama itu bukan untuk orang amatir. Semua keputusan harus sesuai dengan desain. 


Shen Xun menghadap Su Weibai dan bertanya kenapa dia selalu mengajaknya berdebat? Su Weibai nggak terima kalo itu disebut berdebat. Menurutnya itu disebut memahami dan menyetujui keputusan dari set. Itu yang disebut profesional. Dan menurut pengalamam profesionalnya, ... . 


Shen Xun menyela, ia meminta Su Weibai agar berhenti menyinggung tentang profesional. Ia berpikir kalo lebih terhormat bisa melakukan sisinya yang paling indah. Su Weibai mengingatkan kalo ini adalah drama dan bukannya lemari pribadi Shen Xun, jadi semua desain harus sesuai dengan set. 


Ye Ling yang sudah selesai memeriksa aksesoris Shen Xun memberitahu kalo itu cocok. Shen Xun yang kadung kesal bangkit dan marah-marah. Menurutnya matching itu bagus, tapi itu harus indah juga, kan? Shen Xun berputar dan meminta Ye Ling untuk melihat pakaiannya. Shen Xun merasa kalo ia tampak seperti pengungsi. 


Su Weibai bangkit dan memberitahu kalo dia nggak kelihatan seperti pengungsi. Tapi pakaiannya tampak indah. Bukan begitu, sutradara? Shen Xun menghadap Su Weibai dan mengatakan kalo memakai istilah penuh semangat muda, benar-benar nggak cocok dengan usianya. Su Weibai membalas kalo berdasarkan informasi yang ia dapat, mereka adalah seumuran. 


Shen Xun agak terkejut mendengarnya. Su Weibai duduk. Shen Xun tersenyum lalu duduk di pinggir meja. Ia nggak nyangka kalo Su Weibai diam-diam mencari tahu tentangnya. Su Weibai membenahi pakaiannya. Ia memberitahu kalo nggak secara diam-diam juga. Ia hanya melihat beberapa rincian utama tapi sudah kedaluarsa. 


Shen Xun makin kesal. Ia memberitahu kalo berita tentangnya selalu mainstream. Nggak seperti seseorang. Sangat rahasia. Mungkin juga nggak bisa ditemukan detailnya. Oops, mungkin juga nggak ada orang yang mau mencari tahu. Su Weibai mau membalas tapi Shen Xun sudah berpaling ke sutradara. 


Shen Xun pamit pada sutradara karena pemotretannya sudah selesai. Sutradara mau menahannya tapi Shen Xun-nya keburu pergi. Su Weibai juga ikutan pamit. Ia ada kelas nanti. Sutradara juga mau bilang sesuatu tapi Su Weibai keburu pergi. Du Ruo juga jadi kesal karena mereka berdua nggak melibatkan sutradara dalam percakapan mereka. Mereka bahkan nggak minta pendapat sutradara. Dia tahu kalo mereka adalah pemain utama. Dia juga tahu kalo mereka profesional. Tapi semuanya kan bergantung pada sutradara. Du Ruo menatap Ye Ling dan bertanya apa dia benar? 


Ye Ling menatap Du Ruo dan membenarkan. Tapi kenapa Du Ruo hanya mengatakannya padanya? Apa ada benarnya seperti itu? Du Ruo tersenyum. Ia hanya ingin membantu Ye Ling melepaskan sedikit emosinya. Bukan begitu? Ye Ling menatap Du Ruo sambil melipat tangannya. 


Shen Xun berpapasan dengan Xin Yualin di bawah. Xin Yualin menanyakan gimana pemotretannya? Shen Xun memberitahu kalo semuanya lancar. Xin Yualing merasa kalo itu bagus. Xin Yualin memberitahu kalo ia ingin membicarakan sesuatu dengan sutradara. Shen Xun menahan Xin Yualin dan mengatakan kalo dia juga punya sesuatu yang ingin ia katakan padanya. Asisten Shen Xun mengerti. Ia akan menunggu Shen Xun di mobil. 


Xin Yualin menanyakan ada masalah apa? Shen Xun memberitahu kalo sebenarnya nggak ada yang serius. Ia hanya ingin memberitahu kalo Su zhan... . Sesaat Shen Xun nampak ragu. Ia lalu melanjutkan kalo Su zhan sangat berbakat dan akan jadi aktir yang bersinar di masa depan. Tapi dia masih baru di layar lebar. Bukankah seharusnya Xin Yualin menyiapkan mental? Xin yualin nggak paham dan bertanya apa maksudnya dengan menyiapkan mental? 

Flashback...


Shen Xun mengatakan kalo Su Zhan akan menjadi peneran utama. Ia bertanya pada Jiang Ye, gimana Su Zhan akan berakting nanti? Jiang Ye meminta Shen Xun agar nggak usah khawatir. Ia mengingatkan kalo nggak ada yang ingin film itu gagal. Yang mereka butuhkan hanya sedikit waktu dan perusahaan akan kembali normal. Mereka akan punya waktu untuk mengembalikan deposit untuk peran Su zhan. 

Flashback end...


Shen Xun mengatakan kalo nggak benar-benar penting. Tapi ada banyak resiko dalam pembuatan film. Ia hanya berpesan agar Xin Yualin berhati-hati. Hen Xun lalu pamit. Xin Yualin menatap Shen Xun yang menjauhinya dan merasa kalo ada yang aneh. 


Xiaoxing makan bersama dengan Du Nian dan Du Ruo. Du Ruo merasa kalo makanan itu lezat. Ia merasa kalo bekakangan ia terlalu sibuk. Ia bahkan lupa gimana rasanya makanan. Du Nian juga merasa begitu. Tiap hari dia latihan sampai rasanya jadi b*doh. Xiaoxing memberitahu kalo itu akan lebih mudah saat selesai latihan. Ia menyuruh Du Nian untuk makan lagi. 


Du Ruo memberitahu Xiaoxing kalo baru-baru ini dia merasa tertekan. Xiaoxing malah tersrnyum dengar Du Ruo merasa tertekan. Ia menanyakan apa yang membuat Du Ruo tertekan? 

Bersambung...


Komentar:
Sepertinya Du Nian akan salah paham lagi pada Su Zhan. Secara tempo hari dia menawarkan diri untuk berlatih akting dengan Su Zhan tapi Su Zhan menolak. Lah ini malah dia lihat sendiri Su Zhan berlatih dengan boneka yang ada foto dirinya. Hadeuh, tepok jidad!

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon