1/18/2019

SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 PART 6

SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 BAGIAN 6



Penulis Sinopsis: Raina Al Farisi
All images credit and content copyright: MBN, DramaX
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 Part 5
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 Part 7

Setelah pembicaraannya dengan Andrew tadi, Choi Go pun masuk kembali kedalam.  Didalam sudah ada Bo a yang tampak dengan wajah salahnya. Ia fkhawatir Bos nya akan marah atas perkataan yang sudah ia ucapkan pada pelanggannya tadi.


Sementara Choi Go yang langsung menatap ayam goreng yang ia buat dengan banyaknya ternyata tidak ada satupun yang bisa dikatakan enak oleh Andrew. Ia seolah berfikir keras apa yang harus ia lakukan agar ayam gorengnya enak.


Bo A yang merasa bersalah itu pun langsung menghampir Choi Go yang masih terdiam di tempatnya. Ia pun mencoba menjelaskan “ Bos, jangan salah paham. aku lebih baik makan ayam goreng ini daripada harus kelaparan”.


Choi Go seolah tak mendengar apa yang di ucapkan oleh Bo A, ia pun melewati Bo A dengan begitu saja lalu ia pun mendekati ayam gorengnya dan mengambil salah satunya.


Setelah mengambil salah satu dari ayam gorengnya ia pun melakukan seperti apa yang dilakukan andrew pada ayam gorengnya yaitu membelah ayam tersebut lalu mencium aroma dari setiap potongan ayam yang berbeda.



Lalu Choi Go pun mencicipinya dari setiap bagian ayam yang tadi di belahnya untuk menemukannya setiap perbedaaapa yang dirasa kurang dari ayam gorengnya.


Setelah selesai membuat ayam goreng baru, Choi Go pun membawa sepiring ayam gorengnya untuk duduk mencicipinya. Namun, seketika Bo A pun berdiri menawarkan diri untuk membersihkan dapurnya. Choi Go pun dengan halus menolaknya dan menyuruh untuk beristirahat terlebih dahulu.


Bo A merasa aneh pada perilaku Choi Go kali ini. Ia pun tidak tahu apa yan akan dilakukan Choi Go dengan sepiring ayam goreng yang baru dimasaknya.


Bo A pun benar benar istirahat setelah melalui hari yang panjang. Ia tidak lagi mengiraukan apa yang akan dilakukan oleh Choi Go, yang ia tahu ia hanya butuh istirahat.


Saat tertidur pulas, Bo A seperti mencium aroma ayam goreng, ia pun segera bangun dari tidurnya lalu berasumsi dengan mengatakan pada dirinya “ kenapa bekerja selarut ini jika hobi?”


 Lalu Bo A pun langsung menyibak selimutnya dengan sedikit kekesalan dalam hatinya atas apa yang dilakukan Choi Go malam ini.


Bo A pun mengambil koyo dalam lacinya lalu ia menempelkan beberapa koyo di bagian tubuhnya seperti kaki, tangan  dan juga leher. Lalu Bo A pun berkata “ besok aku harus membagikan brosur itu lagi”. Ia mengatakan itu seolah akan berperang esok.


Setelah menempelkan koyo hampir di seluruh tubuhnya, ia pun langsung tertidur dengan tatapan wajah penuh semnangat untuk hari esok yang akan ia hadapi.


Keesokan paginya Bo A pun sudah bangun dan sedang menuruni tangganya untuk keluar ke tempat Choi Go. Namun ia mendengar suara Choi Go mengatakan “selesai , aku berhasil “. Bo A pun langsung bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi.


Saat Bo A keluar, betapa terkejutnya ia melihat Choi Go yang tampak sedang bahagia sekali sambil memegang satu ayam paha di tangannya.


Dengan senyum mengembang dan berbalik ke belakang ia melihat Bo A dengan senyum bahagia sambil mengatakan “ aku berhasil” dengan mengacungkan ayam goreng nya.


Choi Go pun menyuruh Bo A untuk segera duduk. Dan Choi Go memberikannya satu potong ayam goreng bagian paha pada Bo A.


Cgoi Go pun menyuruh Bo A untuk mencicipi ayam buatannya. Ia beberapa kali meyakinkan Bo a untuk memcicipi ayam buatannya kali ini pasti berbeda dari sebelumnya.


