11/05/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 9 PART 3

SINOPSIS Smile Episode 9 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 9 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 9 Part 4

Nggak lama kemudian Du Nian pulang. Du Ruo terpukau melihat penampilan Du Nian yang tampak sangat cantik. Ia bertanya apa Du Nian menjalani operasi plastik? Du  Nian tersenyum dan bertanya apa dia membutuhkannya? Du Ruo memperhatikan gaya rambut, make up, pakaian, tas tangan dan sepatu semuanya baru. Du Nian sangat cantik. 


Du Nian melepas sepatunya dan menghampiri Du Ruo dan Xiaoxing. Ia duduk di sofa dan memberitahu kaki perusahaannya yang membuatnya terlihat baru. Dan ia akan memakai gaya itu. Gimana? Nggak terlalu buruk, kan? Du Ruo merasa kalo itu sangat bagus. Perusahaan Du Nian benar-benar berselera tinggi. 


Xiaoxing mengiyakan. Ia berpikir kalo gaya itu sangat cocok dengan Du Nian. Du Nian menatap Xiaoxing dan hanya tersenyum sedikit. Ia memberitahu kalo hari ini dia sudah bekerja keras dan merasa lelah. Ia akan tidur lebih awal malam ini. Du Nian akan mandi sekarang. 


Du Nian bangkit dan beranjak. Xiaoxing memanggilnya dan memintanya untuk makan dulu. Du Ruo mengiyakan. Ia memberitahu kalo Xiaoxing sudah masak banyak hidangan. Dengan dinginnya Du Nian bilang kalo dia nggak lapar. Xiaoxing meminta Du Nian untuk makan sedikit saja. Mereka bertiga sudah lama nggak berkumpul dan mengobrol. Mereka akan bertemu lagi nanti. 


Du Ruo mengiyakan. Du Nian malas. Lagian mereka bertiga akan pergi ke tempat yang sama besok. Kenapa harus berkumpul bersama malam ini? Du Ruo menghampiri Du Nian dan mendorongnya ke meja makan. Ia lalu memberitahu kalo ia punya hadiah untuk Du Nian. 3 casing ponsel dengan pola yang sama. 


Du Nian mengatakan kalo dia nggak mau. Itu jelek. Du Ruo menyangkal. Jelek apanya? Menurutnya itu malah sangat imut. Du Nian melanjutkan kalo dia harus tetap bugar. Makan malam yang mengandung banyak minyak nggak bisa ia makan. Xiaoxing menawarkan akan menyiapkan salad untuk Du Nian. Du Nian langsung menolak. Nggak perlu. 


Du Nian bangkit. Karena mereka sangat bahagia hari ini, ia bersedia untuk minum bersama dengan mereka. Bersulang! Du Ruo merasa kalo mereka nggak boleh minum begitu saja tapi juga harus mengatakan beberapa harapan. Du Ruo berharap agar mereka... . Du Nian memotong, kenapa mereka selalu mengatakan mereka bertiga? Menurutnya semua orang punya ambisi sendiri. Tapi mereka malah melakukannya bertiga. Bukankah itu nggak ada artinya? 


Xiaoxing nampak sedih mendengarnya. Du Nian menyudahi. Ia akan mengatakannya lebih dulu. Ia berharap Du Ruo bisa belajar dengan sukses kali ini di kru. Dan suatu hari bisa menjadi sutradara yang cakap. Du Ruo mengiyakan. Mereka lalu bersulang berdua. 


Du Nian menuang anggur ke dalam gelasnya. Kali ini untuk dirinya sendiri. Semoga ia bisa meraih kesuksesannya. Dan nggak akan diraih oleh orang lain. Suasana jadi nggak enak. Du Nian meminum anggurnya lalu meletakkan gelasnya. Itu cukup. Du Nian pamit. Dia akan mandi. 


Du Ruo memanggil Du nian yang sudah berjalan. Gimana dengan Xiaoxing? Du Nian melupakan Xiaoxing. Du Nian berbalik dan tersenyum. Dia lupa. Du Nian menuang anggur ke dalam gelasnya sambil bertanya pada Xiaoxing. Menurutnya apa yang ia harapkan dari Xiaoxing? Apa yang Xiaoxing inginkan? 


Xiaoxing nampak memikirkannya. Du Nian berharap agar Xiaoxing bisa tahu apa yang ia inginkan sesegera mungkin. Dan nggak menginginkan milik orang lain. Xiaoxing nggak bisa bilang apa-apa. Du Nian mengajaknya bersulang tapi ia hanya diam saja. Du Nian meminum anggurnya lalu pergi. Du Ruo memanggilnya dan bertanya apa maksudnya? Xioaxing duduk. Ia merasa kalo Du Nian marah padanya. 


Xiaoxing duduk di tempat tidurnya sambil memandangi gaun hitam pemberian dari Su Zhan. Ia teringat apa yang dikatakam oleh Du Nian padanya. Semoga Xiaoxing bisa tahu apa yang ia inginkan sesegera mungkin. Dan nggak menginginkan apa yang dimiliki oleh orang lain. 


Xiaoxing lalu bangkit dan melipat pakaiannya kemudian memasukkannya kedalam koper. Ia menutup kopernya. 


