11/06/2018

SINOPSIS Someone Noticeable Episode 6

SINOPSIS Someone Noticeable Episode 6


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: jTBC
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Someone Noticeable Episode 5
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Someone Noticeable Episode 7

Yi Ahn mabuk. Dia mau masuk ke rumah tapi selalu salah menekan sandi pintu. Ia mencobanya berkali-kali tapi tetap nggak bisa. Yi Ahn nyerah. Dia duduk dan bersandar di pintu. Ia mengambil ponselnya. 


Satpam menghampirinya dan menyuruhnya bangun. Kenapa minum begitu banyak? Satpam mengambil ponsel Jin Young dan menelpon Jin Young. Ia memberitahu Jin Young kalo pemilik ponsel itu sedang mabuk berat dan nggak tahu kode sandi untuk pulang ke rumahnya. 


Yi Ahn bertanya pada pak satpam apa dia nelpon pacarnya? Pak satpam bertanya apa Jin Young pacarnya Yi Ahn? Yi Ahn meminta pak satpam untuk memberikan ponselnya. Ada sesuatu yang harus dia katakan ke pacarnya. Satpam nggak memberikannya. Dia menyuruh Jin Young untuk segera datang. Yi Ahn berteriak memanggil Jin  Young. Apa Jin Young mengambil kunci, membawanya atau apapun yang ia bisa. 

BUNGA, BINTANG, SURGA, NERAKA


Jin Young memapah Yi Ahn masuk ke rumahnya. Yi Ahn melantur. Ia akan menghubunginya nanti. Ia perlu meriksa microfon dulu. Jin Young menidurkan Yi Ahn di tempat tidur. Yi Ahn memegangi perutnya, minta air. 


Jin Young melihat selitar dan membuka kulkas. Wow, kulkasnya Yi Ahn isinya air doang. Dia sampai bertanya-tanya apa Yi Ahn nggak makan di rumah? 


Jin Young mengambil sebotol air mineral dan memberikannya ke Yi Ahn. Lah, Yi Ahn-nya malah sudah tidur. Jin Young hanya menatapnya sambil senyum. Dia meletakkan air minum itu dan melihat-lihat rumah Yi Ahn. Yi Ahn tiba-tiba berbalik. Jin Young hanya melihatnya saja. 


Nggak sengaja Jin Young melihat figura yang sengaja di balik. Dia merasa penasaran dan menghampirinya. Jin Young hendak membaliknya tapi merasa ragu. Ia menatap Yi Ahn bergantian dengan pigura itu. 


Jin Young nggak jadi membukanya. Ia berbalik dan mau pergi. Tiba-tiba Yi Ahn memanggilnya dan melarangnya pergi. Jin Young berbalik dan menatap Yi Ahn. Wajahnya Yi Ahn tampak sedih. Keningnya mengkerut. Ia mengakui kalo itu salahnya dan melarang Jin Young pergi. 


Jin Young terdiam di tempatnya cukup lama. 


Yi Ahn terbangun pagi harinya. Dia membuka kulkasnya dan melihat ada banyak makanan di sana. 


Jin Young dan Yi Ahn sedang bersama di sebuah kafe. Yi Ahn tampak melamun. Jin Young bertanya apa Yi Ahn baik-baik saja? Yi Ahn mengiyakan. Petugas kafe memanggil Jin Young dan memberikan minumannya. Jin Young sudah bangkit dan mau mengambilnya tapi ternyata itu bukan pesanannya. Itu pesanan Kim Jin Young yang lain. Ia pun kembali duduk. 


Petugas itu kembali memanggil, Yi Ahn, ini pesanannya. Jin Young bangkit dan mengambilkannya untuk mereka. Jin Young bertanya, gimana dengan sebuah cerita tentang nama yang sama? Yi Ahn menyedot minumannya sambil menatap Jin Young. Jin Young menjelaskan maksudnya, program percontohan mereka. Mereka ketemu orang yang berbeda dengan nama yang sama. Yi Ahn merasa kalo itu terlalu umum. 


Jin Young tersenyum menatap Yi Ahn. Ia melanjutkan kalo ia mendapat pesan menarik di Facebook-nya. Itu adalah komunitas Kim Jin Young. Jadi orang-orang dengan nama yang sama di media sosial berkumpul dan mengadakan pesta. Jin Young sesumbar kalo mereka juga mengundangnya. Jin Young berpikir kalo lebih baik kalo dia pergi ke tempat seperti itu. Yi Ahn tampal gugup. Ia berkata akan memikirkannya. 


Jin Young mengiyakan dan meminum kopinya. Yi Ahn menyinggung peristiwa kemarin. Ia memberitahu kalo dia bisa pergi sendiri meski Jin Young meninggalkannya kemarin. Jin Young meletakkan gelasnya dan menceritakan kalo kemarin Yi Ahn terus memasukkan kode sandi yang salah sehingga memberitahukan ke kantor keamanan. 


Yi Ahn mengulangi, kode sandi? Jin Young mengiyakan. Itu bisa mengatur ulang sepenuhnya. Jin Young memberitahu kalo petugas mengatakan kalo Yi Ahn harus membuat kode sandi yang baru. Yi Ahn nggak bisa berkata-kata. 

Flashback...


Jin Young membantu Yi Ahn pindahan. Dia habis ngangkat barang-barang dan merebahkan badan di tempat tidur. Yi Ahn menatapnya sambil nunjuk-nunjuk mata Jin Young, aku mengawasimu. Jin Young langsung bangkit. Yi Ahn menyuruhnya untuk lanjut mindahin barang. Jin Young mengangkat tangannya sambil senyum. Ok! 


Jin Young memindahkan kulkas sementara Yi Ahn hanya melihat saja. Yi Ahn memanggil Jin Young dan menyuruhnya untuk nemindahkannya sedikit ke kanan. 


Habis itu Jin Young memindahkan kursi dan seperti tadi, Yi Ahn hanya melihat saja. 


Jin Young sudah memindahkan semuanya. Ia duduk di samping Yi Ahn dan melihat semua kerja kerasnya. Ia lalu meletakkan sebuah pigura di dekat tempat tidur. Itu adalah foto mereka jaman kuliah dulu. Yi Ahn bertanya, itu hadiahnya? Jin Young mengiyakan. Yi Ahn memuji kalo itu cantik. Mereka berdua tampak masih muda. 


Yi Ahn mengambil botol minum dan meminumnya. Jari kelingkingnya berdiri saat memegang botol. Jin Young mengaku nggak suka itu. Dia menyentuhnya dan menjatuhkan kelingking Yi Ahn seperti jari yang lain. Yi Ahn malas. Terus gimana kalo Jin Young nggak menyukainya? 


Yi Ahn meletakkan botolnya dan mengeluh sangat lelah. Mereka-berdua sama-sama menjatuhkan diri di tempat tidur. Jin Young mengingatkan kalo dia sudah menyuruh Yi Ahn untuk menghubungi jasa pemindahan dan pengepakan. Yi Ahn mengatakan kalo dia pikir mereka berdua bisa melakukannya karena dia nggak punya banyak uang. 


Jin Young melihat isi rumah Yi Ahn dan merasa kalo mereka mengerjakannya dengan cukup baik. Yi Ahn mengangguk mengiyakan. Ia mengangkat jempolnya untuk Jin Young. Kim Jin Young yang terbaik. Jin Young menggenggam jempol Yi Ahn dan memuji kalo dia sudah melakukannya dengan baik. Yi Ahn menyangkal. Jin Younglah yang mengerjakan semuanya. 


Jin Young membenarkan. Yi Ahn mengiyakan. Dia lalu menyuruh Jin Young untuk membuang sampah. 


