SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 4 PART 1
SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 4 BAGIAN 1
Penulis Sinopsis: Haro
All images credit and content copyright: MBC
Supported by: OPPA SINOPSIS
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 3 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 4 Part 2
All images credit and content copyright: MBC
Supported by: OPPA SINOPSIS
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 3 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 4 Part 2
Si pembunuh sadar bahwa orang yang berpapasan dengannya adalah Seung Joo. Mengetahui bahwa Seung Joo masih hidup. ia merasa sangat kesal dan marah
Eun Jo mengingat pertemuannya dengan Nenek Gan Nan, ia bertanya, “Hyuk, di mana?”. Nenek Gan Nan menjawab, “Dia tidak ada di sini. Tapi, jangan khawatir. Konon, walau hubungan gagal, orang bisa berhubungan lagi jika saling merindukan.”
Manager Eun Jo berkata, “Ada seseorang yang ingin menemui Anda.” Ternyata, orang yang akan menemui Eun Jo adalah Eric. Eric menyapanya dan berkata, “Ini pertemuan pertama kita sejak di AS, sudah lima tahun, ya?” (Mereka sudah saling kenal yah)
Jak Doo sedang berlari dengan ditemani, “Episode 4, Menikah itu gila. Terkadang, menikah itu sepadan.” Setelah sampai di rumah sakit, ia langsung mengatakan bahwa dirinya adalah walinya Han Seung Joo. Kemudian, perawat menyuruh Jak Doo untuk mengikutinya.
Disisi lain Eun Jo sedang memainkan gayageum di konsernya, wajahnya sedih mengingat Hyuk tidak datang.
Jak Doo bertemu dengan dokter yang merawat Seung Joo. Dokter heran, Jak Doo sebagai suaminya Seung Joo tidak mengetahui penyakit istrinya. Dokter kemudian menjelaskan penyakit yang diderita Seung Joo dan berpesan kepada Jak Doo bahwa untuk serangan panik yang paling penting adalah peran walinya.
Si pembunuh mengikuti mobil Seung Joo, ia ingin mencelakai Seung Joo kembali.
Seung Joo melihat supir mobil yang mengikutinya. Ia kemudian teringat dengan si pembunuh. Sontak saja gangguan paniknya kambuh. Seung Joo langsung menghentikan mobilnya.
Karena gagal mencelakai Seung Joo, si pembunuh kesal.
Seung joo meminum obat penenangnya, ia kemudian keluar dari mobil. Tiba-tiba teleponnya berdering.
Sesampainya di rumah Seung Joo, Jak Doo masuk ke kamar tempat TKP pembunuhan terjadi. Ia lalu teringat dengan perkataan Seung Joo, “Di ruangan itu, mungkin saja itu perampokan biasa, tapi orang bilang mungkin ada yang mengincarku.”
Jak Doo membuka semua jendela yang ada di kamar itu. Ia lalu memegang foto Seung Joo. Jak Doo kemudian teringat perkataan dokter dan juga kepanikan Seung Joo yang pernah dilihatnya.
Di dapur, Jak Doo memeriksa lemari, di dalamnya hanya ada makanan instan. Ia juga memeriksa kulkas, namun yang ada hanya sampah organik. Jak Doo menghela napas.
Di kantor polisi, Seung Joo bertanya kepada detektif Lee mengenai pelaku pembunuhan di kamarnya. Mereka berpapasan dengan seseorang. Seung Joo kemudian sadar, “Dia tinggal di lantai bawah.”. Orang itu ketakutan dan langsung meminta maaf kepada Seung Joo.
Detektif Lee menjelaskan orang itu ketakutan karena memasang kamera tersembunyi di luar jendela kamar mandi Seung Joo. Seung Joo yang medengar itu langsung berdiri dan berteriak, “Dasar gila!” Detektif Lee kemudian berkata, “Untungnya, tidak ada yang terekam. Kami akan menghukunnya setelah proses selesai.” Ia juga menambahkan bahwa kamera tersebut merekam suara dari kasus pembunuhan di kamarnya Seung Joo.
Ketika bertemu Seung Joo di halaman depan kantor polisi, istri orang itu berkata, “Dia melakukannya bukan karena menyukaimu.” Seung Joo menjawabnya dengan sinis, “Tak kusangka kamu masih membelanya. Suamimu yang mesum pelakunya.” Si istri yang kesal langsung menjambak rambut Seung Joo. Mereka berdua pun berkelahi.