Xin Yualin memanah lagi. Nggak seperti biasanya. Kali ini nggak ada anak panah yang mengenai sasaran. Tapi ia sama sekali nggak mau berhenti dan terus saja menarik busurnya. Terdengar kembali apa yang diinformasikan oleh Fang Li. Baru-baru ini Xinmei bicara tentang akusisi dan suntikan modal. Mereka sudah menghentikan semua proyek. 


Xin Yualin menarik busurnya lagi. Ia teringat apa yang dikatakan oleh tuan Shu. Ada proyek yang bagus untuk Su Zhan dan Shen Xun. Mereka akan berperan sebagai pemeran utama. Ia telah mempertimbangkannya dengan sangat hati-hati. Shenghua telah membayar dengan murah ia akan membayar ganti rugi sesuai kontrak. Fang Li memberitahu kalo is mendapat berita kalo pembeli sedang menyelidiki akun rinci dari Xinmei, dan mereka menenukan beberapa masalah keuangan dan pajak. Jadi proyek baru yang Xinmei dapatkan 3 bulan terakhir sekarang dihentikan. 


Xin Yualin makin frustasi. Ia meletakkan busurnya lalu menelpon Fang Li dan menanyakan berapa banyak uang yang tersisa dari investasi Ling Capital? Fang Li memberitahu kalo merrka telah mengirimkan uang dari teknologi WETV dan Titanium. Jadi dana kerja hanya tersisa 30%. Xin Yualin mengerti. Ia lalu menutup telponnya. 


Setelah itu ia menelpon tuan Shu. Ia meminta maaf karena terlambat menelpon. Ia ingin petugas hukum menyusun kembali perjanjian tambahan. Peningkatan uang akan disetorkan ke akun secara proporsional mulai sekarang. Apa itu nggak papa? Tuan Shu merasa nggak yakin. Apa tuan Xin bercanda? Xin Yualin mengatakan tidak. Tuan Shu mengiyakan dan berterima kasih. Ia janji kalo Su Zhan dan Shen Xun akan berangkat tepat waktu dan membintangi Life Tide. Xin Yualin berterima kasih lalu menutup telponnya. Ia kembali memanah. Dan kali ini tepat mengenai sasaran. 


Du Ruo sedang bersiap-siap berangkat. Ia memanggil Du Nian dan mengingatkan agar nggak lupa menutup jendela. Ia nemasukkan ponselnya kedalam kotak dan memanggil Xiaoxing. Apa dia sudah menutup keran? Xiaoxing mengiyakan. Ia lalu kembali ke kamar. 


Du Nian lewat. Du Ruo melihatnya dan terkagum-kagum. Apa Du Nian akan berjalan di karpet merah? Du Nian memberitahu kalo perusahaannya menyiapkan itu semua untuknya. Du Ruo merasa kalo perusahaan Du Nian benar-benar menyiapkannya dengan baik. Du Nian menambahkan kalo mereka juga menyiapkan mobil untuk mengantarnya ke Yunfu dan membantunya. Du Ruo memuji Du Nian, hebat. 


Du Ruo bertanya apa dia dan Xiaoxing bisa menumpang ke mobilnya? Du Nian mengiyakan. Du Ruo senang dan memanggil Xiaoxing. Xiaoxing menyuruh mereka untuk duluan. Ia akan pergi menjemput Su Zhan. Sampai ketemu di Yunfu. Du Nian menyuruh Du Ruo untuk memeriksa apakah ada yang tertinggal? Mobil sedang menunggu di luar. Du Ruo mengambil ponsel di sofa lalu berangkat. 


Saat membuka pintu tahu-tahu ada seorang pria di luar hendak mengetuk pintu. Du Ruo bertanya dia siapa? Xiaoxing melihatnya dan memberitahu kalo pria itu datang untuknya. Du Ruo lalu pamit. Ia pergi bersama Du Nian. Xiaoxing menatap pria itu lalu menghela nafas. 


Du Nian menyuruh Du Ruo untuk bergegas. Mobilnya sudah menunggu. Du Ruo merasa kalo ada yang aneh dengan Xiaoxing. Ia merasa sepertinya pria itu datang untuk sesuatu. Ia menyarankan agar mereka memeriksanya. Du Nian bertanya apa yang perlu diperiksa? Du Ruo ingin melihat apakah Xioaxing membutuhkan mereka apa enggak? Du Nian melarang Du Ruo terlalu peduli. Siapa yang membutuhkan bantuannya? Ia memberitahu kalo Xiaoxing tahu apa yang diinginkannya. Dia nggak b*doh seperti Du Ruo. 


Du Ruo mengatakan kalo ia merasa ada yang salah dengan Du Nian sejak semalam. Du Nian selalu melampiaskannya ke Xiaoxing. Apa ada yang salsh antara mereka berdua? Du Nian mengatakan kalopun Xiaoxing butuh bantuan, maka dia nggak akan membiarkan mereka pergi lebih dulu. Du Nian mengajak untuk segera pergi. 


Mereka kembali berjalan. Du Ruo masih merasa khawatir. Apakah pria itu... . Du Nian mengingatkan kalo itu bukanlah urusan mereka. Ia mengajak Du Ruo untuk segera pergi. 

Bersambung...

Komentar:
Du Nian kwjam amat, ya?? Dia kayaknya benci banget sama Xiaoxing. Dan bahkan sekarang dia nggak tanggung-tanggung nrnunjukkannya langsung ke Xiaoxing. Hadeuh, teppk jidad! 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon