1/16/2019

SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 PART 3

SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Raina Al Farisi
All images credit and content copyright: MBN, DramaX
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 Part 4

Dengan menunjukkan seringai liciknya Bo A pun akan tetap menyebarkan brosur yang telah ia buat. Ia berkata” setelah melihat brosur ini, seorang psikopat pun enggan tuk memakan ayam”. Ia pun tersenyum dengan penuh kemenangan.


Terlihat kesibukan Bo A dalam membagikan brosur konyol yang ia buat di setiap tanpa terlewatkan. Bahkan hanya untuk sebuah mobil yang terparkir pun ia sematkan brosur tersebut. 


Tidak hanya di simpan di loker ataupun di kaca mobil. Bo A pun tanpa menghiraukan rasa lelahnya, ia membagikan brosur itu pada setiap pejalan kaki yang ia temui di jalan. 


Di sela ia membagikan gambar pada orang lain, datanglah Min A menghampiri Bo A yang terlihat sibuk membagikan brosur seorang dia lalu ia pun mengatakan: “ jangan terlalu bekerja keras, masuklah “ min A pun menyuruh  Bo A masuk ke dalam kantor. 


Bo A yang tampak kelelahan, langsung duduk sambil sesekali memukul perlahan kakinya yang lelah berjalan seharian. 


Setelah Bo A terduduk lemas di sofa. Min A pun datang dengan membawa air untuk Bo A yang terlihat amat kelelahan hari ini. 


Min A pun menanyakan pada Bo A berapa brosur yang ia bagikan hari ini. Sampai membuat Bo a terlihat teramat lelah. 


Dengan wajah lelahnya  Bo A pun menjawab “ 500 brosur”. Lalu pun menanyakan pada Min A “apakah aku akan berhasil?” 


Min Ateramat terkejut mendengar jawabn Bo A bahwa ia baru saj amenyebar 500 brosur hari ini. Lalu min A pun menjawab pertanyaan Bo A” pasti kau akan berhasil, bahkan berkat kau ayam goreng di kot aini akan kehilangan bisninya berkat mu”. 


Dengan lelahnya ia berkata bahwa Min A “ aku tak pernah bekerja sekeras ini” lalu menyenderkan kepalanya di sofa kantor Min a. Min A yang melihatnya hanya terdiam saja. 


Di sela lelahnya bo A yang sedang menyenderkan kepala nya, Min A secara tiba tiba berkata pada Bo A “ apakah di wajahmu itu jerawat ?” 


Dengan cepat Bo A terbangun drai sandrannya dan mengambil cermin di sebelahnya melihat wajahnya di cermin dengan mengatakan “ berkat hobi orang kaya itu membuat ku seperti mati”. 


Min a pun langusng menatap Bo A karena apa yang ia katakan barusan. Lalu Min A pun berkata “apa maksud mu ?” 


Dengan tatapan malasnya yang masih pada cermin Bo A pun menjawab “ ada deh ..”


Min A pun berkata pada Bo A “ sesuatu yang dilakukan pasti akan berhasil “. Ucap nya untuk menyemangati Bo A. 


Bo A pun menunjukkan mimik wajah dengan penuh harap ke Min A. Karena Min A selalu bisa di andalkan baginya. 


Dengan wajah datarnya Min A  sudah tau jika Bo A menampilkan ekspresi wajah yang demikian itu arntinya ia harus mencari cara untuk menolong Bo A. Min A pun berkata “ haruskah aku memeriksanya?” 


Bo A pun menyebut nama Min A dengan merajuk lalu Bo A berdiri dan memelek Min A dengan perasaan hati yang senang. 


Sementara Choi Go kini berada di rumah Hyung nya yaitu Joon Kyuk. Ia sedang memasukka semua barangnya kedalam koper dengan tergesa gesa, karena ia takut ibunya dan juga Jooon Kyuk akan segera sampai ke rumah. 


Lalu terdengar bunyi suara orang hendak masuk yang dipastikan itu adalah ibunya dan juga Joon Kyuk. Ia pun dengan cepat berlari dengan mengambil kedua kopernya lalu bersembunyi terlebih dahulu. 


Dengan perlahan Joon Kyuk membuka pintunya. Ia khawatir masih ada Choi Go di dalam rumahnya. 


Saat memasuki rumah putranya Joon Kyuk, ia pun merasa terkejut karena melihat rumah dalam kedaan berantakan. 


Joon Kyuk terlihat kaget namun ia langusng menutupinya dengan langsung memberikan alasan ibunya dengan berkata “ biasanya tidak seperti ini, seperti ini karena aku terlalu sibuk dengan pembukaan klinik praktek ku”


Tak ingin melihat ibunya nampak khawatir, joon Kyuk pun langsung membereskan rumahnya yang terlihat berantakan karena ulah adiknya


Ibu tetaplah seorang ibu yang merasa khawatir dengan keadaan anaknya yang sedikit tak beraturan seperti ini. Lalu ia pun memutuskan “ ibu akan menginap beberapa hari disini”


Joon kyuk tampak terkejut dengan pernyataan ibunya barusan, lalu ia menjelaskan secara halus. Bahwa ibunya tidak perlu repot repot seperti itu. 


Choi Go yang bersembunyi di dalam lemari dan mendengar apa yang si ucapkan ibunya pun tampak kaget.pasalnya ia harus tinggal dimana, selama ibunya menginap di rumah Hyung nya. 


Tampak sedikit emosi melihat kedaan rumah anaknya yang tak terurus seperti ini, ia berkata “ ya benar, kau hidup dalam keadaan tidak baik seperti ini dan juga Choi Go yang tidak ada. Aku akan pulang jika Choi Go pulang dari perjalanan bisnisnya aku  dapat bertemu denganya”. 


Saat mendengar kembali apa yang dikatakan ibunya, Choi Go merasa bingung harus berbuat apa. Dan ia pun berkata “ aku tak percaya ini” dengan eksprresi wajah yang lelah dan tidaj tahu harus berbuat apa. 


Saat melihat ibunya yang sedang melipat pakaiannya nya, Joon Kyuk menghampiri ibunya dan berkata “ kenapa jauh datang datang kemari hanya untuk bekerja, aku akan mengerjkannya nanti”.


Alih alih tak menghiraukan apa yang di ucapkan putranya. Ibu malah bertanya kepada Joon Kyuk “ apakah kau sering bertemu Choi Go?”. 


Dengan sedikit gugup Joon Kyuk pun menjawab pertanyaan yang dilontarkan ibunya “ ya, aku sering berjumpa dengannya”.


Ibu pun berkata kepada Joon Kyuk “ Joon Kyuk ibu minta maaf jika harus mengatakan ini. Tapi aku memiliki titik lemah baginya. Dia tidak pernah sepintar mu di sekolah, dia teidak pernah sepintar diri mu meski sudah lulus sekolah” ucap ibunya. 


Joon Kyuk berusaha untuk mengelak dan membela adik nya dengan berkata “ Eomma, kau akn di tertawakan karena kau berkata begitu, dia lulus dari universitas yang bagus dan bekerja di perusahaan Myungsung, apa yang kurang darinya, di atak kurang apapun?”.


Dengan tersenyum Eomma berkata “ ya, kau benar. Ibu tak pernah berfikir dia bisa bekerja di Perusahaan Myungsung. Berkat itu ibu sedikit bangga padanya.”


Sementara di balik tempat persembunyiannya, Choi Go tampak bersedih setelah mendengar apa yang ibu katakan. Ia seolah telah menyakiti hati ibu nya sendiri. 


Bo A tampak sedang menikmati waktu santainya,ia sedang menikmati minumannya. Karena di dalam Sauna hanya ada dirinya sementara Choi Go belum juga kembali. 


Saat sedang menikmati waktu santaunya, Bo A terkejut akan kedatangan seseorang dari pintu masuk. Seseorang yang ia belum ketahui itu. 


Masuklah orang asing yang tadi siang Bo A dan Choi Go temui. Ternyata orang itu adalah orang asing yang tidak terbagi ayam goreng promosi Choi Go. 


Orangasing itu langsunng duduk, lalu dengan cepat Bo A menghampiri pelangganya itu dan meminta maaf karena ia tidak memberikan pesananan nya. 


Dengan sedikit menahan emosi orang asing itu pun berkata “ Apa kau pikir aku tak mampu membayar 5.900 won?, beraninya kau” umpatnya. 


Bo A yang tampak terkejut atas apa yang dikatan oleh oarang tersebut, tampak sedikit kesal. Belum lagi  Bo A berkata, orang asing itu sudah melakukan hal yang memaksa. 


Orang asing itu pun, mengeluarkan uangnya, ia berfiir bahwa Pelayan disini tiak percaya bahwa ia pun memilki uang untuk membayar makanannya. setelah mengeluarkan makanannya ia pun lansung meminta ayam goreng yang ia minta. 


Bo A berusaha untuk bersikap lebih sabar kepada pelanggan yang baru saja datang ini dengan menjelaskan bahwa Bos nya sedang tidak ada di tempat jadi tidakada yang dapat menggoreng ayam gorengnya. 


Orang asing tersebut pun berkata “ apa? Yang benar saja”. Lalu terdengar suara perut oreng lapar. 


Saat mendengar suara perut orang itu, Bo A terlihat merasa bersalah. Lalu ia menawarkan “bisakah kau peri atau makan di tempat lain?. Aku tahu tempat makan yang enak di sekita sini. Aku tahu aku bekerja sini dan tak seharusnya bicara ini. Tapi disini ayam gorengnya tidak enak”. 


Orang asing tersebut tampak frustasi karen adi tengah perutnya yang lapar bukannya dapat makanan ia malah harus berdebat denag Bo A. Orang asing itu berkata “ jadi maksud mu kau melakukan diskriminasi hah? Jangan berbicara konyol lagi cepat bawakan akau ayam goreng”. 


Bo A tampak sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Emosinya pun meledak lalu berkata “ beraninya kau, berteriak ...apakah pantas bagi pelanggan untuk berteriak dan mengamuk pada pekerja paruh waktu ?” . 


Orang asing tersebut pun tampak merasa bersalah atas tindakannya pada Bo A yang sudah memarahinya. Ia pun menjelaskan ia berbuat seperti itu karena ia benar benar lapar..” 


Bo  A yang masih merasa kesal pada orang asing tersebut pun tidak mau kalah dan berkata “ aku sudah berbaik hati menawari untuk pergi ketempat ayam yang enak,”...


Dengan emosi Bo A pun mengambil uang orang asing itu danmenyuruhnya keluar dengan paksa.


Setelah mengusir orang asing tersebut, Bo A langsung masuk masih dalam keadaan marah karen asituasi tadi yang menyebalkan ia pun berkata “ aku kita tempat ini akan bangkrut karen bos nya aneh, pelanggannya pun aneh...” 


Orang aneh itu merasa nanar pada tempat makan yang baru saj aia datangi. Ia diusir dan disuruh makan di tempat yang lain. Tanpa berkata apapun ia berangsung untuk pergi. 


Sebelum pergi orang asing itu bertemu dengan Choi Go yang membawa du akoper besar di tangannya. Dan Choi Go pun berkata “ apakah kau mau makan goreng?”. 

Penulis Sinopsis: Raina Al Farisi
All images credit and content copyright: MBN, DramaX
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 Part 4

Comments


EmoticonEmoticon