Jin Young menurut. Dia mengambil sampah Yi Ahn dan hendak membuangnya. Jin Young heran karena Yi Ahn belum mengatur kode sandi pintu. Yi Ahn mengiyakan. Mereka bilang padanya kalo dia harus menekan sesuatu lalu menekan kode sandinya tapi dia nggak tahu cara melakukannya. Yi Ahn meminta Jin Young untuk membantunya. 


Jin Young meletakkan sampahnya dan mengambil alat itu. Ia menanyakan apa yang Yi Ahn inginkan untuk kode sandinya? Yi Ahn menghampiri Jin Young dan bilang 0, 7, 0, 7. Jin Young melarang. Yi Ahn nggak bisa menggunakan tanggal lahirnya sebagai kode sandi rumah. Yi Ah. Memberitahu kalo mereka selalu menggunakan tanggal lahirnya sebagai kode sandi rumah mereka tapi nggak pernah kerampokan. 


Jin Young melarang. Itu berbahaya menurutnya. Ia menyarankan yang lain. Yi Ahn menyebutkan, 0, 4, 0, 4? Jin Young melarangnya. Yi Ahn juga nggak boleh menggunakan tanggal lahirnya. 3, 1, 7, 6? Jin Young meremehkan, gini ya biasanya Yi Ahn selalu membuat sandi? Yi Ahn memberitahu kalo itu bahkan bukan angka digit terakhirnya. Gimana bisa pencuri tahu nomor pacarnya? 


Jin Young mengatakan kalo belakangan ini mereka bisa menemukannya. Menurutnya Yi Ahn nggak bisa menggunakan tanggal lahirnya atau nomor telponnya sebagai kode sandinya. Yi Ahn malas. Nggak tahu, ah. Kerjain saja sendiri. Yi Ahn lalu pergi meninggalkan Jin Young. Terdengar Jin Young sudah menemukan angkanya, tit, tit, tit, tit. 


Jin Young kembali ke Yi Ahn. Dia berbaring di sebelah Yi Ahn. Yi Ahn bertanya apa kode sandinya? Jin Young malas. Dia nggak akan ngasih tahu Yi Ahn. Yi Ahn kesal. Apa Jin Young mau mati? Jin Young menatap Yi Ahn, 2, 5, 6, 5. Yi Ahn bertanya apa itu? 


Jin Young bangkit dan meraih tangan Yi Ahn. Ia menulis sesuatu di telapak tangan Yi Ahn. 1, 2. Yi? 1, 2, 3, 4, 5. Ahn? 1, 2, 3, 4, 5, 6. Jin? 1, 2, 3, 4, 5, 6. Young? Yi Ahn senang dan memuji Jin Young jenius. Jin Young nggak bercanda, kan? Jin Young mengiyakan. Mereka lalu ciuman. 

Flashback end...


Yi Ahn membuka kaleng bir. Mereka akan rapat tapi yang ada hanya dia dan Jin Young. Ia bertanya kemana semua orang? Jin Young memberitahu kalo mereka pulang. Tahu, kan kalo sekarang hari Jum'at? Yi Ahn mengangguk sambil meminum minumannya. 


Jin Young menatap Yi Ahn. Alkohol lagi? Apa perut Yi Ahn baik-baik saja? Yi Ahn meremehkan, ini seperti rambut anjing. Jin young tersenyum. Ia mengambil satu kaleng punya Yi Ahn. Yi Ahn mengingatkan kalo dia nggak bilang Jin Young boleh minum. Jin Young memberitahu kalo itu lebih baik daripada minum sendirian. 


Jin Young dan Yi Ahn duduk berdua di luar. Yi Ahn menyinggung tentang kulkasnya. Gimana bisa dia memakan semua itu? Jin Young hanya tersenyum. Apa dia harus nulis Tolong Jaga Kulkasku di sana? Yi Ahn tersenyum. Menurutnya itu nggak penting. Jin Young sesumbar kalo dia pandai memasak. Dia sudah hidup sendiri selama 5 tahun. Yi Ahn membalas kalo buat dia malah sudah 7 tahun. Jin Young menanyakan apa kulkas Yi Ahn selalu kosong? Yi Ahn mengambil minumannya. Bukan urusanmu! 