Perkelahian Seung Joo dan istri orang itu dilerai beberapa polisi. Setelah perkelahian selesai, Seung Joo pergi ke parkiran dan mendapati spion mobilnya patah. Seung Joo langsung berteriak, “Dasar Gila!”
Se Mi meminta suaminya untuk meminta maaf kepada Seung Joo saat pertemuan pasangan nanti, Young Min menjawabnya, “Tentu. Tapi harus aku yang diutamakan bukan Seung Joo.”
Kemudian adiknya Young Min, Bang Jeong Mi bergabung. Ia protes dengan semua makanan implantasi untuk kakak iparnya, “Tapi aku lajang, kenapa harus ikut.” Se Mi pun mengajukan diri untuk membuat roti bakar. Namun, Young Min berkata, “Tidak usah!” Jeong Mi kesal kepada kakaknya, ia lalu berdiri dan mengambil sesuatu di kulkas.
Jeong Mi meminum sesachet anggur. Ketika Se Mi memperingatkan anggur tersebut adalah anggur implantasi, Jeong Mi langsung menyemburkannya. Ia merasa kesal dan langsung pergi ke kamar. Young Min mengikutinya.
Di kamar Jeong Mi, Young Min mengingatkan bahwa perkejaan yang didapatkan Jeong Mi sekarang, itu karena kakak iparnya yang meminta bantuan ke Seung Joo. Young Min juga berkata, “Menikahlah dengan pria baik dan tinggalkan rumah ini sebelum kami mengusirmu.” Jeong Mi menjawab bahwa ia tidak akan menikah. Kakaknya yang mendengar itu langsung membandingkan Jeong Mi dengan Seung Jo yang sudah menikah. Jeong Mi terkejut.
Di sebuah toko, Jeong Mi berbicara mengenai kabar menikahnya Seung Joo ke seseorang melalui earphone. Ia lalu bertemu dengan Seungtae. Jeong Mi yang sudah mengenal Seungtae langsung memberi tahu bahwa kakaknya Seungtae sudah menikah sambil menunjukkan foto pernikahan Seung Joo. Seungtae terkejut, “Nuna?” (Pegawai wanita yang cerewat itu jadi namanya Jeong Mi yah)
Jak Doo mengajak Seung Joo yang baru pulang untuk makan bersama. Seung Joo lalu duduk dan diam (tidak langsung mengambil nasi). Jak Doo yang melihat itu, langsung berinisiatif mengambilkan nasi untuk Seung Joo sambil mengomentarinya. Ia juga menawari Seung Joo kimchi lobak. Seung Joo berkata, “Terimakasih, telah menemaniku.”
Kemudian, Jak Doo mengajukan permintaan ke Seung Joo, “Aku harus pergi ke desa sepekan sekali. Luangkan waktu pada hari Minggu. Setuju atau tidak?” Awalnya Seung Joo tidak menerima, namun akhirnya ia tetap setuju juga. Lalu, Jak Doo meminum teh krisantemum dan berkata, “Setelah meminum ini, aku akan tidur nyenyak.” Mendengar itu, Seung Joo menanggapi, “Kamu tahu aku sulit tidur. Kenapa kamu tidak menawarkan itu kepadaku? Jangan pelit!” Jak Doo tidak langsung memberikannya, ia berbasa-basi terlebih dahulu.
Eun Jo yang sedang berolahraga, teringat perpisahannya dahulu dengan Hyuk. Hyuk berkata, “Kita putus sekarang.” Eun Jo tidak terima, ia malah mengajak Hyuk keluar negeri bersamanya. Hyuk menjawab bahwa ia tidak bisa ikut. Eun Jo pasrah dan berkata, “Aku tidak bisa mengendalikan perasaanku. Aku akan terus merindukanmu. Entah kapan, tapi jika sekali lagi kamu bilang hubungan kita berakhir. Aku tidak akan menghentikanmu.”
Ternyata, Jak Doo juga sedang memikirkan hal yang sama dengan Eun Jo. Narasi lanjutan Eun Jo, “Saat aku menemukanmu lagi, coba abaikan aku. Saat itulah, hubungan kita sungguh berakhir.” Setelah itu, Jak Doo masuk ke dalam dan mendapati Seung Joo sudah tertidur pulas. Ia lalu mematikan televisi dan menyelimuti Seung Joo.
Si pembunuh menatap sedih seorang wanita yang ada di layar televisi.
Penulis Sinopsis: Haro
All images credit and content copyright: MBC
Supported by: OPPA SINOPSIS
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 3 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 4 Part 2
All images credit and content copyright: MBC
Supported by: OPPA SINOPSIS
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 3 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 4 Part 2