Bo A pun mengatakan “ ini ayam goreng yang sama dengan tadi malam”, ucap Bo A mencari kepastian dari Choi Go.


Melihat wajah Choi Go yang penuh keyakinan, akhirnya Bo A pun mencicipi ayam goreng  buatan Choi Go yang ia buat selama semalaman penuh.


Bo A pun mulai mengunyah ayam goreng itu secara perlahan dan menikmatinya beberapa saat kemudian Bo A merasakan ada sesuatu yang berbeda dari ayam goreng Choi Go kali ini.


Choi Go yang menangkap ekspresi berbeda Bo A saat mengunyah ayam goreng miliknya pun, langsung menanyai nya “ Enak ?” ucap Choi Go untuk memastikan rasa ayam goreng yang baru ini.


Dengan tatapan yang tidak percaya atas apa yang baru ia rasakan. Ternyata ayam goreng Choi Go kali ini lebih enak dari sebelumny, dan Bo A kini harus mengakuinya dengan mengatakan “ Enak”


Choi Go mengambilkan ayam goreng bagian dada kepada Bo A. Dan menyuruh Bo A untuk mencicipi bagian dada kali ini.


Bo A pun mencicipi ayam goreng di bagian berbeda yaitu dada nya. Ia pun mulai mengunyah untuk merasakan apa perbedaan drai ayam paha dan juga bagian dadanya.


Dengan tatapan meyakinkan Bo A pun mengatakan pada Choi Go bahwa “ ini tak kering”. Karena ayam goreng sebelumnya jangankan untuk digigit ditusuk pun terasa keras.


choi Go pun tampak tidak percaya atas apa yang baru saja ia dengar dari mulut Bo A tetang ayam gorengnya kali ini dengan mengatakan “ benarkah”? dengan mengacak ngacak rambut nya menunjukkan ekspresi bahagianya.


“ aku tak tahu sampai sekarang, waktu masak sedikit berbeda tergantung pada bagiannya. Paha harus dimasak lebih lama sedang dada lebih singkat”, ucapnya menerangkan pada Bo A atas ketidaktahuannya selama ini.


Choi go pun masih melanjutkan apa yang ia rasakan pada Bo A dengan sedikit sesal ia pun mengatakan “ aku tak tahu jadi aku memasukkan semuanya ke dalam. Lalu mengambilnya pada waktu yang bersamaan”.


Bo A yang sedari tadi menyimak apa saja yang disampaikanChoi Go perihal ayam gorengnya. Bo  A pun akhirnya bertanya Choi Go “ bagaimana kau tahu ?”.


Choi pun mengambil buku cacatan memasaknya lalu menunjukkan pada BO a. Ia menuliskan semua nya dalam bukunya dari awal ia memasak, adonan sampai cara menggoreng dari setiap bagian ayamnya. Lalu choi go menamai bukunuya dengan kesimpulan dalam memasak.


Bo A pun melihat buku catatan milik Choi Go sambil mendengarkan apa yang disampaikan oleh Choi Go dengan seksama.


Choi go pun mulai menerangkan pada Bo A bahwa” aku memasak setiap bagian secara terpisah, setiap bagian di goreng pada waktu yang berbeda...” ucap choi go penuh semangat.


“ dan urutannya adalah ceker, paha, sayap, punggung dan kemudian dada..” terang Choi Go pada Bo A.


Dengan tidak percaya bahwa menggoreng ayam pun ada urutannya dan ternyata sangat susah bahkan hanya untuk menggoreng ayam goreng saja. Ia pun mengataka dengan ekspresi yang mengagetkan “ apa ?”


“ ...... tak boleh memasukkan ke dalam minyak pada waktu yang bersamaan.kau memasukkan bagian kaki terlebi dahulu dadanya nanti “ ucap choi go mencoba menjelaskannya pada Bo A.


“ Jadi jika kau mengatur waktu dengan sempurna, semua bagian dimasak dengan sempurna. Untuk dihidangkan “ ucap Choi Go berusaha menyimpulkan untuk apa ia ketahui.


Setelah menjelaskan semua hal tentang apa yang baru ia  ketahui kepada Bo A . Choi Go melihat sekeliling meja nya yang dipenuhi dengan ayam goreng. Dan berkata “ Semua orang harus makan ini, kenapa kita tak punya pelanggan ?” ucap Choi Go dengan tenang.


Bo A pun mengatakan pada Choi Go “ sajang-nim berfikir pasti menjalani restoran ini sangan menyenangkan. Bahkan jika tidak memiliki pelanggan”. Sergah Bo A.


Dengan penuh keyakinan di mimik wajahnya Choi Go pun mengatakan “ tentu saja. Itu yang kusukai”. Ucap Choi dengan senyuman yang tak henti dari wajahnya.


Dengan ekspresi senyum yang dipaksakan Bo A pun berkata kepad Choi Go “ benar. Sudah ku duga”.


Setelah mencicipi dan juga mendengarkan penjelasan Choi Go, Bo a pun berdiri dari duduknya dan berkata “ aku akan membagikan brosur”.


Choi Go pun mencegahnya lalu berkata”aku memikirkannya sepanjang malam, dan aku bisa melihat kenapa kau membuat brosur yang sangat aneh. Jika brosur kita sama dengan orang lain, tak ada yang ingat dan akan dibuang.”


Mendengar apa yang di ucapkan oleh Choi Go, Bo A pun harus menutupi rasa ketidaksukaan dirinya dengan membenarkan ucapan yang disampaikan oleh choi go. “ benar, aku akan pergi” ucap bo a.


Namun ketika Bo a hendak meninggalkan Choi Go. Ia pun menahannya “ jangan, itu mengesankan tapi aku melarangnya”. Ucap Choi Go dengan hati hati agar Bo a tidak tersinggung.


Bo a pun terlihat pasrah dan tidak tahu harus berbuat apa dan apa yang harus ia lakukan jika pembagian brosur itu dilarang oleh Choi Go. “ lalu aku harus bagaimana ?” desah Bo a .


“ kita harus membuat sesuatu yang tak pernah mereka buang atau lupakan, itu yang kita butuhkan”. Ucap Choi go lalu setelahnya ia pun berfikir kembali.


Choi Go tampak mempunyai sebuah ide yang cukup baik untuk mempromosikan bisnisnya agar mempunyai pelanggan dan tempatnya ramai di datangi banyak orang.


Choi Go dan Bo A pun berada di atap rumah bagian Bo A kini. Choi Go pun merasa nyaman berada di atas sambil menatap keseliling lingkungan drai arah atas. “ sangat menyenangkan disini”. Ucapnya dengan tersenyum.


Dengan sarkatisnya Bo A mengatakan pada Choi Go “ jangan menginginkan tempat ini, tempat ini punyaku. Aku tak akan membiarkan mu memilikinya” Ucap Bo a dengan sarkatis.


“ jangan khawatir. Seperti yang dijanjikan selama satu minggu. Aku akan menunggu dengan sabar...” ucap Choi Go menanggapi perkataan Bo a dengan berusaha untuk tetap tenang.


Dengan kesal Bo A pun mengatakan “ aku tak setuju dengan itu ..”. ucap Bo A dengan sekit merajuk pada Choi Go.


Tak mau berdebat lebih lama dengan Bo A, akhirnya choi go pun mengakhirnya dengan mengatakan “ayo kita bicarakan nanti, dan mulai bekerja”. Dengan menunjukkan tangannya pada pekerjaan yang harus merek lakukan.


Choi Go pun memulai pekerjaannya untuk membuat sabun berbentuk ayam goreng dengan semata dan senyuman yang tak lepas dari wajahnya.


Namun sepertinya apa yang dilakukan Choi Go tak sejalan dengan apa yang difikirkan oleh Bo A. Bo a tampak tak menyukai apa yang dilakukan Choi Go, Bo A pun mengatakan bahwa “ kenapa kau membuatnya banyak sekali?, kau harus selalu mengeuarkan semua”.


Tak menghiraukan ucapan Bo a. Choi Go langsug memberikan alat untuk mengaduk adonan nya kepada Bo A.


Dengan wajah kesal Bo A pun mengatakan pada Choi Go “ kau menyuruh ku untuk mengaduk ?”

Penulis Sinopsis: Raina Al Farisi
All images credit and content copyright: MBN, DramaX
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 Part 5
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS The Best Chicken Episode 2 Part 7

Comments


EmoticonEmoticon