Jin Young membenarkan. Ia ingin mempertahankan urusannya. Yi Ahn terdiam dan menatap Jin Young. Ia bangkit dan beralih ke balkon. Jin Young bangkit dan mengikuti. Yi Ahn bertanya apa Jin Young tahu bunga, bintang, surga, neraka? Jin Young menatap Yi Ahn, bunga bintang apa? 


Yi Ahn menatap Jin Young dan menjelaskan kalo itu seperti peramal untuk sebuah nama. Dia melakukannya saat masih kecil. Itu memutuskan apakah ia pergi ke surga atau neraka tergantung dari jumlah goresan nama mereka. Namanya, Yi Ahn. Yi Ahn menulis namanya sambil menghitung. Bunga, bintang, surga, neraka, bunga, bintang, surga. Surga. Ia akan pergi ke surga. 


Jin Young tersenyum. Menurutnya itu sangat kekanakan. Yi Ahn menyangkal. Apanya yang kekanakan? Waktu dia masih kecil itu sangat serius, tahu! Mereka seperti, hei, kita akan pergi ke surga, leganya. Duh, gimana, nih? Dia akan masuk neraka. Aku merasa kasihan padanya. 


Jin Young juga mau mencobanya.ia menulis namanya.  Bunga, bintang, surga, neraka. Yi Ahn memberitahu kalo itu surga. Jin Young heran. Gimana Yi Ahn bisa tahu? Apa sebelumnya Yi Ahn sudah mencoba namanya? Yi Ahn bertanya, sangat melegakan kalo itu bukan neraka, kan? 


Jin Young menghela nafas. Pasti lebih baik kalo dia pergi ke surga bersama Yi Ahn. Yi Ahn nggak mau. Bersams rekan kerjanya bahkan setelah dia meninggal? Dia memgaku membencinya. Yi Ahn merasa kalo Jin Young sangat mencintai perusahaan. Jin Young menyangkal. Bukan perusahaan (tapi kamu!) 


Yi Ahn jadi gugup. Ia lalu meminum minumannya. Jin Young melihat jari kelingking Yi Ahn. Yi Ahn memberitahu kalo itu hanya sebuah kebiasaan. Jin Young mengaku benar-benar  nggak menyukainya. 

Flashback...


Yi Ahn minum air mineral. Kelingkingnya juga berdiri seperti biasanya. Jin Young bilang kalo dia nggak menyukai itu dan menyentuhnya agar seperti jari yang lainnya. 

Flashback end...


Yi Ahn menanyakan ada masalah  apa sebenarnya dengan itu? Jin Young menyentuh tangan Yi Ahn agar kelingkingnya seperti jari lainnya. Sama seperti yang pernah dilakukan Jin Young pacarnya. 


Yi Ahn buru-buru menarik tangannya. Seperti ada yang aneh. Dadanya. Demikian juga dengan Jin Young. Dan suasana mendadak jadi aneh. Mereka hanya diam. 


Yi Ahn menyendiri. Yi Ahn, Jin Young? 

Flashback...


Jin Young menuliskan nama di telapak tangan Yi Ahn. 2, 5, 6, 5. 

Flashback end...


Yi Ahn buru-buru mengambil ponsel Jin Young dan menulis 2, 5, 6, 5. Salah. 

E N A M


Yi Ahn kecewa dan juga kesal. 

Bersambung...

Komentar: 
Makin lama Jin Young maknae makin mirip dengan Kim Jin Young. Cara bicara mereka, cara mereka memperlakukan Yi Ahn, perhatian mereka. Duh, jadi merinding. 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon